Anda di halaman 1dari 5

RESUME MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS)

A. Pengertian

Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) atau Integrated Management of


Childhood Illness (IMCI) adalah suatu pendekatan yang terintegrasi/terpadu dalam
tatalaksana balita sakit dengan fokus kepada kesehatan anak usia 0-59 bulan (balita)
secara menyeluruh. Suatu manejemen untuk balita yang datang di pelayanan
kesehatan, dilaksanakan secara terpadu mengenai klasifikasi, status gizi, status imun
maupun penanganan dan konseling yang diberikan. Manajemen Terpadu Balita
Sakit bukan merupakan suatu program kesehatan tetapi suatu pendekatan/cara
menatalaksana balita sakit.

MTBS adalah suatu pendekatan yang digagas oleh WHO dan UNICEF untuk
menyiapkan petugas kesehatan melakukan penilaian, membuat klasifikasi serta
memberikan tindakan kepada anak terhadap penyakit-penyakit yang umumnya
mengancam jiwa. MTBS bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan petugas,
memperkuat sistem kesehatan serta meningkatkan kemampuan perawatan oleh
keluarga dan masyarakat yang diperkenalkan pertama kali pada tahun 1999,
merupakan suatu bentuk strategi upaya pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk
menurunkan angka kematian, kesakitan dan kecacatan bayi dan anak balita di negara-
negara berkembang. MTBS merupakan suatu program pemerintah untuk menurunkan
angka kematian balita dan menurunkan angka kesakitan.

B. Tujuan

1. Meningkatkan keterampilan petugas

2. Menilai, mengklasifikasi dan mengetahui resiko dari penyakit yang timbul

3. Memperbaiki praktek keluarga dan masyarakat dalam perawatan dirumah

4. Sebagai pedoman kerja bagi petugas dalam pelayanan balita sakit

5. Memperbaiki sistem kesehatan


C. Ruang Lingkup
1. Penilaian, klasifikasi dan pengobatan bayi muda umur 1 hari- 2 bulan
2. Penilaian dan klasifikasi anak sakit umur 2 bulan- 5 tahun
3. Pengobatan yang telah ditetapkan dalam bagan penilaian dan klasifikasi
4. Konseling bagi ibu
5. Tindakan dan pengobatan
6. Masalah dan pemecahan dan pelayanan tindak lanjut

D. Protap
1. Anamnesa : wawancara terhadap orang tua bayi dan balita mengenai keluhan
utama, lamanya sakit, pengobatan yang telah diberikan dan riwayat penyakit
lainnya.
2. Pemeriksaan :
a. Untuk bayi umur 1hari-2 bulan
b. Periksa kemungkinan kejang, gangguan nafas, suhu tubuh, adanya infeksi,
ikterus, gangguan pencernaan, BB, status imun.
c. Untuk bayi 2bulan-5 tahun
Keadaan umum, respirasi, derajat dehidrasi, suhu, periksa telinga, status gizi,
imun, penilaian pemberian makanan.
d. Menentukan klasifikasi, tindakan, penyuluhan dan konsultasi dokter.

E. Langkah-langkah Kegiatan
1. Pendaftaran bayi/balita menuju ruang KIA dan lanjut pelayanan MTBS
2. Petugas menulis identitas pasien pada kartu rawat jalan
3. Petugas melaksanakan anamnesa
4. Petugas melakukan pemeriksaan
5. Petugas menulis hasil anamnesa dan pemeriksaan serta mengklasifikan dan
memberikan penyuluhan
6. Petugas memberikan pengobatan sesuai buku pedomen MTBS bila perlu dirujuk
ke ruang pengobatan untuk konsultasi ke dokter.
F. Penerapan
Program MTBS perlu persiapan untuk menerapkannya meliputi :
1. Informasi mengenai MTBS kepada seluruh petugas
2. Persiapan penilaian, obat-obat dan alat yang digunakan untuk pelayanan
3. Persiapan pengadaan formulir
4. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan hasil pelayanan
5. Penerapan MTBS dilaksanakan secara bertahap

G. Identifikasi Tindakan
Yaitu pengambilan keputusan oleh petugas dalam menangani diare, tindakan MTBS
mencangkup 3 rencana terapi :
1. Terapi A
Terapi dirumah untuk mencegah dehidrasi, cairan yang biasa diberikan berupa
oral gula-garam, sayuran dan sup yang mengandung garam.
2. Terapi B
Dehidrasi sedang dengan pemberian CRO. Ex : oralit
3. Terapi C
Dehidrasi berat dengan pemberian cairan RL

H. Konseling MTBS
Merupakan suatu bantuan yang diberikan oleh konselor kepada klien sebagai upaya
membantu orang lain agar ia mampu memecahkan masalah yang dihadapi.

I. Konseling Bagi Ibu


Bertujuan agar ibu mengetahui dan dapat menilai keadaan anak secara dini.
penilaian berupa :

1. Menilai cara pemberian makan anak :

Langkah yang dilakukan tenaga kesehatan, tanyakan kepada ibu cara pemberian
makanan anak sehari-hari dan selama sakit. Bandingkan jawaban ibu dengan
anjuran pemberian makan yang sesuai umur anak.

Hal yang ditanyakan :

a. Apakah ibu meneteki anak?

b. Berapa kali?
c. Apa ibu juga meneteki pada malam hari?

d. Apakah anak mendapat makanan/minuman lain?

e. Makanan/minuman apa?

f. Berapa kali sehari?

g. Alat apa yang digunakan untuk memberi makanan?

h. Jika BB menurut umur sangat rendah,maka ditanya barapa banyak


makan/minum yang diberikan?

i. Apakah anak dapat porsi tersendiri?


Siapa yang memberi makan anak dan bagaimana caranya?

j. Selama anak sakit, apakah pemberian makan anak di ubah? bila ya, bagaimana
caranya?
Anjuran makanan selama anak sakit maupun anak sehat
0-6 bulan : beri ASI sesuai keinginan anak, min 8x sehari.
6-8 bulan : teruskan pemberian ASI dan makanan pendamping ASI ex: pisang,
pepaya, air jeruk dan air tomat, makan pendamping diberikan 2x/hari ,sesuai
pertambahan umur diberikan bubur tim ditambah kuning telur, tempe, tahu,
ayam, ikan, daging, wortel, bayam, kacang hijau, santan/minyak. frekuensi 7-8
sendok/hari
9-12 bulan : ASI dilanjutkan dan kenalkan makanan keluarga secara bertahap
dimulai dari bubur nasi-nasi tim dan makanan keluarga. Berikan 3x/hari
frekuensi 9-11 sendok, dan beri makanan selingan 2x/hari ex: bubur kacang
hijau, pisang, biskuit dan lain-lain diantara waktu makan.

12-24 bulan : beri ASI sesuai keinginan anak, beri nasi lunak yang ditambah
telur, ayam, ikan, tempe, tahu, daging, wortel, bayam, kacang, santan minyak.
Beri 3x/hari dan makanan selingan 2x/hari.

> 2 tahun : makanan keluarga 3x/hari terdiri dari nasi, lauk pauk, sayur dan
buah, makanan selingan 2x/hari.

Jika anak diare, beri ASI lebih sering dan lebih lama. Jangan diberi susu
kental.

Anda mungkin juga menyukai