1. Pengertian tersangkutnya bahu janin dan tidak dapat dilahirkan setelah
kepala janin dilahirkan. 2. Tujuan Melahirkan bahu bayi.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. /SK/PKM-BL/01/2018 tentang
penaganan persalinan dengan distosia bahu. 4. Referensi Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal & Neonatal. Editor : Abdul Bari Saifuddin, Gulardi Hanifa Wiknjosastro, Biran Affandi, Djoko Waspodo. Ed. I, Cet. 5, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2003. 5. Alat dan Bahan 1. Alat : a. Partus set b. Hecting set c. Bengkok d. Kom besar 2. Bahan : a. Handscoen steril b. Spuit c. Foley Catheter no. 16 d. Kasa stril e. Undeped 6. Prosedur/ 1. Cuci tangan Langkah-langkah 2. Pakai sarung tangan steril 3. Lakukan episiotomi secukupnya 4. Lakukan manuver McRobert′s a. Dengan posisi ibu berbaring pada punggungnya, minta ibu untuk menarik kedua lututnya sejauh mungkin ke arah dadanya. Minta suami atau anggota keluarganya untuk membantu. b. Tekan kepala bayi secara mantap dan terus menerus ke arah bawah (ke arah anus ibu) untuk menggerakkan bahu anterior dibawah simfisis pubis. c. Gerakan kepala bayi ke arah atas untuk mehirkan bahu posterior. 5. Lanjutkan untuk melahirkan janin 6. Evaluasi 7. Cuci tangan 8. Dokumentasi 7.Bagan alir
Cuci tangan
Pakai sarung tangan steril
Lakukan episiotomi secukupnya
Ibu berbaring dan menarik
kedua lututnya kearah dada
Gerakan kepala bayi ke arah
Lakukan manuver bawah untuk mehirkan bahu McRobert′s anterior.
Gerakan kepala bayi ke arah
atas untuk mehirkan bahu posterior
Lanjutkan untuk melahirkan janin
Evaluasi
Cuci tangan
Dokumentasi 8. Hal-hal yang Memperhatikan apa yang menjadi penyebab distosia bahu perlu diperhatikan
9. Unit terkait Ruangan kamar bersalin
10. Dokumen terkait Partograf
11. Rekam historis
perubahan No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan 1. 2.