Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

AKUPRESURE UNTUK MENURUNKAN NYERI GASTRITIS


PADA KLIEN Ny. K DI RT 03/RW 03 DESA KEMUTUG KIDUL

SITI KHIKBAYANI
I4B017008

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
PENDIDIKAN PROFESI NERS
PURWOKERTO
2018

1
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

1. Pokok Bahasan : Akupresur pada penderita gastritis


Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian akupresur
2. Tujuan akupresur
3. Indikasi dan kontraindikasi akupresur
4. Tata cara pelaksanaan akupresur
2. Waktu : 45 menit (Pukul 08.00-008.45 WIB)
3. Hari/Tanggal : Jumat, 8 Juni 2018
4. Tempat : Rumah Ny. K
5. Penyuluh : Siti Khikbayani
6. Tujuan
a. Umum : Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan lansia mengetahui
tentang akupresur pada penderita gastritis
b. Khusus :
1) Lansia mampu menjelaskan pengertian akupresur
2) Lansia mampu menjelaskan tujuan akupresur
3) Lansia mampu menjelaskan indikasi dan kontraindikasi akupresur
4) Lansia mampu menjelaskan titik titik akupresur
5) Lansia dapat mempraktekan kembali tata cara akupresur secara mandiri
7. Kegiatan Pembelajaran
a. Materi Pembelajaran :
Terlampir
b. Metode Pembelajaran :
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi

2
c. Langkah kegiatan dan Estimasi Waktu
1) Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 10 Menit Pembukaan Menjawab salam,
Mengucapkan salam dan terima mendengarkan dengan
kasih atas kesediaan lansia seksama
Memperkenalkan diri dan
apersepsi
2 25 menit Pelaksanaan Kegiatan Mendengarkan dan
Penyuluhan memperhatikan

Menyampaikan materi tentang


pengertian akupresur

Menyampaikan tujuan akupresur

Menjelaskan kontraindikasi
akupresur

Menjelaskan titik titik akupresur

Mendemostrasikan cara Mempraktekan secara


pelaksanan akupresur mandiri

3 5 menit Evaluasi

Menanyakan kepada peserta Menjawab pertanyaan


tentang materi yang telah
diberikan dan reinforcement
kepada klien
4 5 menit Penutup

Memberikan kesempatan pada Peserta memperhatikan dan


peserta untuk bertanya jika memberikan pertanyaan
terdapat hal-hal yang belum jelas jika ada yang belum jelas
serta menjawab pertanyaan
Menyimpulkan atau merangkum yang diberikan kepada
hasil penyuluhan peserta saat evaluasi

3
Memberi salam dan meminta maaf Menjawab salam
bila ada kesalahan

Mengevaluasi hasil kegiatan dan


meminta salah satu dari peserta
untuk mengulangi cara meminum
tablet zat besi yang benar.

2) Estimasi Waktu
45 menit
d. Media dan Alat Bantu pembelajaran
a) Gambar titik akupresur
b) Alat Praktek
8. Evaluasi
Pertanyaan lisan :
a. Apa yang dimaksud pengertian akupresur?
b. Apa tujuan akupresur?
c. Apa saja kontraindikasi akupresur?
d. Apa saja titik titik akupresur?
e. Bagaimana cara pelaksanan akupresur?

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, Alwasiannis Isma, dan Admayanti. 2015. Dasar dasar kedokteran timur
dan akupuntur Jakarta :Arti bumi Intaran
Purwanto, dkk. 2013. Perbaikan kualitas keluhan gastritis kronik menggunakan
akupuntur titik zusanli dan titik diiji. Surakarta: Politeknik Kesehatan
Surakarta. Urnal TErpadu ILmu Kesehatan. Jilid 3, Mei 2013. Halaman 168-
171.

4
Lampiran
Akuprsure Untuk Menurunkan Nyeri Gastritis

1. Pengertian
Akupresur adalah salah satu bentuk fisioterapi dengan memberikan
pemijatan dan stimulasi pada titik tertentu pada tubuh. Di lihat dari namanya
press adalah penekanan. Jadi akupresur adalah penekanan pada titik-titik syaraf
yang berada di kaki manusia sebanyak 57 titik yang berfungsi untuk
mengaktifkan syaraf-syaraf dalam metabolism tubuh kita. Penekanan atau
penotokan yang dilakukanakan merangsang syaraf untuk bekerja efektif. Sebagai
salah satu terapi alternatif akupresur merupakan salah satu cara yang paling
efektif dalam penyembuhan. Karena selain merangsang syaraf yang kurang aktif
juga merangsang organ yang rusak (Depker, 2004). Akupresur adalah cara
penyembuhan yang menggunakan teknik penekanan dengan jari/alat bantu pada
titik-titik akupunktur dengan tujuan untuk perawatan kesehatan.
2. Kontraindikasi
a. Terlalu lapar atau terlalu kenyang
b. Emosi yang labil
c. Hamil, beberapa titik akupresur yang tidak boleh dipijat di sekitaraperut
bagian bawah, punggung tangan, bahu
d. Tubuh sangat lemah
e. Gawat darurat
f. Kasus yang perlu pembedahan
g. Kanker
h. Penyakit akibat hubungan seksual
i. Penyakit infeksi
j. Penggunaan obat pengencer darah/antikoagulan
k. Diketahui ada kelainan pembekuan darah
l. Daerah luka bakar, borok, dan luka parut yang baru

5
3. Titik Zusanli
Gastritis adalah inflamasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa lambung.
Secara histologist dapat dibuktikan dengan adanya inflamasi sel-sel radang pada
daerah tersebut. Pada manifestasi klinis dapat dibagi akut dan kronis (Hirlan,
2001). Brunner and Sudarth, (2003) menjelaskan bahwa pengertian Gastritis
adalah gangguan yang sering terjadi dengan karakteristik adanya anoreksia, rasa
penuh, dan tidak enak pada epigastrium, mual, muntah. Gastritis adalah
peradangan mukosa lambung, erosi mukosa lambung atau peradangan yang
disebabkan oleh bakteri. Secara teori akupunktur upaya mengurangi keluhan
penyakit
Kualitas perbaikan keluhan pada Gastritis kronik dengan aquapunktur pada
titik Zusanli (ST.36) dan titik Diji (SP 8) pada keluhan pusing didapatkan hasil F
= 3,429 p = 0,081 (p > 0,05). Artinya bahwa titik Zusanli (St.36) dan titik Diji
(Sp.8) sama-sama efektif untuk memperbaiki kualitas keluhan pusing pada
pasien gastritis akut. Hal ini didukung oleh teori yang meyebutkan bahwa titik
Zusanli (ST.36) merupakan titik He (Sea) dan He Bawah dari meridian lambung
dimana titik He diindikasikan untuk gangguan akut organ bersangkutan
(Xinnong, 2004). Titik Xi dipakai untuk terapi kondisi akut penyakit organ
bersangkutan dan Diji (SP 8) adalah titik Xi meridian limpa (Yin, 2000). Untuk
mengatasi mbesesek pada Gastritis kronik dengan aquapunktur pada titik Zusanli
(ST.36) dan titik Diji (SP 8) didapatkan hasil F=0,000 p=1,000 (p > 0,05).
Artinya bahwa titik Zusanli (ST.36) dan titik Diji (SP.8) sama-sama efektif untuk
memperbaiki kualitas keluhan mbesesek pada pasien gastritis akut. Hal ini
didukung teori bahwa Zusanli (ST.36) diindikasikan pada gangguan pencernaan
meliputi nyeri abdomen, rasa penuh di abdomen (mbesesek), mual dan muntah
sedangkan Diji (SP.8) diindikasikan pada gannguan pencernaan meliputi distensi
abdomen, borborigmus dan muntah (Yin, 2000). Keluhan mual dan nyeri ulu
hati merupakan gejala gastritis akut yang disebabkan meningkatnya sekresi asam
lambung sehingga dapat mengiritasi di dinding mukosa lambung. Pada terapi
aquapunktur pada titik Zusanli (ST.36) dan titik Diji (SP. 8) didapatkan hasil F =

6
0,000 p = 1,000 (p > 0,05) pada keluhan nyeri ulu hati dan F = 1,976 p = 0,037
pada keluhan mual. Artinya bahwa titik Zusanli (ST.36) dan titik Diji (SP.8)
sama-sama efektif untuk memperbaiki kualitas keluhan mual dan nyeri ulu hati
pada pasien gastritis akut. Kedua titik tersebut merupakan distal point untuk
perut atas dan kedua titik tersebut bereaksi dengan menghambat sekresi asam
lambung (Jin, 2006).

4. Durasi Terapi
Terapi dilakukan setiap hari 1 kali sehari sampai sakit mereda atau hilang.
Untuk menghindari kambuhnya nyeri gastritis, lakukan terapi secara rutin
minimal 1 minggu sekali terutama ketika musim dingin dengan tekanan pada
setiap titik akupresur sebanyak 60 putaran/15 menit berlawanan dengan jarum
jam, dalam pemijatan sebaiknya jangan terlalu keras dan membuat pasien
kesakitan, (Itto, Dkk, 2011).

5. Prosedur Memijat Akupresur

7
a. Siapkan lotion atau minyak urut jika diinginkan
b. Cari titik pada tangan dan kaki
c. Hitung 3 jari dari mata kaki ke area belakang
d. Tekan menggunakan jempol 30 putaran atau 15 menit sehari
e. Jika terasa nyeri maka ada kemungkinan lambung bekerja kurang maksimal
f. Cuci kaki sesudah diakupresur
g. Lakukan minimal 1 kali sehari

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. (2004). Pedoman Pelatihan Akupresur Untuk Petugas Kesehatan. Jakarta
: Departemen Kesehatan.
Rakhman, A., Purnawan, I., & Purwadi, R. A. (2015). Pengaruh Terapi Akupressure
Terhadap Kadar Asam Urat Darah Pada Lansia. Jurnal Skolastik
Keperawatan. Vol.1, No. 2: 62-68
Itto, H. et. al. (2011). Hyperuricemia is independently associated with coronary heart
disease and renal dysfunction in patients with type 2 diabetes mellitus.
Department of Diabetes, Metabolism and Kidney Disease, Edogawa
Hospital, Tokyo, Japan. 6 (11).

Anda mungkin juga menyukai