Anda di halaman 1dari 11

…………………………………………………………………………………………………………………….DWIRIKA W.

PUTRI-
HUKUM PERDATA

*Kelompok Hukum Publik:

 Hk. Pidana
 Hk. Acara Pidana
 HTN
 HAN
 Hk. Peradilan Tata Usaha Negara
 Hk. Pertanahan

*Kelompok Hukum Privat:

 Hukum Perdata
 Haper
 Hk. Dagang
 Hk. Adat
 Hk. Islam
 Hk. Tenaker

*Konsep Hukum Perdata

Hk perdata merupakan segala aturan hk yang mengatur hub hukum antara orang yang 1
dengan yang lain dalam hidup bermasyarakat. Hukum tersebut timbul karena:

 Perjanjian antara pihak yang 1 dengan yang lain;


 Ketentuan UU yang bermanfaat, example: perwakilan sukarela (zaakwarneming),
pembayaran tanpa hutang (overschuldigde betaling)i
 Ketentuan UU yang merugikan orang lain, example: PMH (onrechtmatige daad).

Hukum perdata dapat bersumber dari KUHPerdata, KUHDagang, UUDRI. Hukum Perdata
tertulis lazim disebut hukum perdata dalam arti luas sedangkan Hk Perdata tidak tertulis disebut
hukum perdata dalam arti sempit. Hukum Perdata formil lazim disebut HUkum Acara Perdata, diatur
dalam BUKU IV KUHPERDATA . Hukum Perdata Materiil diatur dalam BUKU I,II,III KUHPERDATA dan
mengatur segala permasalahan tentang:

 Orang sebagai pendukung hak dan kewajiban


 Keluarga
 Harta kekayaan
 Pewarisan

Notes: Sengketa Hukum Bisnis diajukan ke Pengadilan Niaga atau Arbitrase, sengketa perdata ke
Pengadilan Negeri.

KUHPERDATA mengatur tentang:

 Buku I : Orang
 Buku II : Benda
 Buku III : Perikatan
 Buku IV : Pembuktian

Dalam Hukum Perdata dikenal 2 macam perjanjian:

 Perjanjian Kebendaan
 Perjanjian yang obyeknya harta kekayaan. Perjanjian ini ada 2 jenis yakni: perjanjian
obligatoir (yang baru memindahkan hak dan kewajiban) serta perjanjian zakelijk
(yang memindahkan hak sebagai realisasi perjanjian obligatoir)
 Perjanjian Perkawinan
 Obyeknya nilai moral dalam hubungan perkawinan yg menimbulkan hak dan
kewajiban kepada suami dan istri secara timbal balik.

*SUBYEK HUKUM

Subyek Hukum merupakan penyandang hak dan kewajiban, dalam hukum perdata dikenal 2
macam subyek hukum, yakni:

 Orang
 Badan hukum

*BADAN HUKUM

Badan Hukum dapat diklasifikasikan dala 3 golongan yakni:

 Badan hukum yang dibentuk oleh pemerintah


Untuk kepentingan negara dalam menjalankan pemerintahan, example :BUMN, BUMD

 Badan hukum yang diakui oleh pemerintah


Badan hukum yg dibentuk oleh pihak swasta atau orang pribadi yang mendapatkan
pengakuan oleh pemerintah melalui pengesahan anggaran dasar, example: PT dan
koperasi.

 Badan hukum yg diperbolehkan atau untuk suatu tujuan tertentu yg ideal


Badan hukum yg tidak dibentuk oleh pemerintah dan tidak juga membutuhkan
pengakuan dari pemerintah, example: yayasan keagamaan, yayasan pendidikan, yayasan
sosial. Notes: akta pendiriannya harus dibuat dihadapan notaris.

*KLASIFIKASI BADAN HUKUM

 Badan hukum publik


Badan yang dibentuk oleh pemerintah dan diberi wewenang dalam hk publik, example:
departemen pemerintahan, lembaga lembaga negara, daerah otonom.
 Badan hukum perdata
Badan yg dibentuk oleh pemerintah atau swasta yg diberikan wewenang menurut
hukum perdata. Menurut tujuan nya badan hukum perdata dapat di klasifikasikan lagi
menjadi 3 bagian yakni:
 Badan hukum yg bertujuan untuk memperoleh laba or profit, example: PT,
Perseroan, Perum.
 Badan hukum yg bertujuan untuk mensejahterakan anggota dan masyarakat,
example: koperasi.
 Badan hukum yg bertujuan idel dalam bidang pendidikan, sosial, dll. Example:
yayasan, wakaf, organisasi keagamaan.
Notes: Dalam pendirian badan hukum harus dengan akta pendirian yg dibuat dihadapan notaris,
akta pendiriannya tersebut memuat anggaran dasar badan hukum tersebut yg sesuai dengan
kesepakatan para pendiri.

 Badan hukum koperasi


Sejak tanggal pengesahan koperasi sudah berstatus badan hukum
 Badan hukum yayasan
Yayasan didirikan oleh 1 orang atau lebih dengan memisahkan sebagian harta
kekayaan pendirinya sebagai kekayaan awal yayasan yg didirikan itu. Pendirian
yayasan harus dibuat dengan akta notaris yang membuat anggaran dasar yayasan.
Yayasan memperoleh status badan hk setelah memperoleh pengesahan dari Kanwil
departemen hukum dan ham atas nama menteri.
 Badan hukum perseroan
Setiap pendiri perseroan wajib mengambil bagian saham pada saat perseroan
didirikan. Perseroan memperoleh status badan hukum pada tanggal diterbitkannya
Keputusaan Menteri Hukum dan HAM.

*KEWENANGAN BERBUAT

Dalam kewenang bebrbuat mengandung 2 pengertian:

 Cakap atau mampu berbuat menurut hukum


 Kuasa atau berhak berbuat karena diakui oleh hukum walaupun tidak memenuhi syarat
hukum

Notes: Pada dasarnya orang dewasa adalah cakap atau mampu melakukan perbuatan hukum karena
memenuhi syarat umur. Akan tetapi apabila orang dewasa tersebut gila atau sakit atau hilang
ingatan maka dia tidak mampu melakukan perbuatan hukum(INCAPABLE). Menurut KUHPerdata
dewasa ialah sejak berusia 21 thn, sedangkan UU Perkawinan wanita 16 thn dan pria 21 thn.

*KONSEP BENDA DN HUKUM BENDA

Buku II KUHPerdata memuat ketentuan ketentuan tentang benda yang meliputi barang dan
hak. Benda adalah objek hak milik, hak juga dapat menjadi hak milik, semua benda dalam arti hukum
dapat diperdagangkan, dapat diserahkan kepada pihak lain, dan dapat diwariskan. Pengaturan sistim
benda menggunakan sistem tertutup dimana orang tidak boleh mengadakan hak hak kebendaan
selain yang sudah diatur dalam UU. Hukum benda bersifat memaksa (dwingend) artinya harus
dipatuhi, dituruti dan tidak boleh disimpangi dengan mengadakan ketentuan ketentuan baru
mengenai hak hak kebendaan.

Notes: Buku II KUHPERDATA mengatur ttg benda benda selain ttg BARAK, karena ketentuan hak
kebendaan BARAK telah diatur secara khusus dalam UUPA No. 5 Thn 1960.

*KLASIFIKASI BENDA

 Benda berwujud dan tidak berwujud


 Penyerahan benda berwujud bergerak dilakukan secara nyata dari tangan ke tangan
 Penyerahan benda berwujud tidak bergerak dilakukan dengan balik nama
 Penyerahan benda tidak berwujud berupa piutang dengan cara:
 Piutang atas nama = cessie
 Piutang atas tunjuk=penyerahan surat dari tangan ke tangan
 Piutang atas pengganti= endosmen dan penyerahan suratnya dari tangan ke
tangan.

 Benda bergerak dan tidak bergerak


Arti penting klasifikasi ini terletak pada penguasaan (bezit), penyerahan (levering), daluarsa,
dan pembebanan
 Mengenai penguasaan benda bergerak berlaku asas orang yg menguasai benda
bergerak dianggap sebagai pemiliknya, namun benda tidak bergerak tidak menganut
asas tersebut
 Penyerahan
Benda bergerak dilakukan dengan penyerahan nyata sedangkan benda tidak
bergerak dilakukan dengan cara balik nama
 Daluarsa
Mengenai benda bergerak daluarsanya ialah 3 thn, benda tidak bergerak yg ada alas
hak daluarsanya ialah 30 thn sedagkan benda tidak bergerak yg tidak ada alas hak
adalah 20 thn.
 Mengenai pembebanan
 Benda bergerak dengan gadai dan fiducia
 Benda tidak bergerak yg berkenaan dengan tanah dilakukan dengan hak
tanggungan
 Benda tidak bergerak berkenaan bukan tanah spt kapal laut dan pesawat
dilakukan dengan hipotek.

Klasifikasi benda bergerak dan tidak bergerak

Benda bergerak:

 Benda bergerak menurut sifatnya adalah benda yg dpt dipindahtangankan, example:


meja, kursi,dll
 Benda bergerak karena ketentuan UU adalah hak hak yg melekat pd benda bergerak,
example: hak pungut hasil hak pakai.

Benda tidak bergerak:

 Benda tidak bergerak menurut sifatnya adl benda yg tidak dapat dipindah-
pindahkan, example: tanah dan segala hal yg melekat diatasnya
 Benda tdk bergerak karena tujuannya benda yg dilekatkan pd benda tidak bergerak
sbg benda pokok untuk tujuan tertentu, example: mesin mesin dipasang dipabrik
 Benda tidak bergerak berdasarkan ketentuan UU, example: hipotek, hak
tanggungan, hak pakai, hak memungut hasil.

 Benda dipakai habis dan tidak dipakai habis


 Benda dipakai habis
Perjanjian yg obyeknya benda dipakai habis apabila terjadi pembatalan akan sulit
dalam pemulihan keadaan semula, example: beras, roti
 Bneda tidak dipakai habis
Apabila terjadi pembatalan perjanjian maka tidak begitu sulit untuk mengembalikan
ke keadaan semula, example: pembatalan jual beli televisi.

 Benda sudah ada dan akan ada


Benda yg sudah ada dapat dijadikan jaminan utang dan perjanjian yg obyeknya benda akan
ada dapat menjadi batal apabila pemenuhannya tidak bisa terlaksana.

 Benda di dalam dan diluar perdagangan


 Benda di dalam perdanagan dapat diperjual belikan dan dapat diwariskan
 Benda di luar perdagangan tidak bisa diperjualbelikan, example: pura, gereja,
masjid, dll.
 Benda yg dapat dibagi dan tidak dibagi
 Obyek perjanjian yg bisa dibagi example: satu ton beras
 Obyek perjanjian tidak bs dibagi, example: prestasi seekor sapi dalam membajak
sawah.
 Benda terdaftar dan tidak terdaftar
 Benda terdaftar
Dibuktikan dengan sertifikat hak milik pemiliknya , example: kendaraan motor,
tanah, bangunan.
 Benda tidak terdafar
Benda tidak atas nama, example: pakaian, perhiasaan, sepeda, dll.

*HAK KEBENDAAN

 Hak perdata
 Hak yg bersifat absolut
Mutlak, example: hak kebendaan, hak atas diri sendiri
 Hak yg bersifat relatif
Memberikan kekuasaan yg terbatas, exmple: hubungan karena perjanjian.

 Hak atas benda


Hak kebendaan merupakan hak yang memberikan kekuasaan langsung atas suatu benda dan
dapat dipertahakan dari siapapun, example: hak milik, hak memngut hasil, hak sewa, hak
pakai, hak gadai, hak hipotek, dll.

 Klasifikasi hak atas benda


 Hak kebendan yg memberikan kenikmatan:
 Memberi kenikmatan atas benda milik sendiri
Example: hak milik atas benda bergerak atau benda yg bukan tanah dan hak
penguasaan (bezit) atas benda bergerak.
 Memberi kenikmatan atas benda milik orang lain
Example: hak penguasaan (bezit), hak pakai atas benda bergerak, dll.
 Hak kebendaan yg memberikan jaminan:
 Gadai
Jaminannya adalah benda bergerak
 Hipotek

Jaminannya ialah benda tidak bergerak

 Asas asas kebendaan


Asas asasnya ialah:
 Asas dapat dipindahtangankan
 Asas individualitas
 Asas publisitas.
 Cara memperoleh hak kebendaan
Perolehanya dapat dilakukan dengan cara:
 Penemuan
 Pengakyan
 Penyerahan
 Daluarsa
 Pewarisan, dll.
 Hak kebendaan hapus
Hak tersebut dapat hapus dikarenakan:
 Benda lenyap
 Daluarsa
 Benda dipindahtangankan
 Pelepasan hak atas benda

*HAK MILIK

Konsep hak milik hanya meliputi hak milik atas benda bergerak dan benda tidak bergerak yg bukan
tanah. Hak milik adalah hak paling utama dimana tanpa adannya hak milik ga mungkin ada hak hak
lain, pemilik dapat menikmati sepenuhnya dan sebebas bebasnya dan tidak dapat diganggu gugat
namun hak milik ada pembatasannya yaitu tidak bertentangan dengan UU dan tidak menimbulkan
gangguan bagi pihak lain

 Ciri-ciri hak milik:


 Hak utama
 Utuh dan lengkap
 Tetap dan tidak lenyap

 Penyerahan benda (levering)


Penyerahan merupakan pengalihan suatu benda oleh pemiliknya kepada org lain sehingga
org lain itu memperoleh hak kebendaan atas benda itu.

 Jenis jenis penyerahan benda


 Penyerahan benda bergerak berwujud
 Dengan nyata dari tangan ke tangan
 Penyerahan benda bergerak tidak berwujud
 Nyata dari tangan ke tangan
 Cesie
 Endosemen atau penyerahan surat piutangnya
 Penyerahan benda tidak bergerak
Penyerahan benda tidak bergerak berupa tanah dilakukan dengan akta otentik di
depan PPAT atau camat.
 Syarat syarat penyerahan benda:
 Harus ada alas hak
 Harus ada perjanjian yg bersifat kebendaan
 Dilakukan oleh org yg berhak
 Penyerahan nyata.

*HAK PENGUASAAN BENDA

Bezit atau hak penguasaan benda adalah keadaan memegang atau menikmati suatu benda
oleh org yg menguasainya baik sendiri maupun dengan perantara org lain seolah olah itu
kepunyaannya sendiri.

*HAK ATAS BENDA JAMINAN

 Jaminan Utang
 Dalam hal benda jaminan itu merupakan benda bergerak maka hak atas jaminan itu
disebut gadai, selain gada ada juga yg disebut retensi
 Dalam hal benda itu benda tidak bergerak maka hak atas jaminan benda tersebut
disebut hak tanggungan atau dapat pula berupa hipotek.

 Hak gadai
Menurut Pasal 1150 KUHPrdta gadai adalah hak yg diperoleh kreditor atas suatu benda
bergerak yg dierahkan kepadanya oleh debitur untuk menjamin suatu hutang dan
memberikan kekuasaan kepada kreditur untuk mendapatkan pelunasan terelbih dahulu
drpd kreditur lainnya. Gadai memliki beberapa sifat yakni:
 Gadai bersifat accesoir
Sebagai pelengkap dari perjanjian pokok
 Gadai bersifat jaminan utang
Benda yg sebagai jaminan tersebut disimpan oleh kreditur
 Gadai tidak dapat bersifat dibagi

Hapusnya hak gadai dikarenakan:

 Utang debitor sudah dilunasi


 Benda jaminan dilepaskan oleh kreditor secara sukarela
 Benda jaminan hilang atau musnah

Notes: gadai harus memenuhi syarat dimana perjanjian utang piutang merupakan perjanjian pokok
dan harus ada benda bergerak sebagai jaminan utang.

 Hak retensi
Hak retensi ialah hak untuk menahan benda sampai piutang yg bertalian dengan benda itu
dilunasi.

Notes: hak retensi tidak termasuk hak kebendaan menurut UU, tetapi memliki beberapa persamaan
dengan hak gadai.
 Perbedaan antara gadai dan retensi ialah pada gadai benda jaminan diserahkan pada waktu
terjadinya perjanjian pokok, sedangkan pada retensi benda jaminan itu ditahan oleh kreditur
karena perjanjian pokok tidak terpenuhi.

 Hak Hipotek
Menurut ketentuan Pasal 1162 KUHPerdata, hipotek adalah hak kebendaan atas suatu
benda tidak bergerak untuk mengambil penggantian dari benda tersebut bagi pelunasan
suatu utang apabila debitor tidak membayar utangnya.

Notes: hipotek hanya berlaku bagi benda tidak bergerak bukan tanah dan bukan melekat di atas
tanah, example: kapal laut, pesawat udara.

 Sifat sifat hak hipotek:


 Hipotek bersifat accesoir
 Hipotek bersifat tidak dapat dibagi bagi
 Hipotek bersifat droit de preference = hak didahulukan pelunasannya dari piutang2
lain.
 Asas asas hak hipotek
 Asas publikasi
 Asas spesifikasi

 Hak privelege
Merupakan suatu hak yg oleh UU diberikan kepada seseorang berpiutang sehigga tingkatnya
lebih tinggi daripada org berpiutang lainnya semata mata berdasarkan sifat piutangnya.

Notes: hak privelege bukan merupakan hak kebendaan.

*HAK PUNGUT HASIL

Merupakan hak kebendaan dimana seseorang dibolehkan memungut segala hasil dari benda milik
org lain, seolah olah benda itu miliknya sendiri dengan kewajiban memelihara benda itu sebaik
baiknya.

 Sifat hak pungut hasil:


 Harus bersifat tetap adanya
 Harus bersifat tidak dipakai habis
 Harus bersifat langsung untuk diri sendiri dan bukan untuk org lain
 Bersifat tanpa pamrih (pemugut hasil tidak perlu memberikan imbalan kepada pemilik
benda).
*PENGATURAN PEWARISAN

Pewarisan merupkan proses beralihnya harta warisan dari pewaris kepada ahli waris
menurut aturan hukum yg berlaku di dalam masyarakat.

Unsur –unsur pewarisan:

 Pewaris
 Ahli waris
 Harta warisan
 Proses peralihan
 Aturan hukum dan masyarakat.

 Ahli waris terdiri dari:


 Waris asli
Ahli waris yg sesungguhnyayaitu isteri, anak
 Waris karib
Ahli waris yg ada hubungan kekerabatan dengan pewaris
 Waris sah
Ahli waris yg sah menurut hukum, agama, dan adat.

Notes: harta benda tersebut dapat berupa harta kekayaan, haki, merek dagang, dan hak kebendaan.

Notes: pewarisan termasuk bagian dari hukum yg mengatur hak kebendaan, sehingga pewarisan
ditempatlan dalam Buku II KUHPerdata

*SISTEM PEWARISAN

 Pewarisan menurut KUHPerdata


Sistem pewarisan yg dianut disini ialah sistem pewarisan individual bilateral yg artinya setiap
ahli waris berhak memnuntut pembagian harta warisan dan memperoleh bagian yg sama yg
menjadinya haknya baik itu dari ibu atau ayah (BAGIAN ANAK LAKI LAKI DAN PEREMPUAN
IALAH SAMA BANYAK )

 Pewarisan menurut Hukum Islam


Sistem pewarisan dalam hukum islam ialah bagian anak laki laki lebih banyak dibandingkan
dengan bagian dari anak perempuan.

 Pewarisan menurut Hukum Adat:


 Sistem pewarisan individual:
Sistem pewarisan dimana setiap ahli waris mendapatkan pembagian untuk dapat
menguasai atau memiliki menurut bagiannya masing masing.
 Sistem pewarisan kolektif
Sistem dimana harta peninggalan diteruskan dan dialihkan pemilikannya dari
pewaris kepada ahli waris sebagai kesatuan yg tidak terbagi bagi penguasaan dan
kepemilikannya pemakaian berdasarkan musyawarah bersama untuk mufakat.
 Sistem pewarisan mayorat
Merupakan sistem yg sama dengan pewarisan kolektif namun disini harta tersebut
dilimpahkan kepada anak tertua yg bersifat sebagai pemimpin menggantikan posisi
pewaris.

*PEWARIS

Pewaris merupakan seseorang yg telah meninggal dunia dan meninggalkan harta waris,
dalam hk pewarisan pokok permasalahn terletak biasanya pada hak wari. Di dalam pewarisan
menimbulkan 2 macam materi yakni:

 Pewarisan ab instato yg di dasarkan pada hubungan perkawinan dan hub darah


 Pewarisan testamentair yg di dasarkan pada wasiat.

 Surat wasiat atau testament


Wasiat itu harus tertulis dan harus berisi kenyataan apa yg dikehendaki oleh pewaris dan
surat wasiat tidak boleh mengurangi bagian mutlak para ahli waris. Surat wasiat dibagi
menjadi 2:
 Surat wasiat menurut bentuknya:
 Surat wasiat olografis yakni surat wasiat yg seluruhnya ditulis tangan dan
dittd sendiri oleh pewaris lalu dititipkan ke notaris untuk disimpan.
 Surat wasiat akta umum, yakni surat yg dibuat dihadapan notaris sehingga
yg buat surat itu ialah notaris bukan si pewaris.
 Surat wasiat dengan akta rahasia, yakni surat dengan akta tertutup yg dibuat
dan di ttd sendiri oleh pewaris atau org lain yg menjadi kuasanya dan
menyampaikan surat tersebut dalam keadaan tertutup kepada notaris
dihadapan 4 org saksi.
 Surat wasiat menurut isinya:
 Surat wasiat pengangkatan waris yakni surat wasiat yg di dalamnya pewaris
memberikan kepada seseorang atau lebih seluruh atau sebagaian harta
kekayaan yg ia miliki. Ahli waris disini memperoleh segala hak dan kewajiban
yg ditinggalkan oleh si pewaris. Ahli waris ini berada di bawah TITEL UMUM
 Surat wasiat hibah yakni surat wasiat yg memuat ketetapan khusus dimana
seseorang pewaris memberikan seluruh atau sebagian kekayaannya. Ahli
waris disini disebut legataris BUKAN AHLI WARIS. Legataris TIDAK
menggantikan hak dan kewajiban si pewaris karena hanya dibebani oleh
HAK HAK SAJA. Legataris disini berada di bawah TITEL KHUSUS.

Notes: surat wasiat tersebut dapat dicabut secara tegas atau secara diam diam dengan akta notaris
khsus yg dinyatakan dengan kehendak pewaris untuk mencabutnya.

*AHLI WARIS

Ahli waris merupakan org yg berhak atas harta peninggalan dari si pewaris entah itu hak
atau kewajiban-kewajiban. Ahli waris:

 Ahli waris sesungguhnya, yakni anak kandung suami atau isteri


 Ahli waris karib, yakni yg ada hub kekerabatan yaitu org tua pewaris, kakek nenek
 Ahli waris lainnya yakni negara.
 Hak dan kewajiban ahli waris
Ahli waris tidak hanya berhak atas hak saja tapi juga kewajiban lain halnya dengan legataris
yg hanya dibebani dengan hak.
 Penggolongan ahli waris:
 Ahli waris ab intestato, yakni berdasarkan hub perkarwinan dan atau hub darah
 Ahli waris testamen, yakni berdasarkan surat wasiat
 Ahli waris golongan pertama : anak anak
 Ahli waris golongan kedua : orang tua pewaris yakni ayah or ibu jika ayah ibu meninggal
menjdi milik sodara sodara pewaris
 Ahli waris ketiga : kakek nenek si pewaris
 Ahli waris keempat : yg memiliki hub kekerabatan terdekat selain yg disebutkan diatas.
 Ahli waris yg tidak berhak mewaris : jika dia melakukan perbuatan tidak patut terhadap si
pewaris.

*HARTA WARISAN

Harta warisan merupakan harta benda peninggalan pewaris dapat berupa benda bergerak
atau benda tidak bergerak, berwujud atau tidak berwujud. Di dalam pewarisan ada 2 kemungkinan
yakni penolakan atau penerimaan warisan. Apabila AW menerima warisan maka ada 2 macam
penerimaan, yakni :

 Penerimaan secara penuh


 Penerimaan dengan hak mengadakan pendaftaran warisan.

 Bagian Mutlak
Bagian mutlak merupakan harta warisan yg harus diberikan kepada ahli waris dalam garis
lurus menurut UU yg tidak boleh dikurangi oleh si pewaris. Bagian mutlak ini ertujuan untuk
melindungu hak para ahli waris. Ahli waris yg berhak atas bagian mutlak disebut
LEGITIMARIS.

 Pembagian harta warisan


Apabila semua ahli waris mampu bertindak sendiri maka pembagian harta warisan
diseragkan pada permufakatan mereka sendiri, jika ada yg di bawah umur atau di bawah
perwalian maka pembagian harus dilakukan dengan akta notaris dan di hadapan Balai Harta
Peninggalan.

 Kewajiban pelaksana wasiat


 Pelaksana wasiat wajib mengadakan pendaftaran harta warisan yg dihadiri oleh
semua ahli waris dan setelah para ahli waris dipanggil secara sah
 Jika ada ahli waris yg tidak hadir maka pelaksana wasiat wajib menyegel kembali
harta warisan
 Pelaksana wajib mengusahakan agar surat wasiat dari si pewaris terlaksana
 Jika terjadi perselisihan sesama ahli waris, pelaksana wasiat dapat mengajukan
masalah ke PN
 Jika tugas nya sudah selesai maka pelaksana wasiat dapat dihentikan dengan
memberikan segala perhitungan yg berhubungan dengan pelaksanaan wasiat
kepada ahli waris.

Anda mungkin juga menyukai