Nilai agama dalam novel inidapatdilihat secara jelas pada bagian-bagian dimana ketiga tokoh
belajar dalam sebuah pondok pesantren. Banyak terdapatnya aturan-aturan Agama Islam dan
petuah-petuah dari seorang Taikong (kyai) yang begitu mereka patuhi.
Budaya
Nilai budaya yang terdapat dalam novel ini adalah budaya melayu asli Indonesia yang masih utuh.
Hal tersebut dapat dilihat dari Bahasa yang digunakan si tokoh dalam cerita.
Bahasa
Novel ini menggunakan bahasa Indonesia yang baku. Selain itu, di dalamnya juga terdapat Bahasa-
bahasa Melayu yang masih utuh, Bahasa asing misalkan: “ When I give my heart, it will be
completely”…(200), dan Bahasa-bahasa ilmiah misalkan: “getah testosterone”…(101).
Moral
Nilai moral yang terdapat dalamnovel ini sangat patut untuk di jadikan contoh (khususnya oleh
para pelajar dan generasi penerus bangsa).
Perwatakan si tokoh utama dalam cerita menggambarkan rasa humanis yang terang dalam diri
seorang remaja tanggung dalam menyikapi kerasnya hidup dalam keprihatinan. Didalam novel ini
tokoh utama digambarkan dalam sosok remaja yang mempunyai perangai yang baik dan rasa setia
kawan yang tinggi.
Adat Istiadat
Adat kebiasaan pada masyarakat tradisional yang masih mengharuskan seorang anak memberikan
salam dan mencium tangan orang tua sebagai ungkapan rasa hormat kepada orang tuanya.
Ekonomi
Mata pencaharian warga sebagai kuli tambang timah yang tergambar sangat keras dan kasar
menambah khazanah budaya yang masih Indonesia. Keprihatinan hidup sehingga anak-anak terus
membantu ekonomi keluarga juga sangat jelas tergambar dalm novel ini.
Pendidikan
Novel ini mengandung unsur pendidikan yang sangat tinggi. Hal tersebut dideskripsikan dengan
karakter tokoh utama yang cerdas sehingga merekan dapat mewujudkan mimpinya lewat beasiswa
yang mereka dapatkan. Hal tersebut membuktikan bahwa kecerdsan dan kepintaran juga
merupakan modal untuk menuju kesuksesan dan mewujudkan apa yang di impi-impikan.
Sosial
Didalam novel ini terkandung nilai social yang sangat tinggi. Hal tersebut digambarkan dengan
rasa setia kawan yang begitu tinggi Antara tokoh Arai, Ikal dan Jimbron. Masing-masing saling
memberi dukungan dan membantu satu sama lain dalam mewujudkan mimpi mereka sekalipun
hampir mencapai kemustahilan. Dengan didasari rasa kegotong royongan yang sangat tinggi
sebagai sesame orang Belitong, dalam keadaan yang sangat prihatin pun masih dapat saling
membantu satu sama lain.