Latar belakang
prinsip atau kaidah dalam perpajakan. Peranan pajak bagi tiap Negara
(Ibtida 2010).
utang yang diragukan dan utang yang macet. Salah satu indikasinya, utang
menumpuk bertahun-tahun (Yustinus Prastowo, 2015). Masih terdapat
setiap bulannya pada tahun 2010 sampai dengan 2014 yang disebabkan
pajak yaitu dapat berupa sanksi bunga, denda, kenaikan dan surat paksa.
sesuai dengan batas waktu paling lambat tiga bulan setelah akhir Tahun
denda dan bunga dimaksudkan agar proses upaya hukum berupa keberatan
dan banding atas pajak terutang atau pajak yang masih harus dibayarkan,
tidak dijadikan alat bagi wajib pajak untuk menunda pelunasan pembayaran
utang pajak (Rahmany,2012). Pengenaan Sanksi Administrasi bunga
sanksi administrasi bunga, alamat wajib pajak yang tidak sesuai dan
(Supardi, 2016).
kegiatan penagihan pajak yang dilakukan Dirjen Pajak selama ini kurang
mencapai target, dikarenakan tiap bulannya masih banyak wajib pajak yang
pajaknya dikarenakan wajib pajak yang kurang merespon baik surat teguran
yang dilayangkan oleh KPP Pratama Makassar Utara, alamat wajib pajak
yang tidak sesuai dan ketidaktahuan wajib pajak terhadap akan adanya
peringatan yang lebih intensif dari KPP Pratama Makassar Utara yang
dari jumlah pajak yang tidak ditentukan sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan oleh dinas pajak. Sanksi diberikan kepada wajib pajak yang terkait
dengan wajib pajak orang pribadi dan badan, wajib pajak orang pribadi terkait
secara langsung dengan pajak penghasilan (PPh) serta pajak badan atau
karena tergolong utang yang meragukan dan utang yang macet. Salah satu
tunggakan pajak setiap bulannya pada tahun 2010 sampai 2014 yang
berupa keberatan dan banding atas pajak terutang atau pajak yang masih
harus dibayarkan, tidak dijadikan alat bagi wajib pajak untuk menunda
pembayaran sanksi administrasi bunga, alamat wajib pajak yang tidak sesuai
penagihan pajak yang dilakukan Dirjen Pajak selama ini kurang efektif untuk
target, dikarenakan tiap bulannya masih banyak wajib pajak yang dikenai
sanksi
Pratama Makassar Utara, tempat penelitian ini dipilih, karena penulis ingin
Utara?
C. Tujuan Penelitian
berikut:
Utara?
Utara?
D. Manfaat Penelitian
A. Tinjauan Teoritis
1. Pajak
a. Teori Perpajakan
1) Teori Asuransi
2) Teori Kepentingan
tetapi hanya melihat pada efeknya dan memandang efek yang baik
b. Pengertian Pajak
serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal balik dari
umum.
umum.
c. Ciri-Ciri Pajak
intah daerah.
d. Fungsi Pajak
berikut :
e. Jenis Pajak
1) Menurut Golongan
2) Menurut Sifat
Penghasilan (PPh).
(PBB).
yaitu :
3) Asas Kebangsaan
pajak yaitu :
dan PPnBM.
undang yaitu:
pajak .
material”.
Berdasarkan definisi diatas maka dapat dikatakan
Tabel 2.1
undang
Masa Lainnya
c. Rp 1.000.000,-
SPT Tahunan
Badan
d. Rp100.000,- SPT
Tahunan PPh
Wajib Pajak
Orang Pribadi
hak penyerahan
keputusan keberatan
dikurangih dengan
dibayar sebelumnya
mengajukan
keberatan sanksi
administrasi berupa
tidak dikenakan
mengajukan banding
putusan banding
dikurangi dengan
pembayaran pajak
sebelum mengajukan
keberatan
perbuatan setelah
kali sebagaimana
sebenarnya.
g. Tidak
menyelenggarakan
pembukuan atau
pencatatan di
Indonesia, tidak
memperlihatkan atau
meminjam buku,
lain.
h. Tidak menyampaikan
pencatatan dan
dikelola secara
elektronik atau
diselenggarakan secara
di Indonesia, atau
i. Tidak menyetorkan
sehingga dapat
menimbulkan kerugian
pada pendapatan
Negara
paling singkat 6
dimohonkan dan
atau kompensasi
atau pengkreditan
yang dilakukan,
paling banyak 4
resitusi yang
dimohonkan dan
atau kompensasi
atau pengkreditan
dipidana penjara
paling singkat 6
(enam) bulan dan
tahun.
pidana dengan
tidak benar
paling lama 10
(sepuluh) bulan
tahun
dikembalikan dikembalikan
Sumber. Undang-undang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan (KUP)
dibayarkan.
Table 2.2
undang
sendiri SPT Pasal 8 ayat (2) ayat (2) yang kurang dibayar, dihitung
sendiri SPT masa yang ayat (2a) kurang dibayar, dihitung sejak
bulan.
bulan
keterangan lain, pajak yang ayat (2) yang tidak atau kurang bayar,
NPWP dan atau dikukuhkan ayat (2) yang tidak atau kurang bayar,
SKPKB
setelah melewati jangka waktu ayat (5) tidak atau kurang dibayar
tetap
terdapat kekurangan
pembayaran pajak
(satu) bulan.
Sanksi ini bisa jadi sanksi yang paling ditakuti oleh wajib
pajak. Hal ini karena bila dikenakan sanksi tersebut, jumlah pajak
undang
bayar
kurang dipungut
disetor
atau keterangan lain mengenai PPN ayat (1) dan jasa dan PPnBm yang
dan PPn BM, ternyata tidak huruf c tidak atau kurang bayar
seharusnya dikompensasikan UU KUP
4 Apabila wajib pajak tidak melakukan Pasal 13 a. 50% dari PPh yang
kelancaran pemeriksaan
SPT, tetapi isinya tidak benar atau KUP yang kurang dibayar yang
tidak lengkap, atau melampirkan ditetapkan melalui
ditemukan data baru dan atau data ayat (2) kekurangan pajak
diterbitkan SKPKB
tunggakan pajak yang harus dibayar wajib pajak, maka akan semakin
melunasinya akan dikenai sanksi denda. Oleh sebab itu sikap atau
perpajakan.
B. SURAT PAKSA
Surat paksa sesuai pasal 1 huruf 21 (UU KUP) dan pasal 1 huruf
pajak
2) Dasar penagihan
pembayaran pajak..
pajak dan surat paksa yang asli diserahkan disimpan dikantor pajak.
kepada:
4) Para ahli waris, apabila wajib pajak telah meninggal dunia dan
setempat.
yang jelas dan mengikat, sehingga wajib pajak dan pihak yang terkait
Penelitian terdahulu
Penelitian
1. Syahputra, dkk Pengaruh surat teguran, (2015) Surat teguran, surat paksa, dan
lemah.
Pertiwi Pengaruh
4. penagihan pajak (2013) Penagihan pajak dengan surat
tunggakan pajak.
Rochmawati Pengaruh
5. kualitas (2013) Kualitas penetapan pajak,
tunggakan pajak
6.
C. Kerangka Konseptual
variabel yang akan diteliti yaitu pengaruh sanksi administrasi dan surat
Sanksi Administrasi
(X1)
Optimalisasi
Pencairan tunggakan
Pajak (Y)
Surat Paksa
(X2)
Indicator : Indicator :
D. Hipotesis
penelitian.
A. Pendekatan Penelitian
ditetapkan.
Tunggakan Pakjak.
diperkirakan akan berlangsung kurang lebih selama tiga bulan yaitu bulan
1. Populasi
series para wajib Pajak yang mendapatkan Sanksi Administrasi dan Surat
2. Sampel
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk
pengambilan sampel tersebut, diperoleh jumlah sampel (n) dari data time
1. Jenis Data
2. Sumber Data
bukti yang telah ada, atau arsip baik yang dipublikasikan maupun
b. Studi Kepustakaan
kenaikan.
tetap.
bunga dan
kenaikan
Surat Paksa Surat paksa adalah surat perintah Jumlah surat Nominal
lagi
G. Uji Asumsi Klasik
berdistribusi normal.
2. Uji Multikoronieritas
b. Melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) jika nilai VIF <
data yang diuji, jika nilai VIF >10,00 maka artinya terjadi
3. Uji Heteroskedastisitas
terjadi heteroskedasitas.
heteroskedasitas. (Syahruddin,dkk:2015)
H. Metode Analisis
1. Analisis deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara
2. Analisis inferensial
regresi linear berganda dengan alat bantu software SPSS Versi 22.
Y = α + β1 X1 + β2 X2 ……….βn Xn
Keterangan :
X1 = Sosialisasi Perpajakan
X2 = Ekstensifikasi Pajak
A. Uji Hipotesis
Uji signifikansi secara parsial atau sering kali disebut uji t bertujuan
sebagai berikut :
a. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak
signifikan).
signifikan).
Uji signifikansi simultan atau sering kali disebut uji F bertujuan untuk
a. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi
tidak signifikan).
b. Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi
signifikan).
B. Rancangan Penelitian
(enam) bulan, yang dihitung mulai dari Februari sampai Juli 2018. Tabel
Rancangan penelitian
Bulan ke-
No. Uraian Kegiatan
1 2 3 4 5 6
1 Pengusulan Judul
2 Pra Penelitian
3 Penulisan Proposal
4 Seminar
6 Pengumpulan Data
7 Pengolahan Data
8 Penulisan/ Konsultasi
9 Ujian Skripsi