Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Mulai dari hanya beberapa hari setelah pembuahan hingga meninggal, jantung
terus berdenyut. Selama rentang hidup rerata manusia, jantung berkontraksi sekitar
3 miliar kali, tidak pernah berhenti kecuali selama sepersekian detik untuk mengisi
di antara denyut-denyut. Dalam sekitar tiga minggu setelah konsepsi, jantung pada
mudigah yang sedang tumbuh mulai berfungsi. Jantung adalah organ pertama yang
fungsional.

Jantung adalah organ berongga dan berotot seukuran kepalan tangan. Organ ini
terletak di rongga toraks (dada) sekitar garis tengah antara sternum (tulang dada)
di sebelah anterior dan vertebra (tulang belakang) di posterior. Jantung memiliki
dasar lebar di atas dan meruncing membentuk titik di ujungnya, apeks, di bagian
bawah. Jantung terletak menyudut di bawah sternum sedemikian sehingga dasarnya
terutama terletak di kanan dan apeks, di kiri sternum.

Jantung terdiri atas dua pompa yang terpisah, yaitu jantung kanan yang
memompakan darah ke paru, dan jantung kiri yang memompakan darah ke organ-
organ perifer. Selanjutnya, setiap bagian jantung yang terpisah merupakan dua
ruang pompa yang dapat berdenyut, yaitu terdiri atas satu atrium dan satu ventrikel.
Setiap atrium adalah suatu pompa pendahulu yang lemah bagi ventrikel, yang
membantu mengalirkan darah masuk ke dalam ventrikel. Ventrikel lalu
menyediakan tenaga pemompa utama yang mendorong darah ke sirkulasi paru
melalui ventrikel kanan atau ke sirkulasi perifer melalui ventrikel kiri

LUUP DUP LUUP DUP 1


Jantung terdiri atas tiga tipe otot jantung utama yakni, otot atrium, otot
ventrikel, serta serat otot eksitatorik dan penghantar khusus. Tipe otot atrium dan
ventrikel berkontraksi dengan cara yang sama seperti otot rangka, hanya saja durasi
kontraksi otot-otot tersebut lebih lama. Namun, serat eksitatorik dan penghantar
khusus berkontraksi dengan lemah sebab serat-serat ini hanya mengandung sedikit
fibril kontraktil, serat ini malah memperlihatkan lepasan muatan listrik berirama
otomatis dalam bentuk potensial aksi, maupun penghantaran potensial aksi melalui
jantung, sehingga menjadi suatu sistem eksitatorik yang mengatur denyut jantung
berirama.

1.2. Tujuan
1. Untuk mengetahui embriologi dari jantung
2. Untuk mengetahui anatomi atau struktur dari jantung
3. Untuk mengetahui fisiologi jantung
4. Untuk mengetahui histologi
5. Untuk mengetahui mekanisme kerja otot jantung
6. Untuk mengetahui pengaturan curah jantung

1.3. Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahui embriologi dari jantung
2. Mahasiswa dapat mengetahui anatomi atau struktur dari jantung
3. Mahasiswa dapat mengetahui fisiologi jantung
4. Mahasiswa dapat mengetahui histologi
5. Mahasiswa dapat mengetahui mekanisme kerja otot jantung
6. Mahasiswa dapat mengetahui pengaturan curah jantung

LUUP DUP LUUP DUP 2


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Data Tutorial

Sesi 1 : Selasa, 9 November 2016

Sesi 2 : Rabu, 12 November 2016

Tutor : dr. Fahriana Azmi, S.Ked

Ketua : Lifia Nuni Wulandari

Sekertaris : Ardian Ansari

2.2. Skenario LBM 1

LBM 1

“Luup Dup Luup Dup….”

Ana sangat senang karena dia telah lulus diterima sebagai mahasiswa fakultas
kedokteran di unuversitas idamannya. Sebagai hadiah kelulusan, orangtuanya
memberikan hadiah sebuah stetoskop barunya untuk mendengarkan suara pada
dadanya. Ia mendengarkan adanya suara irama “Luup Dup Luup Dup….” yang
menurutnya berasal Ana sangat dari jantungnya. Tetapi dia merasa heran karena suara
tersebut lebih cepat di banding denyut nadi dipergelangan tangannya. Ana coba
mencari tahu apakah hal tersebut memang sesuatu yang normal ataukah ada suatu
kelainan pada jantungnya.

Dengan semangat dan rasa ingin tahu yang tinggi, ana pun segera terburu buku
yang menjelaskan mengenai jantung. Ia sangat terpana karena ternyata apa yang ia
pelajari saat SMA ternyata tidak menjelaskan banyak mengenai keunikan jantung
manusia. Ternyata jantung manusia terdiri dari 4 ruang, atrium dan ventrikel itu selalu
berkontraksi dan berelaksasi secara pergantian disebut pula fase sistolik dan diastolik.

LUUP DUP LUUP DUP 3


Kontraksi dan relaksasi otot jantung ini terjadi secara ritmis untuk memastikan
optimalitas pompa jantung, pompa jantung yang optimal di perlukan untuk memastikan
fungsi jantung untuk memompa darah keseluruh tubuh.

2.3. Pembahasan LBM 4


I. Klarifikasi Istilah
1. Denyut Nadi
Denyutan yang berasal dari perbedaan tekanan antara sistolik dengan diastolik
dan bisa dirasakan pada arteri radialis. Normalnya denyutan nadi dari 60- 100x
permenit. (Sherwood, 2014)
2. Diastolik
Diastol adalah salah satu siklus jantung saat jantung mengalami relaksasi dan
darah masuk melalui vena cava superior dan inferior. (Sherwood,2014)
3. Sistolik
Sistolik adalah salah satu siklus jantung saat jantung mengalami kontraksi dan
mengeluarkan darah dari jantung. (Sherwood, 2014)
4. Ritmis
Keteraturan irama saat membangkitkan impuls. (Koasracun, 2013)
5. Atrium
Atrium adalah salah satu ruang jantung yang menerima darah saat darah kembali
lagi kejantung. (Sherwood, 2014)
6. Ventrikel
Ventrikel adalah salah satu ruang jantung yang memompa darah keluar
jantung.(Sherwood, 2014)
7. Jantung
Jantung adalah organ tubuh sebagai pompa darah yang memberikan tekanan pada
darah yang akan dialirkan keseluruh tubuh. (Sherwood, 2014)

LUUP DUP LUUP DUP 4


II. Identifikasi Masalah
1. Kenapa detak jantung lebih keras dibandingkan denyut nadi ?
2. Apa yang terjadi saat jantung sistolik dan diastolik?
3. Kenapa suara jantung kita lup dup lup dup?

III. Brain Storming


1. Kenapa detak jantung lebih keras dibandingkan denyut nadi ?

Jantung adalah suatu organ yang memompa darah keseluruh tubuh, jantung
berdenyut lebih tinggi disini karena ada nodus SA (sinoatrial) yang menentukan
kecepatan denyut jantung. Kemudian nanti sinyal listrik yang dikeluarkan oleh
Nodus SA melalui jaras intermodal menuju Nodus AV (atrio ventrikuler)
bersama dengan dipompanya darah dari atrium menuju ventrikel dextra dan
masuk ke arteri pulmonalis kiri untuk mengambil O2 di paru-paru dan masuk lagi
menuju vena pulmonalis sinistra kemudian ke atrium sinsitra dan ventrikel
sinistra lagi dan dikeluarkan ke seluruh tubuh melalui aorta ascendant dan aorta
descendens. Kemudian nanti darah yang mengandung banyak O2 ini akan
bertukar di kapiler dan diedarkan keseluruh tubuh.

Tekanan darah tertinggi berada didalam arteri dan terus menerus berkurang
seiring dengan aliran darah dalam sirkulasi. Penurunan darah terjadi karena
energy hilang akibat resistensi aliran darah oleh pembuluh darah. Resistensi juga
disebabkan oleh gesekan antara sel-sel darah.

Jadi jantung lebih berdetak keras karena fungsinya memompa darah keseluruh
tubuh dan disana terdapat nodus SA dan ketika dikeluarkan ke peredarah
sistemik akan terus menerus berkurang seiring dengan aliran darah dalam
sirkulasi tersebut. Sehingga denyutan dalam arteri radialis lebih kecil
dibandingkan jantung. (sherwood, 2014)

LUUP DUP LUUP DUP 5


2. Apa yang terjadi saat jantung sistolik dan diastolik?
Siklus sistol dan diastol atau siklus jantung dimulai dengan kedua atrium
menerima darah dari masing-masing cabang, yang menyebabkan tekanan pada
kedua atrium lebih tinggi dibandingkan dengan ventrikel. Hal ini mengakibatkan
terbukanya katup atrioventrikel (AV). Atrium berkontraksi dan darah mengalir
ke ventrikel, sehingga menyebabkan kosongnya ruang atrium yang dikenal
dengan fase sistolik. Setelah darah sudah mencapai ventrikel, ventrikel berada
pada puncak tertinggi tekanan, sehingga menyebabkan darah mengalir balik ke
atrium yang akan menutup katup AV dan menghasilkan bunyi jantung pertama
atau “lup”. Kontraksi pada ventrikel juga akan menyebabkan membukanya katup
semilunar dan memompa darah dengan cepat melalui cabang-cabangnya.
Bersamaan dengan ini terjadi pengisian pada kedua atrium oleh masing-masing
cabang yang disebut dengan fase diastolik. Setelah ventrikel memompa darah,
tekanan ventrikel menurun atau relaksasi, sedangkan tekanan pada sirkulasi
sistemik maupun pulmonal meningkat. Hal ini akan menyebabkan darah balik ke
ventrikel yang dicegah dengan menutupnya katup semilunar. Penutupan katup ini
akan menimbulkan bunyi jantung kedua atau “dup” (Sherwood, 2014).

3. Kenapa suara jantung kita lup dup lup dup?


Selama siklus jantung secara normal dapat didengar dua bunyi jantung
utama dengan stetoskop. Bunyi jantung pertama bernada rendah, lembut, dan
relatif lama. Bunyi ini terdengar, seperti "lub". Bunyi jantung kedua memiliki
nada lebih tinggi serta lebih singkat dan tajam; bunyi ini terdengar seperti
"dup".Karena itu, secara normal kita mendengar "lub-dup-lub-dup-lub-dup...".
Bunyi jantung pertama berkaitan dengan penutupan katup AV, sementara bunyi
kedua berhubungan dengan penutupan katup semilunar. Pembukaan katup
tidak rnenimbulkan suara apapun.

LUUP DUP LUUP DUP 6


Bunyi disebabkan oleh getaran yang terbentuk di dalam dinding
ventrikel dan arteri besar sewaktu katup menutup, bukan oleh katup itu sendiri.
Karena katup AV menutup pada permulaan kontraksi ventrikel, ketika tekanan
ventrikel pertama kali melebihi tekanan atrium. (Guyton, 2011)

LUUP DUP LUUP DUP 7


IV. Rangkuman Permasalahan

Jantung

Luup dup luup dup

Embriologi Anatomi Fisiologi Histologi

Suara irama
Fungsi
mekanisme

LUUP DUP LUUP DUP 8


V. Learning Issues
1. Embriologi jantung
2. Anatomi jantung
3. Fisiologi jantung
4. Histologi
5. Bagaimana mekanisme kerja otot jantung ?
6. Pengaturan curah jantung

VI. Referensi
Jantung adalah organ berongga dan berotot seukuran kepalan tangan.
Organ ini terletak di rongga toraks (dada) sekitar garis tengah antara sternum
(tulang dada) di sebelah anterior dan vertebra (tulang belakang) di posterior.
Jantung memiliki dasar lebar di atas dan meruncing membentuk titik di
ujungnya, apeks, di bagian bawah. Jantung terletak menyudut di bawah sternum
sedemikian sehingga dasarnya terutama terletak di kanan dan apeks, di kiri
sternum. Ketika jantung berdenyut kuat, apeks memukul bagian dalam dinding
dada di sisi kiri.(Sherwood,2014). jantung memiliki empat ruang yaitu atrium
kanan, atrium kiri, ventrikel kanan dan ventrikel kiri. Organ ini juga terdapat
empat katup jantung, yaitu katup atrioventrikel dexter atau trikuspid, katup
atrioventrikel sinister atau bikuspid, katup semilunar pulmonalis, dan katup
aorta (guyton, 2011).
Dinding jantung terdiri atas tiga bagian dari luar kedalam, yakni
epikardium, miokardium, dan endocardium. Jantung dibungkus oleh selaput
pericardium yang terdiri antara lapisan fibrosa dan serosa yang berfungsi
sebagai pelumas agar tidak terjadi gesekan. Perikardium, adalah jaringan ikat
tebal yang membungkus jantung. Perikardium terdiri dari 2 lapisan yaitu
perikardium visceral (epikardium) dan perikardium parietal (Snell, 2011).

LUUP DUP LUUP DUP 9


Otot jantung merupakan jaringan istimewa karena jika dilihat dari
bentuk dan susunannya sama dengan serat otot melintang / otot lurik, ototnya
bergaris dan bercabang, tetapi cara kerjanya seperti otot polos yaitu diluar
kemauan kita (dipengaruhi oleh susunan saraf otonom). Otot jantung juga
disebut dengan otot involunter (tidak dipengaruhi oleh kehendak). Fungsi otot
jantung adalah untuk memompa darah ke luar tubuh (Sherwood, 2014).
Bila sel dirangsang akan terjadi perubahan muatan dalam sel menjadi
positif sedangkan di luar sel menjadi negative. Proses terjadinya perubahan
muatan akibat rangsangan dinamakan depolarisasi. Perbedaan tersebut akan
mengalami arus listrik (setrum) yang akan menyebabkan depolarisasi pada
daerah sebelahnya. Kemudian setelah rangsangan sel berusaha kembali pada
keadaan muatan semula, proses ini dinamakan repolarisasi. Seluruh proses
tersebut dinamakan potensial aksi. Potensial aksi terjadi disebabkan rangsangan
listrik, kimia, mekanik dan termis (Sherwood, 2014).
Jantung mendapatkan darah dari arteri coronaria dexter dan sinister,
yang berasal dari aorta ascendens tepat di atas valva aorta. Arteri coronaria dan
cabang-cabang utamanya terdapat di permukaan jantung, terletak di dalam
jaringan ikat subepicardium (Snell, 2011).
Jantung dipersarafi oleh serabut simpatik dan parasimpatik susunan
saraf otonom melalui plexus cardiacus yang terletak di bawah arcus aorta. Saraf
simpatik berasal dari bagian cervicale dan thoracale bagian atas truncus
sympathicus, dan parasimpatik berasal dari nervus vagus (Snell, 2011).
Fungsi jantung adalah sebagai pompa yang memberi tekanan pada darah
untuk menghasilkan gradien tekanan yang dibutuhkan untuk mengalirkan darah
ke jaringan. Seperti semua cairan, darah mengalir menuruni gradien tekanan
dari daerah dengan tekanan tinggi ke daerah dengan tekanan rendah.
(Sherwood,2014)

LUUP DUP LUUP DUP 10


VII. Pembahasan Learning Issue
1. Embriologi jantung
 Minggu 1
 Hari 1: jika mengalami Fertilisasi (pembuahan), 1 sel terdiri dari 2 bakal
nucleus (Pronukleus) membentuk blastomer, kemudian mengalami Cleavage
(pembelahan)
 Hari 2: sel blastomer membelah menjadi 2 sel (std 2 sel)  4 sel (std 4 sel) 
8 sel (std 8 sel)
 Hari 3: sel blastomer membelah sampai menjadi 16 sel  morula, massa dalam
jadi embrioblas/mudigah (calon janin), massa luar jadi trofoblas (plasenta)
 Hari 4-7: Morula masuk ke rongga uterus dan berubah menjadi Blastokista dini
(tetapi tetap dengan massa dalam dan massa luarnya)

 Minggu 2

Hari 8

 Trofoblast berdiferensiasi menjadi Sitotrofoblas (lapisan dalam, aktif)


dan Sinsitiotrofoblas (lapisan luar), nantinya bersama2 membentuk
lacuna sinsitium

 Embrioblast berkembang memiliki lapisan hipoblas dan lapisan epiblast

 Lapisan hipoblas dan epiblast bersama2 membentuk Diskus


Germinativum Bilaminar

 Hipoblas juga membentuk membrane Eksoselon (Heuser)


hingga melapisi permukaan dalam Sitotrofoblas

 Epiblast juga membentuk amnioblast yang membentuk rongga


amnion

Hari 9 – 14

LUUP DUP LUUP DUP 11


 Sinsitiotrofoblas mengikis lapisan endotel kapiler ibu, kapiler ibu
menjadi sinusoid dan terhubung dengan lacuna sinsitium membentuk
Sirkulasi Uteroplasenta

 Diskus Germinativum Bilaminar berkembang lambat

 Minggu 3

 Mudigah dalam bentuk Diskus Germinativum Bilaminar mengalami


Gastrulasi (membentuk 3 lapisan germinativum; ekto, endo n
mesoderm)
 Sumber ketiga lapisan germinativum adalah sel-sel Epiblas, melalui
proses invaginasi epiblast itu sendiri

Lapisan Ektoderm  Organ saraf dan integument

Lapisan Mesoderm  Organ Cardio-Vaskuler, Hematopoetik, Otot2 skeletal

Lapisan Endoderm  Organ Pulmo, Liver, Pankreas, Gastro-Intestinal

 Terjadi pada pertengahan minggu ketiga


 Pertumbuhan ini terjadi karena, mudigah bertambah besar
 Perkembangan jantung sangat kompleks, karena harus bekerja sebelum
pertumbuhannya sempurna
 Sel-sel mesenkim di dalam lapisan mesoderm splanknik berlipat ganda dan
membentuk kelompok angiogenesik yang terpisah satu sama lain
 Kelompok ini mula-mula terletak pada sisi lateral mudigah, tetapi dengan cepat
menyebar ke arah kepala

LUUP DUP LUUP DUP 12


 Kelompok ini kemudian berongga, bersatu dan membentuk jalinan pembuluh
darah kecil yang berbentuk tapak kuda
 Bagian depan tengah jalinan ini dikenal sebagai daerah kardiogenik. Diatasnya
rongga selom intraembrional yang akhirnya berkembang menjadi rongga
perikardium

 Pada hari ke 19, dari mesoderm mudigah akan terbentuk 2 tubulus endocardial
 Pada hari ke 21-22, tubulus ini bersatu membentuk tubulus cordis primitif

LUUP DUP LUUP DUP 13


 Tubulus ini berkembang menjadi :

 Sinus venosus

 Atrium primitif

 Ventrikel primitif

 Bulbus kordis

 Truncus arteriosus

 Pada hari ke 22 jantung mulai berdenyut


 Pada minggu ke IV

 Tubulus kordis menekuk dan melipat

 Bulbus kordis terdorong ke inferior dan anterior dan bagian kanan mudigah

 Primitif ventrikel berpindah ke kiri

 Primitif atrium dan sinus venosus berpindah ke superior dan posterior

 Pada hari ke 28, tubulus kordis berbentuk S

LUUP DUP LUUP DUP 14


 Pertumbuhan jantung yang besar terjadi pada minggu 5-8

 Septum mayor jantung dibentuk di antara hari ke-27 hingga hari ke-37
perkembangan, ketika mudigah bertambah panjangnya dari 5 mm menjadi
sekitar 16-17 mm.
 Salah satu metode bagaimana suatu septum (sekat) dapat terbentuk melibatkan
dua mas-sa jaringan yang tumbuh secara aktif yang mendekat satu sama lain
hingga keduanya menyatu, membagi lumen menjadi dua saluran yang terpisah.
 Septum yang demikian juga dapat terbentuk oleh pertumbuhan aktif massa
jaringan tunggal yang terus meluas hingga mencapai sisi lumen yang
berlawanan. Pembentukan massa jaringan yang demikian bergantung pada
sintesis dan pengendapan matriks ekstraselular dan proliferasi sel. Massa-massa
tersebut, yang dikenal sebagai bantalan endokardium, berkembang di region
atrioventrikel dan konotrunkal. Di kedua lokasi ini, massa-massa tersebut
membantu pembentukan septum atrium dan ventrikel (pars membranasea,
katup dan kanalis atrioventrikularis serta pembuluh aorta dan pulmonal.

LUUP DUP LUUP DUP 15


 Di akhir minggu keempat, dua bantalan mesenkim, bantalan endokardium
atrioventrikel, muncul di batas anterior dan posterior kanalis
atrioventrikularis.
 Sejak kanalis atrioventrikularis membesar ke kanan, darah yang melewati
ostium atrioventrikulare kini mempunyai akses langsung ke ventrikel kin
primitif dan juga ventrikel kanan primitif. Selain bantalan endokardium anterior
dan posterior, dua bantalan atrioventrikel lateral muncul di batas kanan dan
kin kanalis). Sementara itu, bantalan anterior dan posterior, semakin menonjol
ke dalam lumen dan menyatu, yang menyebabkan kanalis terbagi sempurna
menjadi ostium atrio ventrikulare kanan dan kiri pada akhir minggu kelima

LUUP DUP LUUP DUP 16


 Sesudah bantalan endokardium atrioventrikel menyatu, setiap ostium
atrioventrikulare dikelilingi oleh proliferasi lokal jaringan mesenkim.
 Saat aliran darah melubangi dan menipiskan jaringan di permukaan
ventrikel dari proliferasi ini, terbentuk katup-katup dan tetap melekat pada
dinding ventrikel melalui korda otot. Akhirnya, jaringan otot di korda
mengalami degenerasi dan digantikan oleh jaringan ikat yang padat. Katup-
katup kemudian terdiri dari jaringan ikat yang dilapisi oleh endokardium.
 Katup-katup ini terhubung dengan trabekula tebal di dinding ventrikel,
muskuli papilares, melalui korda tendinae. Dengan cara ini, terbentuk
dua daun katup, yang terdiri dari katup bikuspid (atau mitral) di kanalis
atrioventrikularis kiri, dan tiga daun katup, yang terdiri dari katup
trikuspid, di sisi kanan

LUUP DUP LUUP DUP 17


 Ketika pemisahan trunkus arteriosus hampir tuntas, primordia katup semilunar
mulai tampak sebagai tuberkel kecil yang ditemukan di penebalan trunkus
utama. Satu dari setiap pasangan ini ditakdirkan masing-masing untuk menjadi
saluran pulmonal dan aorta (sadler, 2009)

2. Anatomi jantung

 Letak
Jantung terletak diatas diafragma dipertengahan rongga dada agak ke kiri
dalam suatu rungan yang disebut mediastinum (F.Paulsen & J. 2012)
 Batasan- batasan jantung
 Disebelah depan dibatasi oleh sternum
 Disebelah belakang dibatasi oleh susunan tulang belakang atau
columna vertebralis
 Disebelah kiri dan kanan jantung dibatasi oleh paru-paru (F.Paulsen &
J. 2012)
 Secara anatomis yaitu :
 Jantung merupakan organ yang mempunyai rongga didalamnya
 Rongga didalam jantung ini terdiri dari 4 ruang, yaitu 2 ruang atrium
disebelah atas dan 2 ruang ventrikel disebelah bawah

LUUP DUP LUUP DUP 18


 Ukuran jantung pada orang dewasa adalah panjang kira-kira 12 cm,
lebar dibagian paling lebar kira-kira 6 cm, dan berat kira-kira 300 gram
 Ujung jantung disebut apeks, apeks jantung terbentuk dari ventrikel
kiri.
 Sedangkan bagian dasarnya yang mengarah keatas disebut basis
jantung yang terbentuk dari atrium terutama atrium kiri
 Secara fungsional
 Fungsi atrium adalah sebagai pompa primer bagi ventrikel, yaitu
membantu memasukan darah kedalam ventrikel
 Atrium hanya berfungsi untuk mengisi darah kedalam ventrikel yang
akan memompakan darah tersebut keluar jantung
 Darah masuk kedalam atrium adalah darah yang kembali ke jantung
melalui pembuluh darah balik (vena)
 Namun kekuatan memompakan atrium relatif lebih lemah
dibandingkan dengan ventrikel (Snell, 2006)
 Struktur organ
Jantung dibagi oleh septum vertikal menjadi empat ruang: atrium dexter
dan sinister, serta ventrikel dexter dan sinister. Atrium dexter terletak
anterior terhadap atrium sinister dan ventrikel dexter terletak anterior
terhadap ventrikel sinister. Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan, yaitu:
 Epicardium : lapisan visceralis pericardium yang terletak paling
luar.
 Myocardium : lapisan tebal otot jantung yang terletak di
tengah.
 Endocardium : lapisan tipis yang terletak paling luar. (Snell,
2006)
 Rangka organ

LUUP DUP LUUP DUP 19


Terdiri dari cincin-cincin fibrosa yang mengelilingi ostium
atrioventriculare, ostium pulmonalis, dan ostium aorta. Kemudian
dilanjutkan ke pars membranosa, bagian atas septum ventriculare. (Snell,
2006)
 Ruang organ
 Atrium dexter
Pertemuan antara atrium dexter dan auricula dexter terdapat sebuah
sulcus vertikal yaitu sulcus terminalis, yang pada permukaan
dalamnya berbentuk rigi disebut crista terminalis. Bagian utama
atrium yang terletak posterior terhadap rigi, berdinding licin. Dinding
dalam auricula kasar disebabkan oleh berkas serabut-serabut otot yang
disebut musculus pectinate.

 Atrium sinister
Atrium sinister terletak posterior terhadap atrium dexter dan
membentuk sebagian besar basis atau facies posterior jantung. Bagian
dalam atrium sinister licin, tetapi auricula sinister mempunyai rigi-rigi
otot seperti pada auricula dexter.
 Ventrikel dexter
Ventrikel dexter membentuk sebagian besar facies anterior cordis, dan
terletak anterior terhadap ventrikel sinister. Ventrikel dexter
berhubungan dengan atrium dexter melalui ostium atrioventriculare
dan dengan truncus pulmonalis melalui ostium trunci pulmonalis.
Permukaan dalam menunjukkan rigi-rigi yang menonjol disebut
trabeculae carnae, yang terdiri dari tiga jenis yaitu:
1. Musculus papillares yang melekat melalui basisnya pada dinding
ventrikel dengan puncaknya yang dihubungkan oleh tali-tali
fibrosa (chorda tendineae).

LUUP DUP LUUP DUP 20


2. Trabecula septomarginalis yang menyilang rongga ventrikel dari
septum ke dinding anterior.
3. Rigi-rigi yang menonjol.
 Ventrikel sinister
Sebagian besar ventrikel sinister terletak di belakang ventrikel dexter.
Sebagian kecil menonjol ke kiri dan membentuk batas kiri jantung serta
apex cordis. Ventrikel sinister berhubungan dengan atrium sinister melalui
ostium atrioventriculare sinister dan dengan aorta melalui ostium aortae.
Terdapat trabeculae carnae yang berkembang baik, dua buah musculus
papillares yang besar, tetapi tidak terdapat trabeculae septomarginalis.
Selain itu, terdapat sinus aortae yang menonjol di belakang katup
aortae.(Snell, 2006)

 Katup organ
 Katup/valva atrioventrikel dexter atau trikuspid yang merupakan katup
antara atrium dexter dengan ventrikel dexter.
 Katup/valva atrioventrikel sinister atau bikuspid/mitral, adalah katup
antara atrium sinister dengan ventrikel sinister.
 Katup/valva semilunar pulmonalis adalah katup antara ventrikel dexter
dengan arteri pulmonalis.
 Katup/valva aorta merupakan katup antara ventrikel sinister dengan arcus
aorta. (Snell, 2006)

LUUP DUP LUUP DUP 21


3. Fisiologi jantung

Jadi darah dari sisa-sisa metabolisme yang kurang mengandung O2 akan


masuk ke vena cava superior dan inferior kemudian akan masuk atau
berkumpul di atrium dextra, diatas atrium dextra ada nodus SA yang
mengkoordinasikan sinyal listrik kemudian disalurkan ke nodus AV dan trus
berjalan di berkas AV. Diberkas AV ini akan bercabang menjadi 2 kemudian
diujung bagian apendiks dari jantung akan ada serat purkinje yang berfungsi
menyebarkan listrik ke ventrikel dan bisa berkontraksi dengan baik dari atrium
dextra menuju ventrikel dextra melalui katup trikuspid kemudian ke arteri
pulmonalis melalui katup pulmonalis dan masuk ke paru-paru. Dari paru-paru
akan masuk kembali ke atrium sinistra melalui vena pulmonalis sinistra
kemudian ke ventrikel sinistra melalui katup bikuspid dan ke Aorta melalui
katup Aorta dan diedarkan keseluruh tubuh. Sirkulasi peredaran darah jantung
ada yang sistemik dan pulmonal dimana yang sistemik keseluruh tubuh dan
pulmonal yang dari jantung ke paru dan balik lagi ke jantung. (Guyton, 2011)

LUUP DUP LUUP DUP 22


Berikut adalah bunyi suara jantung pada manusia yg dimulai dari suara jantung
1-4:

• Suara jantung S1 terdengar bunyi “lup”, terdengar jelas pada bagian atas
apeks jantung karena terjadi penutupan katup mitral dan katup trikuspid.

• Suara jantung S2 terdengar bunyi “dup”, terdengar pada intercosta II


karena penutupan katup aorta dan pulmonalis.

• Suara jantung S3 terdengar bunyi lembut dan bernada rendah setelah


melakukan aktivitas fisik pada bagian apeks jantung setelah S2. Hal ini
terjadi karena komponen I disebabkan oleh penutupan katup aorta
sedangkan komponen II disebabkan oleh penutupan katup pulmonalis.

• Suara jantung S4 tidak terdengar karena orang coba dalam keadaan normal.
Bunyi jantung S4 hanya terdengar pada keadaan patologis. S4 terdengar
akibat kontraksi atrium yang menyebabkan darah masuk ke dalam
ventrikel. (Sherwood, 2014)

4. Histologi
Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan, yaitu (Mescher, 2011):
 Endokardium
 Selapis endotel
 Lapisan subendotel, terdiri dari jaringan ikat dengan serabut-serabut
elastis & sel-sel fibroblas.
 Lapisan sub endokardium, terdiri dari lapisan dibawah endokardium,
menghubungkan endokardium & myokardium, serta jaringan ikat
longgar dengan pembuluh darah dan serabut purkinye.
 Miokardium

LUUP DUP LUUP DUP 23


 Anyaman otot jantung tersusun berlapis-lapis, berbentuk spiral dengan
daya pompa besar.
 Intercalated disc.
 Terdapat pembuluh darah dan serabut-serabut saraf tidak bermyelin.
 Epikardium
 Mesotelium: epitel selapis pipih.
 Lapisan sub mesotelium, terdiri dari serabut kolagen & elastis.
 Lapisan sub epikardium, terdiri dari jaringan ikat longgar dengan sel
lemak, pembuluh darah, dan saraf yang menghubungkan myokardium
dengan perikardium.

Perikardium adalah sebuah kantong fibroserosa yang membungkus jantung dan


pangkal pembuluh-pembuluh besar. Terdiri dari:
 Mesotelium.
 Jaringan ikat yang mengandung serabut elastis, serabut kolagen, dan
makrofag.
 Lapisan sel-sel lemak.
 Mekanisme kerja otot jantung

5. Bagaimana mekanisme kerja otot jantung ?


Sel otot jantung bersifat autoritmik yaitu sebagai otot yang mempunyai daya
rangsang untuk dirinya sendiri, sehingga menyebabkan aksi potensial yang
spontan yang menyebabkan proses kontraksi. Adanya aksi potensial akan
menimbulkan depolarisasi membran serat otot dan berjalan lebih dalam ke
dalam serat otot pada tempat potensial aksi dapat mendepolarisasi sarkolema
dan sistem tubulus T, sehingga ion kalsium dari cairan ekstrasel masuk.
Potensial aksi juga menyebabkan reticulum sarkoplasma melepaskan sejumlah
besar ion kalsium kedalam myofibril. Adanya ion kalsium dalam jumlah besar,

LUUP DUP LUUP DUP 24


efek penghambatan troponin/tropomiosin terhadap filament yang akan
dihambat. Dengan meningkatnya ion kalsium maka akan meningkatkan
gabungan kalsium troponin. Komplek troponin akan mengalami perubahan
bentuk yang menarik molekul tropomiosin dan memindahkannya lebih dalam
kelekukan antara dua untai aktin. Sehingga bagian aktif dari aktin tidak
tertutupi. Setelah filamin aktin menjadi teraktivasi oleh ion-ion kalsium, kepala
jembatan penyebrangan dari filamen myosin menjadi tertarik ke bagian aktif
filament aktin. Setelah kepala jembatan penyebrangan melekat pada bagian
aktif menimbulkan kekuatan intramolekuler yang akan menyebabkan kepala
miring ke arah lengan dan menarik filament aktin (power stroke) segera setelah
kepala miring secara otomatis terlepas dari bagian aktif kembali ke arah normal.
Kemudian kepala akan berkombinasi bagian aktif yang baru sepanjang filament
aktin, kemudian kepala miring lagi untuk menimbulkan power stroke baru,
sehingga kepala jembatan penyebrangan membelok ke depan dan ke belakang
berjalan sepanjang filament aktin, menarik ujung filament aktin ketengah
filament myosin sehingga terjadi kontraksi. Proses tersebut akan berlangsung
terus sampai filament aktin menarik membrane Z menyentuh ujung akhir
filament myosin. Kontraksi akan terus berlangsung sehingga lebih
memendekkan panjang sarkomer ujung-ujung filament myosin menjadi kusut
dan kekuatan kontraksi menurun dengan cepat (Guyton, 2011).

6. Pengaturan curah jantung


 Curah jantung dan nilai normalnya
Curah jantung atau cardiac output adalah volume darah yang
dipompakan kedalam sistem arteri dari masing-masing ventrikel setiap
menitnya. Jadi, curah jantung sama dengan isi sekuncup(stroke volume)
dikalikan dengan frekuensi denyut jantung permenit.

LUUP DUP LUUP DUP 25


Rumus :
Curah jantung = isi sekuncup X frekuensi denyut jantung permenit

Pada sirkulasi paru, curah jantung adalah volume darah yang


dipompakan oleh ventrikel dextra ke arteri pulmonalis setiap menit untuk
di oksigenasi di paru-paru.

Pada sirkulasi umum curah jantung adalah volume darah yang


dipompakan oleh ventrikel kiri kedalam aorta setiap menit. Dengan
demikian, curah jantung sama dengan jumlah darah yang mengalir
keseluruh jaringan tubuh yang bertanggung jawab sebgai media dan
nutrien. Jadi, curah jantung adalah faktor paling penting yang harus
dipertimbangkan dalam hubungannya dengan sirkulasi darah ke jaringan

Nilai normal curah jantung


Curah jantung sangat bervariasi sesuai dengan tingkat aktivitas tubuh,
antara lain kecepatan metabolisme tubuh, aktivitas fisik, usia, ukuran tubuh
serta beberapa faktor lainnya.
Nilai normal curah jantung yang paling banyak diteliti adalah pria
dewasa muda didapatkan rata-rata curah jantungnya kira-kira 5,6 liter
permenit dan untuk wanita nilainya lebih rendah kira-kira 10-20%. Pada
umur yang lebih tua nilainya juga akan berkurang karena pada umunya
dengan meningkatkan usia, aktivitas fisik dan kecepatan metabolisme tubuh
akan berkurang. Karena itu, biasanya nilai normal curah jantung dinyatakan
secara rata-rata yaitu sebesar 5 L/Menit. (Guyton, 2011)

LUUP DUP LUUP DUP 26


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Jantung merupakan alat yang sangat dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup.
Jantung berfungsi sebagai pompa yang memberi tekanan pada darah sesuai yang
dibutuhkan untuk mengalirkan darah ke jaringan. Kontraksi dan relaksasi pada
atrium dan ventrikel saling bergantian, biasanya disebut sebagai fase sistol dan
diastol. Selama jantung memompakan darahnya ke paru-paru maupun ke
sistemik, ventrikel mengalami kontraksi yang mengakibatkan katup
atrioventrikel tertutup. Penutupan katup tersebut menyebabkan bunyi “Luup”
pada fase sistol. Pada saat darah sudah berada pada arteri pulmonalis yang
kemudian akan dialirkan ke paru-paru kanan dan kiri, serta pada aorta yang
kemudian akan dialirkan ke seluruh tubuh kecuali jantung, terjadi penutupan
katup semilunar yang menyebabkan bunyi “Dup” pada fase diastol.

Pembentukkan jantung dimulai pada minggu ke-3, yang mana fase


organogenesis sudah dimulai. Kemudian, keempat ruang jantung tersusun oleh
endokardium, miokardium, dan epikardium. Pada jantung, terdapat juga lapisan
perikardium yang berfungsi sebagai pelindung jantung yang juga melumasi dan
membatasi pergerakkan yang berlebih. Terdapat juga mekanisme curah jantung
untuk mengukur volume darah yang dipompa oleh masing-masing ventrikel
menuju arteri per menitnya atau tiap denyut, yang dapat dihitung dengan rumus
kecepatan denyut jantung dikali dengan isi sekuncup.

LUUP DUP LUUP DUP 27

Anda mungkin juga menyukai