Adwina Print 1
Adwina Print 1
LAPORAN KASUS
GANGGUAN SKIZOAFEKTIF TIPE MANIK
DISUSUN OLEH:
PEMBIMBING:
dr. Nyoman Sumiati, M.Biomed, Sp. KJ
LAPORAN PSIKIATRIK
I. RIWAYAT PENYAKIT
Autoanamnesis dan Heteroanamnesis (Ny. Irma, Ibu kandung pasien)
A. Keluhan utama
Gelisah
Hendaya/Disfungsi
Hendaya Sosial (+)
Hendaya Pekerjaan (+)
Hendaya Penggunaan Waktu Senggang (-)
3
1. Masalah pekerjaan, yaitu pasien mengalami permasalahan
di tempat kerjanya, pasien meminjam uang teman kerjanya
dan berkelahi di tempat kerjanya
2. Masalah keluarga, pasien sering dipukul oleh paman
pasien.
3. Masalah pribadi, yaitu pasien merupakan mantan
pengguna NAPZA.
Hubungan gangguan sekarang dengan riwayat
penyakit/gangguan sebelumnya.
Ibu pasien mengaku, pasien tidak pernah kejang, namun pernah
demam tanpa diketahui penyebabnya. Pada tahun 2014, pasien
mengalami kecelakaan, menyebabkan kepala pasien berdarah
namun tidak ada jahitan. Pasien MRS Madani dengan gangguan
yang samauntuk yang ke empat kalinya.
5
Pasien sempat bekerja pada berbagai tempat, namun
pasien memiliki konflik dengan teman kerjanya. Pasien belum
menikah.
F. Situasi Sekarang
Pasien tinggal di rumah sakit dan meninggalkan orang tua dan
saudaranya.
6
II. STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum
Penampilan:
Tampak seorang laki-laki memakai kaos oblong berwarna
biru muda, memakai celana pendek jeans berwarna coklat.
Postur tinggi badan pasien sekitar 160 cm, rambut lurus tidak
rapi, warna kulit cokelat, tampakan wajah pasien sesuai dengan
umurnya. Perawatan diri kurang.
Kesadaran: tidak berubah
Perilaku dan aktivitas psikomotor: baik
Pembicaraan: spontan dan intonasi sedang, perbendaharaan kata
baik
Sikap terhadap pemeriksa: kooperatif
B. Keadaan Afektif
Mood : hampa
Afek : luas
Keserasian : Serasi (appropriate)
Empati : Tidak dapat dirabarasakan
Daya ingat
7
o Jangka Pendek : baik
o Segera (immediate memory) : baik
o Jangka Panjang : baik
Pikiran abstrak : tidak ada
Bakat kreatif : tidak ada
Kemampuan menolong diri sendiri: baik
D. Gangguan Persepsi
Halusinasi : Auditorik, berupa mendengar suara-suara
berbicara kepadanya menyuruh pasien
melempar rumah tetangganya dan
menggigit bapaknya.
Visual, berupa melihat wanita berpakaian
putih membawa pisau dan pasien juga
mengaku pernah melihat matahari sangat
dekat dengan rumahnya
Ilusi : tidak ada
Depersonalisasi : Tidak ada
Derealisasi : Tidak ada
E. Proses berpikir
Arus pikiran :
1. Produktivitas: banjir
2. Kontinuitas pikiran: flight of idea
3. Hendaya berbahasa: tidak ada
Isi Pikiran
1. Preokupasi: tidak ada
2. Gangguan isi pikiran :
8
o Waham menatap jenis lainnya berupa, mampu
terbang dan mengguna-gunai orang.
F. Pengendalian impuls
Baik
G. Daya nilai
Norma sosial : baik
Uji daya nilai : baik
Penilaian Realitas : baik
H. Tilikan (insight)
Derajat 1: penyangkalan total terhadap penyakitnya.
o Status neurologis:
9
GCS: E4M6V5
N /N
Pemeriksaan Motorik dan Sensorik:
N /N
10
V. EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I
Gangguan skizoafektif tipe manik (F25.0)
Aksis II
Diagnosis aksis II tertunda (R 46.8)
Aksis III
Tidak ditemukan diagnosis karena tidak ada ditemukan gangguan
organik.
Aksis IV
Masalah dengan “primary support group” (keluarga) dan
masalah pekerjaan
Aksis V
GAF scale 60-51 (Gejala sedang [moderate], disabilitas sedang).
IX. FOLLOW UP
Memantau keadaan umum pasien dan perkembangan penyakit serta
menilai efektifitas pengobatan yang diberikan dan kemungkinan munculnya
efek samping obat yang diberikan.
12
X. PEMBAHASAN
Gejala sasaran sindrom mania terjadi dalam jangka waktu paling
sedikit satu minggu hampir setiap hari terdapat keadaan afek (mood,
suasana perasaan) yang meningkat ekspresi atau iritable. Gejala tersebut
disertai paling sedikit 4 gejala tersebut:
1. Peningkatan aktivitas (ditempat kerja , dalam hubungan sosial atau
seksual) atau ketidak tenangan fisik
2. Lebih banyak berbicara dari lazimnya atau adanya dorongan untuk
pikirannya sedang berlomba.
3. Lompat gagasan (flight of ideas) atau penghayalan subjektif bahwa
pikirannya sedang berlomba.
4. Rasa harga diri yang melambung (grandiositas, yang dapat bertaraf
sampai waham/delusi)
5. Berkurangnya kebutuhan untuk tidur
6. Muda teralih perhatian , yaitu perhatiannya terlalu cepat tertarik
kepada stimulus luar yang penting atau yang tak berarti.
Keterlibatan berlebih dalam aktivitas –aktivitas yang
mengandung kemungkinan resiko tinggi akibat yang merugikan
apabila tidak diperhitungkan secara bijaksana, misalnya berbelanja
berlebihan, tingkah laku seksual secra terbuka, penanaman modal
secara bodoh, mengemudi kendaraan secra ngebut, tidak bertanggung
[1]
jawab atau tanpa perhitungan. ❑❑
13
gejala definitif adanya skizofrenia dan gangguan skizofrenia
dan gangguan afektif sama-sama menonjol pada saat yang
bersamaan (simultaneously), atau dalam beberapa hari yang
satu sesudah yang lain, dalam satu episode penyakit yang
sama, dan bilamana, sebagai konsekuensi dari ini, episode
penyakit tidak memenuhi kriteria baik skizofrenia maupun
episode manik atau depresif.
Tidak dapat digunakan untuk pasien yang menampilkan gejala
skizofrenia dan gangguan afektif tetapi dalam episode penyaki
yang berbeda.
Bila seorang pasien skizofrenik menunjukkan gejala depresif
setelah mengalami suatu episode psikotik, diberi kode
diagnosis F20.4 (Depresi Pasca-skizofrenia). Beberapa pasien
dapat mengalami episode skizoafektif berulang, baik berjenis
manik (F25.0) maupun depresif (F25.1) atau campuran dari
keduanya (F25.2). Pasien lain mengalami satu atau dua episode
manik atau depresif (F30-F33)
(Maslim, 2013)
16
DAFTAR PUSTAKA
17