Proposal
Proposal
i
ABSTRAK
ii
DAFTAR ISI
Halaman
PRAKATA ........................................................................................................................................ iv
BAB I. PENDAHULUAN
B. Permasalahan ................................................................................................................. 3
1. Belajar ......................................................................................................................... 7
2. Hasil Belajar 13
iii
B. Kerangka Berpikir ...................................................................................................... 27
C. Hipotesis Penelitian.................................................................................................... 28
B. Pembahasan .................................................................................................................. 51
A. Simpulan ....................................................................................................................... 54
B. Saran ............................................................................................................................... 54
iv
BAB I
PENDAHULUAN
pelajaran yang memiliki ciri obyek kajian abstrak dan pola pikir deduktif
simbol yang bervariasi dan rumus yang beraneka macam, menuntut siswa
perhatian bagi para guru. Salah satu faktor yang dipandang memiliki
1
2
Bentuk media pengajaran yang dapat digunakan sebagai alat bantu pengajaran
guru.
terstruktur ini rendahnya hasil belajar siswa dapat diatasi secara perlahan dan
telah diyakini oleh para guru sebagai salah satu cara yang efektif dalam
terstruktur ini siswa dilatih untuk memahami berbagai macam konsep dasar
matematika secara runtut dan logis, serta menjanjikan berbagai tipe soal
secara tepat.
3
pada materi ini. Kenyataan ini dapat dilihat dari hasil belajar pada materi
pokok ini pada tahun-tahun sebelumnya, yaitu masih banyak siswa yang
adalah suasana kelas yang pasif serta sebagian siswa terlanjur menganggap
kelas menjadi tegang, karena itulah diperlukan guru yang aktif dan kreatif
B. Permasalahan
invers fungsi.
4
C. Penegasan Istilah
berkaitan dengan penulisan skripsi ini, maka perlu adanya penegasan istilah
sebagai berikut:
(2) Efektif berarti baik hasilnya, dapat membawa hasil, dan berhasil guna
pembelajaran konvensional.
(3) Hasil belajar pada materi komposisi fungsi dan invers fungsi, dapat
diartikan berupa nilai test untuk materi komposisi fungsi dan invers
fungsi.
D. Tujuan Penelitian
belajar matematika pada materi komposisi fungsi dan invers fungsi antara
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini memberi manfaat yang berarti bagi siswa, guru,
(1) Siswa
(2) Guru
BAB II
A. Landasan Teori
1. Belajar
individu yang pasif, reseptif. Oleh sebab itu, pandangan tersebut perlu
7
8
menempatkan manusia yang belajar tidak hanya pada proses teknis, tetapi
juga sekaligus pada proses normatif. Hal ini amat penting agar
2003:4).
faktor internal (dari dalam diri siswa) dan faktor eksternal (dari luar diri
motivasi, sikap, dan latar belakang sosial ekonomi dan budaya. Adapun
digunakan guru, iklim sosial dalam kelas, waktu yang tersedia, sistem dan
teknik evaluasi, pandangan dan sikap guru terhadap siswa, dan upaya guru
Interaksi antar faktor tersebut akan berpengaruh pada kualitas proses dan
genetis”,
pengalaman”,
psikomotor.
bagaimana proses belajar yang dialami oleh peserta didik. Proses belajar
awal suatu kegiatan belajar. Kondisi fisik dan psikologis ini biasanya
(2) Perhatian
(3) Motivasi
saat orang melakukan suatu aktivitas. Motif ini tidak selalu aktif
belajar, tetapi ketika motif tidak aktif artinya motivasi tidak timbul,
(4) Keaktifan
doing”.
(6) Pengulangan
Materi pelajaran ada yang mudah ada pula yang sukar. Untuk
Balikan (feed back) adalah masukan yang sangat penting baik bagi
kelemahannya.
2. Hasil Belajar
faktor yang ada di luar individu adalah tersedianya bahan ajar yang
proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai peserta didik. Selain itu
895), lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang
diberikan oleh guru. Jadi hasil belajar siswa merupakan hasil yang
tersebut adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa (faktor
internal), faktor yang berasal dari luar siswa (faktor eksternal) dan faktor
pendekatan belajar yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi
Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri, meliputi dua
bersifat rohaniah).
15
tidak berbekas.
akan datang.
3. Matematika Sekolah
didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan
solusi tunggal, masalah terbuka dengan solusi tidak tunggal, dan masalah
menafsirkan solusinya.
peraga, atau media lainnya. Selain itu, perlu ada pembahasan mengenai
a. Tujuan
b. Ruang Lingkup
(1) logika,
(2) aljabar,
(3) geometri ,
(4) trigonometri,
Salah satu cara agar siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar
salah satu bentuk pengajaran yang dibuat sendiri oleh guru, dengan
terstuktur.
terstruktur ini tidak dapat menggantikan peran guru di kelas, tetapi guru
kecepatannya, dan
a. Pengertian Fungsi
kosong. Dari dua himpunan A dan B itu dapat dibentuk himpunan baru C
pasangan terurut.
23
daerah asal yang dipasangkan dengan tepat satu anggota pada daerah
kawan.
y = f (x).
Domain : Df = { x (x, y) ∈ f }
Domain : Df = A = {a,b,c,d} A B
a. .p
Kodomain : B = {p,q,r,s,t} b. .q
c. .r
Range : Rf = {q,r,s} ⊆ B d. .s
t
b. Jenis-jenis Fungsi
Fungsi Konstan
Fungsi Identitas
apabila f (x) = x , x A.
Fungsi Linear
a ≠0.
Fungsi Kuadrat
c. Aljabar Fungsi
Jumlah fungsi f (x) dan fungsi g(x) adalah ( f + g)(x) = f (x) + g(x)
daerah asal Df + g = Df ∩ Dg .
Selisih fungsi f (x) dan fungsi g(x) adalah ( f − g)(x) = f (x) − g(x)
Perkalian fungsi f (x) dan fungsi g(x) adalah ( f ⋅ g)(x) = f (x) g(x)
f f (x)
Jumlah fungsi f (x) dan fungsi g(x) adalah (x) = dengan
g g(x)
d. Sifat-sifat Fungsi
Fungsi Injektif
Fungsi Surjektif
Fungsi Bijektif
e. Komposisi Fungsi
(g o f) (x) = g[ f (x) ]
B
g C
f
A
gof
26
(f o g) (x) = f [ g (x) ]
B
g f C
f oo gg
contoh:
Tentukan (f o g) (x)!
Penyelesaian:
= f (2x2 + 4x −5)
= 3( 2x2 + 4x −5) − 4
sehingga g o f = f o g =i .
f
A B
x f(x)
f-1
27
Contoh:
Dipunyai f : R → R, f (x) = 2x −1 .
Jadi f −1 ada.
Ambil sebarang x∈ R.
x +1 x +1
Jelas x = 2 −1= f .
2 2
−1 −1 x +1
Jelas f (x) = f f
−1 x +1
=( f of)
x +1
=i
2
x +1
= .
2
B. Kerangka Berpikir
Oleh karena itu agar siswa berperan aktif dalam kegiatan belajar seorang
guru dapat memilih salah satu penggunaan lembar kerja terstruktur buatan
guru.
Selama siswa mengerjakan ditentukan oleh siswa itu sendiri. Selama siswa
28
pembelajaran dirasa lebih efektif sehingga hasil belajar siswa kelas XI SMA
Negeri 1 Semarang pada materi komposisi fungsi dan invers fungsi lebih
baik.
C. Hipotesis Penelitian
hipotesis dari penelitian ini adalah rata-rata hasil belajar siswa dengan
pembelajaran berbantu lembar kerja lebih baik dari rata-rata hasil belajar
ekspositori.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
(1) Populasi
(2) Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian siswa kelas
dua kelas yaitu satu kelas untuk kelas kontrol (kelas XI IA-4) dan satu
B. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada model
(1) Dokumentasi
menjadi sampel penelitian ini dan untuk memperoleh data nilai ulangan
29
30
digunakan untuk uji normalitas data awal dan uji homogenitas data awal.
(2) Tes
Tes digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa pada
materi pokok komposisi fungsi dari siswa yang menjadi sampel penelitian
mengikuti pembelajaran.
a. Untuk persentase aktifitas siswa kurang dari atau sama dengan 25%
d. Untuk persentase aktivitas siswa lebih dari 76%, maka aktifitas siswa
tinggi.
D. Rancangan Penelitian
berdasarkan kurikulum yang sama, siswa diajar oleh guru yang sama,
siswa yang menjadi objek penelitian duduk pada kelas yang sama, dan
apakah sampel penelitian berangkat dari titik tolak yang sama maka
perlu diadakan uji normalitas data awal dan uji homogenitas data awal.
32
Data yang digunakan dalam analisis ini adalah data hasil nilai ulangan
(5) kekurangan waktu dalam kegiatan belajar mengajar dapat diatasi dengan
sebelumnya,
(6) kemudian menyusun kisi-kisi tes dan menyusun instrumen uji coba
(7) instrumen uji coba diujikan pada kelas uji coba yang sebelumnya telah
(8) data hasil uji coba instrumen pada kelas uji coba dianalisis untuk
(9) soal-soal yang memenuhi syarat, kemudian akan dijadikan soal tes hasil
lembar kerja,
(10) melaksanakan tes hasil belajar pada kelas yang dikenai pembelajaran
(11) menganalisis data tes hasil belajar yang diambil pada kelas yang dikenai
Perangkat tes atau instrumen merupakan alat bantu dalam memperoleh data
penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan soal-soal dari hasil tes sebagai
soal,
(6) menganalisis hasil uji coba yang meliputi analisis validitas, reliabilitas,
(7) mengadakan revisi terhadap soal-soal yang dirasa kurang baik dengan
(1) Validitas
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi dan
validitas item soal. Validitas isi telah terpenuhi karena dalam penyusunan
n ∑ xy − (∑ x)(∑ y)
rxy =
{n ∑ x2 − (∑ x)2 }{n ∑ y 2 − (∑ y)2 }
Keterangan :
n : jumlah siswa
signifikansi 5% dan n sesuai dengan jumlah siswa. Jika rxy ≥ rtabel , maka
Berdasarkan uji coba soal yang telah dilaksanakan diperoleh rtabel = 0.32.
Jadi item soal dikatakan valid jika rxy > 0,320. Hasil uji coba dari 25 soal
(2) Reliabilitas
k s2 − ∑ pq
r11 =
2
k −1 s
(Suharsimi Arikunto, 2005: 100)
35
Keterangan :
signifikasi 5 % dan k sesuai dengan jumlah butir soal. Jika r11 ≥ rtabel,
Jelas r11 > rtabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut
reliabel.
B
P= (Suharsimi Arikunto, 2005: 208)
JS
Keterangan:
P : Indeks kesukaran.
cukup, baik, atau baik sekali. Daya pembeda dapat dihitung dengan
menggunakan rumus:
B B
D= A − B
JA JB
Keterangan:
D : Daya pembeda
J
B : Jumlah peserta kelompok bawah
BA : Banyaknya kelompok atas yang menjawab benar
B
: Banyaknya kelompok bawah yang menjawab benar
B
1. Validitas Soal
Dari hasil analisis tersebut terlihat bahwa 16 item dari 25 item soal pilihan
ganda yang diujicobakan layak untuk dipakai yaitu dengan kriteria valid.
14, 15, 16, 18, 19, 22, 23, 24, dan 25. Karena butir-butir soal tersebut
mempunyai rxy lebih dari rtabel. Perhitungan analisis uji coba validitas soal
2. Reliabilitas
Soal uji coba yang diberikan sebanyak 25 butir. Dari perhitungan uji coba
0.32. Karena r11 > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa soal uji coba
3. Tingkat Kesukaran
Hasil perhitungan taraf ksukaran soal yang disajikan secara lengkap pada
kedalam tiga kategori yaitu sukar, sedang, dan mudah. Banyaknya soal
yang termasuk kategori sukar ada 1 soal yaitu soal nomor 12. Banyaknya
soal yang termasuk kategori sedang ada 6 soal yaitu soal-soal dengan
nomor 9, 14, 18, 22, 23, dan 25. Banyaknya soal yang termasuk kategori
11, 13, 15, 16, 17, 19, 20, 21, dan 24.
38
4. Daya Pembeda
Hasil perhitungan daya pembeda soal-soal dapat dilihat pada lampiran 17,
yang mempunyai daya pembeda jelek ada 14 soal yaitu soal nomor 1, 2, 3,
4, 6, 8, 10, 11, 13, 15, 17, 19, 20, dan 21. Banyaknya soal yang
mempunyai daya pembeda cukup ada 5 soal yaitu soal nomor 5, 7, 14, 22,
dan 24. Banyaknya soal yang mempunyai daya pembeda baik ada 6 soal
5. Penentuan Instrumen
Instrumen yang dipakai dalam eksperimen adalah butir soal yang memiliki
penelitian adalah soal nomor: 3, 5, 6, 7, 9, 12, 14, 15, 16, 18, 19, 22, 23,
sebagai berikut.
k ≈ 1+ 3,3 log n
− 2 2
Σfi xi nΣfi xi − (Σfi xi )
X= Σfi dan s = n(n −1)
iii. Mencari harga z, skor dari setiap batas kelas X dengan rumus :
−
z=x−x
s
(O − E )2
χ 2 = ∑k i i
i =1Ei
Keterangan :
X2 : Chi-Kuadrat
memiliki varians yang sama atau tidak yang akan digunakan dalam
rumus:
H0 :σ12 =σ 22
H1 :σ12 ≠σ 22
F = Varians terbesar
Varians terkecil
Ho : μ1 = μ2
H1 : μ1 ≠ μ2
41
−2)
ttabel = t [1 −α ,( n +n ]
1 2
(Sudjana, 2002:245)
Keterangan :
Kriteria pengujian:
X X
t hitung = 1 − 2
2 2
s
s1
+ 2
n n
1 2
wt +w t s2 s2
ttabel = 11 2 2 , di mana w = 1
, w= 2
, t1 = t (1−α ) ,( n1 −1) dan
1 2
w1 + w2 n1 n2
t =t ,
2 (1−α ) ( n2 −1)
(Sudjana, 2002:246)
Keterangan :
Kriteria pengujian:
.
H1 diterima jika thitung ≥ttabel , dengan ttabel = t(1 −α )( n +n
− 2)
1 2
43
a. Uji Normalitas
sebagai berikut:
k ≈ 1+ 3,3 log n
− 2 2
Σfi xi nΣfi xi − (Σfi xi )
X= Σfi dan s = n(n −1)
iii. Mencari harga z, skor dari setiap batas kelas X dengan rumus :
−
z=x−x
s
(O − E )2
χ 2 = ∑k i i
i =1Ei
Keterangan :
χ 2 : Chi-Kuadrat
memiliki varians yang sama atau tidak yang akan digunakan dalam
rumus:
H 0 :σ12 =σ 22
H1 :σ12 ≠σ 22
Varians terbesar
F= (Sudjana, 2002: 250)
Varians terkecil
c. Uji Hipotesis
konvensional.
Ho : μ1 ≤ μ2
H1 : μ1 > μ2
X1 − X 2 (n −1)S 2 + (n 2 −1)S 2
1 1 2
thitung = 1 1 dengan, S = n1 + n2 − 2
S +
n n
1 2
−2)
ttabel = t [1 −α ,( n +n ] (Sudjana, 2002:245)
1 2
Keterangan :
Kriteria pengujian:
.
H1 diterima jika thitung ≥ ttabel , dengan ttabel = t(1 −α )( n +n
− 2)
1 2
t hitung = X1 − X 2
2 2
s1 + s2
n n
1 2
wt +wt s2 s2
ttabel = 11 2
w1 + w2
2 , di mana w =
1
1
n1
,w=
2
n2
2
, t1 = t (1−α ) , ( n −1) dan
1
t =t ,
2 (1−α ) ( n2 −1) (Sudjana, 2002:246)
Keterangan :
Kriteria pengujian:
.
H1 diterima jika thitung ≥ttabel , dengan ttabel = t(1 −α )( n + n − 2)
1 2
47
BAB IV
A. Hasil Penelitian
a. Uji normalitas
71,67; s2= 12,28; s= 3,504; diperoleh χhitung2 = 6,056 , untuk kelas XI IA-
χtabel2 = 7,81. Karena χtabel2 > χhitung2 maka dapat dikatakan bahwa
data awal pada penelitian ini yaitu kelas XI IA-4 untuk kelompok
diperoleh Fhitung =1,284 dan untuk Ftabel = F0,025(37,37) =1, 721. Kriteria
47
48
pengujian H0 diterima jika Fhitung < Ftabel .Karena F hitung < Ftabel maka H0
diterima, artinya ada kesamaan varians antara kelas XI IA-4 dan kelas
XI IA-5.
Untuk uji kesamaan dua rata-rata pada kelas XI IA-4 dan kelas XI IA-
IA-5 dalam keadaan yang sama. Data yang digunakan adalah hasil
t =t = 2,29 .
tabel ( 0,95) ( 74) Kriteria pengujian H0 diterima jika
−t <t < t .
(1−α )( n + n −2) (1 −α )( n + n − 2) Pada penelitian ini diperoleh
1 2 1 2
thitung <ttabel maka H0. diterima, jadi dapat disimpulkan bahwa kelas XI
a. Uji normalitas
χ 2
Kelas n Rata-rata S2 s hitung χtabel2
Eksperimen 38 74,13 157,52 12,55 5,79
7,81
Kontrol 38 69,24 135,48 11,64 6,31
49
χ 2tabel = 7,81, dengan demikian χtabel2 > χhitung2 , ini berarti nilai akhir
s2= 135,48; s= 11,64; χ2hitung = 6,31. Dengan banyaknya data 38, dan dk
b. Uji homogenitas
varians hasil belajar materi pokok komposisi fungsi dan invers fungsi
Ho : μ1 ≤ μ2
H1 : μ1 > μ2
F = varians terbesar
varians terkecil
157,52
= 135,48
= 1,163.
kriteria uji satu pihak adalah terima Ho jika t < t1-α . Untuk α = 5% dan
Karena thitung > ttabel maka disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar
sebesar 71,25 %.
sebesar 73,75 %.
51
sebesar 75 %.
sebesar 72,5 %.
B. Pembahasan
pada materi komposisi fungsi dan invers fungsi. Dalam hal ini peneliti
materi. Lembar kerja yang digunakan berisi sedikit materi dan pertanyaan-
tugas guru dalam memberikan bantuan yang bersifat individual; dan dapat
banyaknya ada 5 kelas. Berdasarkan analisis data awal diperoleh kelas XI IA-
4 χhitung2 = 6,056 , untuk kelas XI IA-52 χhitung2 = 2,829 , dan χtabel2 = 7,81,
sehingga berdistribusi normal. Dari hasil uji homogenitas data awal diperoleh
varians (s 2
) untuk kelas XI IA-4 s22 =12,28 sedangkan untuk kelas XI IA-5
diperoleh s12 =15,77 sehingga diperoleh Fhitung =1,284 dan untuk
sama. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kelas memiliki kondisi yang sama
model pembelajaran yang sama tetapi dengan perlakuan yang berbeda, yakni
kelas eksperimen diberikan media lembar kerja sedangkan kelas kontrol tidak
menggunakan media.
selanjutnya kedua kelas tersebut tes hasil belajar dengan soal yang sama. Hasil
53
analisis data akhir diperoleh χtabel2 > χhitung2 sehingga berdistribusi normal. Dari
hasil uji homogenitas data akhir diperoleh bahwa kelas eksperimen dan kelas
Setelah dilakukan tes hasil belajar dengan soal yang sama diperoleh rata-
rata hasil belajar kelas eksperimen sebesar 74,13 sedangkan kelas kontrol
sebesar 69,24. Hal ini menunjukan bahwa hasil belajar kelas eksperimen lebih
baik daripada hasil belajar kelas kontrol. Untuk menguji hipotesis digunakan
ttabel = 1,67. Karena thitung > ttabel maka H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.
lembar kerja lebih efektif dari pada pembelajaran konvensional pada materi
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran konvensional. Hal ini didukung oleh data bahwa rata-rata hasil
belajar matematika pada pokok bahasan komposisi fungsi dan invers fungsi
untuk siswa kelas XI IA SMA Negeri 1 Semarang kelas eksperimen lebih baik
B. Saran
matematika agar diperoleh hasil yang lebih baik. Berdasarkan hasil penelitian
untuk menggunakan media ini sebagai salah satu variasi dalam kegiatan
54
55
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun KBBI. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.