RINGKASAN MATERI KELAS X RINGKASAN MATERI KELAS X (SEPULUH) Geografi
RINGKASAN MATERI KELAS X RINGKASAN MATERI KELAS X (SEPULUH) Geografi
I. ATMOSFER
Lapisan udara yang menyelimuti permukaan bumi, yang terdiri dari :
- Oksigen (21%)
- Nitrogen (78%)
- Karbon dioksida (0,3%)
- Argon (1%)
- Helium, dll (1%)
A. Susunan Atmosfer
I. Troposfer (0 – 12 km)
Lapisan tempat terjadinya gejala cuaca dan iklim.
II. Stratosfer (12 – 80 km)
- Lapisan terdapatnya Ozon (O3)
- Pesawat bermesin zet terbang.
III.Ionosfer/Mesosfer (80 – 800 km)
- Terjadi proses refleksi (pemantulan gelombang radio) oleh ion-ion.
- Terdiri dari :
1. Lap. D
Gelombang panjang dan gelombang menengah
2. Lap. E
Memantulkan gelombang-gelombang pendek dan frekwensi rendah.
3. Lap. F
Memantulkan gelombang pendek dan frekwensi tinggi.
IV. Thermosfer/Disisfer (> 800 km)
Terjadi inversi suhu.
B. Unsur-unsur Cuaca/Iklim
Cuaca adalah keadaan rata-rata udara dalam waktu singkat meliputi wilayah yang sempit.
Iklim adalah keadaan rata-rata udara dalam waktu lama meliputi wilayah luas.
1. Suhu udara
Alat ukur Thermometer
Faktor-faktor yang mempengaruhi :
- Sudut datang sinar matahari
- Lamanya penyinaran
- Pengaruh laut dan darat
- Jenis tanah dan vegetasi
- Derajat keawanan
(Proses refleksi, absorbsi, difusi, transmisi).
- Ketinggian tempat
Ingat! semakin tinggi dari permukaan bumi, suhu semakin . (Gradien adiabatis)
Gradien Adiabatis
- A. Basah
Apabila 100 m, suhu 1oC.
- A. Kering
Apabila 100m, suhu 0,5 atau 0,6oC.
2. Tekanan udara
Alat ukur ® Barometer
Perbedaan tekanan udara antara dua daerah disebut gradien barometris
3. Kelembaban Udara
Alat ukur ® Higrometer
Pengukuran kelembaban udara
- A. Pertengahan (2 – 6 km)
mis : Altocumulus, Altostratus)
- A. Rendah (< 2 km)
mis : Cummulus, Stratus, Cummulonimbus, Nimbostratus, Stratocumulus
Kabut/Fog ® Sangat dekat permukaan bumi.
C. IKLIM
Keadaan rata-rata udara pada daerah yang luas dan dalam waktu yang lama.
·) Klasifikasi iklim
I. Berdasarkan klages
a. Tropis ® suhu 20oC setahun
b. Sub tropis ® suhu diatas 20oC selama 4-11 bulan
c. Sedang ® suhu 10oC – 20oC
d. Dingin ® 10 – 20oC selama 1 – 4 bulan
e. Kutub ® Suhu rata-rata 1oC
Jenis-jenis Sungai :
C. GEMPA
Istilah-istilah gempa
1. Faktor Iklim
DI MUKA BUMI
1. UU Perlindungan Alam no 5 thn 1967
Kolam Hutan
a. Peranan AMDAL dalam Pengelolaan Lingkungan
B. FUNGSI PETA
1. Garis kontur yang rapat menandakan medannya terjal sedangkan yang renggang
menandakan medannya landai.
1. Garis kontur tidak mungkin berpotongan dengan garis kontur yan lainnya
2. HIDROSFER
PERAIRAN DARAT
A. AIR TANAH
Air yang terdapat pada pori-pori/celah-celah batuan, yang terdiri dari:
- mata air
- preatis
- artesis : air yang terdapat di diantara 2 lapisan impermeable.
B. SUNGAI
Aliran air tawar yang memiliki DAS.
I.Berdasarkan sumber air
- S. Hujan ® dari hujan
- S. Gletser ® dari gletsyer
- S. Campuran ® campuran air hujan dengan es
Contoh : Sungai Digul dan Sungai Membramo.
II.Berdasarkan debit air
- S. Permanen/perennial (tetap)
- S. Periodik (tidak tetap)/ephimeral : airnya ada apabila hujan turun.
IV.Berdasarkan arah
1. S. Konsekwen
Arahnya searah kemiringan lereng
2. S. Subsekwen
Sungai yang arahnya tegak lurus s.konsekwen
3. S. Obsekwen
Anak s.subsekwen arahnya berlawanan s.konsekwen
4. S. Resekwen
Anak s.subsekwen arahnya sejajar s.konsekwen
5. S. Insekwen
POLA ALIRAN SUNGAI
· P. Dendritis
Tidak teratur( mirip akar pohon/cabang pohon)
· P. Pinnate
Induk sungai hampir sejajar anak sungai (di daerah miring/bukit)
· P. Rectangular
Membentuk sudut 900 di daerah patahan
· P. Trellis
Teratur (mirip sirip daun/duri ikan)
· P. Annular/Angular
Melingkar/bulat sprt cincin cth : daerah kubah/dome
· P. Radial
- R. Sentripetal/memusat cth: daerah depresi/cekungan.
- R. Sentrifugal/menyebar cth : keluar dr puncak bukit.
C. DANAU
Cekungan permuk. Bumi yang berisi air tawar dalam jumlah yang besar.
I. D. Vulkanik
Akibat letusan gunung berapi
2. D.Tektonik
Akibat pergeseran/dislokasi lap. Kulit bumi.
3. D. Tektovulkanik
Contoh : Danau Toba
4. D. Karst
Akibat pelarutan di daerah kapur
5. D. Buatan
Buatan manusia dengan cara membendung sebuah sungai.
D. RAWA
*R. Tergenang
- Air selalu tergenang
- Asam
- Tidak dapat diminum
- Lap. dasar tanah gambut
*R. Pasang Surut
- Air dipengaruhi dinamika air laut
- Dapat diminum
- Baik untuk pertanian
2. Bdkn. Letak
a. L. Tepi
Letaknya dipinggir benua
mis : L. Cina Selatan
b. L. Pedalaman
Dikelilingi benua.
mis : L. Jepang, L. Hitam, L. Kaspia
c. L. Pertengahan
Letaknya diantara dua benua
mis : L. Tengah, L. Indonesia
3. Bdkn. kedalamannya
a. Zone Litoral (0 m)
Garis batas pasang naik dengan pasang surut.
b. Z. Neristis (0 – 200 M)
Ciri-cirinya :
- Sinar matahari dapat menembus dasar laut
- Tumbuhan laut berkembang baik
- Banyak plankton
- Daerah penangkapan ikan
c. Z. Bathyal (200 – 2.000 m)
- Gelap total
- Tumbuhan tidak ada
- Binatang terbatas
d. Z. Abysal (>2.000 m)
- Terdapat palung laut.
3.lITOSFER
I. Lithosfer
- Lithos = batuan
- spera = lapisan
Terdiri dari :
- sial ( di darat)
- sima ( di laut)
Batuan pembentuk lithosfer
1. Batuan beku
· B.B dalam/plutonik/tubir
cth. Granit, sienit, obisis
· B.B korok/gang/celah
cth : Lakolit,sill
· B.B luar/efusit/amorf
cth. B.apung, B.kaca
2. Batuan sedimen (Pengendapan)
a. Berdasarkan tempat
- di darat : teristis
- di sungai : fluvial
- di danau : limnis
- di laut : marine
- di es : glasial
b. Berdasarkan tenaga
- angin : aeolis/aeris
- air sungai : akuatis
- air laut : marine
3. Batuan metamorf (perubahan)
Akibat suhu dan tekanan naik
- B.M Dinamo
akibat tekanan naik
cth : t.liat : b.sabak
- B.M (kontak)
akibat suhu naik
cth: B.kapur – B.marmer/pualam
- B.M.K Pneumatolotik
Percampuran (+) zat kimia
cth:
pasir kuarsa + borium = B.turmalin
pasir.kuarsa (+) florium = B. Topaz
II. Tenaga Geologi
Tenaga yang merubah bentuk permukaan bumi yang menghasilkan “Relief”.
Terdiri dari :
· Tenaga Endogen : Membangun
· Tenaga Eksogen : Merusak
· Tenaga Eksterestial : Dari luar planet
ž TENAGA ENDOGEN
A. Tektonisme
Terjadinya dislokasi batuan di dalam bumi
· Epirogenesa
- Pengangkatan dan penurunan benua pada wilayah yang luas dan waktu yang lama
Jenis Epirogenesa
- Epi.Negatif
à Darat laut ¯
Cth : Naiknya Pantai Pangandaran
- Epi.Positif
à Darat ¯ Laut
Cth: Penyempitan Pulau Ubi di pantai utara Jawa
· Orogenesa
- Bekerja pada wilayah yang sempit dan waktu yang singkat
- Barisan orogenesa menimbulkan pegunungan
Contohnya: Lipatan, Patahan dan Sesar
B. Vulkanisme
Peristiwa keluarnya magma dari perut bumi ke lapisan batuan di atasnya atau sampai ke
permukaan bumi.
· Hyposentrum
Pusat gempa di dalam kulit bumi
· Erysentrum
Pusat gempa di permukaan bumi
· Seismograf
Alat pencatat getaran gempa
· Seismologi
Ilmu yang mempelajari tentang gempa
· Seismogram
Hasil pencatatan seismograf
· Homoseista : Garis khayal pada peta yang menunjukkan waktunya sama menerima getaran
· Isoseista
Garis khayal pada peta yang menghubungkan tempat-tempat dengan kerusakan fisik sama
· Pleistoseista
Garis khayal pada peta yang menghubungkan tempat-tempat kerusakan terparah
· Makroseisme
Getaran gempa terbesar
· Mikroseisme
Getaran gempa kecil
Jenis gempa
· Berdasarkan tenaga yang menimbulkan
1. Gempa tektonik
Dislokasi dalam kulit bumi
2. Gempa vulkanik
Erupsi/letusan gunung berapi
3. Gempa runtuhan/terbal
Runtuhnya dinding gua
· Berdasarkan jarak Hyposentrum
1. G. Dalam 300-700 km
2. G. Intermedier 100-300 km
3. G. Dangkal < 100 km
· Berdasarkan jarak Epysentrum
1. G. Setempat < 10.000 km
2. G. Jauh = 10.000 km
3. G. Sangat Jauh > 10.000 km
· Berdasarkan bentuk Epysentrum
1. G.Linier/garis
Tektonik
2. G.Sentral/titik : Vulkanik
3. G. Areal/wilayah
· Berdasarkan letak Epy/Hypo
1. Darat
2. Laut /Tsunami/Gel.pasang
TERJADINYA BUMI
Beberapa teori dari para ahli yang mengemukakan proses terjadinya bumi, antara lain:
1. Hipotesis Kabut Kant-Lapplace
• Immanuel Kant (Jerman, 1775)
Awalnya, ruang angkasa hanya berisi gas-gas. Gas yang bermassa besar menarik gas lain di sekitarnya membentuk
matahari. Bola-bola gas yang saling bertumbukan menimbulkan panas sehingga terjadi putaran kabut. Kabut mengumpul dan
menjadi dingin hingga akhirnya memadat menjadi planet.
2. Hipotesis Planetesimal
Thomas C. Chamberlin (1843-1928) dan Forest R. Moulton (1872-1952), keduanya adalah ilmuwan Amerika. Pada tahun 1900
mengemukakan bahwa Matahari sudah ada sejak awal sebelum planet terbentuk. Ada benda langit dekat matahari yang
gravitasinya menarik material matahari. Material matahari yang tertarik menjadi gumpalan (planetesimal) yang terus berkembang
menjadi planet.
Teori ini ditolak karena material matahari sangat panas sehingga ketika menggumpal akan segera meledak dan planet tidak
mungkin terjadi.
3. Hipotesis Pasang surut
Sir James Jeans dan Harold Jaffries, 1917
Teori ini sangat mirip dengan Teori Planetesimal dimana ada 2 matahari dalam sistem tata surya. Gaya gravitasi saling
menyebabkan terjadinya pasang surut di permukaan keduanya. Bagian permukaan yang tertarik berpisah dari keduanya dan
membentuk lidah pijar raksasa. Kemudian lidah pijar itu menggumpal dan mendingin hingga menjadi planet.
Setelah terbentuk, bumi terus bergerak dan berkembang, sehingga terbentuklah bentangan alam.
Terdapat beberapa teori tentang muka bumi, antara lain :
MANTEL
Mantel adalah lapisan dalam bumi yang terdiri dari cairan kental panas bersuhu 1.500-3.000 0C dengan massa jenis berkisar
antara 4.000-6.000 kg/m3. Tebal mantel adalah sekitar 2.200 km. Lapisan mantel berada hingga jari-jari 5650 km. Sebagian besar
lapisan mantel terdiri dari magnesium dan silikon yang membentuk mineral Olivin (Mg2SiO4).
INTI LUAR
Inti luar adalah lapisan dalam bumi yang berwujud cairan panas dan sangat kental dengan suhu 4.000 0C. Massa jenisnya antara
10.000-11.000 kg/m3. Tebalnya mencapai 2250 km, atau jari-jarinya sepanjang 3450 km.
INTI DALAM
Inti dalam merupakan pusat bola bumi dengan jari-jari 1200 km. Inti dalam terdiri dari 80 % kristal besi dan sisanya kristal nikel.
Massa jenisnya 11.000-13.000 kg/m3. Suhunya mencapai 6.000 0C. Inti dalam bumi adalah sumber medan magnet dengan
tekanan 2.000.000 atm.
LITOSFER
Litosfer yang artinya lapisan batuan adalah lapisan kerak bumi terluar dengan ketebalan sekitar 100 km. Sebagian besar batuan
pada lapisan ini terdiri dari silikon oksida dan aluminium oksida.
5. RUANG LINGKUP GEOGRAFI
1. Pengertian dan Batasan Geografi
Perkataan geografi berasal dari Bahasa Yunani : Geo (Bumi), dan Graphein (tulisan). Jadi
secara harfiah, geografi berarti tulisan tentang bumi atau sering disebut ilmu bumi. Geografi
dapat didefenisikan sebagai ilmu yang mempelajari/mengkaji bumi dan segala sesuatu yang ada
di atasnya.
B. OBJEK STUDI GEOGRAFI
Studi Geografi : Studi keruangan tentang gejala-gejala geografi.
i. Permukaan bumi dan segenap proses berlangsung di atasnya.
ii. Pengorganisasian wilayah dan ruang di muka bumi, baik di daratan perairan, maupun di udara.
iii. Tafsiran tentang alam dan bentang sosial, termasuk budaya, perkotaan dan pedesaan.
iv. Hubungan manusia dengan lingkungan yang berbeda-beda, baik yang merupakan hasil budaya maupun teknologi.
Interaksi manusia dengan proses-proses yang ada di muka bumi, yang pada prinsipnya merupakan pendekatan ekologi.
Secara garis besar, seluruh objek kajian geografi dapat dibedakan atas dua aspek utama, yaitu aspek fisik dan aspek sosial.
Aspek fisik /alamiah meliputi aspek kimiawi, biologis, astronomis dan sebagainya, sedangkan aspek sosial meliputi aspek
antropologis, politis, ekonomis dan sebagainya
C. Ruang Lingkup Geografi
1. kajian terhadap wilayah (region);
2. interaksi antara manusia dengan lingkungan fisik yang merupakan salah satu bagian dari keanekaragaman wilayah;
3. persebaran dan kaitan antara
penduduk (manusia) dengan aspek-aspek
keruangan dan usaha manusia untuk
memanfaatkannya.
Permukaan bumi dapat dikelompokkan menjadi tiga lingkungan, yaitu sebagai berikut :
· Lingkungan fisikal (physical enviroment) atau abiotik adalah segala sesuatu disekitar manusia yang berupa mahluk tak hidup,
misalnya : tanah, air, dan sinar matahari.
· Lingkungan biologis (biological environment) atau biotik adalah segala sesuatu di sekitar manusia yang berupa mahkul hidup,
seperti binatang, tumbuh-tumbuhan termasuk manusia.
· Lingkungan sosial (social environment) adalah segala sesuatu disekitar manusia yang berwujud tindakan atau aktivitas manusia
baik dalam hubungannya dengan lingkungan alam maupun hubungan antar manusia.
v. Geomorfologi : Studi tentang bentuk-bentuk permukaan bumi dan segala proses yang menghasilkan bentuk-bentuk tersebut.
vi. Oceanografi : Ilmu yang mempelajari lautan ; misalnya sifat air laut, pasang, kedalaman dan lain sebagainya.
vii. Hidrografi : Ilmu yang berhubungan dengan pencatatan, survey, pemetaan laut,danau, sungai, dsb.
viii. Geografi Regional : Cabang geografi yang mempelajari kawasan
tertentu secara khusus.
Cabang ilmu geo lainnya:
Klimatologi
Vulkanologi
Seismologi
Geofisika
Biogeografi
Antropogeografi
Geo politik
Geo regional
Sosiologi
Geo penduduk
Geo ekonomi
Geo pedesaan
Geo kota
ix. Geografi Matematik : Cabang geografi yang mempelajari tentang perkiraan bentuk, ukuran dan gerakan bumi.
x. Biogeografi : Ilmu yang mengkaji persebaran mahluk hidup di permukaan bumi.
xi. Antropogeografi/Etnografi : Ilmu yang mengkaji persebaran kebudayaan manusia di permukaan bumi.
E. KONSEP GEOGRAFI
ADA 2 MACAM
SATU:
a. Penghargaan budayawi terhadap bumi
b. Konsep regional/wilayah
c. Pertalian wilayah
d. Lokalisasi
e. Interaksi keruangan
f. Skala wilayah
g. Konsep perubahan
DUA:
b. 1. Konsep Lokasi
a. Lokasi Absolut
b. Lokasi Relatif
2. Konsep Jarak
3. Konsep Keterjangkauan
4. Konsep Morfologi
5. Konsep Aglomerasi(mengelompok)
6. Konsep Nilai Kegunaan
7. Konsep Pola
8. Konsep Deferensiasi Areal
9.KonsepInteraksi/ Interdependensi
10. Konsep Keterkaitan Keruangan
· Pendekatan regional
Pendekatan regional berarti mendekati suatu gejala atau suatu masalah dari region tempat gejala tersebut.
b. Pendekatan ekologi (ecological approach) : suatu metodologi untuk mendekati, menelaah dan menganalisis suatu gejala atau
masalah geografi dengan menerapkan konsep dan prinsip ekologi.
c. Pendekatan kronologi (historic approach)
Pendekatan ini dikenal dengan pendekatan historis atau sejarah. Dengan ini peneliti dapat mengkaji perkembangan, prediksi
gejala alam atau masalah yang akan datang.
d. Pendekatan sistem (system approach)
Sistem ini merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan satu sama lain.
G. PRINSIP-PRINSIP GEOGRAFI
a. Prinsip penyebaran/distribusi
Prinsip penyebaran, yaitu suatu gejala dan fakta yang tersekon tidak merata di permukaan bumi yang meliputi bentang alam,
tumbuhan, hewan dan manusia.
b. Prinsip interelasi/hubungan
Prinsip interelasi, yaitu suatu hubungan saling terkait dalam ruang, antara gejala yang satu dengan gejala yang lain.
c. Prinsip deskripsi/penggambaran
Prinsip deskripsi yaitu penjelasan lebih jauh mengenai gejala-gejala yang diselidiki/ dipelajari.
d. Prinsip korologi/keruangan
Prinsip korologi, yaitu gejala hidup, fakta, ataupun masalah geografi disuatu tempat yang ditinjau sebenarnya, interelasinya,
interaksinya dan integrasinya dalam ruang tertentu.
H. ASPEK-ASPEK GEOGRAFI
a. Aspek Fisik
tanah, air, dan udara dengan segala prosesnya.
b. Aspek Manusia
Geografi manusia adalah cabang dari ilmu geografi yang mempelajari semua aspek gejala di
permukaan bumi yang mengambil manusia sebagai objek utamanya.seperti:
a. Oikumene dan pemukiman
b. persebaran penduduk
c. kepadatan penduduk
d. perubahan penduduk
e. migrasi penduduk
c. Aspek Regional
Langkah-langkah penelitian geografi sebagai berikut :
a. Perumusan masalah dan tujuan penelitian
b. Penyusunan hipotesa penelitian
c. Penentuan populasi dan penarikan sampel
d. Teknik pengumpulan data
e. Analisis dan interpretasi data
F. Penarikan kesimpulan hasil penelitian
RINGKASAN MATERI KELAS XI (SEBELAS)
1. BIOSFER dan LINGKUNGAN HIDUP
Bio : hidup
Sphaira : lapisan / lingkungan
“Kesatuan hidup flora dan fauna yang tersebar di muka bumi”
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA
1.
2.
3.
4.
PERSEBARAN FLORA
PERSEBARAN FAUNA
DI INDONESIA
1. BAGIAN BARAT
gajah, harimau, beruang, orang utan, badak bercula
2. BAGIAN TIMUR
tikus berkantung, cendrawasih, kanguru
3. BAGIAN TENGAH
komodo, burung maleo, kuskus, anoa, Babi Rusa
UPAYA PELESTARIAN ALAM
Konservasi: a. hutan lindung
b. cagar alam
c. suaka margasatwa
d. taman nasonal: wilayah inti,
rimba, pengembangan dan
penyangga
3. Pengembangan daerah konservasi
4. Pelestarian diluar kawasan konservasi
5. UU no 4 tahun 1984 tentang ketentuan-ketentuan
pokok pengelolaan lingkungan hidup
A.LINGKUNGAN HIDUP
Lingkungan hidup manusia adalah segala sesuatu mulai dari udara, hingga benda-
benda angkasa yang berjarak ratusan juta kilometer dari planet bumi yang memengaruhi
kehidupan manusia di bumi.
Demikian pula dengan manusia itu sendiri. Manusia, baik secara individu maupun
kelompok menjadi lingkungan bagi individu atau kelompok lainnya.
Lingkungan biotik adalah lingkungan yang berupa seluruh makhluk hidup mulai dari yang
terkecil seperti bakteri atau mikroorganisme hingga hewan atau tumbuh-tumbuhan yang paling
besar yang ada disekitar kita dan berpengaruh pada kehidupan kita.
Lingkungan abiotik adalah segala kondisi yang tak hidup atau bukan merupakan organisma
hidup yang ada di sekitar makhluk hidup.
Lingkungan sosial adalah manusia baik secara individu, perorangan maupun kelompok yang ada
di luar diri kita.
Lingkungan alam, sosial dan budaya dapat diringkas menjadi dua bagian, yaitu komponen bio-
geofisikal (lingkungan alam) dan
komponen lingkungan sosial budaya (hubungan perilaku manusia dan lingkungan binaan).
2.ANTROPOSFER
ž TEORI PERTUMBUHAN PENDUDUK
I. T. alami
Herbert Spencer
Penduduk (+) akibat (N) dan (M)
Rumus: Pt = L – M
II. T. Sosial
ž TRANSISI DEMOGRAFI
Pertumbuhan penduduk ~ ke ‚
Terdiri atas 3 fase:
Pra transisi = N dan M, Pt
Transisi = N dan M,¯, Pt
Post transisi = N¯ dan M¯, Pt¯
KOMPOSISI PENDUDUK
Komposisi Penduduk didasarkan atas penggolongan Umur dan Jenis Kelamin
PIRAMIDA PENDUDUK
Jenis :
I. Limas (Kerucut)/Penduduk Muda
Ciri :
* Dimiliki negara berkembang
* N , M, Pt
* Usia Jompo < Usia Muda
* Angka Ketergantungan (DR)
II. MORTALITAS
Banyaknya jumlah penduduk yang mati per 1000/thn.
Ø Kasar = CDR (Crude Death Rate)
Faktor yang mempengaruhi mortalitas:
v Pro Mortalitas:
- Fasilitas kesehatan belum memadai
- Tingkat kesehatan rakyat rendah
- Makanan kurang bergizi
- Pencemaran lingkungan
- Peperangan
- Bunuh diri
- Bencana alam/wabah penyakit
v Anti Mortalitas
Fasilitas kesehatan telah sempurna (kebalikan dari pro mortalitas).
III. MIGRASI
M. internasional
- Imigrasi
- Evakuasi
- Emigrasi
- Remigrasi
- Tourisme
M. Nasional
- Urbanisasi - Laratour aux camp
- Transmigrasi - Week end
- Forensen - Ruralisasi
ž SENSUS PENDUDUK
Berasal dari bahasa Italia (Cincera = menghitung/menaksir)
Sensus Penduduk di Indonesia 1930, 1961, 1971, 1980, 1990, 2000.
Jenis:
- De facto ® “WNS + WNA”
- De jure ® “WNI saja”
Metode:
- Canvasser
Petugas mendatangi rumah penduduk dan mencatat jumlah penduduk.
- House Holder
Kepala Keluarga mengisi formulir sensus
3. sumber daya alam (SDA
¤Pengertian SDA
¤Penggolongan SDA
¤Jenis-Jenis Bahan Galian
¤Pengertian SDA
9 Semua kekayaan alam baik benda mati atau benda hidup yang berada di bumi, yang dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia.
¤Penggolongan SDA
I. Bdkn. bagian atau bentuk yang dapat dimanfaatkan
· SDA Materi
9 Contoh: Besi
9 Dimanfaatkan:
-Untuk kerangka beton
-Untuk bahan kenderaan
-Untuk alat rumah tangga
· SDA Hayati
9 Terdiri:
-Nabati: Tumbuhan
-Hewani: Hewan
· SDA Energi
9 Contoh:
-Bensin -Gas alam
-Solar -Batu bara
-Minyak tanah -Kayu bakar
· SDA Ruang atau Tempat
9 Contoh:
-Tempat tinggal
-Tempat pertanian
-Tempat barmain anak-anak
-Tempat perikanan
-Dll (sebutkan)
· SDA Waktu
9Contoh:
Air sulit didapat pada musim kemarau
· SDA yang dapat diperbaharui
9 SDA yang tidak dapat habis
9 Terjadi dengan dua cara:
1. Reproduksi
9 Dengan cara mengembangbiakkan
9 Contoh:
-Tumbuhan (nabati)
-Hewan (hewani)
2. Siklus
9 Dengan cara membentuk siklus
9 Contoh:
-Air
-Udara
Menurut Otto Sumarwoto (1989) lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya dan
keadaan, dan mahluk hidup, termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang memengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya.
Menurut Otto Sumarwoto, sifat lingkungan hidup sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut :
1. Kuantitas dan kualitas unsur-unsur lingkungan hidup
2. Interaksi antar unsur lingkungan hidup
3. Kondisi lingkungan hidup
4. Faktor-faktor nonmaterial, misalnya cahaya, panas, dan kebisingan.
3. Pencemaran
a. Pencemaran tanah
b. Pencemaran air
c. Pencemaran Udara
Kerusakan lingkungan hidup akibat kegiatan manusia antara lain sebagai berikut :
a. Kerusakan hutan
Hutan merupakan paru-paru dunia yang dapat menyeimbangkan oksigen. Berikut ini fungsi
hutan :
1) Memproduksi hasil hutan seperti kayu dan rotan.
2) Mengatur keberadaan air di muka bumi.
3) Mengatur kesuburan tanah
4) Mempengaruhi unsur-unsur klimatologis.
5) Menampung hewan dan tumbuhan di bumi.
b. Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan
atau komponen lain ke dalam lingkungan.
Ada beberapa penyebab pencemaran lingkungan antara lain sebagai berikut :
1) Pencemaran akibat limbah padat
Limbah padat ini biasanya sampah. Seperti sampah rumah tangga. Pasar, pertokoan, jalan, pabrik, rumah sakit,
peternakan, pertanian dan konstruksi.
2) Pencemaran air
Dalam kaitan dengan kualitas air Keputusan Menteri KLH Nomor 20 tahun 1990 menetapkan baku mutu air yang
dijadikan standar sebagai berikut :
- Golongan A : air yang digunakan sebagai air minum tanpa pengolahan terlebih dahulu.
- Golongan B : digunakan sebagai air baku untuk diolah sebagai air minum dan keperluan rumah tangga.
- Golongan C : digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan.
- Golongan D : digunakan untuk keperluan pertanian dan untuk usaha perkantoran, industri, listrik tenaga air.
3) Pencemaran udara
Pencemaran udara diakibatkan oleh buangan emisi atau bahan pencemar yang diakibatkan oleh proses produksi
seperti buangan pabrik, kendaraan bermotor, dan rumah tangga. Dampak pencemaran udara antara lain terjadinya
efek rumah kaca, kerusakan lapisan ozon, dan hujan asam.
Akibat dari pencemaran udara muncullah pemanasan global (global warming). Pemanasan global adalah gejala
naiknya suhu rata-rata atmosfer, laut dan daratan. Secara alamiah sinar matahari masuk kebumi, sebagian akan
dipantulkan kembali oleh permukaan bumi keangkasa. Sebagian sinar matahari yang dipantulkan itu akan diserap
oleh gas-gas di atmosfer yang menyelimuti bumi yang disebut dengan gas rumah kaca sehingga sinar tersebut
terperangkap dalam bumi.
Sinar matahari yang terperangkap itu akan menaikkan suhu sekitarnya. Panas yang dirasakan
saat itu adalah seperti ketika berada dalam rumah kaca, maka dari itu disebut efek rumah kaca.
Dampak efek rumah kaca terhadap kehidupan di muka bumi yaitu terjadi peningkatan suhu
udara. Jika suhu udara bertambah maka akan berakibat sebagai berikut :
- Es di kutub akan mencair sehingga permukaan air laut naik, daerah pantai dan pulau-pulau kecil akan tenggelam.
- Udara yang terlalu panas tidak baik untuk tanaman, sehingga tanaman rusak.
Sekarang ini lapisan ozon sudah mulai menipis. Lapisan ozon merupakan suatu lapisan udara yang memiliki sifat
menyerap sinar ultraviolet yang berasal dari matahari.
Pengaruh lapisan ozon terhadap kehidupan manusia adalah sebagai berikut :
· Ketika sinar ultraviolet mengenai lapisan ozon, maka sebagian besar akan terserap.
· Kalau sinar ultraviolet terlalu banyak jatuh kepermukaan bumi, maka akan membahayakan mahluk hidup bahkan
akan menimbulkan kematian.
· Kalau lapisan ozon tidak ada maka sinar ultraviolet sebagian besar akan sampai kepermukaan bumi akibatnya di
permukaan bumi tidak akan ada kehidupan.
Kalau lapisan ozon menipis, sinar ultraviolet akan menerobos ke permukaan bumi dalam jumlah yang melebihi
ambang batas. Kalau sinar ultraviolet yang berlebihan sampai ke bumi, maka akan mempengaruhi kehidupan
sebagai berikut :
b) Air
usaha-usaha sebagai berikut :
1. Menetapkan daerah resapan air di hulu daerah aliran sungai (DAS)
2. Reboisasi dan penghijauan di hulu sungai
3. Pengolahan limbah cair industri
4. Mempertahankan kawasan hutan lindung.
5. Membuat sumur resapan
6. Tidak membuang sampah dan limbah rumah tangga langsung kesungai.
c) Udara
Udara kotor atau tercemar dapat menyebar kesemua wilayah yang luas. Usaha menjaga dan melindungi udara
agar tidak tercemar sebagai berikut :
1. Menggunakan kendaraan bermotor yang gas buangannya aman bagi lingkungan.
2. Menggunakan alat transportasi yang bebas gas buang seperti sepeda dan kendaraan listrik.
3. Mewajibkan pabrik penyaringan asap.
4. Tidak menggunakan peralatan yang mengandung gas pencemar seperti klorofluorokarbon
(chlorofluorocarbon/CFC)
5. Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi yang berbahan bakar fosil
6. Reboisasi dan penghijauan.
7. Membuat taman rumah, taman kota, dan menanam pohon disekeliling rumah.
d) Hutan
usaha sebagai berikut :
1. Reboisasi pada lahan hutan yang gundul.
2. Penebangan dengan cara tebang pilih.
3. Menyadarkan masyarakat akan pentingnya hutan
4. Mempertahankan hutan lindung, taman nasional, dan cagar alam.
5. Melaporkan kejadian perusakan hutan kepada yang berwajib.
A. AMDAL
1. Pengertian
Di permukaan bumi ini banyak sekali masalah lingkungan yang dihadapi, yang sebagian diawali oleh tindakan
manusia. Permasalahn yang terjadi bukan hanya permasalahan pencemaran air atau udara saja tetapi masih banyak
permasalahn yang lain juga.
Meningkatnya permasalahan lingkungan saat ini disebabkan oleh meningkatnya tekanan dari manusia terhadap
lingkungan sehingga keseimbangan lingkungan mengalami gangguan bahkan kerusakan. Pemerintah telah mengatur
tentang aturan yang bertujuan untuk menekan dampak yang ditimbulkan oleh suatu usaha atau kegiatan terhadap
lingkungan. Aturan tersebut adalah kewajiban membuat AMDAL. Peraturan tentang kewajiban membuat AMDAL
diatur dalam peraturan-peraturan sebagai berikut :
1. UU No. 29 tahun 1986 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1993 Tentang Analisis Dampak Lingkungan ;
3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 1994 Tentang Badan Pengendalian Dampak Lingkungan ;
4. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 98 Tahun 1996 tentang Pedoman Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah.
AMDAL menurut PP. No 27 Tahun 1999 adalah kajian mengenai dampak besar dan penting untuk
pengambilan keputusan suatu usaha dan /atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan
bagi proses pengambilan keputusan tentang peyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL) lahir dengan diundangnya undang-undang tentang lingkungan hidup di Amerika Serikat,
yaitu National Environmental Policy Act (NEPA), pada tahun 1969. AMDAL merupakan suatu reaksi masyarakat
Amerika terhadap kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia.
Analisis dampak lingkungan ini merupakan analisis yang meliputi berbagai faktor yaitu faktor fisik, kimia, biologi,
sosial ekonomi dan sosial budaya yang dilakukan secara integrasi dan menyeluruh sehingga dapat menghasilkan
sebagai berikut :
1. Dapat menunjukkan tempat pembangunan yang layak pada suatu wilayah beserta pengaruhnya ;
2. Dapat digunakan sebagai masukan dengan pertimbangan yang lebih luas bagi perencanaan dan pengambilan
keputusan pembangunan sejak awal ;
3. Dapat digunakan sebagai arahan/pedoman pelaksanaan rencana kegiatan pembangunan termasuk rencana
pengelolaan lingkungan dan rencana pemantauan lingkungan.
2. Peranan AMDAL
AMDAL dilakukan untuk menjamin tujuan proyek-proyek pembangunan yang bertujuan untuk
kesejahteraan masyarakat tanpa merusak kualitas lingkungan hidup.
AMDAL bukanlah suatu proses yang berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian dari proses
AMDAl yang lebih besar dan lebih penting sehingga AMDAL merupakan bagian dari beberapa
hal berikut :
a. Pengelolaan lingkungan
b. Pemantauan proyek
c. Pengelolaan proyek
d. Pengambil keputusan
e. Dokumen yang penting
Keputusan yang diambil dari AMDAL yaitu sebagai berikut :
a. Proyek tidak boleh dibangun
b. Proyek boleh dibangun tetapi dengan saran-saran tertentu yang harus diikuti peilik proyek (dengan persyaratan).
c. Proyek boleh dibangun sesuai dengan usulan (tanpa persyaratan)
Dengan mempelajari AMDAL, pengambil keputusan mencoba melihat :
a. Apakah aka nada dampak pada kualitas hidup yang melampaui toleransi yang sudah ditetapkan.
b. Apakah akan menimbulkan dampak pada proyek lain sehingga dapat menimbulkan pertentangan.
c. Apakah akan timbul dampak negatif yang tidak akan dapat ditoleransi masyarakat serta membahayakan
keselamatan masyarakat.
d. Sejauh mana pengaruhnya pada pengaturan lingkungan yang lebih luas.
3. Manfaat AMDAL
Manfaat AMDAL secara umum adalah menjamin suatu usaha atau kegiatan pembangunan agar layak secara
lingkungan. Layak secara lingkungan berarti kegiatan tersebut sesuai dengan peruntukannya sehingga dampak yang
ditimbulkan dapat ditekan.
a. Manfaat AMDAL khususnya bagi pemerintah diantaranya sebagai berikut :
1) Mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan.
2) Menghindari konflik dengan masyarakat.
3) Menjaga agar pembangunan sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.
4) Perwujudan tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan lingkungan hidup.
5) Sebagai alat pengambil keputusan pemerintah.
6) Menjamin manfaat yang jelas bagi masyarakat umum.
1. Penunjuk jalan bagi orang-orang yang bepergian ke tempat-tempat yang belum pernah
dikunjunginya.
2. Penunjuk letak suatu tempat di permukaan bumi dalam hubungannya dengan tempat lain.
3. Memperlihatkan ukuran, karena dari peta dapat diukur jarak, luas, ataupun arah sebenarnya di
permukaan bumi.
4. Memperlihatkan bentuk seperti bentuk pulau, negara benua, pola aliran sungai, dan sebagainya.
5. Membantu para peneliti sebelum melakukan survei dengan mengetahui kondisi daerah yang
akan diteliti.
6. Alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan.
C. JENIS-JENIS PETA
a. Berdasarkan Jumlah data
1. P Umum/ Topografi
Menggambarkan sebagian/seluruh tentang aspek-aspek alamiah dan buatan manusia di
permukaan bumi secara umum.
Mis. Peta Dunia, Peta Benua, Peta Indonesia
2. Peta Khusus/Tematik
Menggambarkan satu atau dua keterangan yang sifatnya lebih khusus.
Mis :
- P. Geologi
- P. Hidrologi
- P. Persebaran Penduduk
- P. Jaringan Transportasi,
- P. Pariwisata
- P. Iklim
- P. Politik,
Dll
b. Berdasarkan skala
1. P. Kadaster= >1 : 5000
2. P.S.Besar= 1: 5000-1:250.000
3. P.S.Sedang= 1:250.000-500.000
4. P.S. Kecil= 1: 500.000-1: 1.000.000
5. P.S.Tinjau/geografis= <1: 1.000.000
D. KOMPONEN-KOMPONEN PETA
1. Judul
2. Garis tepi peta
3. Sumber peta
4. Tahun pembuatan peta
5. Mata angin
6. Gratikul
7. Legenda
Keterangan dari simbol – simbol pada peta.
8. Lettering
Semua tulisan dan angka –angka yang tertera dalam suatu peta.
9. Skala
Perbandingan jarak di peta dengan jarak yang sebenarnya di permukaan bumi.
- S.Numerik/angka
Mis: 1: 100.000
- S.Grafis/garis
Mis :
10. Inset
Gambar peta yang menunjukkan letak atau posisi suatu daerah terhadap daerah sekitarnya
yang lebih luas.
11. Simbol
- Batang ® Cth : pendapatan perkapita
- titik (·) ® melambangkan ketinggian, tanaman, monument. cth : nama kota
- garis ( ~ ) ® sungai, jalan, batas wilayah
- area (///) à danau, rawa, pemukiman, areal pertanian.
12. Warna
- Biru ® perairan
- Hijau ® dat.rendah
- Kuning ® dat.tinggi
- Putih ® es/salju
- Coklat ® pegunungan
* Memperkecil Peta
Peta diperkecil maka pembanding skala semakin besar
Cth : Skala 1 : 50.000 diperkecil 2x
Maka skala berubah 1 : 100.000
F. GARIS KONTUR
Garis pada peta yang menghubungkan ketinggian yang sama.
Sifat - sifat garis kontur :
G. PROYEKSI PETA
Sistem yang menghubungkan titik-titik di permukaan bumi dengan di peta.
Catatan:
Ø BAHAN MENTAH
Segala SDA yang dapat dimanfaatkan dalam kegiatan industri.
Ø BAHAN BAKU
Bahan mentah yang diolah, tetapi belum menjadi barang jadi.
Ø BAHAN JADI
Hasil industri yang siap dipakai.
B. JENIS-JENIS INDUSTRI
1. BDKN BAHAN BAKU
§ Industri Ekstraktif=> Dari Alam
§ Industri Non Ekstraktif=> Dari tempat lain
§ Industri Fasilitatif => Jasa
2. BDKN TAHAPAN PRODUKSI
§ Industri hulu => Dari bhn. Mentah – bhn. ½ jadi
§ Industri hilir => Dari bhn. ½ jadi – barang jadi
3. BDKN PRODUKTIVITASNYA
§ Industri Primer (tanpa pengolahan)
§ Industri Sekunder (dengan pengolahan)
§ Industri Tersier (jasa)
4. BDKN LOKASI
§ Industri Orientasi Pasar
§ Industri Orientasi Tenaga Kerja
§ Industri Orientasi Bahan Baku/Mentah
5. BDKN PENGGUNAAN MESIN-MESIN
§ Industri Berat
§ Industri Ringan
Catatan:
¤ Daerah yang berdekatan dengan hutan bambu, cocok didirikan industri kertas.
¤ Industri kehutanan akan menghasilkan barang produk hutan, yaitu rotan, damar, dll.
C. SYARAT MENDIRIKAN INDUSTRI, antara lain:
Ø Lokasi dekat dengan bahan mentah
Ø Adanya pengaturan limbah sesuai dengan UU
Ø (-) pencemaran lingkungan
Ø Jauh dari tempat tinggal
Catatan:
TEORI LOKASI INDUSTRI Menurut A. WEBER
Ongkos (Biaya angkutan) paling minimal.
Lokasi industri, antara lain:
1. Lokasi bahan mentah/baku
Contoh: semen, batubara
2. Lokasi sumber tenaga kerja (konsentrasi penduduk)
Contoh: industri padat karya. Misalnya: garmen, elektronik
3. Lokasi sumber energi
Contoh: industri peleburan baja/besi, alumunium.
4. Lokasi pasar
Contoh: industri perakitan, makanan, pakaian.
H. ISTILAH-ISTILAH INDUSTRI
1. KAWASAN INDUSTRI
Kawasan yang diperuntukkan untuk lokasi industri.
Contoh: KI Medan, KI Pulo Gadung, KI Cilegon (Industri Besi Baja Krakatau Steel).
2. KAWASAN BERIKAT
Kawasan yang diperuntukkan untuk pergudangan eksport dan import (transito).
3. KERJASAMA INDUSTRI
- Teknologi
- Tenaga Kerja
- Modal
- Bahan Baku
- Pemasaran
4. RELOKASI INDUSTRI
Pemindahan industri dari negara maju ke negara berkembang.
Alasan:
- Upah di negara berkembang murah
- Mengurangi polusi
- Tenaga kerja banyak di negara berkembang
- Memperluas usaha industri
- Memperluas pemasaran
Keuntungan :
- Menambah lapangan kerja
- Menambah income
- Alih tekhnologi
- Permodalan dari negara maju
Kerugian:
- Pencemaran
- Mematikan industri dalam negeri
3.PENGINDERAAN JAUH (INDERAJA) DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)
I. PENGINDERAAN JAUH
A. Pengertian Penginderaan Jauh
Metode/ilmu memperoleh data tentang objek, tanpa kontak langsung dengan objek dengan
menggunakan alat berupa sensor.
2. Objek
Sasaran dalam penginderaan jauh.
mis : Atmosfer, biosfer, hidrosfer, lithosfer dll.
3. Sensor
Alat yang digunakan untuk merekam/memantau objek.
Jenis sensor :
· S. Fotografik
oMenghasilkan Citra Foto.
oPerekaman melalui kamera foto yang terpasang pada wahana penginderaan jauh.
- Pesawat udara ® F. Udara
- Satelit ® F. Satelit
·) Keuntungan:
- Cara sederhana
- Biaya murah
- Resolusi spatial baik
- Integritas geometrik baik
· S. Elektromagnetik
o Menghasilkan citra non foto (peng. jauh).
o Sensor bertenaga elektronik dan pemotretan dengan komputer.
·) Keuntungan:
- Sangat peka terhadap gelombang elektromagnetik.
- Karakteristik objek dapat dibedakan dengan jelas.
- Analisa dan interpretasinya sangat cepat
4. Citra
Gambaran dari objek yang tampak pada kamera foto atau hasil cetakan.
*) Ciri benda pada citra
1. Ciri spasial
Berkaitan dengan ruang.
mis : Bentuk, ukuran, bayangan, pola, Tekstur, situs, asosiasi (ciri-ciri tertentu).
2. Ciri temporal
Ciri yang berkaitan dengan umur benda atau waktu perekaman.
a. Umur
mis : Lereng umur batuan muda dapat dibedakan dengan lereng batuan tua.
b. Waktu
mis : air pada musim kemarau tampak gelap, pada musim hujan tampak cerah.
3. Ciri spektral
Ciri yang berkaitan dengan rona dan warna benda mis :
- Objek yang banyak memantulkan sinar tampak cerah.
- Objek yang teksturnya kasar tampak gelap.
C. Jenis-jenis citra
1. Citra Foto
a. Menurut sistem wahana
- F. Satelit ® satelit
- F. Udara ® pesawat/balon udara
b. Menurut spektrum warna
- F. Ultraviolet
- F. Ortokromatik (hijau, biru)
- F. Pankromatik (me,ji,ku,hi,bi,ni,u)
- F. infra merah
c. Menurut sumbu kamera
- F. Tegak (ortopathograph)
- F. Miring (obliquepantograph)
d. Menurut sudut pandang kamera
- Sudut normal (60o, Fokus 17 – 21 cm)
- Sudut besar (90o, Fokus 10 –15 cm)
- Sudut sangat besar (120o, Fokus 17 – 80 cm)
e. Menurut warna
- F. warna semu
- F. warna asli
*) Fungsi Citra
- Alat bantu menyusun teori
- Alat menemukan fakta
- Alat penerima/deskripsi
- Sebagai dasar penjelasan
- Sebagai alat prediksi dan pengendalian
*) Keterbatasan citra
- Data yang disadap terbatas
- Hasil interpretasi citra tergantung pada kejelasan wujud objek / gejala .
*) Data satelit
1. Satelit SDA
- Landsat (AS)
- SPOT (Perancis)
- MOS (Jepang)
- Luna (Rusia)
- ERS
*) Tahap interpretasi
1. Deteksi
2. Pengenalan
3. Analisis
4. Deduksi
III. Sig
ÄSistim yang bertugas mengumpulkan , mengatur ,mengelola, menyimpan dan menyajikan segala
jenis data (informasi) yang berkaitan dengan geografi.
Terdiri dari 3 sub sistem
1. Input ( Masukan )
2. Proses ( Pengelolahan & Penyimpanan data)
- Data keruangan
- Data deskriptif/atribut
3. Out put ( sub sistem penyajian)
- perangkat lunak
- perangkat keras
- inteligensi manusia
*) Manfaat SIG :
Terutama dalam bidang pembangunan; adalah :
Ø Dapat menyajikan informasi geografi secara lengkap dan akurat
Ø SIG dan penginderaan jauh dapat menunjang perencanaan pembangunan di berbagai bidang, berikut :
- Transmigrasi
- Lingkungan hidup
- Perencanaan dan pemantauan daerah pantai dan laut
- Pemantauan program IDT
- Pertanian dan kehutanan
- Pemetaan sumber daya
- Pemantauan bencana alam
Ø Jenis-Jenis Desa
· Berdasarkan perkembangan masyarakatnya
01. Desa Tradisional
9 Seluruh kehidupan masyarakatnya tergantung pada alam sekitarnya
02. Desa Swadaya
9 Ciri-ciri:
Penduduk jarang
Pendidikan masyarakat rendah
Produktivitas tanah rendah
Lokasi terpencil
Sebagian penduduk bertani
9 Bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
03. Desa Swakarya
9 Ciri-ciri:
- Adat-istiadat sedang mengalami perubahan (transisi)
- Pengaruh luar sudah mulai masuk
- Mata pencaharian sudah mulai beragam
- Lapangan kerja sudah mulai bertambah
- Cara gotong royong sudah efektif
04. Desa Swasembada
9 Ciri-ciri:
- Sebagian besar berlokasi di sekitar ibukota (kecamatan, kabupaten, provinsi)
Mata pencaharian beraneka ragam
Tinkat pendidikan tinggi
- Masyarakat sudah lepas dari adat dan tradisi
- Hubungan dengan kota-kota di sekitarnya lancar
· Berdasarkan kegiatan penduduknya
01. Desa agraris (paling banyak di Indonesia)
02. Desa nelayan
03. Desa industri
Ø Pola Keruangan Desa
01. Pola tersebar
9 Terbentuk pada daerah:
Kesuburan tanah tidak merata
Daerah banjir
Topografi kasar (berbukit-bukit)
02. Pola linier/memanjang
¤KOTA
9 Tempat pemukiman penduduk yang luas dimana penduduknya memiliki beragam kegiatan ekonomi.
¬ DESA
1. Sutardjo Kartohadikusuma: suatu kesatuan hukum dan didalamnya bertempat tinggal sekelompok masyarakat yang
berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri.
¨ Jenis Desa
I. Menurut pola persebaran desa
1. Desa linier mengikuti jalur jalan raya atau jalur sungai.
2. Desa linier mengikuti garis pantai.
3. Desa terpusat.
4. Desa mengelilingi fasilitas tertentu.
II. Menurut kemampuan mengem-bangkan potensi
1. Desa swadaya/terbelakang
2. Desa swakarya
3. Desa swasembada/maju
2. NORTHAN (USA)
- Kepadatan penduduk lebih tinggi dibandingkan dengan populasi secara umum.
- Penduduk tidak bergantung dari pertanian dan aktivitas ekonomi primer.
- Pusat kebudayaan, administrasi dan ekonomi.
3. GRUNFELD
Kepadatan penduduk yang lebih padat dibanding kepadatan nasional.
¨ Jenis Kota
Berdasarkan keadaan keruangan
1. Inti kota (core of city)
merupakan pusat kegiatan seperti ekonomi, politik dan kebudayaan.
2. Selaput inti kota
merupakan daerah luar dari inti kota
3. Kota Satelit
Memiliki sifat perkotaan dan memberi daya dukung bagi kehidupan kota.
4. Suburban
merupakan daerah pemukiman dan manufaktur.
Klasifikasi non-numerik (kwalitatif)
I. Menurut tahap perkembangan
1. Eopolis Þ Peralihan desa menuju kota
2. Polis
Bercirikan sifat agraris atau berorientasi pada sektor pertanian.
3. Metropolish
Orientasi kehidupan ekonomi mengarah pada industri.
4. Megapolish
Terdiri dari beberapa kota metropolish.
2. Tryanopolish
Dikuasai tirani, kemacetan, kekacauan, kejahatan, kriminalitas.
3. Metropolish
Menuju kematian
¤WILAYAH
9 Suatu areal yang memiliki karakteristik tertentu.
9 Terdiri 2 fase:
01. Wilayah Formal
9 Wilayah yang statis, seragam dan tidak efektif
Contoh:
Wilayah pinggiran/pedesaan
02. Wilayah Fungsional
9 Wilayah dinamis, aktif dan terbentuk terus menerus oleh dorongan yang mengubahnya.
Contoh:
Wilayah sentral (pusat kota dan sekitarnya)
¤PUSAT PERTUMBUHAN
9 Suatu wilayah atau kawasan yang pertumbuhannya sangat pesat sehingga dijadikan sebagai pusat pembangunan yang dapat
mempengaruhi kawasan lain di sekitarnya.