Anda di halaman 1dari 3

Gangguan bicara pada

Oleh :

Leonardo Paraso

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wancana

Jl. Arjuna Utara no.6 Kebon Jeruk, jakarta Barat

Abstrak

Otak merupakan bagian dari sistem saraf pusat. Otak terdiri atas dua bagian yaitu hemisfer kanan
dan kiri. Hemisfer kanan dan kiri memiliki spesialisasinya masing masing. Spesialisasi hemisfer kiri
merupakan analitik sekuensial dimana terjadinya proses berpikir,mengingat secara detil dan rinci.
Sedangkan spesialisasi hemisfer kanan untuk persepsi spasial dan artistik. Kedua hemisfer ini saling
melengkapi satu sama lain. Pada sistem saraf terdapat neuron. Neuron ini berguna untuk
menghantarkan impuls dari otak ke organ lainnya atau sebaliknya. 1 neuron biasanya terdiri dari
dendrit, badan sel, dan akson. Afasia merupakan gangguan dalam berbicara akibat adanya lesi di
bagian hemisfer yang berfungsi untuk berbahasa. Afasia terdapat dua kelompok yaitu afasia lancar
dan tidak lancar. Jenis afasia lancar yaitu afasia sensorik, afasia konduksi, afasia amnesik, afasia trans
kortikal sensorik. Jenis afasia tidak lancar yaitu afasia motorik, afasia global, dan afasia transkortikal
motorik.

Kata kunci: Hemisfer , neuron, afasia

Abstract

Keyword: Hemisfer, neuron, afasia

Pendahuluan

Otak merupakan organ vital manusia. ot

Untuk itu diperlukan pengetahuan tentang struktur dan fungsi hemisfer cerebri bagian kanan
ataupun kiri serta jaras dan mekanisme berbicara untuk dapat mengetahui penyebab kejadian ini.
Semoga dengan makalah ini dapat menambah wawasan penulis dan pembaca. Makalah ini akan
membahas tentang hemisfer, jaras dan proses berbicara. Dalam pembuatan makalah ini terdapat
sedikit kesulitan dalam mencari sumber refrensi.
Hemisfer kanan dan kiri

Hemisfer kiri memiliki spesialisasi dalam bidang logis,analitik, sekuensial, dan verbal misalnya
bahasa dan filosofi. Sebaliknya hemisfer kanan menonjol dalam keterampilan kreatifitas khususnya
persepsi spasial dan artistik serta talenta musik. Sementara hemisfer kiri cenderung memproses
informasi dalam cara yang sangat detil, terpecah, hemisfer kanan memandang dunia dalam
gambaran besar. Sisi kiri otak mengontrol sisi kanan tubuh begitu juga sebaliknya. Dalam keadaan
normal diantara kedua hemisfer terjadi pertukaran informasi yang ekstensif sehingga saling
melengkapi, tetapi pada sebagian orang keterampilan yang berkaitan dengan salah satu hemisfer
berkembang cepat. 1

Sel syaraf

Struktur neuron vertebrata terediri dari badan sel , akson dan dendrit. Dendrit umumnya
menerima input dan menghantarkan sinyal ke badan sel, dan akson mempunyai cabang terminal
mempunyai terminal sinaptik yang membuat persambungan dengan neuron/ sel target lain. Sel glia
merupakan sel sel pendukung sel saraf. Sel ini tidak dapat menghantarkan impulas saraf namun sel
ini berfungsi sebagai sel pendukung atau glia (lem), sangat penting bagi integritas struktur dan
sistem saraf dan bagi fungsi normal neuron. Jumlah glia melebihi neuron mulai dari 10 kali lipak
hinga 50 kali lipat.2

Mekanisme berbicara

Otak mula-mula menyalurkan informasi penglihatan dari korteks penglihatan ke suatu daerah
spesifik (girus angularis) korteks asosiasi pariental temporal oksipital, suatu bagian yang berkaitan
dengan integerasi input-input sensorik seperti penglihatan,pendengaran,dan sentuhan. Dari korteks
asosiasi ini, informasi dipindahkan ke daerah wernickle, tempat pemilihan dan perangkaian kata
yang akan diucapkan dirumuskan. Perintah bahasa ini kemudian disalurkan dari daerah wernicke ke
daerah broca, yang pada gilirannya menerjemahkan menerjemahkan pesan menjadi pola suara
terprogram. Program suara ini disampaikan dari daerah broca ke daerah-daerah di korteks motorik
primer untuk mengaktifkan otot-otot di wajah dan lidah yang akan menghasilkan kata-kata yang
diinginkan.4

Gangguan bicara

Afasia merupakan kelainan yang muncul akibat kerusakan dari bagian otak yang mengurusi
masalah berbahasa. Afasia umumnya terjadi akibat dari stroke atau cedera kepala. Dapat juga terjadi
akibat tumor otak,demensia, dan infeksi. Kelainan ini menggangu ekspresi dan pemahaman dalam
hal membaca dan menulis. Klasifikasi afasia dibagi menjadi 2 yaitu afasia lancar dan tidak lancar.
Afasia lancar meliputi afasia sensorik, afasia konduksi, afasia amnesik, afasia trans kortikal sensorik.
Pada afasia tidak lancar pembicaran pasien terbatas serta sering disertai artikulasi yang buruk.
Contoh afasia motorik, afasia global, dan afasia transkortikal motorik. Pada afasia sensorik pemahan
bahasa pasien terganggu karena terjadi lesi di bagian posterior. Afasia konduksi terdapat gangguan
berat pada repetisi/memahami bahasa terjadi akibat terputusnya hubungan area wernicke dan
broca. Pada afasia anomik terjadi kesulitan dalam menemukan kata dan tidak mampu menamai
benda yang dihadapkan padanya. Kejadian ini terjadi karena lesi di banyak bagian hemisfer. Afasia
transkortikal ditandai dengan repetisi bahasa yang baik namun fungsi bahasa lainnya terganggu.
Afasia motorik merupakan gangguan bicara yang terjadi akibat lesi di daerah broadmann 44 dan
sekitarnya menyebabkan gangguan bicara. Afasia global merupakan jenis afasia paling berat.
Keadaan ini ditandai dengan tidak adanya lagi bahasa spontan/ berkurang sekali . terjadi akibat lesi
luas yang besar pada daerah bahasa. 5

Kesimpulan

Daftar Pustaka

Kedokteran klinis ed 6

2.Manulu W. Biologi. Ed4. Diterjemahkan dari Campbell. Biology. 4 ed. Jakarta: Erlangga; 2004:
h.202-4.

Tambajong J. Atlas berwarna histologi. Diterjemahkan dari Geneser F. Color atlas of histology.
Batam: Binarupa Aksara; 2007. h..

4. Yesdelita N. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Diterjemahkan dari sherwood L. Human
physicology: from cells to systems. 6 ed. Jakarta: penerbit buku kedokteran EGC; 2011: h.163.

5. Satyanegara I. Ilmu bedah syaraf. Ed 4. Jakarta: Gramedia; 2010. h.145-6. (afasia)

Anda mungkin juga menyukai