Anda di halaman 1dari 5

Kata Farmakognosi berasal dari dua perkataan Yunani

yaitu Pharmakon yang berarti obat dan gnosis yang


berarti ilmu atau pengetahuan.

Jadi farmakognosi berarti pengetahuan tentang obat, di


Indonesia farmakognosi dikhususkan ilmu yang
mempelajari tentang obat dari bahan nabati, hewani dan
mineral.
Farmakognosi merupakan salah satu ilmu yang
mempelajari tentang bagian-bagian tanaman atau
hewan yang dapat digunakan sebagai obat alami yang
telah melewati berbagai macam uji seperti uji
farmakodinamik, uji toksikologi dan uji biofarmasetika.
Farmakognosi adalah sebagai bagian biofarmasi,
biokimia dan kimia sintesa, sehingga ruang lingkupnya
menjadi luas seperti yang diuraikan dalam definisi
Fluckiger. Sedangkan di Indonesia saat ini untuk
praktikum Farmakognosi hanya meliputi segi
pengamatan makroskopis, mikroskopis dan organoleptis
yang seharusnya juga mencakup indentifikasi, isolasi
dan pemurnian setiap zat yang terkandung dalam
simplisia dan bila perlu penyelidikan dilanjutkan ke arah
sintesa. Sebagai contoh Chloramphenicol dapat dibuat
secara sintesa total, yang sebelumnya hanya dapat
diperoleh dari biakkan cendawan Streptomyces
venezuela.
Alam memberikan kepada kita bahan alam darat dan
laut berupa tumbuhan, hewan dan mineral yang jika
diadakan identifikasi dan menentukan sistematikanya,
maka diperoleh bahan alam berkhasiat obat. Jika bahan
alam yang berkhasiat obat ini dikoleksi, dikeringkan,
diolah, diawetkan dan disimpan, akan diperoleh bahan
yang siap pakai atau yang disebut dengan simplisia,
disinilah keterkaitannya dengan farmakognosi.
Beberapa istilah dalam pelajaran farmakognosi antara
lain:
Simplisia : adalah bahan alamiah yang digunakan
sebagai obat yang belum mengalami pengolahan
apapun juga, kecuali dinyatakan lain, berupa bahan
yang telah dikeringkan.
Simplisia nabati : adalah simplisia berupa tanaman utuh,
bagian tanaman atau eksudat tanaman.
Eksudat tanaman : Adalah isi sel yang secara spontan
keluar dari tanaman atau isi sel dengan cara tertentu
dikeluarkan dari selnya, atau zat-zat nabati lainnya yang
dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamannya dan
belum berupa zat kimia murni.
Simplisia hewani : adalah simplisia yang berupa hewan
utuh, bagian hewan atau zat-zat yang berguna yang
dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia
murni.
Simplisia mineral : adalah simplisia yang berupa mineral
(pelikan) yang belum diolah atau dioleh dengan cara
sederhana dan belum berupa zat kimia murni.
Alkaloida : adalah suatu basa organik yang
mengandung unsur Nitrogen (N) pada umumnya berasal
dari tanaman , yang mempunyai efek fisiologis
kuat/keras terhadap manusia.
Glikosida : adalah suatu zat yang oleh enzim tertentu
akan terurai menjadi satu macam gula serta satu atau
lebih bukan zat gula. Contohnya amigdalin, oleh enzim
emulsin akan terurai menjadi glukosa + benzaldehida +
asam sianida.
Enzim : Adalah suatu biokatalisator yaitu senyawa atau
zat yang berfungsi mempercepat reaksi biokimia /
metabolisme dalam tubuh organisme.
Vitamin : adalah suatu zat yang dalam jumlah sedikit
sekali diperlukan oleh tubuh manusia untuk membentuk
metabolisme tubuh. Tubuh manusia sendiri tidak dapat
memproduksi vitamin.
Hormon : adalah suatu zat yang dikeluarkan oleh
kelenjar endokrin yang mampengaruhi faal, tubuh dan
mempengaruhi besar bentuk tubuh.
Pemerian : Adalah uraian tentang bentuk, bau, rasa,
warna simplisia, jadi merupakan informasi yang
diperlukan pada pengamatan terhadap simplisia nabati
yang berupa bagian tanaman (kulit, daun, akar, dan
sebagainya)
Dan seperti biasa. Saya akan menyediakan buku untuk
anda baca (jika anada sendiri memerlukannya). Buku ini
cetakan ketiga dan dibuat pada tahun 2004 dan buku ini
masih menggunakan kurikulum 2001.

Screenshot :
Silakan Mendownload :)
==> Download <==
Leave a Reply
Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Anda mungkin juga menyukai