Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kepribadian adalah gambaran cara seseorang bertingkah laku terhadap
lingkungan sekitanya, yang terlihat dari kebiasaan berfikir, sikap dan minat, serta
pandangan hidupnya yang khas untuk mempunyai keajegan.
Karena dalam kehidupan manusia sebagai individu ataupun makhluk social,
kepribadian senantiasa mengalami warna-warni kehidupan. Ada kalanya senang, tentram,
dan gembira.Akan tetapi pengalaman hidup membuktikan bahwa manusia juga kadang-
kadang mengalami hal-hal yang pahit, gelisah, frustasi dan sebagainya.Ini menunjukan
bahwa manusia mengalami dinamika kehidupan.
Kepribadian sangat mmencerminkan perilaku seseorang. Kita bisa tahu apa yang
sedang diperbuat seseorang dalam situasi tertentu berdasarkan dpengalamn diri kita
sendiri. Hal ini karena dalam banyak segi, setiap orang adalah unik, khas. Oleh karena itu
kita membutuhkan sejenis kerangka acuan untuk memahami dan menjelaskan tingkah
laku diri sendiri dan orang lain. Kita harus memahami definisi kepribadian serta
bagaiman kepribadian itu terbentuk.Untuk itu kita membutuhkan teori-teori tingkah laku,
teori kepribadian agar gangguan-gangguan yang biasa muncul pada kepribadian setiap
individu dapat dihindari.
Mempelajari kepribadian merupakan hal yang menarik karena dinamika
pengetahuan mengenai diri kita sendiri secara otomatis akan bertambah. Hal ini karena
hakikatnya manusia adalah yang ada dan tumbuh berkembang dengan kepribadian yang
menyertai setiap langkah dalam hidupnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kepribadian ?
2. Apa itu perkembangan kepribadian ?
3. Apa saja struktur kepribadian?
4. Apa tipologi kepribadian?
5. Apa Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kepribadian?
6. Apa alasan Pentingnya Perawat Mengetahui Tipe Kepribadian Orang Lain?
7. Apa saja Kepribadian yang harus dimiliki oleh seorang Perawat?
8. Apa saja macam-macam gangguan kepribadian?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dan memahami apa pengertian kepribadian.

1
2. Untuk mengetahui dan memahami apa itu perkembangan kepribadian.
3. Untuk mengetahui dan memahami apa saja struktur kepribadian.
4. Untuk mengetahui dan memahami apa itu tipologi kepribadian.
5. Untuk mengetahui dan memahami apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi
kepribadian.
6. Untuk mengetahui dan memahami apa alasan pentingnya perawat mengetahui tipe
kepribadian orang lain.
7. Untuk mengetahui dan memahami apa saja kepribadian yang harus dimiliki oleh
seorang perawat.
8. Untuk mengetahui dan memahami macam-macam gangguan kepribadian.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepribadian
Kepribadian menunjuk pada pengaturan sikap-sikap seseorang untuk berbuat,
berpikir, dan merasakan, khususnya apabila dia berhubungan dengan orang lain atau
menanggapi suatu keadaan. Kepribadian mencakup kebiasaan, sikap, dan sifat yang
dimiliki seseorang apabila berhubungan dengan orang lain.Untuk memahami lebih jauh
mengenai pengertian kepribadian, berikut ini definisi yang dipaparkan oleh beberapa ahli.
Menurut M.A.W. Brower, Kepribadian adalah sosial yang meliputi corak kekuatan,
dorongan, keinginan, opini, dan sikap-sikap seseorang.corak tingkah laku. (Alwisol,2007)
Menurut Koentjaraningrat, kepribadian adalah suatu susunan dari unsur-unsur akal
dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan seseorang. (Alwisol,2007)
Calvin S. Hall (2000) mengatakan, kepribadian adalah sesuatu yang memberi tata
tertib dan keharmonisan terhadap segala macam tingkah laku berbeda-beda yang
dilakukan si individu.
Dari pengertian yang diungkapkan oleh para ahli di atas, dapat kita simpulkan secara
sederhana bahwa yang dimaksud kepribadian (personality) merupakan ciri-ciri dan sifat-
sifat khas yang mewakili sikap atau tabiat seseorang, yang mencakup pola-pola
pemikiran dan perasaan, konsep diri, perangai, dan mentalitas yang umumya sejalan
dengan kebiasaan umum.

B. Perkembangan Kepribadian
Menurut Allport (1937) kepribadian itu dapat dikategorikan pada tiga fase
perkembangan sebagai berikut:
1. Masa Bayi (neonates)
Pada masa bayi, didorong oleh kebutuhan mengurangi ketidakenakan sampai
minimal dan mencari keenakan sampai maksimal. Dengan motivasi kebutuhan untuk
mengurangi rasa sakit, dan meningkatkan rasa nikmat. Seornag bayi menjalani proses
perkembangan dirinya. Untuk itu dapatlah dikatakan bahwa sebagian tingkah lalu
bayi dipandang sebagi bentuk awal pola kepribadian kemudian. Peranan orang tua
untuk memperkenalkan nilai dan norma kehidupan pada bayi adalah sangat
berpengaruh bagi perkembangan pola kepribadian selanjutnya. Gardon Allport (1951)

3
menyimpulkan bahwa pada bagian kedua tahun pertama anak telah menunjukkan
dengan pasti watak yang khas. Setidaknya pada paruh kedua tahun pertama seorang
bayi telah mulai memperlihatkan kualitas-kualitas unik yang kiranya merupakan
atribut-atribut kepribadian yang bersifat tetap.
2. Masa Kanak-Kanak
Perkembangan dari masa bayi menuju masa kanak-kanak melewati garis-garis
yang berganda. Manusia adalah organisme yang pada waktu lahir adalah makhluk
biologis, akan berubah/berkembang menjadi individu yang egonya selalu
berkembang. Prinsip ini menjelaskan sesuatu yang awalnya sekedar merupakan alat
untuk mencapai suatu tujuan biologis dapat menjadi motif otonom yang mengarahkan
tingkah laku dengan daya seperti yang dimiliki oleh dorongan yang dibawa sejak
lahir.
3. Masa Dewasa
Dalam diri individu dewasa ditemukan kepribadian yang tingkah lakunya
ditentukan oleh sekumpulan sifat yang terorganissai dan harmonis. Individu dewasa
mengetahui apa yang dikerjakannnya dan mengapa itu dikerjakannya. Untuk
memahami sepenuhnya apa yang harus dilakukannya, orang dewasa harus
mempunyai tujuan dan aspirasinya dengan jelas. Motif 12 yang terpenting bukan lagi
berpuas “gema” masa lampau, melainkan lambaian “ajakan” masa depan. (Inge
Hatugalang, 2007: 7-9)

C. Struktur Kepribadian
Menurut teori psikoanalitik Sigmund Freud, kepribadian terdiri dari tiga elemen.
Ketiga unsur kepribadian itu dikenal sebagai Id, Ego, dan Super Ego yang bekerjasama
untuk menciptakan perilaku manusia yang kompleks.
1. Id
Id adalah satu-satunya komponen kepribadian yang hadir sejak lahir. Aspek
kepribadian sepenuhnya sadar dan termasuk dari perilaku naluriah dan primitif.
Menurut Freud, id adalah sumber segala energi psikis, sehingga komponen utama
kepribadian.
Id didorong oleh prinsip kesenangan, yang berusaha untuk kepuasan segera dari
semua keinginan, keinginan, dan kebutuhan. Jika kebutuhan ini tidak puas langsung,
hasilnya adalah kecemasan negara atau ketegangan.
Sebagai contoh, peningkatan rasa lapar atau haus harus menghasilkan upaya
segera untuk makan atau minum. id ini sangat penting awal dalam hidup, karena itu

4
memastikan bahwa kebutuhan bayi terpenuhi. Jika bayi lapar atau tidak nyaman, ia
akan menangis sampai tuntutan id terpenuhi. Namun, segera memuaskan kebutuhan
ini tidak selalu realistis atau bahkan mungkin. Jika kita diperintah seluruhnya oleh
prinsip kesenangan, kita mungkin menemukan diri kita meraih hal-hal yang kita
inginkan dari tangan orang lain untuk memuaskan keinginan kita sendiri. Perilaku
semacam ini akan baik mengganggu dan sosial tidak dapat diterima. Menurut Freud,
id mencoba untuk menyelesaikan ketegangan yang diciptakan oleh prinsip
kesenangan melalui proses utama, yang melibatkan pembentukan citra mental dari
objek yang diinginkan sebagai cara untuk memuaskan kebutuhan.
2. Ego
Ego adalah komponen kepribadian yang bertanggung jawab untuk menangani
dengan realitas. Menurut Freud, ego berkembang dari id dan memastikan bahwa
dorongan dari id dapat dinyatakan dalam cara yang dapat diterima di dunia nyata.
Fungsi ego baik di pikiran sadar, prasadar, dan tidak sadar.
Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas, yang berusaha untuk memuaskan
keinginan id dengan cara-cara yang realistis dan sosial yang sesuai. Prinsip realitas
beratnya biaya dan manfaat dari suatu tindakan sebelum memutuskan untuk bertindak
atas atau meninggalkan impuls. Dalam banyak kasus, impuls id itu dapat dipenuhi
melalui proses menunda kepuasan – ego pada akhirnya akan memungkinkan perilaku,
tetapi hanya dalam waktu yang tepat dan tempat.
Ego juga pelepasan ketegangan yang diciptakan oleh impuls yang tidak terpenuhi
melalui proses sekunder, di mana ego mencoba untuk menemukan objek di dunia
nyata yang cocok dengan gambaran mental yang diciptakan oleh proses primer id’s.

3. Superego
Komponen terakhir untuk mengembangkan kepribadian adalah superego.
superego adalah aspek kepribadian yang menampung semua standar internalisasi
moral dan cita-cita yang kita peroleh dari kedua orang tua dan masyarakat – kami rasa
benar dan salah. Superego memberikan pedoman untuk membuat penilaian. Ada dua
bagian superego:
Yang ideal ego mencakup aturan dan standar untuk perilaku yang baik. Perilaku
ini termasuk orang yang disetujui oleh figur otoritas orang tua dan lainnya. Mematuhi
aturan-aturan ini menyebabkan perasaan kebanggaan, nilai dan prestasi.

5
Hati nurani mencakup informasi tentang hal-hal yang dianggap buruk oleh orang
tua dan masyarakat. Perilaku ini sering dilarang dan menyebabkan buruk,
konsekuensi atau hukuman perasaan bersalah dan penyesalan. Superego bertindak
untuk menyempurnakan dan membudayakan perilaku kita. Ia bekerja untuk menekan
semua yang tidak dapat diterima mendesak dari id dan perjuangan untuk membuat
tindakan ego atas standar idealis lebih karena pada prinsip-prinsip realistis. Superego
hadir dalam sadar, prasadar dan tidak sadar.

D. Tipologi Kepribadian
1. Hippocrates – Galenus

Cairan Prinsip Type Sifat-sifat khas


dominan

Chole Tegangan Chloleris Besar semangat,


daya juang besar,
optimistis, mudah
terbakar
Melanchole Penegaran Melancholis Mudah kecewa,
daya juang kecil,
mudah
dipengaruhi, setia

Phlegma Ilastisitas Phlegmatis Tidak suka terburu-


buru, calm, tidak
mudah dipengaruhi,
setia
Sanguis Ekspansivita Sanguinis Mudah berganti
haluan, mudah
lekas bertindak
juga lekas
berhenti.

6
2. Tipologi Kretschmer

Struktur badan Sifat-sifat khas


Athletis Ukuran tubuh seimbang, kokoh,
kuat, tulang kokoh kuat, bahu lebar dan kuat,
mudah menyesuaikan diri.
Asthenis/leptosome Kurus jangkung, lengan kaki kurus,
muka bulat telur, mudah terkena kritik, perut kecil,
pendirian kuat
Pyknis Badan gemuk pendek, perut besar,
leher pendek kuat, lengan-kaki lemah, mudah
bergaul

Dysplastis Bentuk penyimpangan dari tipe


diatas. Bentuk badan tidak normal.

3. Tipologi C.G Jung

Sikap Fungsi jiwa Type ketidaksadaran


Extrovers Pikiran Pemikir extrovers Perasa introvers
Perasaan Perasaan extrovers Pemikir introvers
Pendriaan Pendria extrovers Intuitif introvers
intuisi Intuitif extrovers Pendria introvers
Introvers Pikiran Pemikir introvers Perasa extrovers
Perasaan Perasaan introvers Pemikir extrovers
Pendiriaan Pendria introvers Intuitif extrovers
intuisi Intuitif introvers Pendria extrovers

7
4. Tipologi Spranger

Nilai Type Tingkah laku


kebudayaan yg dominan manusia

Ilmu Manusia teori Berpikir


Pengetahuan
Ekonomi Manusia ekonomi Bekerja

Kesenian Manusia esthetis Menikmati keindahan

Keagamaan Manusia agama Memuja

Kemasyarakatan Manusia sosial Berbakti/berkorban

Politik/kenegaraa Manusia kuasa (ingin) memerintah


n/berkuasa

E. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kepribadian


Secara umum, perkembangan kepribadian dipengaruhi oleh lima factor yaitu:
1. Warisan Biologis (Heredity)
Warisan biologis memengaruhi kehidupan manusia dan setiap manusia
mempunyai warisan biologis yang unik, berbeda dari orang lain. Artinya tidak ada
seorang pun di dunia ini yang mempunyai karakteristik fisik yang sama persis dengan
orang lain, bahkan anak kembar sekalipun. Faktor keturunan berpengaruh terhadap
keramah-tamahan, perilaku kompulsif (terpaksa dilakukan), dan kemudahan dalam
membentuk kepemimpinan, pengendalian diri, dorongan hati, sikap, dan minat.
2. Warisan Lingkungan Alam (Natural Environment)
Perbedaan iklim, topografi, dan sumber daya alam menyebabkan manusia harus
menyesuaikan diri terhadap alam.Melalui penyesuaian diri itu, dengan sendirinya
pola perilaku masyarakat dan kebudayaannyapun dipengaruhi oleh alam.
3. Warisan Sosial (Social Heritage) atau Kebudayaan
Kita tahu bahwa antara manusia, alam, dan kebudayaan mempunyai hubungan
yang sangat erat dan saling memengaruhi.manusia berusaha untuk mengubah alam
agar sesuai dengan kebudayaannya guna memenuhi kebutuhan hidup.

8
4. Pengalaman Kelompok Manusia (Group Experiences)
Kehidupan manusia dipengaruhi oleh kelompoknya.Kelompok manusia, sadar
atau tidak telah memengaruhi anggota-anggotanya.
5. Pengalaman Unik (Unique Experience)
Setiap orang mempunyai kepribadian yang berbeda dengan orang lain, walaupun
orang itu berasal dari keluarga yang sama, dibesarkan dalam kebudayaan yang sama,
serta mempunyai lingkungan fisik yang sama pula. Mengapa demikian?Walaupun
mereka pernah mendapatkan pengalaman yang serupa dalam beberapa hal, namun
berbeda dalam beberapa hal lainnya.Mengingat pengalaman setiap orang adalah unik
dan tidak ada pengalaman siapapun yang secara sempurna menyamainya.
F. Pentingnya Perawat Mengetahui Tipe Kepribadian Orang Lain
Kepribadian adalah corak perilaku dan kebiasaan yang digunakan individu yang
terhimpun dalam dirinya dan digunakan untuk bereaksi dan menyesuaikan diri terhadap
rangsangan dari dalam maupun dari luar.
Maka dari itu pentingnya perawat mengetahui kepribadian dirinya dan orang lain
adalah sebagai berikut :
1. Agar tidak terjadi kesenjangan dan kesalah pahaman antara perawat dengan pasien
yang akan berpengaruh terhadap prosese keperawatan
2. Agar seorang perawat mampu mengendalikan diri saat berhadapan dengan pasien
yang mempunyai karakter berbeda dengan dirinya,dan juga saat terjadi proses
keperawatan
3. Agar perawat mampu berintraksi dengan baik dengan pasien,maupun keluarga pasien
sehingga terjalin hubungan yang harmonis antara perawa dan pasien
4. Agar perawat mampu memenuhi kebutuhan pasien bukan hanya secara medical tapi
juga secara social dan spiritual untuk mempercepat proses penyembuhan pasien.
5. Agar perawat mampu membrikan service yang baik dan benar terhadap pasien dan
keluarga pasien yang akan membrikan knyamanan bagi pasien.
G. Kepribadian Perawat
Seorang Perawat dalam pekerjaannya selalu bertemu dengan beraneka ragam
kepribadian orang yang semua mempunyai ciri khas tersendiri. Perawat harus mengenal
perbedaan-perbedaan yang terdapat pada pasien, teman sejawat, serta keluarga pasien
serta sadar bahwa dirinya juga memiliki perbedaan dan menyadari bahwa ciri-ciri khas
tertentu dapat memudahkan usaha untuk mencapai interaksi positif dengan oranglain

1. Keadaan Fisik Yang Sehat

9
Pekerjaan yang penuh dinamika memerlukan kondisi badan yang baik dan
sehat serta energi yang banyak. Bila kurang stamina maka akan mudah patah
semangat jika suatu saat mengalami ketegangan mental atau emosi. Kita perlu
mengingat supaya tidak mengabaikan energi karena kelelahan yang melewati batas
normal dapat menyebabkan seseorang tidak bahagia sehingga berpengaruh dengan
keputusan yang akan diambil terhadap pasien

2. Penampilan Yang Menarik

Penampilan yang menarik bukan berarti harus make up atau berpenampilan


berlebih-lebihan seseorang yang dirawat dengan berbagai tekanan karena takut dan
cemas tentu akan senang jika diperiksa oleh bidan yang berpenampilan bersih dan
segar tentunya kesan keseluruhan disertai tata cara sebagaimana biasanya yakni suara
yang lembut dan menyenangkan

3. Kejujuran

Pada umumnya setiap orang merasa tenang dalam hubungannya dengan orang
lain perasaan aman akan diperoleh dan ia tidak perlu curiga terhadap orang lain.
Perawat hendaknya memberikan nuansa ketulusan dan pasien yakin sikap perawat ini
tulus.

4. Keriangan
Bukan diwujudkan dengan wajah yang terus menerus tertawa sikap riang bisa
diperlihatkan dengan sikap biasa tanpa keluhan tanpa menggerutu perasaan riang
memang lebih mudah dilakukan jika pekerjaan sudah beres tetapi seorang perawat
bisa memperlihatkan ekspresi ini dalam menghadapi kesulitan sehingga baik pasien
maupun perawat selalu terlihat optimis

5. Berjiwa Sportif

Seorang perawat berlomba dengan waktu sehingga mereka harus berjiwa sportif
dalam arti mau mengakui kekurangan diri jika serta belajar tiada henti untuk selalu
menampilkan yang terbaik

6. Rendah Hati

10
Pada umumnya seseorang yang sudah berhasil dalam mencapai cita-citanya
jarang membicarakan hasil yang telah dicapainya. Bahkan sering terlihat bahwa orang
yang berhasil malu jika menjadi pusat perhatian orang dan mendapat pujian .
Kerendahan hati dalam tingkah laku merupakan tanda kebesaran hati.

7. Murah Hati

Bukan ditandai dengan memberikan hadiah-hadiah kepada oarang lain


melainkan pertolongan dan perhatian. Tentunya perlu dijaga agar pasien tidak
mengeksplorir pertolongan secara berlebih-lebihan

8. Keramahan, Simpati Dan Kerjasama

Pada umumnya diharapkan rekan-rekan menunjukkan perhatian, minat dan


simpati terhadap peristiwa-peristiwa yang dialami. Keberhasilan dan kebahagiaan
hidup kita bersandar dengan kemampuan bekerjasama.

9. Dapat Dipercaya

Seorang dapat merasa santai dengan orang lain bila ia percaya penuh akan
maksud dan itikad baik orang lain kita harus bisa menjadi seseorang yang mudah
dipercaya dan juga mempercasyai orang lain. Terutama kepercayaan akan potensi
diri, ketulusan hati, kejujuran dan itikad akan berusaha sebaik mungkin

10. Loyalitas

seorang teman dalam kesusahan adalah teman yang sungguh-sungguh seorang


teman memang sungguh diperlukan oleh setiap orang. Apabila tidak dapat
menunjukkan loyalitas kepada orang lain maka kita jangan mengharapkan sikap
loyalitas dari mereka.

11. Pandai Bergaul

Seseorang akan disenangi orang lain apabila orang tersebut pandai bercerita
bisa berkomunikasi dengan baik serta memiliki pengetahuan yang luas. Tetapi
disamping hal itu ia juga harus pandai menjadi pendengar yang baik supaya disenangi

11
orang lain. Dalam bergaul dengan pasien yang memiliki latar belakang berbeda perlu
usaha untuk menghormati dan menghargai mereka

12. Rasa Humor

Setiap orang perlu memiliki rasa humor, kesanggupan untuk mengenal suatu
situasi yang lucu dan kesanggupan menyenangkan diri sendiri pada suatu saat tertentu
sehingga mampu mengurangi ketegangan dalam suatu situasi.

13. Sikap Sopan Santun

Tata berbicara dengan orang lain harus menunjukkan kesopanan . Perlu tau
tentang tatakrama memahami budaya masyarakat dengan citarasa yang baik. Jika
seorang perawat yang memiliki semua ciri khas tersebut maka akan menjad seorang
perawat yang patut menjadi teladan bagi teman-teman sejawat lainnya.

H. Gangguan Kepribadiaan

1. Paranoid

Gangguan kepribadian paranoid ditandai oleh ketidakpercayaan kepada orang lain


dan kecurigaan berlebih bahwa orang di sekitarnya memiliki motif jahat. Orang
dengan kelainan ini cenderung memiliki kepercayaan yang berlebihan pada
pengetahuan dan kemampuan mereka sendiri dan biasanya menghindari hubungan
dekat. Mereka mencari makna tersembunyi dalam segala sesuatu dan membaca niat
bermusuhan ke dalam tindakanorang lain. Mereka suka mengetest kesetiaan teman
dan orang-orang terkasih dan sering tampak dingin dan menjauh. Mereka biasanya
suka menyalahkan orang lain dan cenderung membawa dendam lama. Gejala
Paranoid Personality Disorder:

a. Enggan untuk memaafkan karena dianggap penghinaan

b. Sensitivitas yang berlebihan

12
c. Susah percaya kepada orang lain dan kemandirian berlebihan

d. Cenderung suka menyalahkan ke orang lain

e. Selalu melakukan mengantisipasi terhadap pengkhianatan

2. Schizoid

Orang dengan gangguan kepribadian Schizoid menghindari hubungan dengan


orang lain dan tidak menunjukkan banyak emosi. Tidak seperti avoidants, schizoids
benar-benar lebih suka menyendiri dan tidak diam-diam menginginkan popularitas.
Mereka cenderung mencari pekerjaan yang memerlukan sedikit kontak sosial.
keterampilan sosial mereka lemah dan mereka tidak menunjukkan perlunya perhatian
atau penerimaan. Mereka dianggap tidak punya selera humor dan jauh dan sering
disebut sebagai “penyendiri.”

Gejala Schizoid Personality Disorder:

a. Lemahnya kemampuan interpersonal

b. Kesulitan mengekspresikan kemarahan, bahkan ketika diprovokasi

c. “penyendiri” mentalitas; menghindari situasi sosial

d. Orang lain menganggap dia jauh, menyendiri, dan tidak bisa terikat dengan
orang lain

e. Rendah gairah seksual

f. Tidak responsif pada pujian atau kritik

3. Schizotypal

Banyak yang percaya bahwa gangguan kepribadian schizotypal mewakili


skizofrenia ringan. Gangguan ini ditandai oleh bentuk-bentuk berpikir dan memahami
dengan cara yang aneh, dan individu dengan gangguan ini sering mencari isolasi
dariorang lain . Mereka kadang-kadang percaya untuk memiliki kemampuan indra
yang ekstra atau kegiatan yang tidak berhubungan berhubungan dengan mereka

13
dalam beberapa cara penting. Mereka umumnya berperilaku eksentrik dan sulit
berkonsentrasi untuk waktu yang lama. pidato mereka sering lebih rumit dan sulit
untuk diikuti.

Gejala Personality Disorder Schizotypal :

a. Aneh atau tingkah laku atau penampilan eksentrik

b. Bertakhyul atau sibuk dengan fenomena paranormal

c. Sulit untuk mengikuti pola bicara

d. Perasaan cemas dalam situasi sosial

e. Kecurigaan dan paranoia

f. Suka berpikir menganai kepercayaan aneh atau magis

g. Nampak pemalu, suka menyendiri, atau menarik diri dari orang lain

4. Antisocial

Banyak yang salah paham bahwa gangguan kepribadian antisosial mengacu pada
orang yang memiliki keterampilan sosial yang buruk. Sebaliknya, gangguan
kepribadian antisosial ditandai oleh kurangnya hati nurani. Orang dengan gangguan
ini rentan terhadap perilaku kriminal, percaya bahwa korban-korban mereka lemah
dan pantas dimanfaatkan. Antisocials cenderung suka berbohong dan mencuri. Sering
kali, mereka tidak hati-hati dengan uang dan mengambil tindakan tanpa berpikir
tentang konsekuensi nya . Mereka sering agresif dan jauh lebih peduli dengan
kebutuhan mereka sendiri daripada kebutuhanorang lain.

Gejala Gangguan Kepribadian antisosial:

a. mengabaikan untuk perasaan orang lain

b. impulsif dan tidak bertanggung jawab pengambilan keputusan

c. Kurangnya rasa penyesalan karena merugikan orang lain

14
d. Berbohong, mencuri, perilaku kriminal lainnya

e. mengabaikan untuk keselamatan diri dan orang lain

5. Borderline

Borderline personality disorder ditandai oleh ketidakstabilan suasana hati dan


miskin citra diri. Orang dengan gangguan ini rentan terhadap perubahan suasana hati
dan kemarahan yang konstan. Sering kali, mereka akan melampiaskan kemarahan
pada diri mereka sendiri, mencederai tubuh mereka sendiri, ancaman bunuh diri dan
tindakan yang tidak biasa. Batasan berpikir secara hitam dan putih sangat kuat,
hubungan yang sarat dengan konflik. Mereka cepat marah ketika harapan mereka
tidak terpenuhi.

Gejala Borderline Personality Disorder:

a. Menyakiti diri sendiri atau mencoba bunuh diri

b. Perasaan yang kuat untuk marah, cemas, atau depresi yang berlangsung selama
beberapa jam

c. Perilaku impulsif

d. Penyalahgunaan obat atau alkohol

e. Perasaan rendah harga diri

f. Tidak stabil hubungan dengan teman, keluarga, dan pacar

6. Histrionic

Orang dengan gangguan kepribadian Histrionicadalah pencari perhatian konstan.


Mereka perlu menjadi pusat perhatian setiap waktu, sering menggangguorang lain
untuk mendominasi pembicaraan. Mereka menggunakan bahasa muluk-muluk untuk
menggambarkan kejadian sehari-hari dan mencari pujian konstan. Mereka suka
berpakaian ”yang memancing” atau melebih-lebihkan kelemahannya untuk
mendapatkan perhatian. Mereka juga cenderung membesar-besarkan persahabatan

15
dan hubungan, percaya bahwa setiaporang menyukai mereka. Mereka sering
manipulatif.

Gejala Personality Disorder Histrionic:

a. Kebutuhan untuk menjadi pusat perhatian.

b. Berpakaian atau melakukan tindakan-tindakan provokatif.

c. Emosinya dapat berubah dengan cepat.

d. Melebih-lebihkan persahabatan.

e. Terlalu-dramatis , terkadang sangat ”lebay”.

f. Mudah dipengaruhi, gampang dibujuk.

7. Narcissistic

Gangguan kepribadian Narcissistic dicirikan oleh keterpusatan diri. Seperti


gangguan Histrionic, orang-orang dengan gangguan ini senang mencari perhatian dan
pujian. Mereka membesar-besarkan prestasi mereka, mengharapkan orang lain untuk
mengakui mereka sebagai superior. Mereka cenderung teman, karena mereka percaya
bahwa tidak sembarang orang yang layak menjadi teman mereka. Narsisis cenderung
membuat kesan pertama yang baik, namun mengalami kesulitan menjaga hubungan
jangka panjang. Mereka umumnya tidak tertarik pada perasaanorang lain dan dapat
mengambil keuntungan dari mereka. Gejala narsisistik Personality Disorder:

a. Membutuhkan pujian dan kekaguman berlebihan

b. Mengambil keuntungan dari orang lain

c. Merasa diri penting

d. Kurangnya empati

e. Berbohong, diri dan orang lain

f. Terobsesi dengan fantasi ketenaran, kekuasaan, atau kecantikan

16
8. Avoidant

Gangguan kepribadian yang ditandai dengan kegelisahan sosial yang ekstrim.


Orang dengan gangguan ini sering merasa ”tidak cukup”, menghindari situasi sosial,
dan mencari pekerjaan dengan sedikit kontak denganorang lain. Avoidant takut
ditolak dan khawatir jika mereka memalukan diri mereka sendiri di depan orang lain.
Mereka membesar-besarkan potensi kesulitan pada situasi baru untuk membuat orang
berpikir agar menghindari situasi itu. Sering kali, mereka akan menciptakan dunia
fantasi untuk pengganti yang asli. Tidak seperti gangguan kepribadian skizofrenia,
avoidant merindukan hubungan sosial, tetapi belum merasa merekabisa
mendapatkannya. Mereka sering mengalami depresi dan memiliki kepercayaan diri
yang rendah.

Gejala Personality Disorder Avoidant :

a. Keengganan dalam relasi sosial; mundur dari orang lain dalam mengantisipasi
penolakan

b. Terobsesi denga tolakan atau kritikan dalam situasi sosial

c. Takut dianggap memalukan, sehingga menghindari kegiatan baru

d. Miskin citra diri; perasaan tidak puas dalam kehidupan sosial

e. Keinginan untuk meningkatkan hubungan sosial

f. Nampak sibuk sendiri dan tidak ramah

g. Menciptakan kehidupan fantasi rumit

9. Dependent

Gangguan kepribadian ini ditandai dengan kebutuhan untuk dijaga. Orang dengan
kelainan ini cenderung bergantung pada orang dan merasa takut kehilangan mereka.
Mereka mungkin menjadi bunuh diri ketika berpisah dengan orang yang dicintai.
Mereka cenderung untuk membiarkan orang lain mengambil keputusan penting bagi
mereka dan sering melompat dari hubungan satuke hubungan yang lainnya. mereka

17
sering bertahan dalam suatu hubungan, walaupun sering dikasari atau disakiti.
kepekaan berlebih terhadap penolakan umum. Mereka sering merasa tak berdaya dan
tertekan. Gejala Gangguan Kepribadian Dependent:

a. Kesulitan membuat keputusan

b. Perasaan tidak berdaya saat sendirian

c. Berpikir ingin bunuh diri jika ditalak

d. Pasrah

e. Merasa terpuruk jika dikritik atau ketika tisak disetujui idenya

f. Tidak dapat memenuhi tuntutan hidup sehari hari

10. Obsessive Compulsive

Nama gangguan kepribadian Obsesif-Kompulsif (OCDP) mirip dengan


kecemasan obsesif-kompulsif, namun keduanya sangat berbeda. Orang dengan
gangguan kepribadian obsesif-kompulsif terlalu fokus pada keteraturan dan
kesempurnaan. Mereka harus melakukan segalanya “benar” sering mengganggu
produktivitas mereka. Mereka cenderung untuk terjebak dalam halhal yang detil,
namun kehilangan gambaran yang lebih besar. Mereka menetapkan standar yang
tinggi tidak masuk akal untuk diri mereka sendiri dan orang lain, dan cenderung
sangat kritis terhadap orang lain ketika mereka tidak hidup sampai saat ini standar
yang tinggi. Mereka menghindari bekerja dalam tim, percaya orang lain terlalu
ceroboh atau tidak kompeten. Mereka menghindari membuat keputusan karena
mereka takut membuat kesalahan dan jarang murah hati dengan waktu atau uang.
Mereka sering mengalami kesulitan mengekspresikan emosi.

Gejala Gangguan Kepribadian Obsesif-Kompulsif:

a. mencari kesempurnaan dan disiplin yang berlebihan

b. suka dengan ketertiban

18
c. kaku

d. Kurang murah hati

BAB II

PENUTUP

A. Kesimpulan
 Kepribadian (personality) merupakan ciri-ciri dan sifat-sifat khas yang mewakili
sikap atau tabiat seseorang, yang mencakup pola-pola pemikiran dan perasaan,
konsep diri, perangai, dan mentalitas yang umumya sejalan dengan kebiasaan umum.
 Menurut Allport kepribadian itu dapat dikategorikan pada tiga fase perkembangan
sebagai berikut:
1. Masa Bayi
2. Masa Kanak-kanak
3. Masa Dewasa
 Adapun struktur kepribadian yaitu terdiri dari :
1. Id
2. Ego
3. Super Ego
 Tipologi kepribadian sebagai berikut :
1. Hippocrates – Galenus
2. Tipologi Kretschmer
3. Tipologi C.G Jung
4. Tipologi Spranger
 Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian seseorang yaitu :
1. Warisan Biologis(Heredity)
2. Warisan Lingkungan Alam(Natural Environment)
3. Warisan Sosial(Social Heritage) atau Kebudayaan
4. Pengalaman Kelompok Manusia(Group Experiences)
5. Pengalaman Unik (Unique Experiences)

19
 Kepribadian yang harus dimiliki oleh seorang perawat diantaranya keadaan fisik yang
sehat, penampilan yang menarik, kejujuran, keriangan, berjiwa sportif, rendah hati,
murah hati, keramahan, simpati dan kerjasama , dapat dipercaya, loyalitas, pandai
bergaul, rasa humor dan sikap sopan santun
 Macam-macam gangguan kepribadian yang sering terjadi :
a. Paranoid
b. Schizoid
c. Schizotypal
d. Antisocial
e. Borderline
f. Histrionic
g. Avoidant
h. Defendant
i. Obsessive Compulsive
B. Saran
Menurut kelompok kami, seorang perawat perlu mempelajari tentang kepribadian
seseorang,karena perawat adalah profesi yang bekerja menjual jasa,dan pada prakteknya
perawat akan bertemu dengan banyak orang dengan kepribadian dan sifat keunikannya
berbeda-beda, sehingga ilmu tentang kepribadian sangatlah penting untuk
diketahui,dipahami dan dipelajari oleh seorang perawat, untuk dijadikan salah satu bekal
ilmu untuk menjadi profesi yang profesional dan berkompeten.

20

Anda mungkin juga menyukai