Anda di halaman 1dari 6

Pelayanan Klinis

No.Dokumen
No. Revisi 0
TanggalTerbit
Halaman
SPO

PUSKESMAS drg.Mutia Destary


TANJUNGWANGI NIP. 19711207 200012 2 002
1. Pengertian Pelayanan klinis adalah proses pemberian asuhan kepada pasien sesuai
dengan masalah kesehatan yang dihadapi pasien
2. Tujuan Sebagai Acuan penerapan langkah-langkah pemberian Pelayanan Klinis
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. tentang Pelayanan Kesehatan yang Tersedia di
Puskesmas Tanjungwangi
4. Referensi 1. PMK No. 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
2. Panduan Praktik Klinis Kedokteran Gigi pada Pelayanan Primer,
Kemenkes RI Tahun 2013
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.
02.02/MENKES/62/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter
Gigi
5. Prosedur/langkah- 1. Petugas menerima rekam medis dari petugas pendaftaran
langkah 2. Petugas memanggil masuk pasien sesuai nomor antrian keruang
pemeriksaan
3. Petugas melakukan anamnesa kepada pasien dan atau keluarga
pasien
4. Petugas mencatat hasil anamnesa ke dalam Rekam Medis Pasien
5. Petugas menyerahkan Rekam Medis kepada dokter untuk
dilakukan pemeriksaan
6. Petugas menyiapkan formulir rujukan internal dan eksternal apabila
diperlukan
7. Penyerahan resep obat diberikan oleh dokter kepada pasien dan
atau keluaga pasien
8. Petugas mendokumentasikan kegiatan ke dalam buku harian
pasien dan buku sensus harian penyakit.
9. Catatan Rekam Medis yang telah didokumentasikan di serahkan
kepada petugas SIMPUS
6. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
7. Unit Terkait Seluruh Unit Layanan dalam gedung

8. Dokumen Terkait 1. Rekam medis


2. Buku Register Harian Pasien
3. Buku Sensus Harian Penyakit
4. Form Rujukan Internal
9. Rekaman Historis
Perubahan No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
TINDAKAN KOREKTIF
SPO No.Dokumen
No. Revisi 0
TanggalTerbit
Halaman

PUSKESMAS drg.Mutia Destary


TANJUNGWANGI NIP. 19711207 200012 2 002
1. Pengertian Tindakan korektif adalah rangkaian kegiatan untuk menindak lanjuti hasil
pelayanan mutu dan kinerja yang tidak sesuai dengan standar / indikator yang
telah ditetapkan.
2. Tujuan Sebagai Acuan penerapan langkah-langkah melakukan korektif di Puskesmas
Tanjungwangi
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. ............................................ tentang Tim
Manajemen Mutu Puskesmas Tanjungwangi.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 Tentang Akreditasi
Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik
Mandiri Dokter Gigi.
5. Prosedur/langkah 1. Tim Mutu menentukan masalah
-langkah 2. Tim Mutu mengumpulkan bukti-bukti nyata
3. Tim Mutu melakukan wawancara
4. Tim Mutu meneliti Lingkungan kejadian
5. Tim Mutu menggambarkan rantai kejadian
6. Tim Mutu mengenali faktor-faktor yang berkontribusi terhadap
timbulnya kejadian
7. Tim Mutu mengenali kejadian-kejadian yang mengawali (trigger)
8. Tim Mutu melakukan analisis dengan menggunakan pohon masalah /
diagram tulang ikan untuk mengetahui kegiatan atau kondisi yang
menyebabkan timbul kejadian.
9. Tim Mutu melanjutkan sehingga dapat dikenali sistem yang
melatarbelakangi timbulnya kejadian atau sampai tidak beralasan lagi
untuk melanjutkan.
10. Tim Mutu mengindentifikasi akar-akar penyebab
11. Tim Mutu merumuskan pernyataan akar masalah
12. Tim Mutu menentukan tindakan perbaikan
13. Tim Mutu merekomendasikan rencana perbaikan kepada Kepala
Puskesmas
6. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
7. Unit Terkait 1. Admen

2. UKP

8. Dokumen Terkait Formulir Ketidaksesuaian


9. Rekaman
Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan
TINDAKAN PREVENTIF
No.Dokumen
No. Revisi
TanggalTerbit
Halaman
SPO

PUSKESMAS drg.Mutia Destary


TANJUNGWANGI NIP. 19711207 200012 2 002
1. Pengertian Tindakan preventif adalah suatu cara untuk mencegah resiko sebelum terjadi
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan tindakan
preventif di Puskesmas Tanjungwangi
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. ............................................ tentang Tim
Manajemen Mutu Puskesmas Tanjungwangi.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 Tentang Akreditasi
Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik
Mandiri Dokter Gigi.
5. Prosedur/langkah- 1. Unit pelayanan melakukan identifikasi resiko yang belum terjadi
langkah 2. Unit pelayanan analisa resiko dengan metode FMEA
a. Unit pelayanan untuk tiap model keselahan / kegaggalan sering
tidaknya terjadinya terjadi (Occurance) : (Occ); 0 : tidak pernah,
10 : sangat sering
Kegawatannya (Severity) : (SV); 0 : tidak gawat, 10 : sangat
sulit dideteksi
b. Menghitung Risk Priority Number (RPN) dengan mengkalikan :
Occ x SV x DT
c. Menentukan batasan (cut off point) RPN yang termasuk prioritas
d. Menetapkan “cut off point) RPN yang termasuk prioritas
- Mengurutkan nilai RPN dari nilai tertinggi sampai terendah
- Mnghitung persentase komulatif
- Memperhatikan nilai komulatif tersebut kita tetapkan sebagai
“cut off point”
e. Menentukan kegiatan untuk mengatasi (solution)
f. Menentukan cara memvalidasi apakah solusi tersebut berhasil

g. Menggambarkan alur yang baru dengan adanya solusi tersebut


h. Menghitungkembali RPN sesudah melakukan solusi perbaikan
6. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
7. Unit Terkait Unit Pelayanan

8. Dokumen Terkait Laporan hasil FMEA


9. Rekaman Historis
Perubahan No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai