Anda di halaman 1dari 8

NAMA KELOMPOK :

 MOHAMAD TAUFIQ HIDAYAH


 OKTAVIANTO AGUN
 OLAN
 RENDY

TAMBAHAN MODUL TEKNIK


MENGGAMBAR 1, BAB 1 – BAB 4
BAB 1

GAMBAR SEBAGAI “BAHASA TEKNIK”


metode membuat gambar yang sangat jelas adalah sebuah bentuk alami dasar dari
komunikasi ide-ide yang umum.

Konsep awal atau ide biasanya tertulis pada kertas atau sebagai suatu gambar pada layar
komputer dan dikomunikasikan pada orang lain melalui bahasa gambar (graphic language) dalam
bentuk sketsa-sketsa tangan.

Untuk itu seorang sarjana teknik mesin harus mampu menuangkan ide-ide ciptaannya ke
dalam gambar-gambar sketsa. Disamping itu seorang sarjana teknik mesin harus mampu memberi
contoh cara mengerjakan, langkah-langkah kerja atau proses pembuatan mesin kreasinya.

BAHASA GAMBAR

Dalam dunia teknik, komunikasi secara lisan akan banyak menimbulkan kesulitan. Hal ini
karena di dunai ini terdapat banyak macam bahasa dan dialek-dialek yang digunakan sehingga
kemungkinan seseorang sulit mengerti atau bahkan tidak tahu apa yang dibicarakan oleh orang yang
berbeda bahasanya.

Untuk mengatasi hal diatas, orang-orang yang berkecimpung di bidang teknik berusaha
mendapatkan cara berkomunikasi yang lebih universal dan bisa dimengerti oleh orang-orang teknik
di seluruh dunia. Untuk mencapai maksud diatas, orang-orang teknik menggunakan gambar sebagai
alat berkomunikasi dalam pekerjaan mereka di bidang teknik dan industri.

FUNGSI GAMBAR

Adalah ide perencanaan dari suatu benda atau bangunan yang akan dibuat atau dibangun.
SIFAT-SIFAT GAMBAR

Sifat-sifat gambar dapat berupa tujuan-tujuan gambar yaitu:


a) Internasionalisasi gambar

Agar supaya tujuan pembagian kerja secara internasional dan perkenalan dengan teknologi
asing, maka penunjukanpenunjukan dalam gambar harus sama secara internasional, maupun
ketentuan-ketentuan dari pengertian cara-cara penunjukan dan lambang harus diseragamkan secara
internasional.

b) Mempopulerkan gambar

Dalam lingkungan teknologi tinggi, akibat dikenalnya teknologi, golongan yang harus
membaca dan mempergunakan gambar meningkat jumlahnya. Akibatnya diperlukan
mempopulerkan gambar.

c) Perumusan gambar

Hubungan yang erat antara bidang-bidang industri yang berlainan seperti permesinan,
struktur, kapal dan lain-lain, untuk mempersatukannya dalam satu proyek besar diperlukan
perumusan yang tepat dalam mengidentifikasi standar-standar gambar masing-masing.

d) Sistimatika gambar

Dalam gambar kerja, isi gambar menyajikan banyak perbedaan-perbedaan, tidak hanya
dalam penyajian bentuk dan ukuran, tetapi tanda-tanda toleransi ukuran, toleransi bentuk dan
keadaan permukaan juga. Dilain pihak, bersamaan dengan sistematika teknologi, pentingnya gambar
dengan lambang grafis telah meningkat, dan lambang-lambang ini dipergunakan secara luas sebagai
diagram blok atau aliran proses dalam berbagai-bagai bidang industri. Dibawah keadaan-keadaan
demikian, jangkauan yang berkembang dan isi gambar sangat memperkuat susunan dan kosolidasi
sistem standar gambar.

e) Penyederhanaan gambar

Penghematan tenaga kerja dalam menggambar adalah penting, tidak hanya untuk
mempersingkat waktu, tetapi juga untuk meningkatkan mutu rencana. Oleh karena itu
penyederhanaan gambar menjadi masalah penting untuk menghemat tenaga dalam menggambar.

f) Modernisasi gambar

Bersamaan dengan kemajuan teknologi, standar gambar juga telah dipaksa mengikutinya.
Dapat disebutkan di sini caracara modern yang telah dikembangkan. Seperti misalnya pembuatan
film mikro, mesin gambar otomatis dengan bantuan komputer, perencanaan dengan bantuan
komputer, dll.
BAB 2
ALAT-ALAT MENGGAMBAR....
Mistar skala (tongkat skala)

Di gunakan untuk memperbesar dan memperkecil ukuran sebenarnya tanpa harus


menghitung ( mengalikan atau membagi)

Busur derajat

Dengan alat ini dapat mengukur sudut dan membagi sudut gambar
Penghapus dan pelindung penghapus

Untuk menghapus garis yang salah .

penghapus yang baik harus dapat menghilangkan garis atau gambar yang tidak diinginkan
dengan tidak merusak gambar. Untuk tinta dipakai penghapus tinta.

Pelindung penghapus ini dipakai bila kita ingin menghilangkan garis salah, dimana garis ini
berdekatan dengan garis-garis lain yang diperlukan. Dengan alat ini garis-garis yang perlu dapat
terlindung dari penghapusan.

Gambar pelindung penghapus

Mal

Untuk menggambar garis-garis lengkung yang tidak dapat dibuat dengan jangka, digunakan
mal lengkung.
Dan masih banyak mal lain

BAB 4
MACAM GARIS DAN TEBAL GARIS...
Standarisasi Garis Gambar
• Lebar garis ialah 10 % tinggi tulisan.
• Bila menggambar dengan tinta cina atau
komputer, lebar garis ini dapat diberikan
sebelumnya, misalnya : tinggi tulisan 5 m,
lebar garis 0,5 mm.
• Pada penggambaran dengan pensil lebar garis
diperkirakan dari penglihatan

Standarisasi Huruf dan Angka


• Jelas
• Seragam
• Dapat dibuat microfilmnya/reproduksi
berulang
• Huruf dan angka mampu menunjukan maksud
dan tujuan gambar

Ketentuan garis gores / garis putus -putus


• Garis gores dan garis bertitik yang
berpotongan, atau bertemu, harus
diperlihatkan dengan jelas titik pertemuannya
atau perpotongannya
• Panjang ukuran garis gores dan jarak
antaranya pada satu gambar harus sama.
Panjang ruang antara harus cukup pendek dan
jangan terlalu panjang

Skala Gambar
• Setiap jenis gambar mempunyai ukuran yang berbedabeda. Ada yang kecil dan ada yang besar.
Oleh karena
itu sering kali tidak memungkinkan menggambar suatu
gambar dalam kertas gambar ukuran tertentu, dalam
ukuran sebenarnya.
• Untuk ini ukuran gambar harus diperkecil jika
bendanya besar, dan harus diperbesar jika bendanya
terlalu kecil.
• Pengecilan atau pembesaran gambar dilakukan dengan
skala tertentu.
• Skala adalah perbandingan ukuran linear pada gambar
terhadap ukuran linear dari benda sebenarnya.

Jenis Skala Gambar

1. Skala Pembesaran,
– gambarnya dibuat lebih besar dari pada benda
sebenarnya.
– Format skala pembesaran adalah : x : 1
– ukuran lengkap yang dianjurkan : 50 : 1 ; 20 : 1 ; 10 : 1;
5:1;2:1
2. Skala Penuh
– gambarnya dibuat sama besar dengan benda sebenarnya.
– dianjurkan untuk sedapat mungkin dipergunakan, agar
supaya dapat membayangkan benda yang sebenarnya,
atau untukmemudahkan pemeriksaan.
– Penunjukkan skala penuh adalah 1 : 1.
3. Skala pengecilan
– dipergunakan bilamana gambarnya dibuat lebih
kecil daripada gambar yang sebenarnya
– penunjukkannya adalah 1 : x
– Berikut ini daftar penunjukkan skala pengecilan
yang dianjurkan : 1 : 2 ; 1: 5 ; 1 : 10; 1 : 20 ; 1:
50 ; 1 : 100 ; 1 : 200 ; 1: 500 ; 1 : 1000 ; 1 : 2000 ;
1: 5000 ; 1 : 10000

DIN (Deutsche Industrie Norma/


norma industri Jerman)
• Merupakan format yang digunakan untuk
perbesaran atau perkecilan gambar sehingga
detail gambar akan tampak jelas.
• Format pengecilan
• Pada penggunaan format DIN, tingkat pengecilan ke
format DIN berikutnya dengan foto kopi ialah 70,7%,
misalnya dari DIN A3 menjadi DIN A4.
• Format pembesaran
• Untuk pembesaran dari format DIN ke format DIN
yang berikutnya yang lebih besar, digunakan tingkat
pembesaran 141,4%, misalnya dari DIN A4 menjadi
DIN A3.

• Lebar garis,
Lebar garis dapat dipilih, sehingga pada pengecilan
atau pembesaran, lebar garis normal yang
diinginkan dapat muncul

Lebar dalam mm :

A3 → Di perkecil 1 tingkat DIN → A4

0,35 0,25

0,50 0,35

0,70 0,50

1,00 0,70

1,40 ← Di perbesar 1 tingkat DIN ← 1,00

• Tinggi Tulisan
Tinggi tulisan juga dapat ditulis sedemikan rupa,
sehingga bila dikecilkan atau dibesarkan dapat
disesuaikan dengan yang kita inginkan.

Tinggi dalam mm :

A3 → Di perkecil 1 tingkat DIN → A4

5 3,5

7 5
10 7

14 ← Di perbesar 1 tingkat DIN ← 14

Anda mungkin juga menyukai