Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TELA’AH JURNAL

BLOK SISTEM REPRODUKSI

DISUSUN OLEH :
Noverio Pradana Pradana
G2A015035

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN DAN NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2017 – 2018
A. TUBEKTOMI
1. Pengertian
Tubektomi merupakan alat kontrasepsi permanen untuk mencagah
keluarnya ovum dengan cara mengikat/memotong saluran tuba falopi.
MOW (Medis Operatif Wanita)/ tubektomi atau juga dapat disebut
dengan sterilisasi. MOW merupakan tindakan penutupan terhadap kedua
saluran telur kanan dan kiri yang menyebabakan sel telur tidak dapat
melewati saluran telur, dengan demikian sel telur tidak dapat bertemu
dengan sperma laki-laki sehingga tidak terjadi kehamilan, oleh karena itu
gairah seks wanita tidak akan turun.
Pelaksanaan MOW sendiri dibagi menjadi 3 yaitu pelaksanaan
MOW pasca operasi/pasca melahirkan, mempunyai penyakit ginekologi,
dan dilakukan pada masa interval.
Keuntungan MOW sangat banyak, antara lain: tidak ada efek
samping dan perubahan dalam fungsi hasrat seksual, dapat dilakukan pada
perempuan diatas 26 tahun. tidak mempengaruhi air susu ibu (ASI),
perlindungan terhadap terjadinya kehamilan sangat tinggi, dapat
digunakan seumur hidup, dan tidak mempengaruhi atau mengganggu
kehidupan suami istri.
( Chania Forcepta, 2017)

B. VASEKTOMI
Vasektomi: merupakan alat kontrasepsi permanen dengan cara operasi
kecil yang dilakukan untuk menghalangi keluarnya sperma dengan cara
mengikat, memotong saluran vas deferent (Chania Forcepta, 2017)
Vasektomi dapat menjadi salah satu alternatif kontrasepsi yang tepat
apabila wanita atau istri tidak dapat menggunakan kontrasepsi hormonal, intra
uterine devices, atau tubektomi. Wanita memilih tidak menggunakan atau
berhenti memakai alat kontrasepsi dengan alasan antara lain takut efek
samping seperti gemuk atau bercak bercak di kulit, mengalami
ketidakcocokan dengan alat kontrasepsi sebelumnya, atau riwayat penyakit
seperti hipertensi, diabetes, migrain, depresi, penyakit jantung (Ratnasari,
2013).
Ada manfaat yang menonjol dari metode KB MOP atau Vasektomi ini
adalah : lebih efektif, aman, sederhana, waktu operasi cepat hanya
memerlukan waktu 5-10 menit, menggunakan anestesi lokal, biaya rendah,
secara budaya sangat dianjurkan untuk negara yang penduduk wanitanya
malu ditangani tenaga medis pria (Ratnasari, 2013),
C. KONTRASEPSI DARURAT
Mekanisme Kontrasepsi Darurat (Kondar)
Ada beberapa mekanisme tentang bagaimana kontrasepsi darurat
mencegah kehamilan. Mekanisme ini termasuk gangguan fungsi sperma,
penghambatan ovulasi, perubahan fungsi tuba, dan penerimaan endometrium
yang berubah. Kontrasepsi darurat tidak memiliki efek pasca pembuahan.
Levonorgestrel dalam dosis kondar tidak memiliki efek langsung pada
fungsi sperma. Ini dapat menjebak spermatozoa dengan mengentalkan lendir
serviks dan intrauterus, tetapi itu bukan mekanisme utama tindakan sebagai
kontrasepsi darurat.
Di sisi lain, ion Cu dari Cu - IUD adalah racun untuk spermatozoa dan
dapat meningkatkan respon inflamasi, sehingga mempengaruhi fungsi dan
viabilitasnya.
Pada wanita yang menggunakan Cu-IUD, lebih sedikit oosit dapat
dipulihkan dari tuba fallopi dan uterus. Karena ion Cu dari Cu-IUD juga
ditemukan dalam cairan tuba dan epitel tuba, ini menunjukkan bahwa Cu
mungkin memiliki peran dalam penghancuran oosit atau zigot dalam tuba
fallopi.
(Gunardi, 2013).

D. Pandangan Secara Islami


Menurut pendapat mayoritas para ulama, hukum memasang alat
kontrasepsi adalah boleh-boleh saja selama masih sejalan dengan cara-cara
Islam. Misalnya, untuk menjaga jarak kelahiran antara satu anak dengan anak
berikutnya. Sebab, jarak kelahiran yang terlalu dekat memang kurang baik
untuk kesehatan anak, ibu, dan janin. Mengapa?
Pertama, anak akan kekurangan suplai ASI. Ketika seorang ibu hamil
kembali dan ada anak yang masih berada dalam masa penyusuannya, maka
produksi ASI yang dihasilkannya akan berkurang. Menurut dokter, sekurang-
kurang 6 bulan jika Anda ingin hamil kembali setelah Anda melahirkan.
Kedua, kondisi ibu belum pulih benar. Setelah hamil selama lebih dari 9
bulan, kemudian melahirkan, maka seorang ibu membutuhkan waktu untuk
membuat tubuhnya kembali fit. Apalagi jika masih ada bayi yang
membutuhkan perhatian ekstra seorang ibu. Memang, inilah perjuangan
seorang ibu. Tapi, pastikan juga Anda tetap menjaga kesehatan Anda dan
keluarga Anda.
Ketiga, janin yang dikandung memiliki resiko lebih besar dan lebih
tinggi untuk lahir prematur, bayi meninggal, dan bayi cacat lahir. Karena itu,
tunggulah sampai setahun dua tahun untuk kembali hamil.
Alasan lain diperbolehkannya KB adalah karena pertimbangan
kesejahteraan penduduk yang diidam-idamkan oleh bangsa dan negara. Sebab
kalau pemerintah tidak melaksanakannya maka keadaan rakyat di masa
datang, diprediksi akan menderita. Inilah yang dalam nalar fiqih Islam disebut
dengan ‘Sadd al-Dzarî’ah’ (upaya preventif agar tidak terjadi sesuatu yang
menimbulkan dampak negatif).

DAFTAR PUSTAKA

Chania Forcepta dan Rodiani. 2017. Faktor – Faktor Penggunaan Alat Kontrasepsi
Medis Operasi Wanita (MOW) pada Pasangan Wanita Usia Subur. Majority
Vol.6 No.1
Gunardi, Eka & Darell F. 2013. Emergency contraception – a neglected option for
birth control. Med J Indones Vol. 22, No. 4, November 2013
Ratna Sari Hardiani, Mayang Anggun Pertiwi. 2013 Pendidikan Kesehatan
Terhadap Sikap Suami Tentang Vasektomi. Jurnal Maternitas Volume 1, No.
2, November 2013

Anda mungkin juga menyukai