Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENCEGAHAN KEKAMBUHAN EPILEPSI

Disusun oleh :
KULSUM SINDI PERTIWI
070117A019

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
UNGARAN
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENCEGAHAN KEKAMBUHAN EPILEPSI

Topik : Pencegahan Kekambuhan Epilepsi


Sasaran : Keluarga dan pasien Ny. S
Waktu : 15 menit
Pukul : 10.10 wib
Tempat : Di Ruang Anggrek 2
Pemateri : Kulsum sindi pertiwi

I. Tujuan
A. Tujuan umum
Melalui kegiatan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga mampu melakukan
pencegahan kekambuhan epilepsi.
B. Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga dan pasien dapat memahami dan
mampu:
1. Menjelaskan pengertian epilepsi
2. Menjelakan penyebab epilepsi
3. Menjelaskan tanda dan gejala epilepsi
4. Menjelaskan pencegahan epilepsi

Pokok bahasan dan sub pokok bahasan


Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan
Pencegahan  Menjelaskan pengertian epilepsi
kekambuhan epilepsi  Menjelakan penyebab epilepsi
 Menjelaskan tanda dan gejala epilepsi
 Menjelaskan pencegahan epilepsi
-

II. Materi
Terlampir
III. Alat/media
1. Leaflet
2. Lembar balik
3. Demontrasi
IV. Metode penyampaian materi
Metode ceramah dan tanya jawab
V. Pelaksanaan Kegiatan
Tahap kegiatan Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta

Pendahuluan/ 10 menit  Memperkenalkan diri  Mendengarkan


pengenalan  Menjelaskan tujuan  Menjawab pertanyaan

 Menyampaikan materi  Mendengarkan


Penyajian
15 menit  Menjawab pertanyaan  Menjawab pertanyaan

Penutup
10 menit  Mengevaluasi dengan
 Mendengarkan
memberi pertanyan.
 Memberikan kesimpulan
 Menyampaikan harapan

VI. Evaluasi
Prosedur Evaluasi : Lisan
Alat Evaluasi : Soal dan Jawaban
Materi
1. pengertian epilepsi
Epilepsi adalah penyakit saraf menahun yang menimbulkan serangan
mendadak berulang-ulang tak beralasan Epilepsi adalah penyakit serebral kronik
dengan karekteristik kejang berulang akibat lepasnya muatan listrik otak yang
berlebihan dan bersivat reversibel (Mansjoer, Arif. 2008)
Epilepsi menurut World Health Organization WHO 2008 merupakan
gangguan kronik otak yang menunjukkan gejala-gejala berupa serangan-serangan
yang berulang-ulang yang terjadi akibat adanya ketidaknormalan kerja sementara
sebagian atau seluruh jaringan otak karena cetusan listrik pada neuron (sel saraf) peka
rangsang yang berlebihan, yang dapat menimbulkan kelainan motorik, sensorik,
otonom atau psikis yang timbul tiba-tiba dan sesaat disebabkan lepasnya muatan
listrik abnormal sel-sel otak.

2. Penyebab epilepsi
Penyebab pada kejang epilepsi sebagian besar belum diketahui (idiopatik),
sering terjadi pada:
a. Trauma lahir, Asphyxia neonatorum
b. Cedera Kepala, Infeksi sistem syaraf
c. Keracunan CO, intoksikasi obat/alkohol
d. Demam, ganguan metabolik (hipoglikemia, hipokalsemia, hiponatremia)
e. Tumor Otak
f. Kelainan pembuluh darah (Mansjoer, Arif. 2008)
Penyebab pada usia > 35 tahun adalah :
a. Tumor otak
b. Penyakit serebrovaskular
c. Gangguan metabolik (uremia, gagal hepatik, dll)
d. Alkoholisme

3. Tanda dan gejala epilepsi


a. Dapat mengalami aura yaitu suatu sensasi tanda sebelum kejang epileptik (aura
dapat berupa perasaan tidak enak, melihat sesuatu, mencium bau-bauan tidak enak,
mendengar suara gemuruh, mengecap sesuatu, sakit kepala dan sebagainya)
b. Napas terlihat sesak dan jantung berdebar
c. Raut muka pucat dan badannya berlumuran keringat
d. Satu jari atau tangan yang bergetar, mulut tersentak dengan gejala sensorik khusus
atau somatosensorik seperti: mengalami sinar, bunyi, bau atau rasa yang tidak
normal seperti pada keadaan normal
e. Individu terdiam tidak bergerak atau bergerak secara automatik, dan terkadang
individu tidak ingat kejadian tersebut setelah episode epileptikus tersebut lewat
f. Di saat serangan, penyandang epilepsi terkadang juga tidak dapat berbicara secara
tiba- tiba
g. Kedua lengan dan tangannya kejang, serta dapat pula tungkainya menendang-
menendang
h. Gigi geliginya terkancing
i. Hitam bola matanya berputar- putar
j. Terkadang keluar busa dari liang mulut dan diikuti dengan buang air kecil.
(Harsono, 2009)

4. Pencegahan epilepsi
a. Kepatuhan minum obat
b. Rajin kontrol
c. Makan yang teratur
d. Istirahat yang cukup
e. Tidak mengonsumsi alkohol atau narkoba
f. Tidak setres atau kegembiraan yang berlebihan.
DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer, Arif. 2008. Kapita Selekta kedokteran Jilid 2. Jakarta : Media Aesculapius

WHO. 2008. Epilepsy: epidemiology, etiology, and prognosis. WHO Fact Sheet No. 165.

Harsono, 2009, Epilepsi Edisi ke dua, 4-25, UGM Press Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai