Safitri
Tanggal Praktikum : 31 Mei 2017
Tanggal Pegumpulan : 16 Juni 2017
ABSTRAK
Telur merupakan sumber protein hewani yang bermutu tinggi. Sifat telur
yang perishable ini mengharuskan telur disimpan dengan penyimpanan yang baik
atau segera diolah. Salah satu olahan dari telur yakni abon telur. Dalam pengujian
ini digunakan metode deksriptif pada beberapa parameter organoleptik seperti rasa,
aroma, warna dan tekstur dan juga metode eksperimental, dimana dilakukan
pengujian dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain hingga mendapatkan hasil
yang diinginkan. Abon telur ini dibuat dengan bahan-bahan tambahan lainnya yakni
seperti garam, gula, bawang putih, bawang merah dan lainnya. Hasil pengamatan
pada abon telur ini memiliki warna kuning kecoklatan, dan meiliki tekstur kering
berserabut.
ABSTRACT
Eggs are an excellent source of animal protein. The perishable nature of
eggs requires that eggs be stored with good storage or processed immediately. One
of the processed eggs is “egg abon”. In this test used descriptive method on several
organoleptic parameters such as flavor, aroma, color and texture as well as
experimental method, which is tested by considering other factors to get the desired
result. Egg shell is made with other additives such as salt, sugar, garlic, onion and
others. The observations on this “egg abon” have a brownish yellow color, and
have a dry, filamentous texture.
Kuning- Kering,
Gurih Rempah
coklat berserabut
Rasa
Rasa abon yang dihasilkan yaitu gurih. Rasa abon telur ini berasal dari
bumbu yang ditambahkan yaitu, gula dan garam. Selain mebrikan rasa penambahan
gula dan garam juga berfungsi sebagai pengawet.
Aroma
Aroma abon yang dihasilkan yaitu aroma rempah. Aroma dari abon telur
yang dihasilkan dipengaruhi oleh bumbu-bumbu yang ditambahkan, selain itu juga
bau dari telur yang digunakan juga berpengaruh pada aroma abon.
Tekstur
Tekstur abon yang dihasilkan yaitu kering berserabut. Pada pembuatan abon
telur, dilakukan penyaringan saat menggoreng supaya terbentuk serabut-serabut.
Terbentuknya tekstur berserabut juga dikarenakan karakteristik telur yang
digunakan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan selama praktikum abon yang dihasilkan
berwarna kuning kecoklatan, memiliki rasa yang gurih, beraroma khas rempah dan
bertekstur kerng serta berserabut. Adapun titik kritis pembuatan abon telur adalah
pada saat penggorengan abon telur. Apabila teknik menggoreng abon yang
dilakukan salah, maka tidak akan menghasilkan tekstur abon yang berserabut.
DAFTAR PUSTAKA
Costa, W.Y. 2012. Pembuatan Abon Telur. Hasil Pelatihan Teknologi Pengolahan
Hasil Ternak. Kupang: Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang.
Ningrum, E.M. M.I. Said dan M. Hatta. 2013. Pengaruh Penggunaan Daging Buah
Semu Jambu Mete dan Telur Infertil Sebagai Bahan Dasar Pembuatan
Abon Telur. Makassar: Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin.
Romanoff, A.L., dan A.J. Romanoff. 1963. The Avian Egg. John Weiley and Sons
Inc, New York.
Suprapti, M. Lies. 2002. Pengawetan Telur. Yogyakarta: Kanisius.