2
BETON
3
Dari kenyataan yang kita hadapi semakin terasa peranan
beton dalam kehidupan kita terlebih dalam pembangunan.
Untuk itu sangat berguna bagi kita mengetahui tentang
beton lebih mendalam, khususnya bagi praktisi yang
bergerak dalam bidang yang berhubungan dengan beton.
4
Beton merupakan salah satu bahan konstruksi yang
terdiri dari gabungan antara agregat kasar dan halus
yang dicampur dengan air dan semen sebagai
pengikat yang mempunyai persyaratan tertentu
5
PROSENTASE KOMPOSISI
7 16 1 25 51
BETON KURUS
(LEAN CONCRETE)
BETON GEMUK
(RICH CONCRETE)
15 21 3 30 31
6
Keuntungan & Kerugian beton
Keuntungan
Ekonomis: bahan dasar mudah diperoleh.
Mampu menerima kekuatan tekan.
Dapat dibuat sesuai bentuk yang dikehendaki.
Awet, tahan terhadap temperatur tinggi dan pemeliharaannya
lebih mudah.
Kerugian
Kemampuan menerima kuat tarik rendah.
Perubahan suhu ( muai /susut) menimbulkan retak - retak
ringan.
Mempunyai sifat rayapan ( Creep), perubahan bentuk
berangsur- angsur akibat pembebanan.
Mutu yang dihasilkan tergantung pada sifat bahan dasarnya
dan cara pengerjaannya.
Tidak dapat digunakan sebagai bangunan sementara.
7
KOMPONEN BETON
Pada umumnya komponen beton terdiri dari :
8 - 10 % ------ Air
12 - 18 % ------ Semen
30 - 40 % ------ Pasir ( Fine Aggregate )
40 - 50 % ------ Kerikil / Batu pecah ( Coars Aggregate )
Aggregate
• Bahan pengisi yang memberikan sifat kaku & stabilitas dimensi
dari beton
Air
• Bahan berfungsi sebagai media pencampur komponen lainnya
10
UNSUR-UNSUR PEMBUAT BETON
Pasta
Semen/
Grout
Mortar
Beton
11
SEMEN
suatu bahan pengikat yang
mengeras jika bereaksi dengan air
serta menghasilkan produk yang
tahan air, seperti semen portland,
semen alumina, semen putih.
Clinker
13
14
JENIS SEMEN
Semen Hidrolis :
mengeras bila bereaksi
dengan air, tahan terhadap
air dan stabil dalam air
setelah mengeras
Semen NonHidrolis :
dapat mengeras tetapi tidak stabil dalam
air, contoh :
Gypsum : mengeras bila bereaksi
dengan air tetapi akan larut dalam air
Kapur Keras : mengeras apabila bereaksi
dengan CO2
15
REAKSI PROSES PEMBUATAN SEMEN
Batu kapur : CaO + CO2 (Kapur Karbon dioksida )
Lempung : SiO2 + Al2O3+Fe2O3 + H2O ( Silica, alumina, Oksida besi, air )
3CaO + SiO2 3 CaOSiO2 ( Trikalsium Silikat (C3S ))
2CaO + SiO2 2 CaOSiO2 ( Dicalsium Silikat ( C2S))
3 CaO + Al2O3 3 CaO.Al2O3 ( Tricalcium Aluminat (C3A))
4CaO+Al2O3+Fe2O3 4 CaO.Al2O3.Fe2O3 (Tetracalcium Aluminoferit( C4AF))
16
Sifat teknis semen portland bergantung kepada :
Susunan kimia
Kadar Gips
Kehalusan butiran
Senyawa Kandungan, %
CaO 60 – 70
SiO2 17 – 25
Al2O3 3–8
Fe2O3 0.5 – 0.6
MgO 0.5 – 4.0
Alkali (as Na2O) 0.3 – 1.2
SO3 2.0 – 3.5
Sumber: AM. Neville, 95 17
Disamping komponen utama, dalam semen terdapat pula
bahan-bahan dalam jumlah sangat kecil, akan tetapi
mempengaruhi sifat-sifatnya :
Magnesia, (MgO)
Seperti pada saat mencampur kapur dengan air, bilamana oxid magnesium tercampur
dengan air, maka hal ini akan diikuti oleh penambahan volume, dengan sendirinya
penambahan volume itu akan dialami oleh beton yang menggunakan bahan tersebut
desertai dengan retak - retak, maka kadar MgO dibatasi sampai 5 %.
Sulphur anhydrate ( Sisa Asam Sulfat ), (S03)
merupakan bahan yang sangat penting dalam semen portland, karena berfungsi
sebagai pengatur waktu pengikatan semen. SO3 terdapat dalam gips CaSO4. Apabila
kadar gips terlalu tinggi, maka selama berlangsungnya proses pengerasan akan
timbul pengembangan gips. Karena itu kadar SO3 dibatasi sampai dengan 2.5 - 3 %
Alkali, (Na2O + K2O)
Komponen ini selalu dijumpai dalam bahan - bahan baku semen, Apabila bahan
agregat yang akan digunakan untuk campuran beton mengandung silikat reaktif maka
akan timbul reaksi yang merugikan beton. sehingga dibatasi keberadaannya < 0.6 %.
Kehilangan berat akibat pemanasan, (Ignition loss), LOI
Semen kehilangan berat akibat pemanasan menujukan bahwa semen yang
bersangkutan mempunyai kadar air yang tinggi, dan pengurangan berat yang
diizinkan adalah 5 % dalam pemanasan dengan suhu 1000 º C.
18
KECEPATAN REAKSI HIDRASI KOMPONEN
SEMEN
19
PERKEMBANGAN KEKUATAN DARI KOMPONEN
SEMEN
20
PENGARUH KEHALUSAN BUTIRAN SEMEN
Prosentase
Tipe ASTM Penggunaan Karakteristik C3S C2S C3A C4AF
Tipe I
Bangunan
Standar 59 15 12 8
Beton biasa
Tipe II
Modified
Pembetonan 6
Panas hirasi 46 29 12
masal dan biasa (8 max.)
dan tahan
terhadap sulfat
Tipe III
Pembetonan di C3A & C3S 12
Kuat awal 60 12 8
Musim dingin Tinggi (15 max.)
tinggi
Tipe IV
Pembetonan C3A & C3S 30 46 5
Panas Hidrasi 13
masal rendah (35 max.) (40 min.) (7 max.)
rendah
Tipe V Air mengandung
C3A,C4AF dan 4
Tahan sulfat atau air 43 36 12
MgO rendah (5 max.)
terhadap sulfat laut
Sumber: the number ini parentheses are the maximum or minimum values specified by ASTM C150-84
23
Karakteristik Berbagai Jenis Produk Semen
Rp./kuat tekan
689 674 709 696 681 725 671
(kg/cm2)
24
Dengan pemakaian 80% semen+20% fly ash
TYPE OPC + FLY ASH 20% TYPE PCC + FLY ASH 20%
Rp./kuat
tekan (kg/ 700 724 716 709 761 819 745
cm2)
25
Karakteristik Berbagai Jenis Produk Semen
URAIAN Agts,08 Juni,08 Agts,08 Agts,08 Jan,09 Jan,09 Aprl,08 Mrt,09 Agts,08 Okt,08
31
ABRASI
32
PERSYARATAN AGREGAT LAINNYA
Peryaratan ukuran butir nominal maksimum aggregate kasar
1/5 Jarak terkecil antar bidang samping cetakan, atau
1/3 tebal plat, atau
3/4 jarak bersih minimum antar batang tulangan atau tendon
pratekan atau selongsong.
33
biaya bahan
Dengan harga
semen Rp. 835,-/
size 20mm ke selisih biaya setiap biaya kg
bawah ukuran 5mm aggregat
adalah Rp. 14.000,-/m3
34
KANDUNGAN ORGANIK
36
Kandungan garam dalam material :
Material yang terkontaminasi garam yang terdapat pada air
laut, muara sungai harus diproses / dicuci sebelum
digunakan.
BS 882 : 1992 memberikan batasan kandungan Chloride
terhadap berat total aggregate (diukur dalam %) sebagai
berikut :
37
Kandungan Klorida dan Sulfat pada Pasir
Contoh : Pengujian kandungan klorida dan Sulfat pada Pasir Bangka
(Pengujian di Laboratoriun B4T Bandung)
Hasil Pengujian
Uraian Spesifikasi
4/2/95 29/5/97 5/7/99 21/8/01 6/10/03
Kadar sulfat 0,5 0,01 - 0 0 KTP 0,09.APP
sebagai Nil.PAP 0,11
SO3,%
Kadar Klorida 0,15 0,003 0,01 0,015 0,030 KTP 0,04.APP
sebagai Cl,% 0,03,APP 0,02
Spesifikasi Nilai %
39
TIPE GRADASI AGGREGATE
Aggregate bergradasi baik
40
GAMBAR BENTUK COARSE AGGREGATE
2. FLAT (Pipih)
1. CUBICAL
3. ELONGATED (panjang) 41
41
SYARAT GRADASI AGGREGATE HALUS (ASTM
C-33)
Ukuran ayakan
Persen Lolos
(ASTM E 11)
9.5 mm (3/8 in) 100
4.75 mm (No. 4) 95 – 100
2.36 mm (No. 8) 80 – 100
1.18 mm (No. 16) 50 – 85
600 µm (No. 30) 25 – 60
300 µm (No. 50) 10 – 30
43
PERSYARATAN GRADING (FINE
AGGREGATE)
100
80
PA S S IN G PER C EN TA G E
60
40
20
0
#100 #50 #30 #16 #8 #4 3/8" 3/4" 1 1/2" 2"
SIEVE SIZE (INCH)
44
45
PERSYARATAN GRADING AGGREGATE KASAR
(20 mm)
Maksimum 3/4"
100
PA S S IN G PER C EN TA G E
80
60
40
20
0
#200 #100 #50 #30 #16 #8 #4 3/8 3/4 1.50
SIEVE SIZE (INCH)
46
PERSYARATAN GRADING AGGREGATE
GABUNGAN
Maksimum Size 20 mm
100
80
PA S S IN G PER C EN TA G E
60
40
20
0
#100 #50 #30 #16 #8 #4 3/8" 3/4" 1 1/2" 2"
SIEVE SIZE
AGGREGATE GRADING
47
GAMBARAN KELEMBABAN KONDISI AGGREGATE UNTUK
PERENCANAAN
Kondisi Kering
( Dry )
Kondisi Basah
( Wet )
50
ADMIXTURE (Definisi dan Klasifikasi)
54
Mekanisme chemical addmixture
55
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
1. Fungsi Retarding
Adalah seberapa lama kemampuan memperlama waktu
setting untuk dosis
57
STANDAR MUTU POZZOLAN ASTM C-618
58
1. Kelas N : Pozzolan alam atau hasil pembakaran pozzolan alam yang
dapat digolongkan didalam jenis ini seperti tanah diatomic, opaline cherts
dan shales, tuff dan abu vulkanik atau pumicite, dimana bisa diproses
melalui pembakaran maupun tidak, selain itu juga berbagai material hasil
pembakaran yang mempunyai sifat pozzolan yang baik.
2. Kelas C : Fly ash yang mengandung CaO diatas 10 % yang dihasilkan
dari pembakaran lignit atau sub-bitumen batubara. Fly ash ini mempunyai
sifat sebagi pozzolan, tetapi juga dapat bereaksi langsung dengan air
untuk membentuk CSH, kalsium hidroksida yang mengeras seperti semen.
Sifat ini disebabkan oleh kandungan kalsium yang tinggi, sehingga dalam
penggunaannya fly ash ini dapat memperlambat atau mempercepat waktu
setting , tergantung komposisi penggunaannya.
3. Kelas F: Fly ash yang mengandung CaO kurang dari 10 % beratnya
yang dihasilkan dari pembakaran antrhacite atau bitumen batu bara . Fly
ash ini bersifat seperti pozzolan, tidak dapat mengadakan cementasi
secara langsung dengan air, karena kandungan CaO-nya sedikit. Dengan
kandungan CaO yang kecil maka Ca(Oh)2 yang dihasilkan juga lebih kecil
dibandingkan kelas C. Fly ash jenis ini cenderung memperlambat waktu
setting yang berarti menurunkan kekuatan awal beton.
59
Penghasil Fly
Ash
60
SKEMA DIHASILKANNYA FLY ASH
61
Gambar Fly Ash
62
ALASAN PENGGUNAAN FLY ASH PADA
BETON
Ada beberapa alasan digunakannya fly ash sebagai bahan
campuran beton, yaitu:
63
PERSYARATAN MUTU POZZOLAN
Data Komposisi Fly ash ex PLTU Suralaya
SPESIFIKASI ASTM
NO URAIAN HASIL UJI
C-618
KIMIA
1 Silicon dioksida,SiO2 50.24
2 Besi III oksida,Fe2O3 4.3
3 Aluminium oksida,Al2O3 34.4
4 Kalsium Oksida,CaO 5.91
5 Magnesium oksida,MgO 1.33
6 Belerang Trioksida,SO3 0.60 <4
FISIK
1 Sisa diatas ayakan0.045mm,% 19.3 Max. 34 %
2 Strength actyvity 28 days 88 Min of Control 75
%
64
REAKSI KIMIA POZZOLAN (FLY ASH)
Komponen utama fly ash adalah SiO2, Al2O3, dan Fe2O3, bila
semen portland, air, aggregate dan fly ash bercampur dalam beton
maka terjadi reaksi hidrasi dari senyawa-senyawa semen yang
akan menghasilkan kalsium hidroksida (CaOH) yang mempunyai
sifat merugikan, tapi dengan penggunaan fly ash, CaOH2 akan
bereaksi kembali dengan menghasilkan Calsium Silikat Hidrat
(CSH) yang merupakan unsur penghasil kekuatan beton, Reaksi
yang terjadi adalah sebagai berikut :
65
REAKSI KIMIA FLY ASH
Strength
FLY ASH
CSH
SiO2
( Silicon dioksida ) Ca(OH)2
Al2O3 limbah CAH
(Alumunium dioksida)
Fe2O3 CFH
( Besi Oksida )
66
Fly ash showing at 2000 magnification
(CI 232.2R-96)
67
PERBEDAAN BENTUK CEMENT, FLY ASH,
Dan SILICA FUME
68
PENGARUH PEMAKAIAN FLY ASH PADA
BETON
69
1. Pengaruh terhadap beton
segar
Dari karakteristik yang dipunyai fly ash akan memberikan
pengaruh – pengaruh terhadap beton segar sebagai berikut :
Meningkatkan workability yang dikarenakan sifat fisik fly
ash yang halus menjadikan beton lebih plastis dan
cohesive
Mengurangi bleeding yang dikarenakan kehalusan fly ash
maka kebutuhan air akan lebih kecil sehingga water
cementitious ratio akan lebih terkontrol dan memperkecil
kemungkinan bleeding
Mudah dipompa karena plastis dan cohesive.
Memperlama waktu setting yang dikarenakan pemakaian
fly ash akan memperkecil kandungan semen yang berarti
memperkecil kandungan C3A.
Mereduksi panas hidrasi yang ditimbulkan C3A dan C3S
pada kandungan semen
Mudah difinishing karena waktu setting lebih lama. 70
2. Pengaruh terhadap beton
keras
Sedangkan efek terhadap beton setelah mengeras
sangatlah banyak, namun yang paling pokok dalam hal ini
adalah efek terhadap durabilitas beton seperti :
Meningkatkan kuat tekan dan perkembangan
kekuatan yang cukup signifikan setelah umur 28
hari.
Tahan terhadap serangan sulfat
Perlindungan terhadap korosi dan rembesan
Mengurangi reaksi dari alkali yang ada pada semen
terhadap agregate reaktif
71
3. Pengaruh terhadap Durabilitas
beton
• Pada prinsipnya serangan sulfat maupun air
laut terhadap beton adalah menyerang C3A
dan Ca(OH)2 dengan membentuk gypsum
dan ettringite yang mempunyai sifat
exspansive , maka untuk mengurangi
serangan ini dipilih semen yang memiliki
unsur C3A dan Ca(OH)2 rendah , yaitu
semen tipe II,IV dan V, atau digunakan
semen dicampur dengan fly ash. Beton Rusak Akibat
• Disamping kandungan C3A masing - masing Serangan Sulfat
semen dibatasi , maksimum 5 % untuk
semen type V dan maksimum 8 % untuk
semen type II.
• Dari beberapa experience membuktikan
penggunaan fly ash sangat efektif untuk
meningkatkan ketahanan beton terhadap
serangan zat - zat yang destructive.
( ACI.201-2R-10)
72 Korosi Tulangan pd Beton
4. Pengaruh Terhadap Mass
Concrete
Semen dengan kekutan tinggi pada umur awal akan
menghasilkan puncak temperature ( peak temperatur )
beton yang semakin tinggi selama curing awal , sehingga
tidak disarankan menggunakan semen tipe ini untuk
pengecoran mass concrete.
(ACI 207.1R.7) menyarankan menggunakan semen
type .IV untuk pengecoran mass concrete atau
digunakannya fly ash sebagai upaya mengurangi
kandungan C3A dan C3S yang merupakan unsur utama
yang menghasilkan panas hidrasi yang dapat menimbulkan
retak ( crack ) pada beton , disamping akan memberikan
pengaruh – pengaruh positif terhadap sifat beton terutama
dalam hal durabilititas
73
PERKEMBANGAN KUAT TEKAN BETON DENGAN FLY ASH
20 %
120
56
100
SEK A LA K U AT TEK
FLY ASH 20 %
80
60
NON FLY ASH
40
20
0
0 10 20 30 40 50 60
UMUR ( HARI )
74
Bahan Tambahan Mineral Slag Semen
ACI 233R-95
Chemical consistuents (as oxides)* Range of composition percent by mass
SiO2 32 - 42
Al2O3 7 - 16
CaO 32 - 45
MgO 5 - 15
S 0.7 - 2.2
Fe2O3 0.1 - 1.5
MnO 0.2 - 1.0 78
* Except for sulfur
Perbandingan komposisi kimia Portland Cement, Slag
Cement dan Flyash
79
PERBANDINGAN KUAT TEKAN
600
500
24 jam
Kuat Tekan (kg/c
400 3 hari
7 hari
300
28 hari
200
100
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
80
Korelasi w/c terhadap Kuat Tekan Penggunaan Slag Cement 30%
kombinasi Flyash :
-0.0017x
Korelasi w/c terhadap Kuat Tekan y = 1.242e
2
R =1
-0.0017x
0.800 y = 1.0409e
2
R =1
-0.0017x
0.700 y = 1.2519e
2
R = 0.9994
0.600 y = 1.291e
-0.0016x
2
R = 0.9926
w/c
0.500 -0.0016x
y = 1.2802e
2
R = 0.995
0.400
-0.0016x
y = 1.2534e
2
0.300 R = 0.9965
Master Slag 20%
Master Fa 20%
0.200
Slag 30% + Fa 0%
100 200 300 400 500 600 700 800 Slag 30% + Fa 5%
Slag 30% + Fa 10%
Kuat Tekan (kg/cm2) Slag 30% + Fa 20%
82
MAKSUD DAN TUJUAN 83
83
JENIS INSPEKSI & TEST PENERIMAAN BAHAN
TREATMENT
NO/CATATAN
CEK VISUAL TEST
TOLAK
TE MATERIAL LENGKAP MASTER
BANDINGKAN
BARU /6 BLN SAMPEL NO?
MASTER SAMPEL
DITERIMA SESUAI
PQ.LOG OO2
EVALUASI
MASUK STOCK
VENDOR
85
1.RENCANA INSPEKSI DAN PENGUJIAN.
Penerimaan Material / Bahan Datang.
2.5 baik
Sesuai dengan WQ.LAB-
Berat jenis Sesuai dengan PQ.LAB- < 2.5 reject Per 3.000 m3 atau Sesuai dengan WQ.LAB-002
3. 002 Laboratorium teknik
Penyerapan 003 4% baik setiap bulan ASTM C.128-93
ASTM C.128-93
> 4% reject
2.5 baik
Sesuai dengan WQ.LAB-
Berat jenis Sesuai dengan PQ.LAB- < 2.5 reject Per 3.000 m3 atau Sesuai dengan WQ.LAB-001
3. 001 Laboratorium teknik
Penyerapan 003 2.5% baik setiap bulan ASTM C.127-93
ASTM C.127-93
> 2.5% reject
III. Semen.
87
Form Inspeksi Aggregate secara Visual
89
Form Inspeksi Air & Admixture secara Visual
90
PROSEDUR INSPEKSI MUTU BETON DI
PLANT & PROYEK
PQ. LAB - 002
91
Maksud dan Tujuan
92
Form Kalibrasi Timbangan Batching Plant
FREKWENSI KALIBRASI
93
Form Test kadar Air Aggregate
FORM PEMERIKSAAN KADAR AIR FINE & COARSE AGGREGATE
Plant : PULOGADUNG
Maksud & Tujuan Bulan :APRIL 2007
No Tanggal Jam A B C D E F ttd.
Test (B - A) (C - A) ((D-E)/ Ex100) Tehnisi
1 Sebagai dasar mengkoreksi Gram Gr am Gr am Gr am Gr am % Lab.
Frekwensi
94
Form Jobmix Formula
95
Form Perbaikan Slump
Maksud & Tujuan
96
Form Test Yield
Maksud dan Tujuan
Frekwensi.
97
Form Pembuatan Benda Uji
98
Form Test Benda Uji
Maksud & Tujuan
1. Sebagai data/rekaman aktifitas pengujian benda uji beton.
2. Sebagai data mampu telusur jika terjadi NC produk
LAPORAN HASIL TEST COMPRESSIVE STRENGTH BENDA UJI BETON
PROYEK :
KONTRAKTOR :
NO. TANGGAL MUTU UMUR SLUMP KODE BENDA UJI BERAT BENDA UJI PENAMPANG BEBAN KUAT TEKAN * KETERANGAN
COR TEST (K) (hari) (cm) (kg) Ø (cm) T (cm) (cm²) (kN) (kg/cm²)
ket : Tanda * menunjukkan benda uji sudah dikonversikan dalam kubus 15 cm x 15 cm x 15 cm Catt : 1 kN = 102 kg
Ga m b a r Tip e Reta k (Fra c ture ) Jakarta , ............
LABORATORIUM MATERIAL BETON
(a )
(Cone)
(b) (c)
(C one & Sp lit) (Co ne & Shea r)
(d)
(Shea r)
(e)
(C olum na r)
( ................... )
Laboratorium Teknik
99
Form Laporan Test ke Pelanggan
100
Form Master Mix-Design
Contoh form mastermix design
PT. ADHIMIX PRECAST INDONESIA
PLANT
No M utu Slump Deviasi Target Fas S/A Komposisi M aterial ( SSD ) Admixture Berat beton Harga
(K) ( cm ) kg/cm² kg/cm² (% ) Sementious Semen Fly Ash Abu Batu Pasir BNK Split 1/2.5 Split 2-3.5 Air Bebas Type F Type D Type G kg/m3 Rp/m3
kg/m3 kg/m3 kg/m3 kg/m3 kg/m3 kg/m3 kg/m3 lt/m3 lt/m3 lt/m3 lt/m3
1 100 12±2 30 149 0,729 47 239 167 72 266 626 1021 0 174 0 0,72 0 2.327 272.609
2 125 12±2 30 174 0,699 46 251 176 75 261 614 1023 0 176 0 0,75 0 2.325 277.469
3 150 12±2 30 199 0,670 46 265 186 80 255 601 1024 0 178 0 0,80 0 2.323 282.605
4 175 12±2 30 224 0,642 45 279 196 84 250 588 1023 0 179 0 0,84 0 2.321 288.031
5 200 12±2 30 249 0,615 45 294 206 88 245 576 1022 0 181 0 0,88 0 2.319 293.762
6 225 12±2 30 274 0,590 44 310 217 93 240 564 1020 0 183 0 0,93 0 2.317 299.812
7 250 12±2 30 299 0,565 44 327 229 98 235 552 1017 0 185 0 0,98 0 2.315 306.197
8 275 12±2 30 324 0,542 44 344 241 103 230 540 1013 0 186 0 1,03 0 2.313 312.935
9 300 12±2 30 349 0,519 43 362 254 109 225 528 1007 0 188 0 1,09 0 2.312 320.042
10 325 12±2 30 374 0,498 43 382 267 115 220 516 1001 0 190 0 1,15 0 2.310 327.538
11 350 12±2 30 399 0,477 42 402 281 121 215 505 994 0 192 0 1,21 0 2.308 335.441
12 375 12±2 30 424 0,457 42 423 296 127 210 493 986 0 193 0 1,27 0 2.306 343.772
13 400 12±2 30 449 0,438 42 446 312 134 205 481 976 0 195 0 1,34 0 2.305 352.553
14 425 12±2 30 474 0,420 41 469 329 141 200 470 966 0 197 0 1,41 0 2.303 361.805
15 450 12±2 30 499 0,402 41 494 346 148 195 458 955 0 199 0 1,48 0 2.301 371.552
16 475 12±2 30 524 0,386 41 520 364 156 190 446 942 0 201 0 1,56 0 2.300 381.819
17 500 12±2 30 549 0,370 40 548 383 164 185 434 928 0 202 0 1,64 0 2.298 392.631
18 525 12±2 30 574 0,354 40 576 403 173 180 422 913 0 204 0 1,73 0 2.297 404.017
19 550 12±2 30 599 0,339 40 607 425 182 174 410 897 0 206 0 1,82 0 2.296 416.003
DATA M ATERIAL
101
PROSEDUR EVALUASI,
PENGENDALIAN & PENERIMAAN
MUTU BETON
PQ.LAB – 001
102
Maksud dan Tujuan
103
Evaluasi Mastermix Rencana vs Realisasi
700
600
500
400
300
200
100
0.20 0.30 0.40 0.50 0.60
W/C 0.70 0.80 0.90 1.00
104
Form Master Record
Maksud dan Tujuan
105
Form Kontrol Mutu
Maksud & Tujuan
1. Sebagai alat monitoring perkembangan (trend ) mutu produk secara lebih awal
2. Sebagai alat monitoring efektifitas hasil perbaikan.
106
Form Evaluasi Mutu
Maksud dan Tujuan
1. Evaluasi terhadap pencapaian target-target mutu yang telah direncanakan melalui mix
design.
2. Mengevaluasi pencapaian mutu terhadap kriteria yang ditetapkan oleh pelanggan.
3. Sebagai alat bantu untuk menganalisa penyebab NC mutu, seperti karena alat, orang,
material, lingkungan, methode.
107
Form Analisa Mutu
Maksud dan tujuan
108
Form Penilaian Mutu
109
GAMBARAN KONSISTENSI PELAKSANAAN SISTEM
PENGENDALIAN MUTU
Sample uji mampu menjawab semua pertanyaan ( mampu telusur )
111
MAKSUD DAN TUJUAN
112
113
114
115
116
CATATAN PENGENDALIAN SISTEM MUTU
117
117
CONTOH CHEK LIST PELAKSANAAN PROSEDUR
MUTU
NO Aktifitas DWH KBJ CBT CKG PGD LA TA TAB KMY BSD
Tanggal chek list 7/5 22/4 23/4 24/4 2/5 4/5 26/4 17/4 21/4
1 Incoming inspeksi dan test barang
datang
8 Evaluasi 28 hari
perjobmix,perproyek dilakukan