Anda di halaman 1dari 13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Chi square adalah pengujian hipotesis mengenai perbandingan antara
frekuensi observasi atau yang benar-benar terjadi atau aktual dengan frekuensi
harapan. Yang dimaksud dengan frekuensi harapan adalah frekuensi yang nilainya
dapat di hitung secara teoritis (e). sedangkan dengan frekuensi observasi adalah
frekuensi yang nilainya di dapat dari hasil percobaan (o).
Dalam statistik, distribusi chi square termasuk dalam statistik
nonparametrik. Distribusi nonparametrik adalah distribusi dimana besaran-
besaran populasi tidak diketahui. Distribusi ini sangat bermanfaat dalam
melakukan analisis statistik jika kita tidak memiliki informasi tentang populasi
atau jika asumsi-asumsi yang dipersyaratkan untuk penggunaan statistik
parametrik tidak terpenuhi.
Beberapa hal yang perlu diketahui berkenaan dengan distribusi chi square
adalah:
Distribusi chi square memiliki satu parameter yaitu derajad bebas (db).
Nilai-nilai chi square di mulai dari 0 disebelah kiri, sampai nilai-nilai positif
tak terhingga di sebelah kanan.
Probabilitas nilai chi square di mulai dari sisi sebelah kanan.
Luas daerah di bawah kurva normal adalah 1. Nilai dari chi square bisa dicari jika
kita memiliki informasi luas daerah disebelah kanan kurva serta derajad bebas.
Misalnya jika luas daerah disebelah kanan adalah 0,1 dan derajad bebas sebanyak
7, maka nilai chi square adalah 12, 017.
Dalam statistik, distribusi chi square digunakan dalam banyak hal. Mulai
dari pengujian proporsi data multinom, menguji kesamaan rata-rata Poisson serta
pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis yang menggunakan dasar distribusi chi
square misalnya Goodness-of-fit test, pengujian indepensi, pengujian homogenitas
serta pengujian varians dan standar deviasi populasi tunggal.
B. Bentuk Distribusi Chi Square
Nilai chi square adalah nilai kuadrat karena itu nilai chi square selalu
positif. Bentuk distribusi chi square tergantung dari derajat bebas (Db)/degree of
freed
om. Pengertian pada uji chi square sama dengan pengujian hipotesis yang lain,
yaitu luas daerah penolakan Ho atau taraf nyata pengujian.
C. Syarat Penggunaan Chi Square
Chi-Square disebut juga dengan Kai Kuadrat. Chi Square adalah salah satu
jenis uji komparatif non parametris yang dilakukan pada dua variabel, di mana
skala data kedua variabel adalah nominal. (Apabila dari 2 variabel, ada 1 variabel
dengan skala nominal maka dilakukan uji chi square dengan merujuk bahwa harus
digunakan uji pada derajat yang terendah).
Uji chi-square merupakan uji non parametris yang paling banyak
digunakan. Namun perlu diketahui syarat-syarat uji ini adalah: frekuensi
responden atau sampel yang digunakan besar, sebab ada beberapa syarat di mana
chi square dapat digunakan yaitu:
1. Tidak ada cell dengan nilai frekuensi kenyataan atau disebut
juga Actual Count (F0) sebesar 0 (Nol).
2. Apabila bentuk tabel kontingensi 2 X 2, maka tidak boleh ada 1
cell saja yang memiliki frekuensi harapan atau disebut juga expected
count ("Fh") kurang dari 5.
3. Apabila bentuk tabel lebih dari 2 x 2, misak 2 x 3, maka jumlah
cell dengan frekuensi harapan yang kurang dari 5 tidak boleh lebih dari
20%.
D. Rumus Chi Square
Rumus chi-square sebenarnya tidak hanya ada satu. Apabila tabel
kontingensi bentuk 2 x 2, maka rumus yang digunakan adalah “koreksi yates”.
Apabila tabel kontingensi 2 x 2 seperti di atas, tetapi tidak memenuhi syarat
seperti di atas, yaitu ada cell dengan frekuensi harapan kurang dari 5, maka rumus
harus diganti dengan rumus “Fisher Exact Test”. Pengamatan yang kami lakunan
kami menggunakan persamaan “Pearson Chi-Square”.
Rumus:
Df = ( b – 1 ) ( k – 1 )
Keterangan :
O : Nilai Observasi (pengamatan)
E : Nilai Expected (harapan)
B : Jumlah baris
K : Jumlah kolom

Keterangan :
1. Rumus nomor 1 dan 2 bisa digunakan jika: Tabel yang digunakan adalah 3
x 2 atau lebih
2. Rumus nomor 3 dan 4 (Koreksi Yate's) digunakan jika tabel yang
digunakan adalah 2 x 2 dan nilai di dalam sel tidak ada yang kurang dari 5
(Nilai Observer tidak ada yang <5).
3. Rumus nomor 5 dan 6 (p-value/Fisher extact test) digunakan jika tabel
yang digunakan adalah 2 x 2, akan tetapi terdapat nilai kurang dari 5 di
dalam sel.
E. Kegunaan Chi Square
Adapun kegunaan dari uji Chi-Square, adalah :
1. Ada tidaknya asosiasi antara 2 variabel (Independent test)
2. Apakah suatu kelompok homogen atau tidak (Homogenity test)
3. Uji kenormalan data dengan melihat distribusi data (Goodness of fit test)
4. Digunakan untuk menganalisis data yang berbentuk frekuensi.
5. Digunakan untuk menentukan besar atau kecilnya korelasi dari variabel-
variabel yang dianalisis
6. Cocok digunakan untuk data kategorik, data diskrit atau data nominal

F. Pengambilan Keputusan
Ketentuan yang menyatakan ada tidaknya dalam pengambilan keputusan, adalah:
1. Bila harga Chi Square (X2) ≥ Tabel Chi Square è Hipotesis Nol
(H0) ditolak & Hipotesis Alternatif (Ha) diterima
2. Bila harga Chi Square (X2) < Tabel Chi Square è Hipotesis Nol
(H0) diterima & Hipotesis Alternatif (Ha) ditolak

Interpretasi Data
Sebuah kasus tentang pengaruh umur kehamilan ibu terhadap kejadian
hiperemesis gravidarum. Dengan kategori umur kehamilan beresiko dan tidak
beresiko terkena hiperemesis gravidarum. Umur kehamilan yang beresiko terkena
hiperemesis gravidarum yaitu umur kehamilan mulai dari 0-12 minggu kehamilan
yang terdiri dari 56 sampel.

umur kehamilan umur kehamilan


NO NAMA UMUR kategori
(minggu) (kategori)
1 SUHAYA 23 12 Beresiko ringan
2 DESY 30 34 tidak beresiko ringan
3 RIMA 22 8 beresiko ringan
4 ANISA 27 32 tidak beresiko ringan
5 ROHAYA 19 8 Beresiko ringan
6 TRISNA 22 8 Beresiko ringan
7 AMBAR 17 18 tidak beresiko berat
8 RADA 23 8 Beresiko ringan
9 BILA 18 8 Beresiko berat
10 TATY 21 20 tidak beresiko ringan
11 ATY 19 8 Beresiko ringan
12 CACA 21 20 tidak beresiko ringan
13 DEVI 39 13 tidak beresiko ringan
14 YULI 32 24 tidak beresiko ringan
15 PUTU 16 16 tidak beresiko berat
16 YUNI 29 32 tidak beresiko berat
17 LISNA 19 16 tidak beresiko ringan
18 ROSMA 31 24 tidak beresiko ringan
19 MIRA 27 20 tidak beresiko ringan
20 VIVIN 38 20 tidak beresiko ringan
21 IKI 21 28 tidak beresiko ringan
22 BILIN 18 28 tidak beresiko ringan
23 HABIBA 19 18 tidak beresiko ringan
24 INDY 21 7 Beresiko ringan
25 EKA 23 10 Beresiko ringan
26 RUSI 38 22 tidak beresiko berat
27 LEMBANG 26 16 tidak beresiko ringan
28 ERNA 25 9 Beresiko ringan
29 AYU 31 9 Beresiko ringan
30 TIWI 31 20 tidak beresiko ringan
31 ASNA 25 8 Beresiko ringan
32 NARTY 26 28 tidak beresiko ringan
33 DINA 32 12 Beresiko ringan
34 WARDANA 18 8 Beresiko ringan
35 HALIDA 33 28 tidak beresiko ringan
36 ISRAWATI 22 16 tidak beresiko ringan
37 NUNUNG 37 7 Beresiko ringan
38 FATMA 16 10 Beresiko ringan
39 RISKA 31 8 Beresiko ringan
40 YASNI 30 27 tidak beresiko berat
41 MELTY 19 19 tidak beresiko ringan
42 SARI 26 32 tidak beresiko berat
43 AMINAH 30 16 tidak beresiko ringan
44 LIA 23 28 tidak beresiko berat
45 SUMI 22 16 tidak beresiko ringan
46 ECA 26 8 Beresiko ringan
47 FANTI 25 12 Beresiko ringan
48 NABILA 34 32 tidak beresiko ringan
49 ASMI 23 25 tidak beresiko berat
50 FESTY 32 37 tidak beresiko ringan
51 KISANI 33 8 Beresiko ringan
52 LILIS 33 8 Beresiko ringan
53 FILA 27 12 Beresiko ringan
54 FERNI 32 12 Beresiko ringan
55 ICA 30 12 Beresiko ringan
56 RAHMA 21 25 tidak beresiko ringan

B. Uji Chi Square Menggunakan SPSS


Uji Chi-square yang umum dikenal oleh banyak orang adalah pengujian
terhadap keterkaitan antara dua buah variabel hasil perhitungan (count data),
sehingga dasar pengujian yang digunakan adalah selisih nilai proporsi dari nilai
observasi dengan nilai harapan. Ada pula yang mengasosiasikan uji chi-square
sebagai pengujian untuk melihat hubungan antara dua buah variabel kualitatif
(katagorik). Umumnya keterkaitan antar dua variabel kualitatif secara deskriptif
ditampilkan dalam bentuk tabel kontingensi (CrossTabulation).
1. Langkah-langkah Uji Chi Square
 Buka aplikasi SPSS dan kemudian masukan data yang telah ada
ke data view.

 Kemudian klik variable view kemudian pada kolom name


untuk nomor 1 di ganti dengan “umur” dan kolom kedua di
ganti dengan “kategori”. Desimal nya di ubah menjadi 0.
values untuk nomor 1 di ganti dengan “1=beresiko, 2= tidak
beresiko” untuk nomor 2 valuesnya di ganti dengan
“1=ringan, 2= berat”.
 Untuk label nomor 1 di ganti dengan “umur kehamilan”
untuk label nomor 2 di ganti dengan kategori efek,
sedangkan Measure untuk ke-duanya di ganti “Scale”
 selanjutnya klik analyze,descriptive statistics,crosstabs

 pada kotak dialog crosstabs masukan umur kehamilan pada


rows dan kategori efek pada coloums.

 kemudian klik statistics lalu centang chi-square keudian klik


continue
 Kemudian klik oke maka akan muncul hasil outputnya

Data ini menjelaskan bahwa dari 56 data yang di analisis


semua data tersebut dapat di analisis 100% tanpa ada satu data pun yang
terlewatkan.

A1.1 Langkah-langkah uji Normalitas dengan Rumus kormogorov-Smirnov

1. Buka aplikasi SPSS, kemudian masukan data ke Data View


2. Kemudian klik variable view, setelah itu pada kolomname di ganti
dengan X1 X2 X3 Y, pada kolom label di ganti dengan “ Intensitas
Mengajar Guru, Gaya Mengajar, Motivasi Siswa, Minat Belajar,
Konsentrasi belajar” secara berurutan. Sedangkan untuk Measure
untuk keseluruhan data di ganti dengan Scale.

3. Buat data unstandardized residual terlebih dahulu, dengan cara pilih


menu analyze-regression-linear-masukan variable y (konsentrasi
belajar) ke dependent,masukan variable X1 X2 X3 X4 ke independent

4. Klik save- pada bagian residul centang unstardardized (abaikan kolom


yang lain) klik continue – klik oke, maka akan muncul variable baru
dengan nama RES_1
5. Selanjutnya pilih menu Analyze, lalu pilih No-Parametrik Test,
Legacy Dialogs- pilih sub menu1-sample K-S
6. Masukan variable Unstandardized ke kotak test variable list
7. Pada test Distribution centang Normal
8. Kemudian klik oke maka akan tampil hasil outputnya.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai