Lumpur 2diktat
Lumpur 2diktat
shaker, dan lumpur masuk kembali ke dalam tangki lumpur. Gambarannya dapat
dilihat pada gambar 2.1
Standpipe
Pompa Kelly
Lumpur Rotary
Hose
Shale shaker
Cuttings
Flow line
Casing Drillpipe
Shaker
Tank
Lumpur Cuttings
Lubang Drill
Terbuka Collar
Bit
Bila cuttings tidak terangkat dari bawah bit dengan baik, bit akan membor
cutting kembali, dan akan memperlambat laju pemboran. Bila Cuttings
tidak terangkat dengan sempurna , dan cuttings akan menumpuk di
sekeliling rangkaian pemboran. Kondisi ini dapat menyebabkan rangkaian
pemboran terjepit
Soal.
Drillpipe 5”OD, 4.276”ID, Diameter lubang 8.5 inch
Lumpur dipompakan sebesar 400 gpm. Density Lumpur 10 ppg;
viskositas Lumpur 30 cp
Density cutting 22.5 ppg, ukuran cutting, 0.3 inch,
Berapakah :
a. Annular velocity ?
b. Slip velocity ?
c. Kecepatan cutting ?
Tekanan lumpur jangan lebih besar dari tekanan rekah formasi. Bila
tekanan lumpur lebih besar dari tekanan rekah formasi, formasi akan rekah
dan terjadi lost cirkulation. Tekanan rekah formasi ditentukan dengan leak
off test.
Permukaan
Lumpur
Pemboran
Ph = Tekanan hidrostatik
Lumpur,psi
h Pf = Tekanan formasi
Ph
Pf
Cuttings
Lumpur
Rangkaian
pemboran
Sehingga,
Berat cairan yang dipisahkan adalah :
Wc = Vol c x BJ c
Wc = Vol b x BJ c
Wb
Wc = x BJc
BJ b
BJ c
Wc = Wb
BJ b
Beda berat benda dalam cairan dengan berat benda di udara adalah :
Wb – Wc
Dimana :
BJc
Wb – Wc = Wb
BJ b
BJc
Wc = Wb - Wb
BJb
BJc
= Wb (1– )
BJb
Sehingga,
Berat rangkaian pemboran di dalam lumpur adalah :
Wm = W x BF
Dimana :
Soal.
Rangkaian pemboran terdiri dari :
Drill pipe : 5”OD, 19.5 lbs/ft, 3000 ft.
Drill collar : 7” OD, 120 lbs/ft, 300 ft.
Berat jenis lumpur : 10 ppg.
Berapakah :
a. Berat rangkaian di udara ?
b. Bouyancy factor ?
c. Berat rangkaian dalam lumpur ?
oleh lumpur. Lumpur yang dimaksud disini harus water base mud, karena
oil base mud bukan pengantar arus listrik yang baik.
Logging Truck
Permukaan
Lumpur
Transmitter
Saat terjadi well kick, permukaan lumpur di dalam tangki naik. Fluida
formasi mendorong lumpur ke permukaan, dan lumpur masuk ke dalam
tangki, sehingga permukaan lumpur di dalam tangki naik.
Peristiwa ini disebut dengan mud gain. Gambaran mud gain dapat dilihat
pada gambar 2.6
Semula
Semula
Mud loss
Gb.2.8 Gb.2.9
Rotor adalah batang yang berbentuk spiral yang dapat berputar. Dorongan
lumpur akan membuat rotor berputar. Bagian yang diam di dalam motor
disebut dengan stator.
Rotor berhubungan dengan rotary bit sub, sehingga bila rotor berputar,
rotary bit sub akan berputar. Bit Berhubungan dengan rotary bit sub,
sehingga bit akan berputar.
2.2.1 Fluida
Fluida yang digunakan dapat berupa :
- Air
a. Air tawar
b. Air asin
c. Air laut
d. Air sungai
e. Air danau
f. Air formasi
- Minyak
a. Diesel oil
b. Mentor
c. Saraline
Diesel oil sudah dilarang, saraline dan mentor tidak mencemari
lingkungan.
- Gas
a. Udara
b. Gas alam
c. Nitrogen
d. Mist
e. Foam
Digunakan untuk under balanced drilling.
Reactive Solid.
Reactive solid adalah padatan lumpur pemboran yang bereaksi dengan air,
membentuk kekentalan. Lumpur dikontrol sampai mempunyai viskositas
yang diinginkan. Contoh dari reactive solid adalah :
- bentonite
- attapulgite
Semua material untuk menaikkan viskositas lumpur adalah reactive solid.
Inert Solid.
Inert solid adalah padatan Lumpur pemboran yang tidak bereaksi dengan
air. Lumpur dikontrol sampai mempunyai berat jenis yang diinginkan.
Contoh dari inert solid adalah :
- barite
- ilmenite
- hematite
- galena
Semua material untuk menaikkan berat jenis lumpur adalah inert solid.