Dosen Pembimbing:
dr. Basiran, Sp.KJ
Disusun oleh :
M. Nauval Hanafi G4A016081
2018
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh:
M. Nauval Hanafi G4A016081
Segala puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT atas berkat,
rahmat, hidayah dan inayah-Nya, sehingga Kasus Mini Clinical Examination
dengan judul Gangguan psikotik Polimorfik Akut dengan Gejala Skizofrenia ini
dapat diselesaikan.
Mini Clinical Examination ini merupakan salah satu tugas di SMF Ilmu
Kesehatan Jiwa. Penyusunan kasus ini memiliki banyak kekurangan. Oleh karena
itu penyusun mengharapkan saran dan kritik untuk perbaikan penulisan di masa
yang akan datang.
Penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada: dr. Basiran, Sp.KJ
selaku dosen pembimbing, dokter-dokter spesialis jiwa di SMF Ilmu Kesehatan
Jiwa RSUD Banyumas, orang tua serta keluarga penulis atas doa, dan dukungan
yang tidak pernah henti diberikan kepada penulis dan rekan-rekan co-assisten
Bagian Ilmu Kesehatan Jiwa atas semangat dan dorongan serta bantuannya.
Semoga presentasi kasus ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Penulis
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn. MA
Umur : 17 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Pamotan RT 03/03, Kalipucang
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan : SMK
Suku : Sunda
Status Perkawinan : Belum Menikah
Tanggal Berobat : 03 Juli 2018
1. Keluhan Utama
Bicara melantur tidak jelas
2. Keluhan Tambahan
Sulit tidur, sulit makan, sering mendengar bisikan seorang perempuan,
sering melihat benda-benda di sekitar dapat berbicara, mondar-mandir,
tidak dapat mengenal kelurga, menangis sendiri, ketawa sendiri tanpa
sebab.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
a. Alloanamnesis
Pasien datang ke IGD RSUD Banyumas pada tanggal 3 Juli 2018
dengan keluhan bicara melantur tidak jelas sekitar 2 minggu yang lalu.
Keluhan dirasakan muncul setelah pasien sering menangis sendiri di
kamarnya dan mengurung diri. Keluhan tersebut muncul setelah pasien
selalu di olok-olok oleh teman-temannya di sekolah bahwa laporan
PKL pasien dibuatkan oleh kakaknya. Sejak saat itu pasien selalu
memikirkan hal tersebut dan selalu merasa bahwa pasien dibicarakan
oleh orang-rang disekitarnya. Kepribadian pasien juga cenderung
berubah-ubah tak menentu, pasien jadi lebih cerewet, hiperaktif, mudah
marah dan kadang sebaliknya. Setelah itu pasien mulai mendengar
bisikan-bisikan seorang perempuan dan melihat benda-benda di sekitar
pasien dapat berbicara. Keluhan tersebut dirasakan setiap hari dan
semakin memberat.
Keluhan ini pertama kali dialami oleh pasien semasa hidupnya.
Awalnya pasien merasa dijauhi dan dikucilkan oleh teman-teman
dikelasnya karena pasien memang sulit bergaul, pasien juga sering
dipalak oleh teman sekelasnya hampir setiap hari. Pasien juga merasa
teman-temannya iri terhadapnya dan selalu menjelek-jelekan pasien di
depan semua orang. Sejak saat itu pasien menjadi pribadi yang tertutup,
pendiam dan pemurung. Pasien juga sering merasa gembira dan senang
tanpa sebab yang jelas. Sebelumnya pasien memiliki riwayat sakit yang
cukup lama dan kambuh- kambuhan sejak 5 tahun yang lalu, pasien
juga sempat mengalami kejang. Akhirnya pasien dibawa berobat ke
RSUD Banyumas.
b. Autoanamnesis
Pasien datang ke IGD RSUD Banyumas pada tanggal 3 Juli 2018
dengan keluhan bicara meracau. Keluhan dirasakan muncul sekitar 2
minggu yang lalu dengan latar belakang masalah pertemanan. Pasien
juga mengeluhkan mendengar bisikan-bisikan dan melihat benda
disekitar pasien dapat berbicara. Karena bisikan tersebut pasien jadi
susah tidur. Pasien menjadi mondar-mandir tak jelas, berbicara sendiri
dan tidak mengenali keluarganya sendiri. Pasien mengatakan penyebab
awal dari penyakitnya ini adalah karena pasien selalu di olok-olok dan
di palak oleh teman-temannya karena pasien merupakan anak yang sulit
bergaul dengan teman sekitarnya, sehingga pasien hanya memiliki satu
orang teman. Pasien merasa teman-temannya sangat jahat terhadap
pasien dan iri terhadapnya. Pasien terus menerus memikirkan hal
tersebut hingga muncul bisikan-bisikan yang mengajak bicara dengann
pasien tentang kenakalan teman-temannya.
6. Anamnesis Sistem
Jantung : Berdebar-debar (-)
Susunan Saraf Pusat : Pusing (-), kejang (-), kesemutan (-)
Respirasi : Batuk (-), sesak nafas (-)
Digesti : Nyeri perut (-), mual (-), muntah (-)
Uropoetika : Nyeri pinggang, sering BAK
Integumentum : Gatal (-), berkeringat dingin (-)
Muskuloskeletal : Kaku pada leher bagian belakang (-)
V. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
A. Pemeriksaan fisik
1. Vital Sign dan Antropometri
a. Tekanan darah : 100/60 mmHg
b. Nadi : 80 kali /menit
c. Frekuensi nafas : 20 kali /menit
d. Suhu badan : 36,7ºC
2. Status Generalis
a. Kepala : Mesocephal
b. Mata : Konjungtiva anemis -/- sklerai ikterik -/- , pupil
bulat isokor 3/3 mm
c. Hidung : Nafas cuping hidung -/-
d. Mulut : Sianosis -/-
e. Paru
Inspeksi : Dada kanan dan kiri simetris
Palpasi : Vokal fremitus kanan sama dengan kiri
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi : Suara dasar vesikuler, suara tambahan tidak ada
f. Jantung :
Inspeksi : Iktus kordis terlihat di SIC V LMC sinistra
Palpasi : Iktus kordis tidak kuat angkat
Perkusi : Batas kiri atas SIC II LPS sinistra
Batas kanan atas SIC II LPS dekstra
Batas kiri bawah SIC V LMC sinistra
Batas kanan bawah SIC IV LPS dekstra
Auskultasi : S1 > S2, reguler, bising jantung tidak ada
g. Abdomen
Inspeksi : Simetris, venektasi tidak ada, sikatrik tidak ada,
massa tidak ada
Auskultasi : Bising usus normal
Perkusi : Timpani
Palpasi : Defans muskular tidak ada, nyeri tekan epigastrium
tidak ada, tidak teraba massa, hepar tidak teraba
membesar, limpa tidak teraba
h. Ekstremitas : Edema -/- , sianosis -/-, KM 5/5/5/5
i. Pemeriksaan N.Cranialis : III, IV, VI VII, XII dalam batas normal
B. Pemeriksaan Psikiatri
1. Kesan umum
a. Penampilan : Tampak sakit jiwa
b. Pandangan mata : Hidup
2. Kesadaran : Kompos mentis, berubah
3. Sikap : Nonkooperatif
4. Tingkah Laku : Hiperaktif
5. Orientasi
a. Tempat : Buruk
b. Orang : Baik
c. Waktu : Buruk
d. Suasana : Buruk
6. Proses pikir
a. Bentuk pikir : Non Realistik
b. Isi pikir : Thought of echo
c. Progresi pikir : Flight of ideas, blocking, remming
7. Roman muka : Hipermimik
8. Mood : Elasi
9. Afek : Inappropriate
10. Gangguan persepsi : Halusinasi auditori, halusinasi visual
11. Hubungan jiwa : Sukar
12. Perhatian : Sulit ditarik sulit dicantum
13. Gangguan memori : sdn
14. Gangguan inteligensia : sdn
15. Insight/Tilikan : Derajat 1
VI. Sindrom-Sindrom
A. Sindrom psikotik
1. Thought of echo
2. Halusinasi auditorik dan visual
3. Afek inappropiate
B. Sindrom depresi
1. Remming
2. Blocking
C. Sindrom manik
1. Flight of idea
2. Hipermimik
3. Elasi
IX. Penatalaksanaan
A. Terapi Biologis (Farmakoterapi)
- Tablet Trihexyphenidyl 5 mg (2x1)
- Tablet Risperidone 25 mg (2x1)
B. Terapi Psikososial
- Berupa terapi psikosisial dengan memberikan dukungan dan motivasi
supaya pasien dapat mengurangi beban pikiran pasien dengan cara
menceritakan masalah pribadinya dengan orang terdekat dan tidak terus
menerus memikirkan masalah pribadi secara berlebihan
- Memberi pengertian kepada pasien bahwa semua manusia pasti
mempunyai masalah yang harus dihadapi dengan pikiran jernih.
C. Edukasi
- Pasien harus menjalani komunikasi yang baik dengan keluarga untuk
mengurangi beban pikirannya.
X. Prognosis
1. Premorbid
Indikator Pasien Prognosis
Riwayat Penyakit Keluarga Tidak Bonam
Pola Asuh Keluarga Baik Bonam
Kepribadian Premorbid Kepribadian Dubia
tertutu
Stressor Psikososial Ada Dubia
Sosial ekonomi Tidak ada Bonam
Riwayat penyakit yang sama Tidak Bonam
2. Morbid
Indikator Pasien Prognosis
Onset usia Remaja Dubia
Jenis penyakit Psikotik Dubia
Perjalanan penyakit Akut Bonam
Kelainan organik Tidak ada Bonam
Respon terapi Baik Bonam