KEBIDANAN
PREEKLAMPSIA BERAT
Oleh:
dr. Krissattryo Rosarianto
Pembimbing:
dr. Hendryk Kwandang, M. Kes
dr. Benidiktus Setyo Untoro
❑ Riwayat Keluarga
❑ Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga pasien yang mengalami
penyakit serupa. Pasien juga menyangkal adanya riwayat hipertensi,
diabetes mellitus, asthma, penyakit jantung, hepatitis, tuberkulosis
paru, penyakit ginjal, kejang, kembar dalam keluarga.
❑ Riwayat Haid
❑ Haid pertama kali umur : 13 tahun
❑ Siklus haid : teratur, 28 hari / bulan
❑ Durasi dan banyaknya haid : 5-7 hari, 3-4 kali ganti
pembalut
❑ Hari pertama haid terakhir : 9 April 2017
❑ Taksiran persalinan : 16 Januari 2018
❑ KB : Tidak KB
❑ Riwayat Antenatal Care
❑ Pasien rutin memeriksakan kehamilan 1 bulan sekali sejak usia
kehamilan 12 minggu di bidan praktek pribadi. Pernah
dilakukan pemeriksaan USG 2x pada usia kehamilan 16 dan 33
minggu di RSUD Kanjuruhan Kepanjen. Imunisasi TT sudah
dilakukan saat usia kehamilan 16 minggu. Selama ANC pasien
tidak merasakan adanya keluhan apapun. Pada pemeriksaan
USG tersebut pasien dinyatakan kondisi janin baik dengan
presentasi kepala.
❑ Jantung
❑ Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
❑ Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V Midclavicularis S
❑ Auskultasi : S1S2 single, regular, gallop (-) murmur (-)
❑ Abdomen
❑ Inspeksi : tampak membuncit , striae gravidarum (+), linea nigra (+)
❑ Auskultasi : BJA 155x/menit, regular
❑ Palpasi :
❑ Leopold I : TFU 2 jari dibawah prosesus xyphoideus , teraba 1 bagian besar,
bulat, lunak, tidak melenting. Kesan: bagian janin pada fundus adalah bokong
❑ Leopold II : Kanan: Teraba bagian-bagian kecil, Kiri: Teraba tahanan
memanjang, rata dan keras. Kesan: Punggung janin ada di perut kiri ibu
❑ Leopold III: Teraba 1 bagian besar, bulat, keras, melenting. Kesan: presentasi
kepala
❑ Leopold IV: Konvergen. Kesan: Kepala janin belum masuk PAP
❑ His (-)
❑ Darah Lengkap
❑ SM protap
❑ MgSO4 20% 6 gr drip dalam RL 500cc 1gr/jam
❑ Siapkan SC
Edukasi
❑ Menjelaskan kepada pasien tentang penyakit yang diderita, rencana
pemeriksaan dan rencana terapi yang akan dilakukan.
❑ Janin
❑ Ad vitam : ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Preeklampsia
• Kelainan hipertensi yang spesifik pada kehamilan
• Gangguan multisystem organ.
• Terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu,
• Dapat terjadi bersamaan dengan kelainan hipertensi
lainnya.
• Kelainan hipertensi paling umum yang menjadi penyulit
pada kehamilan,
• Hipertensi onset baru dan proteinuria onset baru.
Etiologi
Abnormalitas Prostasiklin
Iskemia
Invasi dan
Uteroplasenta
Trofoblas Tromboksan
Faktor Disfungsi
Faktor Genetik
Imunologis Endotel
Klasifikasi Pre Eklampsia
Kehamilan ganda
Obesitas
Adanya trombofilia
Peningkatan
Cedera Hipovolemia
Vasospasme kepekaan
Endotel Intravaskuler
vaskuler
Aliran Darah di Organ-Organ
Tekanan Kenaikan
Proteinuria
darah berat badan
Mencegah pendarahan
intrakranial
Rawat Jalan
• Tirah baring
• Obat- obat diuretic antihipertensi, sedative tidak
diperlukan
• Berikan diet cukup protein, rendah karbohidrat dan
lemak, garam secukupnya dan roboransia prenatal
• Dilakukan pemeriksaan lab lengkap
Rawat Inap
• Bila tidak ada perbaikan tekanan darah, kadar proteinuria
selama 2 minggu
• Adanya satu atau lebih tanda-tanda preeklampsia berat
• Selama di RS dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
laboratorik
• Pemeriksaan kesejahteraan janin berupa USG Doppler, evaluasi
pertumbuhan janin dan cairan amnion
• Konsultasi ke bagian lain jika perlu
Manajemen cairan
• Cairan yang diberikan dapat berupa 5% ringer dextrose atau cairan garam faal jumlah
tetesan:<125cc/jam atau infuse dekstrose 5% yang tiap 1 liternya diselingi dengan
infuse ringer laktat (60-125 cc/jam) 500 cc.
• Monitoring input cairan (melalui oral ataupun infuse) dan output cairan (melalui urin)
• Di pasang foley kateter untuk mengukur pengeluaran urin
Pencegahan kejang
• Loading dose : initial dose 4 gram MgSO4: intravena, (40 % dalam 10 cc) selama 15
menit
• Maintenance dose : Diberikan infuse 6 gram dalam larutan ringer/6 jam; atau
diberikan 4 atau 5 gram i.m. Selanjutnya maintenance dose diberikan 4 gram im tiap
4-6 jam
• Syarat-syarat pemberian MgSO4
• Magnesium sulfat dihentikan bila ada tanda tanda intoksikasi atau setelah 24 jam
pascapersalinan atau 24 jam setelah kejang terakhir.
Pengobatan hipertensi
• Tekanan darah diturunkan secara bertahap, yaitu penurunan awal 25% dari
tekanan sistolik dan tekanan darah diturunkan mencapai < 160/105 atau MAP
< 125
• Nifedipin. Dosis 10-20 mg/oral, diulangi setelah 30 menit, maksimum 120 mg
dalam 24 jam
Observasi klinis
• Nyeri kepala, gangguan visus, nyeri epigastrium dan kenaikan cepat berat
badan.
• Selain itu perlu dilakukan penimbangan berat badan, pengukuran proteinuria,
pengukuran tekanan darah, pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan USG
dan NST.
Ibu
perawatan konservatif, yaitu: growth restriction
keadaan klinik dan
laboratorik memburuk
Janin • NST nonreaktif
• Diduga terjadi solusio dengan profil
plasenta
biofisik abnormal
• Timbul onset persalinan,
ketuban pecah atau • Terjadinya
perdarahan oligohidramnion
Komplikasi
Solutio plasenta, terjadi pada ibu yang menderita hipertensi
Kelainan ginjal
DIC.
❑ Penegakan diagnosis pada pasien ini didasarkan pada pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang. Pasien terdiagnosis preeklampsia berat karena dari pada
pemeriksaan fisik ditemukan adanya hipertensi dan pada pemeriksaan penunjang
ditemukan adanya proteinuria.
❑ Rencana pada pasien ini selanjutnya adalah mengobservasi kondisi pasien saat
post partum terutama yang berkaitan dengan kondisi preeklampsia.
TERIMA KASIH