Anda di halaman 1dari 3

KELOMPOK 8

PENDIDIKAN FISIKA

II B

Novia Rizkianty Samsudin (1152070051)


Riska Anjani (1152070062)
Tirto Atmojo (1152070076)

EVALUASI KURIKULUM

1. Apa tujuan adanya evaluasi kurikulum?


2. Apakah perubahan sama dengan perbaikan kurikulum?
3. Mengapa saat sudah diberlakukan secara nasional suatu kurikulum dapat
ditarik kembali padahal sudah mengalami evaluasi?
4. Mengapa fase evaluasi dinilai sangat penting dalam proses pembuatan
kurikulum?
5. Apa perbedaan dari ketiga model evaluasi dilihat dari objek evaluasinya?
6. Bagaimana langkah-langkah yang harus dilakukan dalam proses
perubahan kurikulum?
7. Apa saja keunggulan dari model evaluasi congruence?
8. Apa saja objek evaluasi kurikulum?
9. Bagaimana cara pendekatan illumination?
10. Dari keempat metode, mana metode yang paling efektif?

Jawaban

1. Tujuannya untuk memeriksa kinerja kurikulum secara keseluruhan ditinjau


dari berbagai kriteria. Indikator kinerja yang dievaluasi adalah efektivitas,
relevansi, efisiensi dan kelaikan (feasibility) program.
2. Perubahan tak selalu sama dengan perbaikan, akan tetapi perbaikan selalu
mengandung perubahan. Perbaikan berarti meningkatkan nilai dan mutu.
Perubahan adalah pergeseran posisi, kedudukan atau keadaan yang
mungkin membawa perbaikan, akan tetapi dapat juga memperburuk
keadaan.
3. Hal tersebut karena kurang siapnya masyarakat pendidikan karena
perbedaan yang cukup jauh dari kurikulum sebelumnya.
4. Karena proses evaluasi pada sebuah kurikulum yang akan baru diuji coba
dan evaluasi yang tepat dan berkelanjutan sangat diperlukan untuk
mendukung terwujudnya suatu fase pengembangan ini dengan efektif dan
bermakna.
5. Measurement, obyek evaluasi dititikberatkan pada hasil belajar terutama
dalam aspek kognitif dan yang dapat diukur dengan alat evaluasi.
Congruence, obyek evaluasinya dititikberatkan pada hasil belajar dalam
bentuk kognitif, psikomotorik, maupun nilai dan sikap.
Illumination, obyek evaluasi mencakup latar belakang dan perkembangan
program, proses pelaksanaan, hasil belajar dan kesulitan-kesulitan yang
akan dialami.
6. Langkah-langkah dalam proses mengubah kurikulum:
a. Pupuklah suasana dan kondisi kerja yang serasi;
b. Berikan waktu yang cukup, jangan terlampau cepat, jangan pula
terlampau lambat;
c. Tentukan kegiatan yang sesuai;
d. Tentukan prosedur penilaian dalam tiap usaha perubahan.
7. Keunggulan model congruence:
a. Dapat menghubungkan hasil belajar dengan tujuan-tujuan pendidikan
sebagai kriteria perbandingan.
b. Memperkenalkan sistem pengolahan hasil evaluasi secara bagian demi
bagian yang relevan dengan kebutuhan pengembangan kurikulum.
8. Objek evaluasi mencakup input (bahan, rencana, peralatan), proses dan
hasil yang dicapai dalam arti yang lebih luas.
9. Cara pendekatan illumination:
a. menggunakan prosedur yang disebut progressive focusing dengan
langkah-langkah pokok: orientasi, pengamatan yang lebih terarah, analisis
sebab-akibat.
b. Bersifat kualitatif-terbuka, dan fleksibel-efektif.
c. Teknik evaluasi mencakup observasi, wawancara, angket. Analisis
dokumen, dan bila perlu mencakup pula tes.
10. Yang lebih efektif digunakan yaitu model educational system evaluation
karena metode ini dapat menutupi masalah-masalah dan kekurangan dari
model lain.

Anda mungkin juga menyukai