Anda di halaman 1dari 9

1

GAWAT ABDOMEN

PENDAHULUAN
- menggambarkan keadaan klinik akibat kegawatan di rongga abdomen yang
biasanya timbul mendadak dengan nyeri sebagai keluhan utama

persarafan sensorik organ abdomen


organ/struktur saraf tingkat persarafan
bagian tengah diafragma N. frenikus C3-5
tepi diafragma, lambung, pleksus seliakus Th6 -9
pankreas, kantung empedu, usus
halus
apendiks, kolon proksimal, dan pleksus mesenterikus Th10-11
organ panggul
kolon distal, rektum, ginjal, ureter, N. splanknikus kaudal Th11-L 1
dan testis
buli-buli, rektosigmoid pleksus hipogastrikus S2-S4

NYERI PERUT
Jenis Nyeri Perut
1. NYERI VISERAL
↔ terjadi jika terdapat rangsangan pada organ/struktur dalam rongga abdomen
(ex : trauma/radang)
↔ peritoneum viserale (menyelimuti organ abdomen) dipersarafi oleh sistem
saraf otonom dan tidak peka terhadap rabaan/pemotongan →
sayatan/penjahitan pada usus tidak dirasakan oleh pasien
↔ jika dilakukan tarikan/regangan yang berlebihan pada otot yang
menyebabkan iskemi (ex : kolik/radang) → timbul nyeri → tidak dapat
menunjukkan secara tepat letak nyeri → disebut juga nyeri sentral
↔ pola khas nyeri sesuai dengan persarafan embrional organ :
→ GI track berasal dari usus depan (foregut) : lambung, duodenum, sistem
hepatobilier dan pankreas → nyeri di ulu hati/epigastrium
→ GI track berasal dari usus tengah (midgut) : usus halus dan usus besar
sampai pertengahan kolon transversum → nyeri di umbilikus
→ GI track berasal dari usus belakang (hindgut) : pertengahan kolon
transversum sampai kolon sigmoid, buli-buli dan rektosigmoid → nyeri
di perut bagian bawah

Created by dr. Doni Kurniawan


2

2. NYERI SOMATIK
↔ terjadi karena rangsangan pada bagian yang dipersarafi oleh saraf tepi (ex :
regangan pada peritoneum parietale, dan luka pada dinding abdomen)
↔ nyeri seperi ditusuk/disayat → pasien dapat menunjukkan secara tepat letak
nyeri → rangsangan yang menyebabkan nyeri → berupa rabaan, tekanan,
rangsang kimiawi, proses radang

letak nyeri somatik.


letak organ
abdomen kanan atas kantung empedu*, hati, duodenum, pankreas, kolon,
paru, miokard
epigastrium lambung*, pankreas, duodenum, paru, kolon
abdomen kiri atas limpa*, kolon, ginjal, pankreas, paru
abdomen kanan bawah apendiks*, adneksa*, sekum, ileum, ureter
abdomen kiri bawah kolon*, adneksa*, ureter
suprapubik buli-buli*, uterus, usus halus
periumbilikal usus halus
pinggang pankreas*, aorta, ginjal
bahu diafragma*
* = organ yang paling sering

Letak Nyeri Perut


- nyeri viseral suatu organ → sesuai letaknya dengan asal organ tersebut pada masa
embrional
- nyeri somatik → dekat dengan organ sumber nyeri

Sifat Nyeri Perut


1. NYERI ALIH
↔ terjadi jika suatu segmen persarafan melayani > 1 daerah (ex : diafragma
berasal dari regio leher C 3-5 pindah ke bawah pada masa embrional →
rangsangan pada diafragma oleh perdarahan/peradangan akan dirasakan di
bahu) → inervasi diafragma dan bahu oleh saraf servikal (rami nervus C 3-4-
5 dan nervus frenikus)
↔ nyeri bilier → awal di epigastrium/hipokondrium kanan → nyeri alih
(reffered pain) → ke pinggang dan ujung belikat punggung (titik Boas)
↔ kelainan organ dan struktur retroperitoneal (pankreas, ginjal) → nyeri
pinggang
Created by dr. Doni Kurniawan
3

↔ kelainan uterus dan rektum → nyeri di regio sakrum


↔ abses/radang di bawah diafragma, trauma permukaan atas limpa/hati,
rangsangan pleura/peritoneum → nyeri bahu
↔ kolesistitis akut → nyeri di ujung belikat punggung
2. NYERI RADIASI
↔ ad nyeri yang menyebar di dalam sistem/jalur anatomi yang sama
↔ kolik pielum ginjal/ureter → nyeri dirasakan di alat kelamin luar (labium
mayora/testis) dan daerah inguinal
3. NYERI PROYEKSI
↔ ad nyeri yang disebabkan oleh rangsangan sensorik akibat
cedera/peradangan saraf
↔ post amputasi → nyeri fantom
↔ herpes zoster → nyeri di dinding abdomen sebelum gejala dan tanda herpes
zoster menjadi jelas (nyeri perifer setempat)
4. HIPERESTESI/HIPERALGESI
↔ sering ditemukan di kulit jika ada peradangan pada rongga di bawahnya
↔ rangsangan peritoneum parietale (peritonitis lokal/umum) → nyeri
tekan/gerak/batuk/lepas, tanda defans muskuler, serta hiperestesi kulit
setempat
5. NYERI KONTINYU
↔ akibat rangsangan peritoneum parietale → nyeri dirasakan terus-menerus
karena berlangsung terus
↔ peritonitis → defans muskuler → untuk melindungi bagian yang meradang
dan menhindari gerakan/tekanan setempat
↔ perdarahan di GI track → tidak nyeri → nyeri → jika rangsang peritoneum
6. NYERI KOLIK
↔ ad nyeri viseral akibat spasme otot polos berongga dan biasanya disebabkan
oleh hambatan pasase dalam organ tersebut (obstruksi usus, batu ureter, batu
empedu, pe↑ tekanan intraluminer)
↔ nyeri karena hipoksia jaringan dinding saluran
↔ khas : trias (nyeri perut hilang timbul, mual/muntah, gerak paksa/gelisah)
7. NYERI ISKEMIK
↔ berupa nyeri yang sangat hebat, menetap, dan tidak menyurut → merupakan
tanda adanya jaringan yang terancam nekrosis → > lanjut → tampak tanda
intoksikasi umum (takikardi,KU ↓, dan syok karena resorbsi toksin dari
jaringan nekrosis
8. NYERI PINDAH
↔ nyeri berubah sesuai dengan perkembangan patologi
↔ apendisitis (sebelum radang mencapai permukaan peritoneum) → nyeri
viseral dirasakan di epigastrium/umbilikus disertai mual/muntah (karena
apendiks midgut) → setelah radang terjadi di seluruh dinding termasuk
peritoneum viserale → nyeri di perut kanan bawah (nyeri akibat rangsangan

Created by dr. Doni Kurniawan


4

peritoneum yang merupakan nyeri somatik) → apendisitis gangrenosa


(apendiks mengalami nekrosis dan gangren) → nyeri berubah menjadi nyeri
iskemik (yang hebat, menetap, dan tidak menyurut) → penderita jatuh dalam
keadaan toksis
↔ perforasi tukak lambung/duodenum (isi duodenum : cairan asam garam dan
empedu) → nyeri sangat tajam dan hebat di epigastrium/perut bagian atas →
berpindah melalui jalan di sebelah lateral kolon asendens sampai ke rongga
perut kanan bawah (fossa iliaka kanan bawah) sekitar sekum → nyeri ↓ →
karena mengalami pengenceran

MULA NYERI dan BERATNYA


- perforasi organ berongga → rangsangan peritoneum (akibat kimia) dan intensitas
nyerinya → > cepat → dibandingkan proses inflamasi bakteri
- sehat → tiba-tiba nyeri perut hebat → biasanya karena → obstruksi , perforasi, dan
puntiran
- nyeri bertahap → menjadi hebat → biasanya karena → proses radang
(kolesistitis/pankreatitis akut)

POSISI PASIEN
- pankreatitis akut → pasien berbaring pada sisi sebelah kiri → dengan fleksi pada
tulang belakang, panggul, dan lutut → kadang duduk dengan fleksi sendi panggul
dan lutut
- abses hati → berjalan sedikit membungkuk dengan menekan daerah perut bagian
atas → seakan-akan menggendong absesnya
- apendisitis akut (retrosekum) → berbaring dengan fleksi pada sendi panggul (usaha
untuk melemaskan otot psoas yang teriritasi)
- iritasi diafragma → merasa nyaman pada posisi ½ duduk (memudahkan bernapas).
- peritonitis lokal/umum → tidak dapat bergerak (karena nyeri)
- kolik → gelisah sampai berguling-guling

Created by dr. Doni Kurniawan


5

PEMERIKSAAN
Anamnesis
- permulaan nyeri : kapan mulai, mendadak/berangsur
- letaknya : menetap, pindah/beralih
- sifatnya : ditusuk, tekanan, terbakar, irisan, bersifat kolik
- perubahannya : bandingkan dengan permulaan
- lamanya : apakah berkala
- faktor yang mempengaruhi (memperingan/memberatkan) : sikap tubuh, makanan,
minuman, napas dalam, batuk, bersin, defekasi, miksi

Pemeriksaan Fisik
1. UMUM
↔ inspeksi umum
→ KU, wajah
↔ tanda sistemik
→ dehidrasi, perdarahan, syok, infeksi, VS (suhu rektal dan aksiler)
2. ABDOMEN
↔ inspeksi
↔ auskultasi
↔ perkusi (uji perkusi tinju)
↔ palpasi (distensi, defans muskuler)
↔ uji khusus :
→ uji iliopsoas (informasi regio retroperitoneal) : angkat tungkai dengan
lutut ekstensi → diberi tekanan melawan gerak tungkai (m.iliopsoas
dipaksa berkontraksi kuat) → nyeri di bagian belakang di dalam perut →
curiga ada proses radang akut/abses perut yang tertekan saat m.iliopsoas
menebal karena kontraksi
→ uji obturator (informasi regio panggul) : tungkai diputar endorotasi dan
eksorotasi pada posisi menekuk 90° di lutut maupun lipat paha → nyeri
→ curiga ada proses radang di daerah m.obturator
→ uji perkusi tinju (informasi regio subfrenik) : tangan kiri terbuka lebar
pada daerah dinding toraks (pertengahan aksila dan SIAS), tangan kanan
meninju diatas tangan kiri → terjadi getaran di dalam karena benturan
ringan → nyeri → curiga ada radang akut/abses di ruang subfrenik
(antara hati dan diafragma)
↔ pintu hernia
↔ alat kelamin eksterna laki-laki/perempuan
↔ rektal/vaginal toucher (rt : obstruksi usus → ampula kolaps, karena juga
kosong gas. paralisis usus → ampula melebar/dilatasi)

Created by dr. Doni Kurniawan


6

Tanda pemeriksaan fisik pada gawat abdomen


keadaan tanda klinis
awal perforasi saluran cerna/saluran lain awal : abdomen cekung, tegang ; lanjut :
bunyi usus/pekak hati hilang, nyeri
tekan, defans muskuler
peritonitis penderita tidak bergerak, bunyi usus
hilang (lanjut), nyeri batuk/gerak/lepas,
defans muskuler, tanda infeksi umum,
KU ↓
massa infeksi/abses massa nyeri (abdomen, pelvik, rektal),
nyeri tinju, uji lokal (psoas/obturator),
tanda umum radang
obstruksi usus distensi ; peristaltik hebat (kolik usus)
tampak di dinding perut, terdengar
(borgorigmi), terasa (oleh penderita
yang bergerak) ; rangsangan peritoneum
(-)
ileus paralitik distensi, peristaltik (-), NT lokal (-)
iskemia/strangulasi distensi (±), bunyi usus (±), nyeri hebat,
nyeri tekan (±), jika kena usus maka
keluar darah dari rektum, tanda toksis
perdarahan anemis, syok, distensi (±), berdenyut
jika aneurisma aorta, nyeri tekan lokal
(KET), cairan bebas (pekak geser)

Pemeriksaan Penunjang
- lab : hb dan ht (perdarahan/dehidrasi), leuko (proses infeksi/radang), trombo dan
faktor koagulasi (persiapan bedah dan menegakkan kemungkinan DF/DHF)
- FPA (memastikan adanya tanda peritonitis, udara bebas, obstruksi/paralisis usus)
- USG ( diagnosis kelainan hati, saluran empedu, dan pankreas)

Created by dr. Doni Kurniawan


7

PENYEBAB
penyebab contoh
radang apendisitis/pankreatitis/kolesistitis/adneksitis
akut,
perforasi apendiks/tukak lambung/usus tifus
ilues obstruktif hernia inkarserata,
volvulus usus
iskemia hernia strangulata,
volvulus usus,
kelainan/penyumbatan vaskuler
perdarahan KET,
ruptur aneurisma
cedera perforasi organ berongga,
perdarahan limpa/hati

DIAGNOSIS
1. NYERI SENTRAL
↔ nyeri+syok → curiga volvulus usus halus, KET, pankreatitis akut, oklusi
koroner jantung/vena mesenterika, dan ruptur aneurisma aorta.
↔ nyeri+defans muskuler → perforasi tukak peptik/saluran cerna
2. KOLIK
↔ nyeri+muntah+distensi abdomen+tanpa defans muskuler → curiga obstruksi
usus halus
3. NYERI LOKAL dan RANGSANG
↔ peritoneum lokal (nyeri lokal+nyeri tekan lokal+defans muskuler lokal)
→ perut kanan atas → abses amuba (hati), kolesistitis akut, perforasi tukak
peptik
→ perut kiri atas → abses/ruptur limpa, infark jantug, pankreatitis akut
(karena ekor pankreas terletak di kiri atas dan mencapai hilus limpa)
→ perut kanan bawah → apendisitis/adneksitis (PID) akut
→ perut kiri bawah → adneksitis (PID)/divertikulitis sigmoid akut
↔ obstruksi usus
→ obstruksi usus halus → nyeri kolik+muntah+distensi+peristaltik ↑ →
curiga hernia strangulata
→ volvulus usus halus → nyeri akut, tidak lama, menetap+muntah+palpasi
teraba massa yang nyeri dan bertambah besar+syok
→ invaginasi usu halus (> bayi) → nyeri kolik+defekasi lendir
darah+palpasi teraba massa yang mudah digerakkan (kanan ke kiri
melalui epigastrium)
Created by dr. Doni Kurniawan
8

→ ilues obstruksi usus besar → nyeri kolik (±), muntah (±), distensi,
defekasi/flatus (-) → jika penyebabnya volvulus sigmoid → perut mem
>> → px RT : teraba massa di rektum/terdapat darah dan lendir → curiga
karsinoma rektum
↔ perforasi
→ perforasi tukak peptik → khas ditandai oleh perangsangan peritoneum →
mulai di epigastrium → meluas ke seluruh peritoneum → akibat
peritonitis generalisata
→ perforasi ileum (thypus abdominal) → terjadi pada penderita febris ± 2
minggu, nyeri kepala, batuk, malaise → kemudian nyeri perut, nyeri
tekan, defans muskuler, KU ↓
↔ kolitis
→ kolitis amuba → defekasi lendir, darah , tanda perforasi ± → pada kolitis
nekrotikans → KU ↓
→ abses amuba hati → nyeri lokal, hepatomegali, nyeri bahu
↔ trauma
→ trauma abdomen → tajam/tumpul → perdarahan/perforasi

sumber nyeri pada gawat abdomen


sumber nyeri (organ/sistem) kelainan
saluran cerna apendisitis akut, hernia inkarserata,
perforasi tukak peptik/usus (thypus),
obstruksi usus halus/besar, volvulus usus,
GE*
kandung/saluran empedu kolesistitis/kolangitis akut, kolik bilier*
hati, pankreas, dan limpa abses hati, ruptur limpa,
hepatitis*/pankreatitis akut*
saluran kemih kolik ureter*, pielonefritis akut*
alat kelamin dalam KET, puntiran kista ovarium, ruptur kista
folikel ovarium*, salpingitis akut (PID)*,
abses tubo-ovarial endometriosis*
kelainan vaskuler aneurisma aorta, obstruksi a.mesenterika,
trombosis mesenterial, enterokolitis
nekrotikans
rongga peritoneum abses intraabdomen, peritonitis
primer*/tbc*
ruang retroperitoneal perdarahan, abses perinefrik
* = biasanya tidak memerlukan pembedahan

Created by dr. Doni Kurniawan


9

DIAGNOSIS BANDING
kelainan ekstraabdomen yang menyebabkan nyeri perut
letak/keadaan penyebab
toraks (nyeri alih) infark jantung, pneumotoraks/embolus paru,
kardiopulmuner perikarditis/pleuritis akut, pneumoni, empiema
neurogenik tumor sumsum belakang, tekanan pada (akar)
saraf interkostal, herpes zoster
kelainan endokrin/metabolik hiperglikemia diabetes (ketoasidosis), uremia.
intoksikasi bugs bite, obat-obatan, timah
lain-lain hematom sarung m.rektus abdominis

PERTIMBANGAN TINDAKAN BEDAH


Hasil Pemeriksaan Yang Memerlukan Pertimbangan Laparatomi Eksplorasi
PEMERIKSAAN FISIK :
- defans muskuler
- distensi, NT
- massa yang nyeri (khususnya jika disertai febris/hipotensi)
- tanda yang meragukan disertai dengan :
↔ tanda perdarahan : syok (dengan asidosis), anemia progresif
↔ tanda sepsis : febris, leukositosis, perubahan mental (takut, gelisah, somnolen)
- tanda iskemi (oleh gangguan vaskuler/strangulasi)
↔ tanda intoksikasi : febris, takikardi, leukositosis
↔ KU ↓

PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
- pneumoperitoneum
- distensi usus hebat >
- ekstravasasi bahan kontras
- tumor disertai febris
- oklusi vena/arteri mesenterika

PEMERIKSAAN ENDOSKOPI
- perforasi/perdarahan saluran cerna

PEMERIKSAAAN PARASENTESIS/LAPARASKOPI
- darah segar, empedu, pus, isi usus, urin

Created by dr. Doni Kurniawan

Anda mungkin juga menyukai