PF Pneumotoraks
PF Pneumotoraks
Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesunguhnya.
Pendamping
Catatan: Halaman protofolio ini sebaiknya disalin~sinar (fotokopi) karena anda akan membuat sejumlah laporan yang sekaligus merupakan
catatan untuk bekal dan berpraktik nantinya.
Topik: Pneumotoraks
Tempat Presentasi:
Obyektif Presentasi:
Deskripsi: Laki-laki, 16 tahun datang dengan keluhan sesak nafas setelah ditusuk dan dipukul dari belakang
Kasus
Cara membahas: Diskusi Presentasi dan Email Pos
2. Riwayat Pengobatan: IVFD RL, tetagram, ceftriaxon, ranitidin, ketorolac, pemasangan wsd.
8. Lain-lain: Laboratorium: Leukosit 14000; Hb 9; Hct 40,5; Trombosit 247000. Rontgen : tampak bayangan udara dalam rongga
pleura
Daftar memberikan
Pustaka: (diberibayangan radiolusen SISTEM
contoh, MEMAKAI yang tanpa struktur jaringan paru (avascular
HARVARD,VANCOUVER, atau MEDIA pattern) dengan batas paru berupa
ELEKTRONIK)
9.
2. A mini Note Emergency. Hal. 23.
Hasil Pembelajaran:
1. Definisi pneumotoraks
2. Klasifikasi pneumotoraks
3. Penanganan awal dan penanganan lanjutan di Rumah Sakit untuk kasus pneumotoraks
1. Subyektif: Pasien datang dengan keluhan sesak nafas setelah ditusuk dan dipukul dari belakang oleh orang
yang tidak dikenal ketika hendak pergi membeli martabak pada jam 01:00 WITA.
2. Objektif: Diagnosis kasus ini ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, dimana pada
anamnesis didapatkan keluhan utama sesak nafas setelah ditusuk dan dipukul dari belakang oleh orang
yang tidak dikenal. Pada pemeriksaan pasien dibawa polisi patroli jalan raya karena tergeletak di pinggir
jalan raya bitung, pasar lama, karena perdarahan banyak, sesak dan kesadaran apatis. Menurut polisi yang
membawa pasien terlihat tergeletak di pinggir jalan dan sepertinya dikroyok 2 orang karena orang tersebut
sewaktu polisi datang sudah melarikan diri. Status generalis Keadaan umum pasien apatis, sesak nafas dan
nafas cuping hidung 20 x/menit. Dada kanan lebih besar dan tertinggal pada gerakan inspirasi dan
ekspirasi. Status lokalis: dada kanan belakang terdapat luka tusuk setinggi angulus inferior scapulae lebar 4
cm.
3. Assessment:
BUKU LOG DAN KUMPULAN BORANG PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA| 5
Pada penanganan pneumotoraks yang pertama dilakukan adalah penanganan primary survey, yaitu :
midclavikularis dekstra, kemudian dievaluasi dengan menghitung Respiration Rate. C(circulation) :Periksa
tanda-tanda vital. Bila pasien dalam keadaan preshock, maka diberikan infus 2 line / double IV line RL.
D(disability):Pasang kateter dan pasang NGT jika pasien tidak sadar. Kemudian mencari dan menentukan
status lokalis. Jika terjadi pneumotoraks terbuka, maka Langkah awal adalah menutup luka dengan kasa
steril yang diplester hanya pada 3 sisinya saja. Dengan penutupan seperti ini diharapkan akan terjadi efek
flutter Type Valve dimana saat inspirasi kasa pnutup akan menutup luka, mencegah kebocoran udara dari
dalam. Saat ekspirasi kasa penutup terbuka untuk menyingkirkan udara keluar. Selanjutnya secondary
selesai dikerjakan. Pada gambaran radiologis pasien didapatkan Bayangan udara dalam rongga pleura
memberikan bayangan radiolusen yang tanpa struktur jaringan paru (avascular pattern) dengan batas paru
berupa garis radioopak tipis yang berasal dari pleura visceral, kesan pneumotoraks. Maka tindakan
4. “Plan”
Diagnosis : ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik dan penunjang. Upaya diagnosis sudah
optimal.
Pengobatan: Resusitasi cairan pada fase akut, pemberian analgetik kuat untuk mengatasi nyeri, serta
tindakan pemasangan WSD dan pemberian antibiotik profilaksis untu pencegahan infeksi.
Edukasi: dilakukan kepada pasien dan keluarganya untuk membantu proses penyembuhan dan pemulihan, untuk
itu pada tahap awal pasien dan keluarganya diminta datang untuk kontrol secara bertahap. Hal ini dilakukan
Konsultasi: secara rasional perlunya konsultasi dengan spesialis Bedah. Konsultasi ini merupakan upaya untuk
mengontrol pertumbuhan scar/kontraktur luka, mempertahankan fungsi pernafasan daerah lesi, mengembalikan