PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, potensi sumber daya manusia, peluang
pasar yang besar dan demokrasi yang relative stabil.Namun dalam keadaan yang menguntungkan
seperti itu Indonesia masih tertinggal dari laju perkembangan global saat ini. Dengan
perkembangan dunia yang sangat pesat inilah Indonesia diharapkan dapat mengikuti dan
mengejar ketertinggalan baik dari segi teknologi, pengetahuan serta ekonomi bangsa.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki peranan penting dalam mengelola dan
memanfaatkan potensi-potensi tersebut.Mulai dari memformulasikan atau merancang suatu
kebijakan hingga penetepannya dalam berbagai sektor pembangunan ditentukan oleh pegawai
negeri sipil.Untuk memainkan peran penting tersebut dibutuhkan pegawai negeri sipil yang
professional, pegawai negeri sipil professional adalah seorang pegawai negeri sipil yang mampu
memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga dapat mengerjakan berbagai tugasnya secara
efektif dan efisien.Dalam pembentukan pegawai negeri sipil yang professional tersebut dapat
dilakukan pembinaan melalui Program Pendidikan dan Latihan (diklat).
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan
Jabatan Pegawai Negeri Sipil, pada pasal 4 disebutkan jenis diklat terdiri dari 2, yaitu diklat
prajabatan dan diklat dalam jabatan. Diklat dalam jabatan dilaksanakan untuk mengembangkan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap pegawai negeri sipil agar dapat melaksanakan tugas-tugas
pemerintah dan pembangunan dengan sebaik-baiknya. Sedangkan diklat prajabatan dilaksanakan
sebagai salah satu syarat pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk menjadi
Pegawai Negeri Sipil (PNS), diklat prajabatan dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan
dalam rangka pembentukan wawasan kebangsaan, kepribadian dan etika pegawai negeri sipil,
disamping pengetahuan dasar tentang sistem penyelenggaraan pemerintahan negara, bidang
tugas, dan budaya organisasinya agar melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan
masyarakat.
B. Tujuan
Dengan adanya aktualisasi ini diharapkan PNS/ASN dapat terbentuk menjadi pelayan
masyarakat yang mempunyai profesionalisme, dengan selalu mengedepankan nilai dasar
akuntabilitas dalam tugas yang diembannya.Mempunyai semangat nasional dalam melaksanakan
1
tugasnya.Menjunjung tinggi etika yang baik dalam melayani customernya.Memiliki komitmen
mutu dalam tupoksinya, dan anti korupsi dalam melaksanakan kegiatan tugasnya.
Penyelenggaran Diklat Prajabtan bertujuan membentuk PNS yang profesional yaitu PNS
yang karakternya dibentuk oleh nilai – nilai dasar profesi PNS, sehingga mampu melaksanakan
tugas dan perannya secara profesional. Adapun tujuan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi PNS
yang penulis laksanakan di lingkungan Kementerian Dalam Negeri adalah:
1. Mampu menerapkan nilai-nilai Akuntabilitas sehingga memiliki tanggung jawab dan
integritas terhadap apa yang dikerjakan.
2. Mampu Menerapkan Nilai-nilai Nasionalisme sehingga bekerja atas dasar semangat
nilai-nilai Pancasila.
3. Mampu Menerapkan Nilai-nilai Etika Publik sehingga menciptakan lingkungan
pelayanan masyarakat yang baik
4. Mampu Menerapkan Nilai-nilai Komitmen Mutu sehingga mewujudkan pelayanan
yang prima terhadap masyarakat yang datang ke tempat pelayanan publik
5. Mampu Menerapkan Nilai-nilai Anti korupsi sehingga bisa mewujudkan sikap
disiplin maupun menjaga kedisiplinan.
C. Manfaat
Adapun manfaat Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi PNS yang penulis lakukan agar
bisa berguna bagi:
1. Diri sendiri sehingga mampu menjadi ASN yang terampil professional di
bidangnya.
2. Pimpinan sehingga mampu menjalankan Perintah sesuai dengan kaidah yang
berlaku dan berdaya guna.
3. Rekan-rekan kerja sehingga mampu menciptakan lingkungan kerja yang
harmonis.
4. Pasien sehingga pelayanan yang di peroleh memuaskan dan bermutu.
5. Lingkungan masyarakat sehingga mampu menciptakan pelayanan yang prima
dan berdaya guna bagi masyarakat sekitar.
6. Negara sehingga mampu menjadi abdi Negara yang bekerja dengan sepenuh hati
demi terciptanya NKRI yang berdaulat, adil dan makmur.
BAB II
PENCAPAIAN AKTUALISASI DAN ANALISIS DAMPAK
3
2 Melakukan Mempersiapkan alat-alat medis Terlaksana
Pemeriksaan Fisik sederhana (tensimeter,stetoskop,
Pada Pasien thermometer dan penlight)
Melakukan prosedur pencegahan
infeksi dengan mencuci tangan
menggunakan sabun/cairan
antiseptik sebelum dan sesudah
pemeriksaan.
Menjelaskan tindakan yang akan
dilakukan.
Melakukan pemeriksaan fisik
secara sistematis dan terarah.
Mencatat hasil pemeriksaan
pada status rekam medis.
4
keluhan/diagnosa sementara
pasien.
Menandatangani surat rujukan
dan menyerahkan pada
paramedis untuk di beri nomor
surat dan stempel.
6 Melakukan Melakukan anamnesa, Terlaksana
pemeliharaan pemeriksaan fisik dan
kesehatan bayi dan menegakkan diagnosa.
balita di poli Mencatat semua pemeriksaan di
kesehatan ibu dan status rekam medis.
Anak
7 Memberikan Melakukan koordinasi dengan Terlaksana
pengobatan pada bidan desa untuk menentukan
lansia. kapan dan dimana akan
diadakan posyandu lansia. Dan
diumumkan melalui
mesjid/mushalla.
Mempersiapkan peralatan dan
obat-obatan yang akan
digunakan pada posyandu lansia.
Melakukan pengobatan Lansia.
8 Memberikan Menyapa pasien Tidak terlaksana
pelayanan berupa Mengisi data pasien yang
surat keterangan dibutuhkan.
berbadan sehat Melaksanakan pemeriksaan fisik
(TB, BB, TD, Gol.darah)
Jika diperlukan dilakukan
pemeriksaan penunjang seperti
laboratorium.
Menulis dan menandatangani
surat keterangan sehat apabila
memang berbadan sehat
9 Pelayanan IGD Menerima dan menyapa pasien Terlaksana
dengan ramah.
Mempersilahkan pasien
berbaring di tempat tidur.
Menanyakan keluhan pasien.
Memberikan pemeriksaan dan
tindakan sesuai dengan
5
kebutuhan pasien.
Memberi terapi sesuai dengan
penyakit pasien.
10 Melakukan visite Membaca rekam medis pasien Terlaksana
rawat inap rawat inap.
Menyiapkan peralatan medis
yang dibutuhkan.
Mengikut sertakan perawat,
bidan dan ahli gizi dalam visite.
Mencuci tangan sebelum dan
sesudah memeriksa pasien.
Anamnesis pasien.
Melakukan pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang lain
jika diperlukan.
Melakukan terapi lanjutan.
6
menderita maag/dyspepsia. Saya tidak akan membeda - bedakan pasien berdasarkan
status sosial atau hubungan kekeluargaan.
7
3. Kegiatan : Penulisan resep obat
Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik saya akan menegakkan diagnosa
dan memberikan terapi secara rasional sesuai kaidah peresepan rasional kepada pasien.
Sebelum menulis resep obat di kertas resep terlebih dahulu harus di cocokan identitas
pasien yang tertera diresep obat, karena resep obat yang diberikan kepada dokter telah di
tuliskan identitasnya langsung diloket pendaftaran. Jadi harus diwaspadai tertukarnya
resep obat pasien dengan pasien yang lain. Saya tidak akan melakukan kerjasama dengan
pabrik farmasi manapun selama masih berstatus ASN dan didalam jam kerja.
Lampiran 3 : foto copy status dan resep
Foto kegiatan
8
5. Kegiatan : Memberikan surat rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut.
9
diberikan berdasarkan penyakit pasien yang memang tidak dapat ditangani di puskesmas
karena keterbatasan sarana dan prasarana puskesmas bukan berdasarkan atas permintaan
pasien atau karena hubungan kekerabatan.
12
9. Pelayanan IGD
13
Saya lanjutkan dengan pemeriksaan fisik dengan sistematis, cepat, tepat sesuai
indikasi penyakit pasien. Dan saya tidak lupa meminta izin kepada pasien sebelum
melakukan pemeriksaan fisik.
Lampiran : foto kegiatan dan foto copy status
Sebelum melakukan visite saya terlebih dahulu melakukan proteksi diri dengan
menggunakan sarung tangan karena ada kecurigaan pasien yang dirawat menderita
Hepatitis.
14
Saya melakukan anamnesa kepada pasien dengan bersahabat dan berempati,
tentang apa yang dirasakannya saat ini? Bagaimana tidurnya tadi malam? Nyenyak atau
tidak? Makannya sudah mulai berselera atau belum? Setelah mendengarkan semua
keluhan pasien, saya akan meminta izin pasien untuk melakukan pemeriksaan fisik sesuai
dengan kompetensi dan SOP saya sebagai dokter umum. Dalam melakukan pemeriksaan
fisik saya tidak membedakan perlakuan terhadap pasien.
Selanjutnya saya akan mencatat semua keluhan di status pasien sesuai dengan
informasi yang saya dapatkan dari pasien dan dapat saya pertanggung jawabkan.
Saya akan memberikan terapi tambahan jika dibutuhkan oleh pasien atau
melanjutkan terapi yang sebelumnya.
15
resep pada BAB II 1.b
2 Melakukan pemeriksaan fisik Terlaksananya kegiatan pemeriksaan fisik
pasien pada tanggal 18 November 2015 – 03
desember 2015 dengan aman dan terkendali,
dimana pemeriksaan fisik pasien sebanyak
127 orang. Kegiatan pencatatan rekam medis
ini memiliki lampiran, foto dan status rekam
medis rekam medis pada BAB II 1.b
3 Melakukan penulisan resep Terlaksana kegiatan penulisan resep pada
tanggal 18 November 2015 – 03 Desember
2015 dengan aman dan terkendali, dimana
penulisan resep pasien sebanyak 127 orang.
Kegiatan penulisan resep ini memiliki
lampiran, foto dan status rekam medis pada
BAB II 1.b
4 Melakuka pengisian rekam medis Terlaksananya pengisian rekam medis pada
tanggal 18 november – 03 desember 2015
dengan aman dan terkendali sebanyak 127
orang. Kegiatan ini memiliki lampiran,foto
dan status rekam medis pada BAB II 1.b
5 Memberikan surat rujukan ke Terlaksananya pemberian surat rujukan ke
fasilitas kesehatan tingkat lanjut. fasilitas kesehatan tingkat lanjutan dengan
aman dan terkendali pada tanggal 18
November – 03 Desember 2015 sebanyak 12
orang. Kegiatan ini memiliki lampiran,foto,
foto copy rujukan dan rekapan rujukan di
poli umum pada BAB II 1.b
16
berbadan sehat. saat saya bertugas di poli umum tidak ada
pasien yang meminta surat keterangan
berbadan sehat.
9 Pelayanan IGD Terlaksannya pelayanan IGD dengan aman
terkendali dari tanggal 18 November – 03
desember 2015 sebanyak 12 orang. Kegiatan
ini memiliki lampiran foto kegiatan dan foto
copy status pada BAB II 1.b
10 Melakukan visite pasien rawat inap Terlaksananya visite pasien rawat inap
dengan aman terkendali dari tanggal 18
november – 03 desember 2015 sebanyak 5
orang. Kegiatan ini memiliki Lampiran foto
status dan foto kegiatan pada BAB II 1.b
Akuntabilitas
Saya akan menulis resep dengan rasa
tanggung jawab dengan keilmuan yang saya
miliki.
Anti Korupsi (kolusi)
Saya tidak akan bekerja sama dengan
siapapun termasuk perusahaan farmasi.
4 Melakuka pengisian rekam medis Akuntabilitas
mengisi status rekam medis saya akan
bertanggung jawab, jujur dan tidak akan
merekayasa.
Komitmen mutu
Saya akan mengisi status rekam medis
dengan benar
Anti Korupsi
Saya akan memberikan surat rujukan secara
jujur sesuai indikasi, bukan karena
permintaan pasien, atau dibayar.
6 Melakukan pemeliharaan kesehatan Komitmen mutu
Sebelum memulainya saya akan menyapa
bayi dan balita di poli kesehatan ibu
orang tua pasien dan pasien dengan ramah
dan Anak
dan sopan.
Nasionalisme
Saya melayani pasien tanpa diskriminasi
suku / agama.
7 Memberikan pengobatan lansia Nasionalisme
saya akan bersikap peri kemanusiaan dan
menghormati jiwa pasien bagaimanapun
18
kondisi fisiknya.
Anti korupsi
saya tidak akan membeda – bedakan pasien
menurut status sosial dan ekonomi.Dan tidak
melakukan pungli.
8 Memberikan surat keterangan Tidak terlaksananya kegiatan ini karena pada
berbadan sehat. saat saya bertugas di poli umum tidak ada
pasien yang meminta surat keterangan
berbadan sehat.
9 Pelayanan IGD Etika publik
saya akan meminta izin untuk melakukan
pemeriksaan, memberi tahukan dan meminta
persetujuan untuk setiap tindakan medis.
Komitmen mutu
memeriksa pasien dengan teliti sesuai dengan
kompetensi.
Anti Korupsi
Tidak membeda – bedakan perlakuan
terhadap pasien yang diperiksa.(Nepotisme)
Akuntabilitas
Memberikan terapi lanjutan sesuai dengan
apa yang ditemukan jujur, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
19
4. Kontribusi hasil kegiatan terhadap visi dan misi organisasi
3 Melakukan penulisan resep Hasil yang didapat dari penulisan resep akan
menunjang pelaksanaan misi puskesmas
Palupuh yang terkait dengan misi :
Memelihara dan meningkatkan pelayanan
kesehatan yang bermutu terjangau dan
profesional.
Memelihara dan meningkatkan kesehatan
individu, keluarga,dan masyarakat beserta
lingkungan yang madani.
4 Melakukan pengisian rekam medis Hasil yang didapat dari pengisian rekam
medis akan menunjang pelaksanaan misi
puskesmas Palupuh yang terkait dengan
misi :
6 Melakukan pemeliharaan kesehatan Hasil yang didapat dari poli KIA akan
21
bayi dan balita di poli kesehatan ibu menunjang pelaksanaan misi puskesmas
dan Anak Palupuh yang terkait dengan misi :
Memelihara dan meningkatkan pelayanan
kesehatan yang bermutu terjangau dan
profesional.
Memelihara dan meningkatkan kesehatan
individu, keluarga,dan masyarakat beserta
lingkungan yang madani.
22
10 Melakukan visite pasien rawat inap Hasil yang didapat dari visite pasien rawat
inap akan menunjang pelaksanaan misi
puskesmas Palupuh yang terkait dengan
misi :
Memelihara dan meningkatkan pelayanan
kesehatan yang bermutu terjangau dan
profesional.
Memelihara dan meningkatkan kesehatan
individu, keluarga,dan masyarakat beserta
lingkungan yang madani.
23
Peduli
4 Melakukan pengisian rekam medis Nilai-nilai dasar tersebut pada melakukan
pemeriksaan fisik, terkait dengan nilai-nilai
yang berlaku pada Puskesmas palupuh yaitu
Jujur
Tanggung jawab
Peduli
5 Memberikan surat rujukan ke Nilai-nilai dasar tersebut pada memberikan
fasilitas kesehatan tingkat lanjut. surat rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat
lanjut , terkait dengan nilai-nilai yang
berlaku pada Puskesmas palupuh yaitu
Jujur
Tanggung jawab
Peduli
1. Analisis dampak apabila kelima nilai dasar tersebut tidak melandasi kegiatan
Melakukan anamnesa
Etika publik
Jika saya tidak melakukan anamnesa dengan nilai-nilai etika publik seperti tidak
bersikap ramah dan menghargai pasien maka akan muncul penilaian kurang baik terhadap
citra ASN sebagai dokter, dianggap bahwa tenaga medis yang acuh tak acuh terhadap
pasien atau cuek sehingga pasien merasa tidak dilayani dengan baik sehingga jumlah
kunjungan berobat ke puskesmas berkurang.
Komitmen mutu
Jika saya tidak melakukan anamnesa dengan komitmen mutu sehingga tercipta
komunikasi yang tidak efektif antara dokter dan pasien. Dalam menegakkan diagnosa pun
dapat terjadi kesalahan sehingga pasien merasa kurang yakin terhadap dokter dan
mengakibatkan penurunan jumlah kunjungan berobat ke puskesmas.
Anti korupsi
Jika saya melakukan anamnesa tidak menyertainya dengan Nilai-nilai Anti korupsi
maka masyarakat yang datang berobat akan merasa tidak diperlakukan secara adil karna
menunggu lama dan di panggil tidak sesuai dengan nomor urut, dan adanya anggapan dari
masyarakat jika pasien umum lebih dilayani dengan baik daripada pasien BPJS.
Etika Publik
Jika saya melakukan pemeriksaan fisik tidak menyertai nilai – nilai etika publik
dengan berkomunikasi kurang baik serta tidak menjelaskan terlebih dahulu tindakan yang
25
akan dilakukan dan tidak meminta persetujuan pada pasien. Maka pasien bisa saja
beranggapan dilecehkan atau dituduh melakukan mal praktek.
Komitmen Mutu
Jika saya melakukan pemeriksaan fisik tidak menyertai nilai – nilai komitmen
mutu dengan tidak melakukan pemeriksaan fisik secara tidak profesional dan sesuai SOP
tapi melakukan pemeriksaan fisik yang asal-asalan sehingga timbul ketidakpercayaan
pasien terhadap saya.
Nasionalisme
Jika saya tidak melakukan pemeriksaan fisik tidak menyertai nilai – nilai
nasionalisme . Melakukan pemeriksaan fisik ini saya akan tidak bersikap adil dan tidak
menghormati jiwa pasien maka pasien akan malas berobat ke puskesmas.
Akuntabilitas
Jika saya tidak melakukan penulisan resep obat tidak menyertai nilai – nilai
akuntabilitas dengan menulis resep tidak berdasarkan keilmuan yang saya miliki akan
mengakibatkan fatal bagi kesehatan pasien.
26
Jika saya tidak melakukan penulisan resep obat tidak menyertai nilai – nilai
komitmen mutu dalam pengisian rekam medis sehingga rekam medis tidak lagi dapat di
pertanggungjawabkan kebenarannya.
Anti Korupsi
Jika saya tidak melakukan Memberikan surat rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut
tidak menyertai nilai – nilai anti korupsi dengan meminta bayaran kepada pasien jika mau
dirujuk akan timbul citra sebagai dokter koruptor.
Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita di poli kesehatan ibu dan Anak
Komitmen mutu
Jika saya tidak Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita di poli kesehatan ibu
dan Anak tidak menyertai nilai – nilai komitmen mutu dengan tidak menyapa pasien dengan
ramah akan terbentuk citra dokter yang sombong.
Nasionalisme
Jika saya tidak Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita di poli kesehatan ibu
dan Anak tidak menyertai nilai – nilai nasionalisme, saya akan membeda-bedakan pasien
berdasarkan status sosial dan ekonomi, hubungan kekeluargaan dan semakin kuat lah citra
sombong.
Pelayanan IGD
Etika publik
Jika saya melakukan pemeriksaan fisik pelayanan di IGD tidak menyertai nilai –
nilai etika publik dengan berkomunikasi kurang baik serta tidak menjelaskan terlebih
dahulu tindakan yang akan dilakukan dan tidak meminta persetujuan pada pasien. Maka
pasien bisa saja beranggapan dilecehkan atau dituduh melakukan mal praktek.
Komitmen mutu
Jika saya melakukan pemeriksaan fisik di IGD tidak menyertai nilai – nilai
komitmen mutu dengan tidak melakukan pemeriksaan fisik secara tidak profesional dan
sesuai SOP tapi melakukan pemeriksaan fisik yang asal-asalan sehingga timbul
ketidakpercayaan pasien terhadap saya.
Melakukan visite rawat inap
Etika publik
Jika saya melakukan pemeriksaan fisik visite pasien rawat inap tidak menyertai
nilai – nilai etika publik dengan berkomunikasi kurang baik serta tidak menjelaskan
terlebih dahulu tindakan yang akan dilakukan dan tidak meminta persetujuan pada pasien.
Maka pasien bisa saja beranggapan dilecehkan atau dituduh melakukan mal praktek.
Anti Korupsi
Jika saya tidak Melakukan visite rawat inap tidak menyertai nilai – nilai anti korupsi
dengan memungut biaya kepada pasien maka akan memberatkan pasien sehingga timbul
anggapan dokter koruptor.
Akuntabilitas
Jika saya tidak Melakukan visite rawat inap tidak menyertai nilai – nilai akuntabilitas
dengan mencatat perjalanan penyakit pasien dengan merekayasa tanpa memeriksa pasien makan
kita akan dianggap dokter yang tidak peduli terhadap pasien.
28
BAB III
KENDALA DAN CARA MENGATASI
KENDALA
1. Tidak terlaksananya kegiatan memberikan pelayanan surat keterangan
berbadan sehat karena saat saya bertugas di poli umum tidak ada pasien yang meminta
surat keterangan berbadan sehat.
2. Tempat pelaksanaan pengobatan lansia yang kurang layak yakni di teras
mesjid sehingga menghalangi saya untuk melakukan pemeriksaan fisik lebih lanjut
karena ruangannya terbuka.
3. Banyaknya pasien yang tidak paham dengan peraturan BPJS mengenai
rujukan ke faskes tingkat lanjut sehingga penyakit yang masih bisa ditangani di
puskesmas tapi malah minta rujukan ke rumah sakit karena mempunyai kartu BPJS.
CARA MENGATASI
2. Melakukan koordinasi lagi kepada ninik mamak/kepala jorong untuk
menentukan dimana tempat pengganti yang lebih layak untuk dilaksanakannya posyandu
lansia.
3. Memberikan penjelasan kepada pasien jika menggunakan kartu BPJS
bukan berarti semaunya saja untuk meminta rujukan tetapi syarat dan ketentuan berlaku.
29
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat ditalik oleh penulis adalah dengan menerapkan nilai-nilai dasar
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi menjadi dasar
bagi Aparatur Sipil Negara dalam menjalankan tugas-tugas dan kewajiban dalam instansi kerja.
Dengan adanya pendidikan dan pelatihan prajabatan pola baru yang lebih menekankan
pentingnya internalisasi dan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara di lingkup
kerja, diharapkan adanya aparatur negara yang profesional serta menjadi pelayan msyarakat yang
benar-benar mencerminkan seorang aparatur dalam melaksanakan pelayanan publik.
Sebagai pelayan publik kita harus bekerja dengan memberikan pelayanan yang terbaik
bagi masyarakat, dengan menerapkan nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Rancangan aktualisasi yang berisi rancangan kegiatan yang
akan dilakukan di unit kerja dapat digunakan oleh peserta diklat dalam mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar ANEKA. Dengan rancangan ini diharapkan mampu meningkatkan kinerja peserta
diklat dalam menjalankan tugas dan fungsi di instansi tempat bekerja.
SARAN
Penulis memberikan saran kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk
menerapkan nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi demi terciptanya kualitas pelayanan publik yang baik.
31