Atau
pernahkan anda membeli barang dalam bentuk kodi atau lusinan?
Bagaimana cara menghitung nilai keseluruhan, nilai per unit, dan nilai
sebagian dari pembelian suatu barang?
Misalkan Anda membeli satu lusin buku tulis yang berisi 12 buku dengan
harga Rp. 36.000,00, pasti Anda akan bertanya berapa harga satu
bukunya? Harga satu buku merupakan harga satuan atau harga per unit.
Harga satu lusin buku merupakan harga atau nilai keseluruhan buku yang
Anda beli. Bila harga satuan sudah diketahui, maka Anda dapat mencari
harga atau nilai sebagian dari buku yang Anda beli, misalkan harga 5 buah
buku.
Nilai keseluruhan, nilai per unit, dan nilai sebagian mempunyai suatu
hubungan, yaitu:
Untuk memantapkan pemahaman Anda mengenai nilai keseluruhan, nilai
per unit, dan nilai sebagian dari pembelian suatu barang silahkan pelajari
contoh soal berikut.
Contoh Soal 1
Edi membeli satu lusin buku tulis. Ia membayar dengan 3 lembar uang
sepuluh ribuan dan mendapat uang kembalian sebesar Rp3.000,00. a)
tentukan harga pembelian seluruhnya; b) tentukan harga pembelian tiap
buku; dan c) jika Edi hanya membeli 8 buah buku, berapakah ia harus
membayar?
Penyelesaian:
a) Misalkan harga pembelian = HB, maka
HB = 3 x Rp 10.000,00 – Rp 3.000,00
HB = Rp 30.000,00 – Rp 3.000,00
HB = Rp27.000,00
Jadi, harga pembelian seluruhnya adalah Rp27.000,00.
Contoh Soal 2
Ibu berbelanja ke pasar untuk membeli keperluan sehari-hari, yaitu: 2 kg
ikan seharga Rp. 45.000,00; 10 liter beras seharga Rp. 55.000,00; 2 liter
minyak goreng seharga Rp. 22.000,00, dan 3 kg telur ayam seharga Rp.
33.000,00. Tentukan jumlah uang yang dibayarkan ibu untuk membayar 1
kg ikan, 1 liter beras, 1 liter minyak, dan 1 kg telur ayam!
Penyelesaian:
Harga 2 kg ikan adalah Rp. 45.000,00. Maka,
harga 1 kg
= ½ x Rp. 45.000,00
= Rp. 22.500,00
jumlah uang yang harus dibayar ibu untuk 1 kg ikan, 1 liter beras, 1 liter
minyak goreng, dan 1 kg telur adalah:
= Rp. 22.500,00 + Rp. 5.500,00 + Rp. 11.000,00 + Rp. 11.000,00
= Rp. 50.000,00
Jadi, jumlah uang yang harus dibayar ibu adalah Rp. 50.000,00
Harga Pembelian, Harga Penjualan, Untung, dan Rugi
ARITMATIKA SOSIAL
Jika harga jual lebih besar daripada harga beli, dikatakan mengalami
untung (laba). Untung atau laba adalah selisih antara harga penjualan
dengan harga pembelian jika harga penjualan lebih dari harga
pembelian (Laba = harga penjualan – harga pembelian).
Sedangkan jika harga jual lebih kecil daripada harga beli, maka dikatakan
mengalami rugi. Rugi adalah selisih antara harga penjualan dengan harga
pembelian jika harga penjualan kurang dari harga pembelian (Rugi = harga
pembelian – harga penjualan).
Selain bisa mengalami untung atau rugi, pedagang bisa juga mengalami
impas. Impas adalah antara harga penjualan dengan harga pembelian
sama besarnya (harga pembelian = harga penjualan)
Menghitung Persentase Untung atau Rugi
ARITMATIKA SOSIAL
Contoh Soal 1
Seorang pedagang membeli 1 kuintal beras dengan harga Rp6.000,00 per
kg. Pedagang itu menjual beras tersebut dan memperoleh uang sebanyak
Rp620.000,00. Tentukan persentase untung atau rugi pedagang itu!
Penyelesaian:
Misal harga pembelian kita misalkan dengan HB, harga penjualan HJ,
untung U, dan persentase untung %U maka:
HB = 100 x Rp6.000,00 (Ingat: 1 kuintal = 100 kg)
HB = Rp600.000,00
HJ = Rp620.000,00
Harga penjualan lebih besar dari harga pembelian maka pedagang itu
mengalami untung sebesar:
U = Rp620.000,00 – Rp600.000,00
U = Rp20.000,00
Contoh Soal 2
Seorang pedagang buah membeli jeruk manis sebanyak 75 kg dengan harga
Rp. 375.000,00. Kemudian jeruk-jeruk itu dijual kembali Rp. 6.500,00 per
kg. Tentukanlah:
a) Harga penjualan
b) Keuntungan yang diperoleh
c) Persentase keuntungannya
Penyelesaian:
Misalkan harga beli HB, harga jual HJ, keuntungan U, dan persentase
keuntungan %U, maka:
a) Harga penjualan dapat dicari dengan mengalikan harga jual per kilo
dengan banyaknya jeruk dalam kilo juga.
HJ = 75 kg x Rp. 6.500,00/kg
HJ = Rp. 487.500,00
Contoh Soal 3
Seorang pedagang membeli 1 kuintal beras seharga Rp. 500.000,00
kemudian beras tersebut ia jual seharga Rp. 5.500,00 per kg. Setelah
ditimbang ternyata berasnya menyusut menjadi 90 kg. Tentukanlah:
a) Harga penjualan
b) Kerugian
c) Persentase kerugian yang diperoleh
Penyelesaian:
Misalkan harga pembelian HB, harga jual HJ, kerugian R, dan persentase
kerugian %R.
a) Harga beli 1 kuintal (100 kg) beras adalah Rp. 500.000,00 dan
penyusutan 10 kg, maka:
HJ = 90 kg x Rp. 5.500,00
HJ = Rp. 495.000,00
Diskon (Rabat)
Pernahkah anda berbelanja di supermarket pada saat menjelang hari raya
atau tahun baru? Pemilik supermarket pada saat menjelang hari raya atau
tahun baru akan memberikan diskon. Ada yang memberikan diskon 15%
sampai 70%. Apa artinya pemberian diskon tersebut?
Sumber Gambar: finance.detik.com
Diskon ini sama dengan potongan harga. Tujuan pemberian diskon ini
adalah untuk menarik pembeli, sehingga pembeli yang awalnya tidak
berniat membeli barang tesebut berniat membelinya karena mendapat
diskon (potongan harga). Biasanya diskon (rabat) ini diperhitungkan dalam
bentuk persen. Dalam pemakaiannya, terdapat perbedaan istilah antara
rabat dan diskon. Istilah rabat digunakan oleh produsen kepada grosir,
agen, atau pengecer, sedangkan istilah diskon digunakan oleh grosir, agen,
atau pengecer kepada konsumen.
Penyelesaian:
Diketahui:
Harga beli = Rp. 36.000
Uang dibayarkan = Rp. 32.400
Jawab:
Terlebih dahulu kita cari berapa harga diskon yang diberikan oleh
supermarket:
Diskon = Harga Pembelian – Uang yang dibayarkan
Diskon = Rp. 36.000 – Rp. 32.400
Diskon = Rp. 3.600
Tahukah Anda dengan toko online Lazada? Lazada merupakan top online
retailer di Indonesia. Di Lazada menyediakan berbagai produk premium
dengan sepuluh kategori yakni alat-alat elektronik, buku, telepon seluler
(HP),komputer/laptop, perlengkapan rumah tangga, mainan dan peralatan
anak- anak, kosmetik dan kesehatan, tas & koper, olahraga dan otomotif, &
musik dan instrumen. Lazada juga menawarkan harga discount atau
potongan harga hingga 75%. Wow sangat menarik bukan. Tahukah Anda
bagaimana cara menghitung harga diskon atau potongan harga seperti
yang ditawarkan di Lazada?
Misalnya pada saat Anda ingin membeli suatu produk (misalnya buku dan
tas ransel) secara online di Lazada maka akan muncul tampilan seperti di
bawah ini.
Apa artinya dari tampilan tersebut? Arti dari tampilan tersebut adalah
bahwa sebuah buku diberikan diskon sebesar 25%, di mana harga awalnya
Rp. 499.000 setelah diberikan diskon 25% harga akhirnya menjadi Rp.
374.250. Kemudian sebuah tas ransel diberikan diskon sebesar 50%, di
mana harga awalnya Rp. 629.000 setelah diberikan diskon 50% harga
akhirnya menjadi Rp. 314.500. Bagaimana cara menghitungnya sehingga
didapatkan harga akhir seperti itu?
Sekarang hitung harga akhir dengan cara mengurangi harga awal dengan
harga diskon, yakni:
Harga akhir = harga awal - harga diskon
Harga akhir = Rp. 499.000 - Rp. 124.750
Harga akhir = Rp. 374.250
Jadi, harga buku setelah diberikan diskon di Lazada adalah Rp. 374.250
Sekarang hitung harga ransel dengan cara yang sama seperti menghitung
harga buku di atas. Dari gambar diketahui bahwa harga awal tas ransel
sebesar Rp. 629.000 kemudian diberikan diskon 50%. Anda hitung harga
diskon atau potongan harga terlebih dahulu, yakni:
Harga diskon = harga awal x persentase diskon
Harga diskon = Rp. 629.000 x 50%
Harga diskon = Rp. 629.000 x 50/100
Harga diskon = Rp. 314.500
Sekarang hitung harga akhir dengan cara mengurangi harga awal dengan
harga diskon, yakni:
Harga akhir = harga awal - harga diskon
Harga akhir = Rp. 629.000 - Rp. 314.500
Harga akhir = Rp. 314.500
Jadi, harga ransel setelah diberikan diskon di Lazada adalah Rp. 314.500
Cara Menghitung Bunga Tungal Tabungan atau Pinjaman
ARITMATIKA SOSIAL
Jika kita menabung di bank, maka dalam waktu tertentu kita akan
mendapatkan tambahan uang atas tabungan tersebut yang dikenal dengan
istilah bunga. Besarnya bunga yang kita dapatkan bergantung pada
besarnya bunga yang ditetapkan oleh bank yang bersangkutan. Lalu
bagaimana kalau kita meminjam uang di bank? Apakah kita juga akan
mendapatkan bunga?
Jawaban
Diketahui:
M = Rp. 2.285.000
Cicilan = Rp.297.000/bulan
waktu = 10 bulan
Penyelesaian:
Cara 1:
Cari terlebih dahulu cicilan pak Hermawan selama 10 bulan dengan cara:
Cicilan 10 bulan = cicilan perbulan x waktu
Cicilan 10 bulan = Rp.297.000/bulan x 10 bulan
Cicilan 10 bulan = Rp.2.970.000
Sekarang tentukan besarnya bunga selama 10 bulan dengan cara:
Bunga 10 bulan = Cicilan 10 bulan - M
Bunga 10 bulan = Rp.2.970.000 - Rp. 2.285.000
Bunga 10 bulan = Rp.685.000
% bunga cicilan = (Cicilan 10 bulan/M) x 100%
% bunga cicilan = (Rp.685.000/ Rp. 2.285.000) x 100%
% bunga cicilan = 30%
Cara 2:
Membagi modal dengan 10 bulan maka diperoleh:
Modal = Rp. 2.285.000/10 bulan
Modal = Rp.228.5000/bulan
kemudian cari besarnya bunga perbulan dengan cara:
Bunga = Rp.297.000 - Rp.228.500
Bunga = Rp. 68.500
besarnya % bunga cicilan perbulan adalah:
% cicilan =(Rp. 68.500/ Rp.228.500) x 100%
% cicilan = 30 %
Penyelesaian:
Diketahui:
Modal = Rp2.000.000,00;
Bunga = 18% setahun.
a) Bunga akhir bulan pertama (dalam 1 tahun ada 12 bulan maka untuk
bulan pertama = 1/12 dan 18% artinya 18/100)
Bunga = (1 /12)(18/100)xRp2.000.000,00
Bunga = Rp30.000,00
b) Bunga akhir bulan keenam (dalam 1 tahun ada 12 bulan maka untuk
bulan keenam = 6/12)
Bunga = (6/12) × (18/100) ×Rp2.000.000,00
Bunga =Rp180.000,00
Update** untuk contoh soal bentuk lain silahkan baca: contoh soal dan
pembahasan bunga tunggal tabungan atau pinjaman.
Cara Menghitung Besarnya Nilai Pajak
ARITMATIKA SOSIAL
Perhatikan setiap oang tua Anda membayar pajak listrik. Pajak tersebut
biasanya dibayarkan setiap bulan. Coba perhatikan juga pada acara kuis
yang ada di televisi, di mana pajak ditanggung pemenang yang besarnya
25%. Perhatikan pula saat Anda membeli barang, di setiap kemasannya
biasanya tertera tulisan harga ini sudah termasuk pajak. Jadi, menurut
kalian, apa sebenarnya pajak itu?
Jika kita membeli suatu barang, biasanya dikenakan pajak. Pajak tersebut
ada yang sudah termasuk dalam label harga, ada juga yang belum. Pajak
tersebut disebut Pajak Pertambahan Nilai atau disingkat PPN yang besarnya
ditetapkan pemerintah sebesar 10%.
Penyelesaian:
Pertama hitung terlebih dahulu berapa besarnya nilai PPN sebesar 10%.
PPN = %pajak x harga beli
PPN = 10% x Rp 1.500.000,00
PPN = Rp 150.000,00
Jadi Pak Rudi harus membayar TV sebesar
PPN+Harga Beli = Rp 1.500.000,00 + Rp 150.000,00
PPN+Harga Beli = Rp 1.650.000,00
Penyelesaian:
Diketahui:
Besar gaji = Rp 950.000,00;
Penghasilan tidak kena pajak = Rp 380.000,00
PPh = 10%
Ditanyakan: Besarnya gaji yang diterima = . . . . . ?
Jawab:
Terlebih dahulu hitung besarnya nilai penghasilan kena pajak dengan cara:
Penghasilan kena pajak = Besar gaji - Penghasilan tidak kena pajak
Penghasilan kena pajak = Rp950.000,00 – Rp380.000,00
Penghasilan kena pajak = Rp570.000,00
Langkah terakhir adalah menghitung besarnya gaji yang diterima oleh Pak
Ogah dengan cara sebagai berikut.
Gaji yang diterima = Besar gaji - Besar PPh
Gaji yang diterima = Rp 950.000,00 – Rp 57.000,00
Gaji yang diterima = Rp 893.000,00
Jadi, besar gaji yang diterima Pak Putu per bulan adalah Rp 893.000,00.
Rumus dan Cara Mencari Jumlah Tabungan Setelah n Tahun
ARITMATIKA SOSIAL
Rumus dan cara mencari jumlah tabungan setelah n tahun perlu Anda
ketahui karena hampir setiap UN soal-soal seperti itu sering keluar. Hanya
saja bentuk soalnya sedikit dimodifikasi dan angkanya juga diubah, tetapi
cara pengerjaannya hampir sama. Misalkan Mafia Online ambil contoh soal
UN Matematika SMP tahun 2008 dan 2011. Silahkan perhatikan contoh
soalnya berikut ini.
Soal UN SMP Matematika 2008
Pak rahmat menyimpan uangnya di bank sebesar Rp 750.000,00 dengan
bungan 18% per tahun. Besar uang Pak Rahmat setelah 4 bulan adalah . . .
A. Rp 885.050,00
B. Rp 880.000,00
C. Rp 795.000,00
D. Rp 761.250,00
Jika suku bunga a% per tahun, waktu n tahun, dan modal awal M, maka
besarnya bunga tunggal (BT) setelah n tahun dapat dirumuskan:
BT = a% × n × M
Sedangkan jumlah total tabungan (JT) setelah n tahun dapat dicari dengan
menjumlahkan besarnya bunga tunggal setelah n tahun dengan modal awal
M, maka:
JT = BT + M
JT = (a% × n × M) + M
Di mana:
a% = suku bungan pertahun
n = waktu menabung (dalam tahun)
M = Modal awal
Ditanyakan:
JT = . . .?
Penyelesaian:
JT = (a% × n × M) + M
JT = ((18/100) × (1/3) × 750.000) + 750.000
JT = 6 × 7500 + 750.000
JT = 45.000 + 750.000
JT = 795.000 (Jawaban C)
Ditanyakan:
M = . . .?
Penyelesaian:
JT = (a% × n × M) + M
3.000.000 = (8% × (5/2) × M) + M
3.000.000 = 20%M + M
3.000.000 = 0,2M + M
3.000.000 = 1,2M
M = 3.000.000/1,2
M = 2.500.000 (Jawaban A)