PENDAHULUAN
1
Tujuan dari Kerja Praktek ini adalah :
1. Memberikan pengalaman visual dan pengenalan tentang segala
sesuatu yang menyangkut kegiatan pembangunan fisik dengan
segala aspeknya sehingga mahasiswa mempunyai pengetahuan dan
pemahaman atas masalah – masalah tersebut.
2. Agar dapat membina kemampuan dan keterampilan mahasiswa
secara optimal dalam aspek pembahasan, kesimpulan, saran serta
kemampuan untuk menyampaikan dalam bentuk tulisan.
3. Mampu menerapkan teori – teori dan praktek yang pernah di dapat
sebelumnya serta membandingkan dengan lapangan.
4. Mahasiswa dapat mengetahui dan menguasai jalannya pelaksanaan
suatu proyek baik secara teknis maupun non teknis.
5. Sebagai bekal mahasiswa untuk terjun dalam dunia kerja dan
membuka komunikasi dengan baik antara masyarakat yang
berkecimpung dalam dunia konstruksi.
6. Mendidik sikap mental dan disiplin kerja yang siap di bidang
konstruksi.
2
Yaitu studi perpustakaan dengan memaparkan dan menelaah buku-
buku teori dasar dan rumus-rumus serta tabel yang berkaitan dari
berbagai literatur.
2. Observasi
Yaitu dengan meninjau langsung dilapangan untuk mengetahui
kondisi pelaksanaan dan tata cara pengoperasian untuk
mendapatkan data-data yang lebih akurat dalam penyusunan
laporan.
3. Wawancara
Yaitu dengan melakukan konsultasi, berdiskusi dengan pelaksana
proyek di lapangan serta referensi pihak-pihak lain yang terlibat
dalam pelaksanaan proyek ini.
3
Berupa kesimpulan dan saran-saran penulis terhadap pelaksanaan
proyek secara umum.
4
BAB II
TINJAUAN UMUM PROYEK
5
3. Menyediakan fasilitas penginapan berbintang lima.
2.3 Lokasi dan Situasi Proyek
Situasi proyek adalah lahan kosong yang strategis dengan profil tanah yang
lumayan datar dan dikelilingi oleh perumahan warga. Lokasi proyek
Pembangunan Hotel Tangram hanya dapat diakses melalui satu jalan yaitu Jalan
Riau, Pekanbaru. Lokasi dan situasi ini dapat dilihat pada Gambar 2.3 di bawah
ini.
Lokasi Hotel
dan Area
Bagian Utara : Jalan Retail Jln
Bagian Barat : Riau
Riau No. 147
ruko dan jln Lili
Pekanbaru
Bagian Timur :
Ruko
Bagian Selatan :
Pemukiman
Warga
6
7. Kontraktor Utama : PT. BAUER PRATAMA
(Pekerjaan Pondasi bor) INDONESIA
8. Nomor Kontrak : -
(Pekerjaan Pondasi bor)
9. Nilai Kontrak
(Pekerjaan Pondasi bor ) : Rp. 32.000.000.000 ,- (Tiga Puluh
Dua Milyar Rupiah)
10. Tanggal Mulai Kerja : Januari 2014 (Pekerjaan Pondasi
Bor)
11. Tanggal Akhir Kerja : Juli 2014 (Pekerjaan Pondasi Bor)
12. Mata Uang : Rupiah
13. Jenis Kontak : Unit Price (Harga Satuan)
7
kepada kontraktor pada selang waktu yang telah ditentukan selama konstruksi
proyek tergantung pada pekerjaan yang telah diselesaikan berdasarkan bobot
pekerjaan.
Menurut Perpres No. 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah :
a. Pelelangan umum adalah metode pemilihan penyedia barang/pekerjaan
konstruksi/jasa lainnya untuk semua pekerjaan yang dapat diikuti oleh
semua penyedia barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang
memenuhi syarat.
b. Pelelangan terbatas adalah metode pemilihan penyedia
barang/pekerjaan konstruksi dengan jumlah penyedia yang mampu
melaksanakan diyakini terbatas untuk pekerjaan yang kompleks.
c. Pelelangan sederhana adalah metode pemilihan penyedia barang/jasa
lainnya untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp. 5.000.000.000,-
(lima miliar rupiah)
d. Pemilihan langsung adalah metode pemilihan penyedia pekerjaan
konstruksi untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp.
5.000.000.000,- (lima miliar rupiah)
e. Seleksi Umum adalah metode pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi
untuk pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua Penyedia Jasa
Konsultansi yang memenuhi syarat.
f. Penunjukan Langsung adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa
dengan cara menunjuk langsung 1 (satu) Penyedia Barang/Jasa.
Pelelangan yang dilaksanakan pada proyek pekerjaan pondasi tiang bor ini
adalah Pelelangan terbatas. Dalam pengerjaan pondasi tiang bor ini sebagai
kontraktor dilakukan dengan cara pelelangan terbatas yang diikuti oleh beberapa
perusahaan.
8
2.6 Manajemen Proyek
Manajemen proyek dapat didefinisikan sebagai suatu proses dari
perencanaan, pengaturan, kepemimpinan, dan pengendalian dari suatu proyek oleh
para anggotanya dengan memanfaatkan sumber daya seoptimal mungkin untuk
mencapai sasaran yang telah ditentukan.
9
pekerjaan bored pile, jam kerja yang berlaku pada proyek ini dimulai dari jam
08:00 s/d 17:00, namun setelah adanya keterlambatan dari yang sudah
direncanakan,pekerja diwajibkan lembur hingga pukul 23:00 pada hari Jum’at dan
Sabtu.
10
2.7 Unsur-Unsur Pelaksana Proyek
Dalam suatu proyek pasti memerlukan sistem koordinasi yang efektif dan
efisien, yang bertujuan untuk mewujudkan kelancaran dan lebih terjaminnya
pelaksanaan suatu proyek.
Hubungan antar unsur-unsur dalam proyek pekerjaan pondasi tiang bor
dilihat pada Gambar 2.2 di bawah ini.
Owner
PT. HALLA MOHANA
11
2. Antara Pemilik Proyek dengan Kontraktor Pelaksana
Hubungan antara Pemilik Proyek dengan Kontraktor Pelaksana mempunyai
ikatan kerja kontrak. Untuk melaksanakan pekerjaan sebagaimana yang
disarankan oleh Pemilik Proyek, kontraktor memerlukan biaya sesuai
dengan perjanjian dalam kontrak yang telah disetujui oleh kedua belah
pihak. Biaya dapat diberikan oleh Pemberi Tugas dengan sistem
pembayaran sesuai dengan ketentuan yang termuat di dalam kontrak yang
telah ditandatangani.
3. Antara Pemilik Proyek dengan Konsultan Perencana
Hubungan antara Pemilik Proyek dengan Konsultan Perencana mempunyai
ikatan kontrak. Konsultan Perencana bertanggung jawab wajib
merencanakan pekerjaan kepada pemberi tugas. Pemberi tugas memberi
imbalan atas jasa pengawasan yang dilakukan oleh Konsultan Perencana.
4. Antara Konsultan Pengawas dan Kontraktor Pelaksana
Hubungan antara kedua belah pihak mempunyai ikatan kerja peraturan
pelaksanaan pekerjaan. Konsultan Pengawas mempunyai tugas untuk
mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang dikerjakan oleh Kontraktor,
sedangkan Kontraktor dapat mengkonsultasikan masalah-masalah yang
timbul di lapangan dengan Konsultan Pengawas.
12
3. Memerintahkan penambahan atau pengurangan pekerjaan suatu
proyek,
4. Menyetujui atau menolak perubahan suatu pekerjaan,
5. Menerima suatu pekerjaan apabila telah memenuhi persyaratan.
2. Konsultan Perencana
Sebagaimana telah disebutkan di atas, ahli-ahli bangunan yang menerima
pekerjaan dari pemilik proyek pada umumnya adalah tenaga-tenaga yang
dipimpin oleh arsitek atau insinyur yang dalam hal ini disebut sebagai
penasehat (konsultan) perencana.
Adapun tugas-tugas dari konsultan perencana secara umum adalah:
1. Membuat gambar kerja (bestek),
2. Membuat program kerja agar mudah dalam pelaksanaan pekerjaan,
3. Membuat semua persyaratan, administrasi, dan spesifikasi teknis,
4. Menganalisis semua permintaan owner untuk disesuaikan dengan
skema rancangan yang dibuat,
5. Menyediakan solusi untuk masalah yang terjadi dalam pelaksanaan
proyek.
3. Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas adalah perusahaan/badan hukum yang ditunjuk oleh
owner untuk melaksanakan pengawasan pekerjaan di lapangan, selama
kegiatan pelaksanaan proyek berlangsung. Tujuannya adalah agar
pelaksanaan pekerjaan tidak menyimpang dari gambar kerja/bestek yang
telah ditetapkan.
Adapun tugas-tugas dari konsultan pengawas adalah:
1. Mengawasi dan memeriksa mutu pekerjaan kontraktor agar memenuhi
spesifikasi yang telah ditetapkan,
2. Mengawasi dan menguji kualitas atau mutu bahan bangunan,
3. Menyiapkan dan menghitung kemungkinan terjadinya adanya
pekerjaan tambahan atau pekerjaan yang kurang,
13
4. Memberi teguran kepada kontraktor jika pelaksanaan pekerjaan di luar
dari spesifikasi gambar-gambar revisi,
5. Memeriksa gambar-gambar revisi,
6. Menyusun laporan harian, mingguan, dan bulanan terhadap hasil
pekerjaan yang dilakukan selama pengawasan.
4. Kontraktor
Kontraktor adalah rekanan peserta pelelangan yang berdasarkan hasil
penelitian panitia pelelangan dan pimpinan bagian proyek dianggap paling
sesuai untuk melaksanakan pekerjaan berdasarkan surat penunjukan dari
pimpinan bagian proyek.
Secara umum tugas-tugas dari kontraktor adalah:
1. Membuat metode kerja,
2. Menyiapkan tenaga kerja, peralatan bahan-bahan, dan segala sesuatu
yang digunakan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan,
3. Melaksanakan pekerjaan berdasarkan keahlian dan pengalaman yang
dimiliki sesuai dengan gambar rencana yang dibuat oleh konsultan
perencana dan tidak keluar dari spesifikasi kerja yang telah disetujui,
4. Berkewajiban melaksanakan pekerjaan seperti yang telah
diinstruksikan oleh owner,
5. Menyerahkan pekerjaan apabila pekerjaan telah selesai secara
keseluruhan kepada owner.
14
pengawasan pekerjaan berdasarkan kriteria resiko dan/atau kriteria penggunaan
teknologi dan/atau kriteria besaran biaya (nilai proyek/nilai pekerjaan).
Tabel 2.1 Kriteria Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi (Kontraktor)
NO GOLONGAN KUALIFIKASI KEKAYAAN BERSIH
1 Perorangan Gred 1 Tidak dipersyaratkan
Rp. 50.000.000 s.d Rp.
Gred 2
60.000.000
Rp. 100.000.000 s.d Rp.
2 Kecil Gred 3
800.000.000
Rp. 400.000.000 s.d Rp.
Gred 4
1.000.000.000
Rp. 1.000.000.000 s.d Rp.
3 Menengah Gred 5
10.000.000.000
Rp. 3.000.000.000 s.d Rp.
Gred 6
10.000.000.000
4 Besar
Rp. 10.000.000.000 s.d tidak
Gred 7
terbatas
Sumber : http://www.lawindo.biz/kriteriausahakontraktor.html
15