Anda di halaman 1dari 52

TEKNOLOGI BAHAN JALAN & JEMBAT

ZAIRIPAN JAYA
JAYA.,
., ST
ST,,
MATERI KULIAH

1. TANAH DASAR :
 Sifat / Klasifikasi Tanah
 Persyaratan Bahan
 Stabilisasi Tanah Mekanis dan Kimia

2. LAPIS PONDASI :
 Sifat dan Gradasi Agregat
 Persyaratan Agregat
 Spesifikasi Agregat Kelas A, B, C
 Rancangan Campuran (Bleending)
MATERI KULIAH

3a. LAPIS PERMUKAAN/LAPIS PENUTUP:


 Produk Aspal (Alam dan Buatan)
 Sifat-sifat Fisis Aspal (kondisi padat dan cair)
 Persyaratan Aspal untuk Cut Back Asphalt (SC, MC, RC)
 Spesifikasi untuk BURTU, BURDA, LAPEN, LATASIR, &
Bahan Pengikat Aspal
 Persyaratan Campuran
 Job Mix Design
 Campuran Aspal Panas (Hot Mix)
MATERI KULIAH

3b. LAPIS PERMUKAAN/LAPIS PENUTUP :


 Bahan pengikat Aspal Emulsi, OGEM/DGEM
 Sifat-sifat Fisis Aspal Emulsi
 Persyaratan Aspal untuk Emultion Asphalt (SS, MS, RS)
 Campuran Aspal Dingin (Cold Mix)
 Job Mix Design
 Alternatif Bahan pengganti
MATERI KULIAH

3c. LAPIS PERMUKAAN/LAPIS PENUTUP :


 Bahan Rigid Pavement
 Sifat-sifat bahan /material
 Persyaratan Rigid Pavement
 Job Mix Formula
MATERI KULIAH

3d.BAHAN JEMBATAN BAJA :


 Landasan
 Frame
 Keeling
 Material untuk Bahan Pelengkap

3e. RECYCLING METHOD FOR FLEXIBLE PAVEMENT


STRUKTUR LAPISAN JALAN

LAPISAN PENUTUP / PERMUKAAN (SURFAC

LAPISAN PONDASI ATAS (BASE)

LAPISAN PONDASI BAWAH (SUBBASE)

LAPISAN TANAH DASAR (SUBGRADE)


50- 100 CM
LAPISAN TANAH DASAR (SUBGRADE)

Ditinjau dari muka tanah asli, lapisan tanah dasar


dibedakan atas :

A B C
SIFAT TANAH DASAR (SUBGRADE)

Sifat-sifat penting tanah dasar utk struktur jalan, adalah :


 Daya dukung & kestabilan tanah yg cukup
Tanah dasar dipadatkan terlebih dahulu sehingga
tercapai kestabilan yang tinggi terhadap perubahan
volume. Kestabilan tanah ditunjukkan oleh Nilai CBR,
perubahan CBR merupakan indikasi terjadinya
perubahan sabilitas tanah atau daya dukung tanah
 Sifat mengembang tanah (swelling) dan menyusut tanah
(shrinkage). Keduanya merupakan peristiwa perubahan
volume tanah
SIFAT TANAH DASAR (SUBGRADE)

Penyusutan tanah (shrinkage) terjadi krn adanya


PENURUNAN KADAR AIR akibat penguapan (evaporasi)
pada musim kering
Pengembangan tanah (swelling) terjadi krn adanya
PENAMBAHAN KADAR AIR akibat musim hujan
cara menangulangi :
 Mengubah gradasi butiran tanah
 Menjaga kadar air dlm tanah agar tidak mengalami
perubahan
 Kemudahan untuk dipadatkan
SIFAT TANAH DASAR (SUBGRADE)

 Kemudahan meluluskan air (drainase)


Kondisi drainase yang baik dapat menjaga kemungkinan
berbahnya kadar air pada lapisan tanah dasar
 Plastisitas dari tanah
Kemampuan tanah untuk mendeformasi pada volume
yg tetap tanpa ada retakan atau remahan
Plastisitas rendah LL < 35%
Plastisitas sedang LL < 35% - 50%
Plastisitas tinggi LL > 50%
Volume
Tanah Blm jenuh air Jenuh air

Padat (Solid) Semi Padat Plastic liquid


(Semi solid)
Indeks Plastic (IP)

Kering Batas susut/ Batas plastic/ Batas cair/ Kadar


Shrinkage limit plastic limit liquid limit
(WS=SL) (WP=PL) (WL=LL)
SIFAT TANAH DASAR (SUBGRADE)

Sifat-sifat penting tanah dasar utk struktur jalan, adalah :


 Sifat ekspansive tanah
Tanah yg mengalami perubahan kadar air dalam tanah
karena tanah mengandung mineral-mineral lempung
seperti SMEKTIT & MONTMORILONIT yg mampu
menyerap air, sehingga meningkatkan volume tanah
 Komposisi dan gradasi tanah
KLASIFIKASI TANAH DASAR (SUBGRADE)

Pemilihan jenis tanah yg dpt dijadikan tanah dasar harus


diketahui karateristik dan sifat melalui penyelidikan di
Laboratorium Mekanikan Tanah dengan menggunakan
PEDOMAN PRAKTIS, yaitu :

 KLASIFIKASI SISTEM UNIFIED (CASSAGRANDE)

 KLASIFIKASI SISTEM AASHTO/ ATAU SISTEM


CLASSIFICATION (Highway Research Board, USA)
KLASIFIKASI TANAH DASAR SISTEM UNIFIED
(CASAGRANDE)

Membedakan tanah atas 3 kelompok besar, yaitu :

 Tanah berbutir kasar, < 50% Lolos saringan No.200

 Tanah berbutir halus, > 50% Lolos saringan No. 200

 Tanah organik, dapat dikenal dari warna, bau, & sisa


tumbuhan yang terkandung di dalamnya
KLASIFIKASI TANAH DASAR SISTEM UNIFIED
(CASAGRANDE)

Klasifikasi tanah sistem UNIFIED dilakukan dengan huruf-


huruf, yaitu :
G = Kerikil (gravel)
S = Pasir (sand)
M = Lanau (silt/moam)
W = Bergradasi baik (well graded)
P = Bergradasi buruk (poor graded)
U = Bergradasi seragam (uniform graded)
KLASIFIKASI TANAH DASAR SISTEM UNIFIED
(CASAGRANDE)

Klasifikasi tanah sistem UNIFIED dilakukan dengan huruf-


huruf, yaitu :
L = Plastisitas rendah (low liquid limit)
H = Plastisitas tinggi (high liquid limit)
O = Organik (organic)

KOMBINASI DARI HURUF-HURUF INI MENGGAMBARKAN


SATU JENIS TANAH
A. PROSEDUR KLASIFIKASI DI LABORATORIUM

Tanah Berbutir Kasar Dikelompokkan berdasarkan :


 Ukuran butiran
 Bentuk gradasi butiran tanahnya,
Butiran tanah bergradasi baik, dimana campuran
antara butiran halus & kasar seimbang sehingga akan
memberikan kepadatan yang lebih baik dibandingkan
dgn tanah berbutir seragam
TANAH BERBUTIR KASAR

Tanah Berbutir Kasar dibedakan atas :

a. KERIKIL (G), untuk butiran tanah < 50% lolos saringan No. 4 dan <
50% lolos saringan No. 200

 Kerikil bersih, sangat sedikit mengandung butiran halus (< 50%


lolos saringan No. 200), dibedakan :

 GW (kerikil bergradasi baik), Cu > 4 & Cz 1-3

 GP (kerikil bergradasi buruk), Cu ≤ 4 & Cz tdk 1-3

Dimana :

Cu = D60/D10

Cz = (D30)2 / (D60 x D10)


TANAH BERBUTIR KASAR

Dimana :
D60 = Diameter butiran pada keadaan banyaknya persen
yang lolos 60%
D30 = Diameter butiran pada keadaan banyaknya persen
yang lolos 30%
D10 = Diameter butiran pada keadaan banyaknya persen
yang lolos 10%
TANAH BERBUTIR KASAR

Tanah Berbutir Kasar dibedakan atas :

 Kerikil kotor, bercampur cukup banyak butir-butir halus, (> 12% lolos
saringan No. 200), dibedakan :

 GC (kerikil lempung), butiran butiran halus yang bercampur adalah


jenis lempung

 GM (kerikil lanau), butiran butiran halus yang bercampur adalah


jenis lanau

JENIS BUTIRAN HALUS TERSEBUT DAPAT DIBEDAKAN DENGAN


MENGGUNAKAN GRAFIK CASAGRANDE
TANAH BERBUTIR KASAR

 Kerikil dengan sedikit mengandung butiran halus (>5% tetapi


<12% lolos saringan No. 200), merupakan jenis tanah
dengan dual simbol :
 Simbol I berdasarkan gradasi
 Simbol II berdasarkan jenis butiran halus yg dikandungnya
 GP- GM : Kerikil bergradasi buruk – kerikil lanau
 GP- GC : Kerikil bergradasi buruk – kerikil lempung
 GW- GM : Kerikil bergradasi baik – kerikil lanau
 GW- GC : Kerikil bergradasi baik – kerikil lempung
TANAH BERBUTIR KASAR

b. PASIR (S), untuk butiran tanah > 50% lolos saringan No. 4 dan
< 50% lolos saringan No. 200

 Pasir bersih, dibedakan :

 SW (pasir bergradasi baik), Cu > 6 & Cz 1-3

 SP (pasir bergradasi buruk), Cu & Cz tdk memenuhi nilai SW

 Pasir kotor, bercampur cukup banyak butir-butir halus, (> 12%


lolos saringan No. 200), dibedakan :

 SC (pasir lempung), butiran butiran pasir yang bercampur


dengan jenis lempung

 SM (kerikil lanau), butiran butiran pasir yang bercampur dgn


jenis lanau
TANAH BERBUTIR KASAR

 SC-SM (pasir lempung – pasir lanau), butiran butiran pasir yang


bercampur dengan jenis lempung atau jenis lanau

JENIS BUTIRAN HALUS TERSEBUT DAPAT DIBEDAKAN DENGAN


MENGGUNAKAN GRAFIK CASAGRANDE
TANAH BERBUTIR KASAR

 Pasir dengan sedikit mengandung butiran halus (>5% tetapi


<12% lolos saringan No. 200), merupakan jenis tanah
dengan dual simbol :
 Simbol I berdasarkan gradasi
 Simbol II berdasarkan jenis butiran halus yg dikandungnya
 SP- SM : Pasir bergradasi buruk – Pasir lanau
 SP- SC : Pasir bergradasi buruk – Pasir lempung
 SW- SM : Pasir bergradasi baik – Pasir lanau
 SW- SC : Pasir bergradasi baik – Pasir lempung
TANAH BERBUTIR HALUS

Dikelompokkan berdasarkan :
 Ukuran butiran
 Sifat plastisitas tanahnya,
Butiran tanah berplastisitas tinggi, mempunyai daya
dukung yang kurang baik dan peka terhadap perubahan
yang terjadi
TANAH BERBUTIR HALUS
Tanah Berbutir Halus dibedakan atas :

a. LANAU (M), merupakan jenis butiran tanah > 50% lolos saringan No.
200 dan terletak di bawah garis A pada grafik Casagrande, dibedakan
atas :

 Tanah lanau berplastisitas rendah (ML), ( LL < 50% lolos saringan No.
200).

 Tanah lanau berplastisitas tinggi (MH), ( LL > 50% lolos saringan No.
200).

b. LEMPUNG (C), merupakan jenis butiran tanah > 50% lolos saringan No.
200 dan terletak di atas garis A pada grafik Casagrande, dibedakan
atas :

 Tanah lempung berplastisitas rendah (CL), ( LL < 50% lolos saringan


No. 200).
TANAH BERBUTIR HALUS

b. LEMPUNG (C), merupakan jenis butiran tanah > 50% lolos


saringan No. 200 dan terletak di atas garis A pada grafik
Casagrande, dibedakan atas :
 Tanah lempung berplastisitas tinggi (CH), ( LL > 50% lolos
saringan No. 200).
c. LEMPUNG dan LANAU, merupakan suatu campuran tanah
yang mempunyai dual simbol, yaitu simbol lempung dan
lanau berplastisitas rendah (CL-ML). IP = 4 – 7 dan berada
di atas garis A atau semua jenis tanah berbutir halus yg
terletak pada garis A
TANAH ORGANIK (PT = Peat/Humus)

Tanah Organik dibedakan secara :


a. VISUAL
Dapat diketahui dari bau tanaman/humus & berwarna
hitam
b. LABORATORIUM
Dapat ditentukan jika batas cair (LL) dari SAMPEL
TANAH sebelum di oven dgn batas cair (LL) dari
SAMPEL TANAH sesudah di oven selama 24 jam suhu
1100C berbeda > 25%
B. PROSEDUR KLASIFIKASI DI LAPANGAN

Klasifikasi Sistem Unified secara visual di lapangan


sebaliknya dilakukan pada setiap pengambilan contoh
tanah., dgn tujuan :
 menetukan pemeriksaan yang mungkin perlu
ditambahkan.
 Pelengkap klasifikasi yang dilakukan di laboratorium
 Dipergunakan untuk mengontrol apakah contoh tanah
tidak terjadi kesalahan label
KLASIFIKASI TANAH DASAR UNTUK SIFAT
SPESIFIK JALAN RAYA
KLASIFIKASI TANAH DASAR SISTEM AASHTO

Membedakan tanah atas 3 kelompok besar, yaitu :

 Tanah berbutir kasar, < 50% Lolos saringan No.200

 Tanah berbutir halus, > 50% Lolos saringan No. 200

 Tanah organik, dapat dikenal dari warna, bau, & sisa


tumbuhan yang terkandung di dalamnya
KLASIFIKASI TANAH DASAR SISTEM AASHTO
(HOGENTOGLER DAN TERZAGHI)

Mengelompokkan tanah berdasarkan sifatnya thd beban


roda, yaitu :

 Tanah berbutir kasar, < 35% Lolos saringan No.200

 Tanah berbutir halus, > 35% Lolos saringan No. 200


KLASIFIKASI TANAH SISTEM AASHTO
PERSYARATAN BAHAN TANAH DASAR

Tanah timbunan yang digunakan utk lapisan tanah dasar :


 Tanah dasar yang ada di lokasi pekerjaan
 Tanah yg didatangkan dari tempat lain (embankment)

TANAH TIMBUNAN (FILL) / URUGAN PILIHAN


Syarat :
CBR ≥ 10%
Indeks Plastisitas ≤ 6%
PERSYARATAN BAHAN TANAH DASAR

TANAH TIMBUNAN (FILL) / URUGAN BIASA


Syarat :
CBR ≥ 6%
Bahan tdk termasuk tanah klasifikasi A-7-6 atau CH
KESIMPULAN

BAHAN TANAH DASAR (SUBGRADE) :


I. Tanah asli setempat (lokasi pekerjaan) yang diperoleh dari
hasil galian, timbunan, & kondisi asli) yang dipadatkan, jika
tanahnya BAIK;
II. Tanah yang didatangkan dari tempat lain (embankment),
jika kondisi fisik tanah pada lokasi jalan TIDAK BAIK
Syarat Tanah Baik :
 Kapasitas daya dukung atau kestabilan tanah CBR ≥ 10%
 Batas Cair/liquid limid (LL) maks 40%
 Indeks Plastisitas (IP) : 2% - 6%
KESIMPULAN

III. Tanah yang diperbaiki (Soil Improvement)/distabilisasi, yaitu


tanah yang tidak baik utk tanah dasar atau tanah
bermasalah.
Jenis Tanah Bemasalah yaitu :
a. Tanah lunak (lempung lunak dan tanah gambut)
Ciri-cirinya :
- Dpt ditembus dgn ibu jarimin sedalam 2,5 cm
- Kuat geser < 40 Kpa (dgn cara vane shear test)
- Lempung lunak banyak mengandung mineral lempung &
kandungan air > 60% (daerah rawa-rawa)
KESIMPULAN

b. Tanah Ekspansif : Tanah yang mengandung mineral lempung


SMEKTIT dan MONMOROLONIT
Ciri-cirinya atau karateristik :
- mengembang bila kadar air naik
- menyusut ketika kadar air turun
- Batas Cair/liquid limid (LL) ≥ 40%
- Indeks Plastisitas (IP) < 2%
KESIMPULAN

c. Tanah Disfesif (tanah lanau) : Tanah antara butiran yang


satu dgn lannya mudah memisahkan diri.
Ciri-cirinya atau karateristik :
- tidak terkohesi meskipun dlm keadaan basah
- mudah terosi
- Batas Cair/liquid limid (LL) ≥ 40%
- Indeks Plastisitas (IP) < 2%
KESIMPULAN

d. Pasir dan kerikil longgar/tidak padat


Ciri-cirinya atau karateristik :
- memiliki kepadatan yg rendah
- Pori-pori yg besar sehingga kompresibilitas tinggi
- daya dukung rendah
- Batas Cair/liquid limid (LL) ≥ 40%
- Indeks Plastisitas (IP) < 2%
KESIMPULAN

TEKNIK PERBAIKAN TANAH BERMASALAH (STABILISASI) :


 Secara Mekanik (fisik) : dilakukan dengan cara pemadatan
dgn mencampur tanah dgn bahan granular (butir kasar).
 Kombinasi secara Kimiawi dan Fisik : dilakukan dgn cara
mencampurkan tanah dengan bahan-bahan yang
mengandung unsur silika, kalsium yg dapat menyebabkan
terjadinya peristiwa agromelasi (butiran menjadi lebih
besar) atau grouting dan perubahan suhu, selanjutnya
dipadatkan. Bahan-bahan tersebut antara lain :
• limbah atau abu batu bara (fly ash)
• Garam dapur (NaCL)
KESIMPULAN

• limbah atau abu batubara (fly ash)


• Garam dapur (NaCL)
• Abu Sekam padi
• Bubuk arang kayu
• Kapur
• Abu Vulkanik
• Semen PC
• Serbuk batubata, dll
KESIMPULAN

TEKNIK PERBAIKAN TANAH BERMASALAH :


 Dengan Bahan Perkuatan/Inklusi/Pengekangan : dilakukan
dgn cara memperkuat daya dukung tanah dasar dan kuat
geser tanah. Bahan-bahan perkuatan tersebut antara lain :
• Kayu cerucuk
• Anyaman/tikar bambu
• Grid Bambu
• Tiang kayu
• Beton Pracetak
KESIMPULAN

• Angkur
• Bahan geosintetik (geotextile & geomembrane)
• storofoam
• dan bahan-bahan alami lainnya.
KESIMPULAN

TEKNIK PERBAIKAN TANAH BERMASALAH :


 Secara Hidrolis : dilakukan dgn cara hidrolik mengunakan
peralatan pompa. Teknik hidrolis tersebut antara lain :
• Dewatering (pengontrolan air utk pengeringanareal
penggalian utk areal tanah dasar) menggunakan sistem
pompa (pompanisasi)
• Preloading
• Drainase verikal (vertikal drain)
• Kombinasi preloading dan vertical drain
• Sumur dan parit,dsb
KESIMPULAN

TEKNIK PERBAIKAN TANAH BERMASALAH :


 Penggunaan Bahan Ringan:
• EPS dll
KESIMPULAN

MANFAAT PERBAIKAN TANAH BERMASALAH :


1. Menaikkan kapasitas daya dukung dan kuat geser;
2. Menaikkan modulus;
3. Mengurangi kompressitas;
4. Mengontrol stabilitas volume (shrinking & swelling);
5. Mengurangi kerentanan terhadap liquifikasi;
6. Memperbaiki kualitas material;
7. Memperkecil pengaruh lingkungan
Hore maen ayunan……

Anda mungkin juga menyukai