Anda di halaman 1dari 4

IDENTIFIKASI JENTIK

A. DASAR TEORI
Untuk identifikasi jentik biasanya kita menggunakan kunci
identifikasi untuk lebih memudahkan. Berikut ciri-ciri jentik :
1. Pada sisi abdomen segmen VIII terdapat comb scale. Comb scale
adalah baris sisik seperti duri pada segmen VIII yang mempunyai
bentuk dan ukuran yang bervariasi, biasanya berjumlah 8 – 21
yang terbagi dalam beberapa deret
2. Larva nyamuk Mansonia sp, Culex sp, Culiseta sp, dan Aedes sp
memiliki corong udara (siphon) pada segmen VIII, pada corong
udara tersebut terdapat pecten serta beberapa pasang siphonic tuft
Saddle adalah struktur yang mengelilingi segmen anal larva, yang
terdapat pada nyamuk Culex sp, Mansonia sp dan Aedes sp

3. Pada segmen kepala terdapat beberapa Antena, Mata, dan


beberapa pasang rambut seperti midfrontal hairs dan inner frontal
hairs. Mid frontal hairs adalah bulu yang terdapat pada kepala larva
bagian tengah, sedangkan Inner frontal hairs adalah bulu yang
terdapat di kepala nyamuk, di bawah midfrontal hairs

Gambar 0.1. Morfologi larva nyamuk (Carruthers)


B. TUJUAN
1. Mengetahui cara identifikasi jentik
2. mengetahui jenis-jenis jentik dan ciri-cirinya

C. ALAT DAN BAHAN


 Mikroskop
 Kapas
 Pertidish
 Preparat
 Jentik nyamuk
 Pipet tetes

D. PROSEDUR KERJA
1. Masukkan jentik pada petrisdis
2. Berikan air panas sedang pada petri lalu tunggu beberapa menit
hingga jentik mati
3. Pindahkan jentik yang telah mati ke preparat atau objek glass
4. Amati nyamuk pada mikroskop untuk identifikasi spesies jentik
menggunakan mikroskop membesaran 50x - 100x

E. HASIL
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan pada di
laboratorium vektor Kampus Jurusan Kesehatan Lingkungan,
dimana sampel jentik tersebut diambil dari genangan kolam air
disamping musallah lama dengan hasil pemeriksaan jentik yaitu 5
spesies culex sinensis. Berikut gambar dari mikroskop[
pembesaran 100x dan sumber refrensi sebagai perbandingan:
Gambar 0.2 morfologi jentik melalui mikroskop 100x

Gambar 0.3 Jentik sumber refrensi

F. ANALISA HASIL
Berdasarkan hasil yang maka didapatkan bahwa larva jentik
jentik Culex sinensis yang memiliki ciri-ciri yaitu :
1. Pada sisi abdomen segmen VIII terdapat comb scale , comb
scale adalah baris sisik seperti duru pada sgmen VIII yang
mempunyai bentuk panjang dan 4 deret
2. Corong udara (shipon) pada segmen VIII , pada corong
udara tersebut terdapat pecten kurang dari 4 pecten dan
shiponik tuft 4-5 pasang
3. Terdapat saddle atau struktur yang mengelilingi segmen
anal larva
4. Pada segmen kepala terdapat antena , mata, dan rambut
terdiri dari 5-7 cabang mid frontal hairs dan 4-8 cabang inner
frontal hairs. Mid frontal hairs adalah bulu yang terdapat
pada bagian kepala larva baian tengah, sedangkan inner
frontal hairs adalah bulu yang terdapat di kepala jentik
nyamuk dibawah mid frontal hairs (Utria,1976)
Dan jentik yang kami identifikasi adalah jentik Culex sinensis
dimana ciri khasnya terdapat bulu-bulu pada bagian kepala. Culex
sinensis bisa tumbuh dan berkembang di air bersih dan air kotor
sehingga menjadikan populasi dari nyamuk ini ditemukan berbagai
daerah dan dapat menjadikan vektor dari parasit seperti cacing
filaria semakin besar. Adapun waktu perkembangan suatu jentik
menjadi nyamuk dipengaruhi oleh suhu, kesediaan makanan,
kondisi lingkungan serta predator pemakan jentik.

G. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa maka dapat disimpulkan bahwa
jentik Culex sinensis dapat dibedakan dengan jentik nyamuk
lainnya adalah berdasarkan ciri-cirinya dan dapat hidup di air kotor
dan air bersih. Oleh karena itu Culex umumnya berada disekitar
kita maka potensi sebagai vektor penyakit semakin tinggi sehingga
perlu penanganan dan pengendalian vektor agar tidak
menimbulkan masalah pada kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai