ISI22
ISI22
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepribadian adalah gambaran cara seseorang bertingkah laku terhadap
lingkungan sekitanya, yang terlihat dari kebiasaan berfikir, sikap dan minat, serta
pandangan hidupnya yang khas untuk mempunyai keajegan.
Karena dalam kehidupan manusia sebagai individu ataupun makhluk social,
kepribadian senantiasa mengalami warna-warni kehidupan. Ada kalanya senang, tentram,
dan gembira.Akan tetapi pengalaman hidup membuktikan bahwa manusia juga kadang-
kadang mengalami hal-hal yang pahit, gelisah, frustasi dan sebagainya.Ini menunjukan
bahwa manusia mengalami dinamika kehidupan.
Kepribadian sangat mmencerminkan perilaku seseorang. Kita bisa tahu apa yang
sedang diperbuat seseorang dalam situasi tertentu berdasarkan dpengalamn diri kita
sendiri. Hal ini karena dalam banyak segi, setiap orang adalah unik, khas. Oleh karena itu
kita membutuhkan sejenis kerangka acuan untuk memahami dan menjelaskan tingkah
laku diri sendiri dan orang lain. Kita harus memahami definisi kepribadian serta
bagaiman kepribadian itu terbentuk.Untuk itu kita membutuhkan teori-teori tingkah laku,
teori kepribadian agar gangguan-gangguan yang biasa muncul pada kepribadian setiap
individu dapat dihindari.
Mempelajari kepribadian merupakan hal yang menarik karena dinamika
pengetahuan mengenai diri kita sendiri secara otomatis akan bertambah. Hal ini karena
hakikatnya manusia adalah yang ada dan tumbuh berkembang dengan kepribadian yang
menyertai setiap langkah dalam hidupnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kepribadian ?
2. Apa itu perkembangan kepribadian ?
3. Apa saja struktur kepribadian?
4. Apa tipologi kepribadian?
5. Apa Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kepribadian?
6. Apa alasan Pentingnya Perawat Mengetahui Tipe Kepribadian Orang Lain?
7. Apa saja Kepribadian yang harus dimiliki oleh seorang Perawat?
8. Apa saja macam-macam gangguan kepribadian?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dan memahami apa pengertian kepribadian.
1
2. Untuk mengetahui dan memahami apa itu perkembangan kepribadian.
3. Untuk mengetahui dan memahami apa saja struktur kepribadian.
4. Untuk mengetahui dan memahami apa itu tipologi kepribadian.
5. Untuk mengetahui dan memahami apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi
kepribadian.
6. Untuk mengetahui dan memahami apa alasan pentingnya perawat mengetahui tipe
kepribadian orang lain.
7. Untuk mengetahui dan memahami apa saja kepribadian yang harus dimiliki oleh
seorang perawat.
8. Untuk mengetahui dan memahami macam-macam gangguan kepribadian.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepribadian
Kepribadian menunjuk pada pengaturan sikap-sikap seseorang untuk berbuat,
berpikir, dan merasakan, khususnya apabila dia berhubungan dengan orang lain atau
menanggapi suatu keadaan. Kepribadian mencakup kebiasaan, sikap, dan sifat yang
dimiliki seseorang apabila berhubungan dengan orang lain.Untuk memahami lebih jauh
mengenai pengertian kepribadian, berikut ini definisi yang dipaparkan oleh beberapa ahli.
Menurut M.A.W. Brower, Kepribadian adalah sosial yang meliputi corak kekuatan,
dorongan, keinginan, opini, dan sikap-sikap seseorang.corak tingkah laku. (Alwisol,2007)
Menurut Koentjaraningrat, kepribadian adalah suatu susunan dari unsur-unsur akal
dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan seseorang. (Alwisol,2007)
Calvin S. Hall (2000) mengatakan, kepribadian adalah sesuatu yang memberi tata
tertib dan keharmonisan terhadap segala macam tingkah laku berbeda-beda yang
dilakukan si individu.
Dari pengertian yang diungkapkan oleh para ahli di atas, dapat kita simpulkan secara
sederhana bahwa yang dimaksud kepribadian (personality) merupakan ciri-ciri dan sifat-
sifat khas yang mewakili sikap atau tabiat seseorang, yang mencakup pola-pola
pemikiran dan perasaan, konsep diri, perangai, dan mentalitas yang umumya sejalan
dengan kebiasaan umum.
B. Perkembangan Kepribadian
Menurut Allport (1937) kepribadian itu dapat dikategorikan pada tiga fase
perkembangan sebagai berikut:
1. Masa Bayi (neonates)
Pada masa bayi, didorong oleh kebutuhan mengurangi ketidakenakan sampai
minimal dan mencari keenakan sampai maksimal. Dengan motivasi kebutuhan untuk
mengurangi rasa sakit, dan meningkatkan rasa nikmat. Seornag bayi menjalani proses
perkembangan dirinya. Untuk itu dapatlah dikatakan bahwa sebagian tingkah lalu
bayi dipandang sebagi bentuk awal pola kepribadian kemudian. Peranan orang tua
untuk memperkenalkan nilai dan norma kehidupan pada bayi adalah sangat
berpengaruh bagi perkembangan pola kepribadian selanjutnya. Gardon Allport (1951)
3
menyimpulkan bahwa pada bagian kedua tahun pertama anak telah menunjukkan
dengan pasti watak yang khas. Setidaknya pada paruh kedua tahun pertama seorang
bayi telah mulai memperlihatkan kualitas-kualitas unik yang kiranya merupakan
atribut-atribut kepribadian yang bersifat tetap.
2. Masa Kanak-Kanak
Perkembangan dari masa bayi menuju masa kanak-kanak melewati garis-garis
yang berganda. Manusia adalah organisme yang pada waktu lahir adalah makhluk
biologis, akan berubah/berkembang menjadi individu yang egonya selalu
berkembang. Prinsip ini menjelaskan sesuatu yang awalnya sekedar merupakan alat
untuk mencapai suatu tujuan biologis dapat menjadi motif otonom yang mengarahkan
tingkah laku dengan daya seperti yang dimiliki oleh dorongan yang dibawa sejak
lahir.
3. Masa Dewasa
Dalam diri individu dewasa ditemukan kepribadian yang tingkah lakunya
ditentukan oleh sekumpulan sifat yang terorganissai dan harmonis. Individu dewasa
mengetahui apa yang dikerjakannnya dan mengapa itu dikerjakannya. Untuk
memahami sepenuhnya apa yang harus dilakukannya, orang dewasa harus
mempunyai tujuan dan aspirasinya dengan jelas. Motif 12 yang terpenting bukan lagi
berpuas “gema” masa lampau, melainkan lambaian “ajakan” masa depan. (Inge
Hatugalang, 2007: 7-9)
C. Struktur Kepribadian
Menurut teori psikoanalitik Sigmund Freud, kepribadian terdiri dari tiga elemen.
Ketiga unsur kepribadian itu dikenal sebagai Id, Ego, dan Super Ego yang bekerjasama
untuk menciptakan perilaku manusia yang kompleks.
1. Id
Id adalah satu-satunya komponen kepribadian yang hadir sejak lahir. Aspek
kepribadian sepenuhnya sadar dan termasuk dari perilaku naluriah dan primitif.
Menurut Freud, id adalah sumber segala energi psikis, sehingga komponen utama
kepribadian.
Id didorong oleh prinsip kesenangan, yang berusaha untuk kepuasan segera dari
semua keinginan, keinginan, dan kebutuhan. Jika kebutuhan ini tidak puas langsung,
hasilnya adalah kecemasan negara atau ketegangan.
Sebagai contoh, peningkatan rasa lapar atau haus harus menghasilkan upaya
segera untuk makan atau minum. id ini sangat penting awal dalam hidup, karena itu
4
memastikan bahwa kebutuhan bayi terpenuhi. Jika bayi lapar atau tidak nyaman, ia
akan menangis sampai tuntutan id terpenuhi. Namun, segera memuaskan kebutuhan
ini tidak selalu realistis atau bahkan mungkin. Jika kita diperintah seluruhnya oleh
prinsip kesenangan, kita mungkin menemukan diri kita meraih hal-hal yang kita
inginkan dari tangan orang lain untuk memuaskan keinginan kita sendiri. Perilaku
semacam ini akan baik mengganggu dan sosial tidak dapat diterima. Menurut Freud,
id mencoba untuk menyelesaikan ketegangan yang diciptakan oleh prinsip
kesenangan melalui proses utama, yang melibatkan pembentukan citra mental dari
objek yang diinginkan sebagai cara untuk memuaskan kebutuhan.
2. Ego
Ego adalah komponen kepribadian yang bertanggung jawab untuk menangani
dengan realitas. Menurut Freud, ego berkembang dari id dan memastikan bahwa
dorongan dari id dapat dinyatakan dalam cara yang dapat diterima di dunia nyata.
Fungsi ego baik di pikiran sadar, prasadar, dan tidak sadar.
Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas, yang berusaha untuk memuaskan
keinginan id dengan cara-cara yang realistis dan sosial yang sesuai. Prinsip realitas
beratnya biaya dan manfaat dari suatu tindakan sebelum memutuskan untuk bertindak
atas atau meninggalkan impuls. Dalam banyak kasus, impuls id itu dapat dipenuhi
melalui proses menunda kepuasan – ego pada akhirnya akan memungkinkan perilaku,
tetapi hanya dalam waktu yang tepat dan tempat.
Ego juga pelepasan ketegangan yang diciptakan oleh impuls yang tidak terpenuhi
melalui proses sekunder, di mana ego mencoba untuk menemukan objek di dunia
nyata yang cocok dengan gambaran mental yang diciptakan oleh proses primer id’s.
3. Superego
Komponen terakhir untuk mengembangkan kepribadian adalah superego.
superego adalah aspek kepribadian yang menampung semua standar internalisasi
moral dan cita-cita yang kita peroleh dari kedua orang tua dan masyarakat – kami rasa
benar dan salah. Superego memberikan pedoman untuk membuat penilaian. Ada dua
bagian superego:
Yang ideal ego mencakup aturan dan standar untuk perilaku yang baik. Perilaku
ini termasuk orang yang disetujui oleh figur otoritas orang tua dan lainnya. Mematuhi
aturan-aturan ini menyebabkan perasaan kebanggaan, nilai dan prestasi.
5
Hati nurani mencakup informasi tentang hal-hal yang dianggap buruk oleh orang
tua dan masyarakat. Perilaku ini sering dilarang dan menyebabkan buruk,
konsekuensi atau hukuman perasaan bersalah dan penyesalan. Superego bertindak
untuk menyempurnakan dan membudayakan perilaku kita. Ia bekerja untuk menekan
semua yang tidak dapat diterima mendesak dari id dan perjuangan untuk membuat
tindakan ego atas standar idealis lebih karena pada prinsip-prinsip realistis. Superego
hadir dalam sadar, prasadar dan tidak sadar.
D. Tipologi Kepribadian
1. Hippocrates – Galenus
6
2. Tipologi Kretschmer
7
4. Tipologi Spranger
8
4. Pengalaman Kelompok Manusia (Group Experiences)
Kehidupan manusia dipengaruhi oleh kelompoknya.Kelompok manusia, sadar
atau tidak telah memengaruhi anggota-anggotanya.
5. Pengalaman Unik (Unique Experience)
Setiap orang mempunyai kepribadian yang berbeda dengan orang lain, walaupun
orang itu berasal dari keluarga yang sama, dibesarkan dalam kebudayaan yang sama,
serta mempunyai lingkungan fisik yang sama pula. Mengapa demikian?Walaupun
mereka pernah mendapatkan pengalaman yang serupa dalam beberapa hal, namun
berbeda dalam beberapa hal lainnya.Mengingat pengalaman setiap orang adalah unik
dan tidak ada pengalaman siapapun yang secara sempurna menyamainya.
F. Pentingnya Perawat Mengetahui Tipe Kepribadian Orang Lain
Kepribadian adalah corak perilaku dan kebiasaan yang digunakan individu yang
terhimpun dalam dirinya dan digunakan untuk bereaksi dan menyesuaikan diri terhadap
rangsangan dari dalam maupun dari luar.
Maka dari itu pentingnya perawat mengetahui kepribadian dirinya dan orang lain
adalah sebagai berikut :
1. Agar tidak terjadi kesenjangan dan kesalah pahaman antara perawat dengan pasien
yang akan berpengaruh terhadap prosese keperawatan
2. Agar seorang perawat mampu mengendalikan diri saat berhadapan dengan pasien
yang mempunyai karakter berbeda dengan dirinya,dan juga saat terjadi proses
keperawatan
3. Agar perawat mampu berintraksi dengan baik dengan pasien,maupun keluarga pasien
sehingga terjalin hubungan yang harmonis antara perawa dan pasien
4. Agar perawat mampu memenuhi kebutuhan pasien bukan hanya secara medical tapi
juga secara social dan spiritual untuk mempercepat proses penyembuhan pasien.
5. Agar perawat mampu membrikan service yang baik dan benar terhadap pasien dan
keluarga pasien yang akan membrikan knyamanan bagi pasien.
G. Kepribadian Perawat
Seorang Perawat dalam pekerjaannya selalu bertemu dengan beraneka ragam
kepribadian orang yang semua mempunyai ciri khas tersendiri. Perawat harus mengenal
perbedaan-perbedaan yang terdapat pada pasien, teman sejawat, serta keluarga pasien
serta sadar bahwa dirinya juga memiliki perbedaan dan menyadari bahwa ciri-ciri khas
tertentu dapat memudahkan usaha untuk mencapai interaksi positif dengan oranglain
9
Pekerjaan yang penuh dinamika memerlukan kondisi badan yang baik dan
sehat serta energi yang banyak. Bila kurang stamina maka akan mudah patah
semangat jika suatu saat mengalami ketegangan mental atau emosi. Kita perlu
mengingat supaya tidak mengabaikan energi karena kelelahan yang melewati batas
normal dapat menyebabkan seseorang tidak bahagia sehingga berpengaruh dengan
keputusan yang akan diambil terhadap pasien
3. Kejujuran
Pada umumnya setiap orang merasa tenang dalam hubungannya dengan orang
lain perasaan aman akan diperoleh dan ia tidak perlu curiga terhadap orang lain.
Perawat hendaknya memberikan nuansa ketulusan dan pasien yakin sikap perawat ini
tulus.
4. Keriangan
Bukan diwujudkan dengan wajah yang terus menerus tertawa sikap riang bisa
diperlihatkan dengan sikap biasa tanpa keluhan tanpa menggerutu perasaan riang
memang lebih mudah dilakukan jika pekerjaan sudah beres tetapi seorang perawat
bisa memperlihatkan ekspresi ini dalam menghadapi kesulitan sehingga baik pasien
maupun perawat selalu terlihat optimis
5. Berjiwa Sportif
Seorang perawat berlomba dengan waktu sehingga mereka harus berjiwa sportif
dalam arti mau mengakui kekurangan diri jika serta belajar tiada henti untuk selalu
menampilkan yang terbaik
6. Rendah Hati
10
Pada umumnya seseorang yang sudah berhasil dalam mencapai cita-citanya
jarang membicarakan hasil yang telah dicapainya. Bahkan sering terlihat bahwa orang
yang berhasil malu jika menjadi pusat perhatian orang dan mendapat pujian .
Kerendahan hati dalam tingkah laku merupakan tanda kebesaran hati.
7. Murah Hati
9. Dapat Dipercaya
Seorang dapat merasa santai dengan orang lain bila ia percaya penuh akan
maksud dan itikad baik orang lain kita harus bisa menjadi seseorang yang mudah
dipercaya dan juga mempercasyai orang lain. Terutama kepercayaan akan potensi
diri, ketulusan hati, kejujuran dan itikad akan berusaha sebaik mungkin
10. Loyalitas
Seseorang akan disenangi orang lain apabila orang tersebut pandai bercerita
bisa berkomunikasi dengan baik serta memiliki pengetahuan yang luas. Tetapi
disamping hal itu ia juga harus pandai menjadi pendengar yang baik supaya disenangi
11
orang lain. Dalam bergaul dengan pasien yang memiliki latar belakang berbeda perlu
usaha untuk menghormati dan menghargai mereka
Setiap orang perlu memiliki rasa humor, kesanggupan untuk mengenal suatu
situasi yang lucu dan kesanggupan menyenangkan diri sendiri pada suatu saat tertentu
sehingga mampu mengurangi ketegangan dalam suatu situasi.
Tata berbicara dengan orang lain harus menunjukkan kesopanan . Perlu tau
tentang tatakrama memahami budaya masyarakat dengan citarasa yang baik. Jika
seorang perawat yang memiliki semua ciri khas tersebut maka akan menjad seorang
perawat yang patut menjadi teladan bagi teman-teman sejawat lainnya.
H. Gangguan Kepribadiaan
1. Paranoid
12
c. Susah percaya kepada orang lain dan kemandirian berlebihan
2. Schizoid
d. Orang lain menganggap dia jauh, menyendiri, dan tidak bisa terikat dengan
orang lain
3. Schizotypal
13
dalam beberapa cara penting. Mereka umumnya berperilaku eksentrik dan sulit
berkonsentrasi untuk waktu yang lama. pidato mereka sering lebih rumit dan sulit
untuk diikuti.
g. Nampak pemalu, suka menyendiri, atau menarik diri dari orang lain
4. Antisocial
Banyak yang salah paham bahwa gangguan kepribadian antisosial mengacu pada
orang yang memiliki keterampilan sosial yang buruk. Sebaliknya, gangguan
kepribadian antisosial ditandai oleh kurangnya hati nurani. Orang dengan gangguan
ini rentan terhadap perilaku kriminal, percaya bahwa korban-korban mereka lemah
dan pantas dimanfaatkan. Antisocials cenderung suka berbohong dan mencuri. Sering
kali, mereka tidak hati-hati dengan uang dan mengambil tindakan tanpa berpikir
tentang konsekuensi nya . Mereka sering agresif dan jauh lebih peduli dengan
kebutuhan mereka sendiri daripada kebutuhanorang lain.
14
d. Berbohong, mencuri, perilaku kriminal lainnya
5. Borderline
b. Perasaan yang kuat untuk marah, cemas, atau depresi yang berlangsung selama
beberapa jam
c. Perilaku impulsif
6. Histrionic
15
dan hubungan, percaya bahwa setiaporang menyukai mereka. Mereka sering
manipulatif.
d. Melebih-lebihkan persahabatan.
7. Narcissistic
d. Kurangnya empati
16
8. Avoidant
a. Keengganan dalam relasi sosial; mundur dari orang lain dalam mengantisipasi
penolakan
9. Dependent
Gangguan kepribadian ini ditandai dengan kebutuhan untuk dijaga. Orang dengan
kelainan ini cenderung bergantung pada orang dan merasa takut kehilangan mereka.
Mereka mungkin menjadi bunuh diri ketika berpisah dengan orang yang dicintai.
Mereka cenderung untuk membiarkan orang lain mengambil keputusan penting bagi
mereka dan sering melompat dari hubungan satuke hubungan yang lainnya. mereka
17
sering bertahan dalam suatu hubungan, walaupun sering dikasari atau disakiti.
kepekaan berlebih terhadap penolakan umum. Mereka sering merasa tak berdaya dan
tertekan. Gejala Gangguan Kepribadian Dependent:
d. Pasrah
18
c. kaku
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kepribadian (personality) merupakan ciri-ciri dan sifat-sifat khas yang mewakili
sikap atau tabiat seseorang, yang mencakup pola-pola pemikiran dan perasaan,
konsep diri, perangai, dan mentalitas yang umumya sejalan dengan kebiasaan umum.
Menurut Allport kepribadian itu dapat dikategorikan pada tiga fase perkembangan
sebagai berikut:
1. Masa Bayi
2. Masa Kanak-kanak
3. Masa Dewasa
Adapun struktur kepribadian yaitu terdiri dari :
1. Id
2. Ego
3. Super Ego
Tipologi kepribadian sebagai berikut :
1. Hippocrates – Galenus
2. Tipologi Kretschmer
3. Tipologi C.G Jung
4. Tipologi Spranger
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian seseorang yaitu :
1. Warisan Biologis(Heredity)
2. Warisan Lingkungan Alam(Natural Environment)
3. Warisan Sosial(Social Heritage) atau Kebudayaan
4. Pengalaman Kelompok Manusia(Group Experiences)
5. Pengalaman Unik (Unique Experiences)
19
Kepribadian yang harus dimiliki oleh seorang perawat diantaranya keadaan fisik yang
sehat, penampilan yang menarik, kejujuran, keriangan, berjiwa sportif, rendah hati,
murah hati, keramahan, simpati dan kerjasama , dapat dipercaya, loyalitas, pandai
bergaul, rasa humor dan sikap sopan santun
Macam-macam gangguan kepribadian yang sering terjadi :
a. Paranoid
b. Schizoid
c. Schizotypal
d. Antisocial
e. Borderline
f. Histrionic
g. Avoidant
h. Defendant
i. Obsessive Compulsive
B. Saran
Menurut kelompok kami, seorang perawat perlu mempelajari tentang kepribadian
seseorang,karena perawat adalah profesi yang bekerja menjual jasa,dan pada prakteknya
perawat akan bertemu dengan banyak orang dengan kepribadian dan sifat keunikannya
berbeda-beda, sehingga ilmu tentang kepribadian sangatlah penting untuk
diketahui,dipahami dan dipelajari oleh seorang perawat, untuk dijadikan salah satu bekal
ilmu untuk menjadi profesi yang profesional dan berkompeten.
20