Tugas Validasi
Tugas Validasi
OLEH :
AGNES PARADIBA
N111 13 520
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
II.1 Amoxicilin
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
Dhoka tahun 2010, penelitian ini bertujuan untuk penentuan kadar obat
menunjukan presisi dan akurasi yang baik sehingga metode HPLC ini
dapat digunakan secara rutin untuk analisis kualitatif sediaan oral obat
tersebut serta baik digunakan untuk penetapan kadar obat amoxicilin dan
untuk melakukan pengembangan dan validasi dalam bahan baku obat dan
pelaksanaan pengujian yang sesuai dari metode analisis ( Food and drug
secara in vitro.
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Amoxicilin
kurang dari 900 μg dan tidak lebih dari 1050 μg per mg C16H19N3O5S,
Kelarutan: sukar larut dalam air dan methanol; tidak larut dalam benzen,
positif.
negatif.
(antituberkulosis).
darah dalam plasma dan saluran seni lebih tinggi, serta adanya makanan
Antibiotika dapat juga dibentuk oleh beberapa hewan dan tanaman tinggi.
baru secara sintetis parsial yang sebagian mempunyai sifat yang lebih
nutrien, zat sisa, gas, hormon, dan protein plasma. Plasma diperoleh dari
senyawa endogen dalam jumlah besar dan juga senyawa eksogen bukan
1988).
Perancangan prosedur pemisahan yang sesuai hampir selalu
obat sari senyawa lain adalah dengan kolom, ekstraksi pelarut atau
1. Pengendapan protein
metanol, asetonitril, aseton dan etanol memiliki efisiensi yang relatif lebih
2. Ekstraksi cair-cair
fase organik. Analit yang akan diekstraksi harus larut diantara satu fase
fase balik. Larutan aqueous yang dapat digunakan adalah air, larutan
yang bersifat asam/basa, garam, dan lainnya. Pelarut organik yang dapat
digunakan adalah heksan, etil asetat, toluen, dan lainnya. Kelemahan dari
dengan adsorben yang mirip dengan yang digunakan pada saat analisis
fase padat adalah suatu teknik yang dapat mengatasi beberapa masalah
yang ditemukan pada ekstraksi cair-cair. Prinsip umum dari ekstraksi ini
yaitu adsorpsi obat dari larutan dalam adsorben atau fase diam.
4. Ekstraksi cair-padat
berpori kecil pada akhir tahun 1960-an. Saat ini, KCKT merupakan teknik
merupakan metode yang tidak destruktif dan dapat digunakan baik untuk
dipisahkan dengan KCKT karena banyaknya fase diam yang tersedia dan
tergantung pada polaritas relatif fase diam dan fase gerak. Berdasarkan
daripada fase diam, sehingga urutan elusinya adalah polar dielusi lebih
awal. Jenis kolom (fase diam) pada fase balik antara lain –C18, -C8, -CN, -
fenil; sedangkan jenis eluennya (fase gerak) antara lain metanol, air,
1. Pompa
dari gangguan. Ada dua jenis pompa dalam KCKT yaitu: pompa dengan
tekanan konstan, dan pompa dengan aliran fase gerak yang konstan. Tipe
pompa dengan aliran fase gerak yang konstan sejauh ini lebih umum
2. Injektor
3. Kolom
resolusi (R) dan efisiensi kolom (N, HETP dan Tf). Bila nilai R lebih besar
dari 1,5 maka pemisahan yang dihasilkan baik. Efisiensi kolom dapat
diukur sebagai jumlah plat teoritis (N) dan panjang kolom yang sesuai
Kolom yang baik memiliki HETP yang kecil dan N yang besar. Untuk suatu
puncak yang simetris, faktor ikutan Tf besarnya satu, dan besarnya harga
4. Detektor
bersifat spesifik, dan tidak bersifat selektif) seperti detektor indeks bias
yang hanya akan mendeteksi analit secara spesifik dan selektif, seperti
menggunakan metode waktu relatif. Data waktu retensi khas tetapi tidak
spesifik, artinya terdapat lebih dari satu komponen zat yang mempunyai
METODE PENELITIAN
(Shimadzu), kolom symmetry C18 (15 cm x 4,6 mm; ukuran partikel 5 μm),
analitik, pH meter, mikropipet 100 dan 1000 μL, blue tip, tabung reaksi,
HPLC, Metanol (P.A), buffer kalium dihidrogen fosfat (pH diatur 5,0
metanol hingga volume akhir 100 mL. Konsentrasi 250 μg/mL digunakan
konsentrasi 250, 100, 50,10, 3, dan 1 μg/mL dalam metanol pada panjang
dihidrogen fosfat pada perbandingan 10:90 dan 40:60 (v/v) (pH 5) dengan
perbandingan fase gerak terpilih ditentukan laju alir 1,2 – 2,0 mL/menit
dan deteksi pada panjang gelombang terpilih. Catat waktu retensi, luas
terpilih. Setelah itu dibuat kurva kalibrasi dengan persamaan garis linear
alir terpilih. Diulangi sebanyak tiga kali untuk setiap konsentrasi kemudian
hitung persentase akurasi (% diff) dan perolehan kembali (% recovery).
√∑(𝑌−𝑌1)2
SY = 𝑛−2
3,3 𝑥 𝑆𝑌
LOD = 𝑆
10 𝑥 𝑆𝑌
LOQ = 𝑆
ke alat KCKT dengan fase gerak terpilih, diulangi sebanyak enam kali.
spaiking sampel yaitu dengan cara pengukur larutan induk amoxicilin 500
μg/mL ke dalam sistem KCKT. Sebanyak 0,5 mL darah yang diambil dari
kalibrasi.
DAFTAR PUSTAKA