Anda di halaman 1dari 12

BAB III

HASIL PENGKAJIAN DAN PEMBAHASAN

PROGRAM DI PUSKESMAS CIHIDEUNG

A. Promosi Kesehatan

Setelah dilakukan wawancara kepada pemegang program promosi kesehatan di

Puskesmas Cihideung kami mendapatkan beberapa informasi mengenai promosi kesehatan

yang dijalankan di Puskesmas Cihideung diantaranya;

1. Program promosi kesehatan dilakukan setiap sebulan sekali

2. Dalam satu tahun promosi kesehatan dilaksanakan sebanyak 8 kali

3. Bidang promosi kesehatan di Puskesmas Cihideung menaungi 3 bidang, yaitu IKK,

SDK, UKBM

a. IKK

b. SDK

c. UKBM

4. Media yang dipakai dalam promosi kesehatan yaitu, poster, LED, flip chart, leaflet

5. Bentuk penyuluhan yang dilakukan adalah intrapersonal, kelompok, dan masal

a. Intrapersonal

b. Kelompok

c. Masal

6. Materi penyuluhan disesuaikan dengan kebutuhan

7. Penyuluhan di Puskesmas Cihideung dilakukan di dalam (puskesmas) dan diluar

gedung (sekolah, lapangan, posyandu, pesantren)


8. Anggaran dalam pelaksanaan promosi kesehatan diperoleh dari BOK (Biaya

Operasional Kesehatan)

9. Hambatan dalam pelaksanaan promkes diantaranya;

a. Cakupan wilayah yang luas dan pemegang program promkes hanya satu orang

sehingga kurangnya koordinasi antar masyarakat dan petugas sehingga dimana ada

kejadian langsung dilakukan promkes

b. Waktu, karena disetiap pelaksanaan promosi kesehatan dalam penyampaian materi

tidak tersampaikan sepenuhnya disebabkan oleh waktu yang tidak cukup.

10. Promosi kesehatan yang dilakuakan sesuai dengan laporan dari warga masyarakat.

11. Dalam pelaksanaan promosi kesehatan harus saling bersatu dan menjalin kemitraan

dengan baik antara masyarakat dan tenaga kesehatan.

12. Setiap ada kejadian luar biasa (KLB) keenam program yang ada di Puskesmas harus

berkolaborasi satu sama lain untuk menangani kasus tersebut.

13. Terdapat 35 posyandu yang dikelola oleh Puskesmas Cihideung

14. Program promosi kesehatan terintegrasi dengan program yang lainnya

15. Program Promosi kesehatan juga melakukan penyuluhan ke tingkat pendidikan, SD,

SMP, dan SMA mengenai PHBS, dan Merokok.


LAPORAN KEGIATAN PROGRAM IKK

PUSKESMAS CIHIDEUNG BULAN AGUSTUS TAHUN 2015

Kegiatan Target Jumlah Cakupan Materi

PROMOSI KESEHATAN DI DALAM GEDUNG

KIP-K 5% Pengunjung 75 - Imunisasi

Puskesmas PHBS

Diare

DHF

Penyuluhan Kelompok 8 kali / Bulan 8 x / Bulan Diare

DHF

Cakupan Institusi 100 % 3 x / Bulan PHBS

Kesehatan berPHBS DHF

(Puskesmas dan Pustu) Diare

PROMOSI KESEHATAN DI LUAR GEDUNG

Penyuluhan Kelompok 100% Posyandu / 34 STBM

Bulan DHF

Diare

Cakupan Rumah 70 % Rumah Tangga 4672

Tangga berPHBS / Tahun

Kunjungan Rumah 50 % Pengunjung 38

KIP-K

Kunjungan Puskesmas 1505


B. KIA DAN KB

Berdasarkan hasil analisa kami pada program KIA dan KB di Puskesmas Cihideung,

kami mendapatkan data per Januari-Agustus 2015 :

1. Jumlah ibu hamil 503 orang atau 67,97 %

2. Jumlah persalinan 510 orang atau 72,13%

3. Tidak ada ibu yang melahirkan meninggal

4. Jumlah bayi lahir 505 orang

5. Jumlah kematian bayi 12

a. BBLR 2 bayi

b. Asfiksia 2 bayi

c. Keracutan ketuban 1 bayi

d. Radang paru 1 bayi

e. Anemia 1 bayi

f. Infeksi lambung 1 bayi

6. Pada program KIA & KB selain kegiatan di dalam gedung ada juga yang di laksanakan

di luar gedungseperti

a. Posyandu

b. Kelas ibu

c. Kelas balita

Kegiatan di dalam kelas tersebut yaitu perbaikan gizi, pemberiaan imunisasi,

promkes mengenai hal hal yang berhubungan dengan kesehatan ibu anak dan KB,

kegiatan tersebut dilakukan satu bulan sekali.


7. Pemeriksaan ibu hamil selalu dilaksanakan setiap hari ketika ibu berkunjung, dalam

satu kali kunjungan ibu mendapatkan beberapa hal mengenai kehamilannya (kelompok

resti atau tidak), penyuluhan mengenai kehamilan.

8. Bila ibu kategori resti dilakukan intervensi lebih lanjut.

9. Jumlah resti 69 orang dengan kasus paling banyak adalah hipertensi (pre eklamsi).

10. Jumlah resti yang di rujang 52 orang.

11. Diwilayah kerja puskesmas kec. Cihideung sudah tidak ada yang melahirkan di paraji.

12. Setiap calon ibu /pranikah di beri imunisasi TT dan konseling pranikah.

13. Jumlah tenaga kesehatan pemegang KIA dan KB 10 orang.

14. Jumlah poskesdes di wilayah kerja puskesmas cihideung ada 2 unit.

15. Jumlah bidan swasta ada 5 unit, yang semuanya melakukan pelaporan kepada pihak

puskesmas dan ikut bekerja sama dalam melakukan setiap kegiatan program KIA dan

KB.

16. Dalam program KIA dan KB dilakukan lomba bayi dan balita sehat satu tahun sekali di

kota tasikmalaya.

17. Kegiatan pijat bayi belum dilaksanakan dikarenakan tenaga kesehatannya baru

mendapatkan pelatihan pijat bayi.

18. Data balita yang masuk MTBS :

a. 0-2 Bulan 46 bayi, masalah terbanyak pemberian ASI 31 bayi

b. 2-11 Bulan 359 bayi, masalah terbanyak batuk bukan pneumonia 141 bayi

c. 1-5 Tahun 599 anak, masalah terbanyak batuk bukan pneumoni 244 anak.

19. Jumlah kasus bayi yang di rujuk 2 bayi dengan kasus hipotermi dan diare.
20. Keterlambatan tumbuh kembang anak berjumlah 15 anak dan langsung dilakukan

intervensi secara bertahap.

21. Jumlah posyandu di wilyah kerja kec Cihideung ada 35 Posyandu dengan jumlah

kader 197 Orang

a. Nagarawangi 68 Kader

b. Tuguraja 81 Kader

c. Tugujaya 47 Kader

22. Hambatan program KIA, sebagian Masyarakat beranggapan bahwa imunisasi itu

haram.

23. Partisipasi Masyarakat mengenai pelaksanaan imunisasi sampai saat ini tidak ada yang

DO.

24. Setiap program KIA dan KB direncanakan bersama Dinas (musyawarah bersama).

25. Kesadaran mengenai kesehatan ibu dan anak selalu ada peningkatan setelah dilakukan

BKB (Bina Keluarga Balita)

26. Rencana kerja KIA-KB hampir sepenuhnya terlaksana

27. Ibu yang akan di KB yang datang ke Puskesmas diberikan konseling dan penjelasan

mengenai alat-alat kontrasepsi. Apabila menggunakan alat kontrasepsi IUD dan yang

menggunakan alat lengkap maka akan di rujuk ke Rumah Sakit.

a. Jumlah KB aktif 5315

b. Jumlah KB rujuk 13

Sering dilakukan pembinaan pada KB aktif untuk mencegah komplikasi.


C. PENCAPAIAN PROGRAM KESLING BULAN AGUSTUS 2015

Pencapaian Target Kegiatan Kesling tahun 2010

No Jenis Kegiatan Kegiatan Pencapaian Target

1 Pengawasan Rumah sehat 54,3 100

rumah Rumah bebas jentik 62,5 90

2 Pengawasan Keluarga Memakai Jamban yang memenuhi 75 90

Jamban syarat kesehatan

3 Pengawasan Rumah dengan SPAL yang memenuhi syarat 71,5 100

SPAL

4 Pengawasan TTU TTU yang Diperiksa 4,5 100

TTU yang memenuhi syarat 1,5

5 Pengawasan SAB SAB yang diperiksa 19 85

SAB yang memenuhi syarat 12,5

6 Pengawasan TPM TPM yang diperiksa 15

TPM yang memenuhi syarat tahap I -

7. SPAL Yang memenuhi syarat 71,5 100

Pembuangan Yang memenuhi syarat 75


8. 100
sampah

DATA HASIL DARI WAWANCARA

Dari hasil pengkajian kepada petugas program kesehatan lingkungan suka berkunjung ke

melakukan secara mengisi formulir disebut emonef.


Terdapat format seperti rumah makan yang terkena keracunan dilihat poin –poin nya apa saja

lokasi , bangunannya seperti apa, ruangan, lantai, tempat bangunan dsbnya. Tempat cuci tanagn

karyawan dan segala macamnya di lihat apakah memenuhi syarat atau tidak.

Dan apabila akan mensurvei ke lapangan petugas kesehatanlingkungan tidak perlu

menjelaskan apa yang harus dilakukan langsung saja dengan membawa surat tugas dan dengan

persiapan membawa format agar pengkajian dapat sesuian dengan apa yang akan di capai karena

untuk meminta persetujuan secara syah dengan orang yang di kaji dan hasil pengkajian dalam

format tersebut dapat dijadikan bahan saran dan evaluasi sekarang dan perbaikan sesuai dengan

syarat syarat sehat. Dan hsil itu di perbandingkan dengan 6 bulan kemudian untuk melihat

apakah ada perkembangan atau tidak.

Di perumahan yang dilihat lokasi rumah, kualitas air, jamban memenuhi syarat(radius

kurang 10 M) atau tidak, dilihat adakah sumber pencemaran genangan air 2 meter atau tidak,

salura air limbah rusak atau tidak, lalu dilihan sumber air dari mana (sgl, sumur pompa tangan,

sgl pompa tangan/ sgl sanyo). di rekap akhir bulan.

jamban cara pembuangan kemana apakah kesepiteng atau kesaluran pembuangan, dan bentuknya

leher angsa,cemplung atau plengsengan, jarak dari sumber air kurang lebih dari 10 M, kondisi

memenuhi syarat atau tidak dilihat dari pembuangan nya.

Rata rata pembuangan kesolokan.Pembuangan air limbaha nya ada yang stor bak atau kesolokan

Pembuangan sampah nya suka diaangkut setiap hari atau tida, dibakar atau di buang kesolokan

sesuai situasi rumah.

Keadaan rumah jendelanya bagaimna pengap atau tidak, ventilasi bagaimana, halaman bagai

mna,

Pemeriksaan jentik dengan pemberian abate. Dengan ngedata dan diberi penyuluhan
Sekaranag ada program laktasing/ klinik sanitasi.Tipe rumah bagaimana,biasa dilihat ia berapa

resiko nya Target 100 rumah (tidak tentu).Hambatan kurang pertugas kalau hujan, sakit, kerja.

Tidak seimbang sasaran dan petugas. Petugas sedikit kegiatan banyak. Program terbau dan di

utamakan yaitu STBM, dan sanitasi klinik

Dalam melakukan kegiatan bulanan kesehatan lingkungan tersebut pemegan kesehatan

lingkungan tiap awal bulan selalu merencanakan kegiatan apa saja yang akan di lakukan.Dalam

melakukan kunjungan kerumah-rumah tidak sampai sesuai target karena terbatasnya petugas

kesling sendiri. minimal 1 kali pernah terkunjungi walaupun tak setahuan sekali. tetapi dalam

kunjungan- kunjungan TTU dapat terpenuhi 2x selama setahun. Waktu menyesuaikan dengan

kegiatan petugas kesehatan lingkungan minimal satu kali terkunjungi TTU dan TPM tersebut.

Hasil kunjungan tersebut selalu diberikan sampaikan dan diberikan penyuluhan dan saran

tehadap hasil tersebut. timbal balik Harus selalu ada

Ada program baru berupa STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, terdapat 5 pilar

yang harus diperbaiki, yaitu Tidak Buang Air besar Sembarangan (STBM), Mencuci Tangan

Pakai Sabun (MTPS), mengolah air minum (PAM-RT) dan makanan dengan cara yang aman,

mengelola sampah rumah tangga dengan benar (PSRT), mengelola limbahcair rumah tangga

dengan aman (SPAL). STBM berupa pemicuan dengan cara perubahan pemahaman masyarakat.

Dan bekerjasama dengan kader-kader STBM di lingkungan masyarakat untuk mencapai

kelancaran program STBM tersebut.

LAPORAN KEGIATAN PERBULAN TERLAMPIR


D. GIZI
Setelah dilakukan wawancara yang kami lakukan kami mendapatkan hasil sebagai
berikut :
Di Puskesmas Cihideung dalam Program Gizi terdapat beberapa program kerja
diantaranya :
1. Pemantauan Pertumbuhan Balita

2. Distribusi kapsul Vit A

3. Cakupan ASI Ekslusif

4. Pemberian tablet Fe 90 tablet padaibuhamil

5. Pelaksanaan PMT

6. Pemberian MP-ASI

Diantaranya program kerja yang terlaksana yaitu:


a. Pemantauan Pertumbuhan Balita

Kegiatan ini dilakukan setiap bulan sekali yang dilakukan dengan cara

penimbangan berat badan balita Posyandu dengan tujuan untuk mengetahui

peningkatan berat badan balita dari sejak lahir ,untuk menghindari adanya gizi

buruk dan mengetahui perkembangan gizi pada balita.

b. Pemberian Kapsul Vitamin A

Kegiatan ini dilakukan bertujuan untuk memberikan Vitamin A dosis tinggi

dengan sasaran Bayi 6-11 bulan, balita 12-59 bulan ,danibunifas. Lokasi di

Posyandu dengan melalui kader yang diberikan 2 kali dalam satu tahun.

c. Pemberian tablet Fe

Kegiatan inidilakukan untuk sasaran ibu hamil dengan pemberian tablet Fe

setiap trimester I , II , III. Dilakukan di Posyandu .

d. Pelaksanaan PMT
Pemberian PMT dilaksanakan pada:

1) PMT pada bayi gizi buruk selama 90 hari

2) PMT pada ibu hamil diberikan susu ibu hamil

3) PMT balita dibawah garis merah berupa biscuit dan susu

Lokasi biasa dilakukan di posyandu dan di rumah balita tersebut. Untuk

pemberian PMT kami pun langsung terjun kelapangan dengan petugas kerumah

balita yang mendapatkan bantuan PMT.

e. Pemantauan Gizi Buruk

Dilihat dari nilai IMT dan terdapat data di Puskesmas Cihideung terdapat 5 balita

yang mengalami gizi buruk. Sehingga perlu adanya pemantauan khusus. Terjadinya

gizi buruk tidak hanya karena BB yang sangat kurang tetapi bisa terjadi seperti itu

karena disertai penyakit seperti penyakit TBC dan kelahiran BBLR.

Sebenarnya masih banyak program kerja di Puskesmas Cihideung tetapi dengan


keterbatasan waktu kami hanya menggali beberapa bagian program kerja.
Diantara semua program yang tercantum diatas petugas gizi menjelaskan bahwa
semua program terlaksana tetapi ada yang sudah mencapai target ada yang tidak.
Adapun beberapa kendala seperti :
- Pemahaman masyarakat tentang pentingnya gizi

- Soaial ekonomi

- Kesadaran masyarakat

- Sarana prasarana yang kurang memadai

Contohnya pada kasus balita BGM yang seharusnya mendapatkan perhatian

khusus seperti penimbangan berat badan setiap bulan tidak rutin dilaksanakan

karena kurangnya kesadaran ibu tentang mengetahui perkembangan

peningkatan berat badan balita setiap bulannya.


KASUS GIZI yang terjadi di Puskesmas Cihideung diantaranya:
1) BalitaGiziBuruk

2) Balitaberada di bawahgarismerahtimbangan

Kami mendapatkan hasil laporan dari kegiatan gizi pada tahun 2014. Karena

untuk tahun ini belum disatukan laporannya karena dibuat laporan per tahun

Anda mungkin juga menyukai