Anda di halaman 1dari 32

POST NATAL CARE

A. KONSEP DASAR MEDIK

1. DEFINISI POST PARTUM

Post partum ( puerperium ) adalah jangka waktu 6 minggu yang

dimulai setelah kelahiran bayi sampai pemulihan kembali organ-organ

reproduksi seperti sebelum hamil

Tahap masa nifas dibagi menjadi 3 periode yaitu

a. Immediate post partum periode : 4 jam pertama

b. Early post partum periode : minggu pertama

c. Late post partum periode : minggu kedua sampe dengan minggu

ke enam

2. TUJUAN

a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik maupu psikologik

b. Meningkatan pemulihan fungsi tubuh

c. Meningkatkan istirahat dan kenyamanan

d. Meningkatkan hubungan orang tua dan bayi

e. Teaching self care dan bayi

3. PERUBAHAN PSIKOLOGI POST PARTUM

Perubahan selama post partum memiliki berbagai bentuk dan pariasi

kondisi ini akan berangsur normal sampai pada minggu ke I2 sampai

setelah melahirkan
a. Pada 0-3 hari setelah melahirkan ibu post partum berada pada

puncak kegelisahan setelah melahirkan sangat terasa yang

berakibat ibu sulit untuk beristirahat

b. Pada hari 3-I0 ibu memiliki perasaan khawatir yang berlebihan

terhadap kondisinya dan kondisi bayinya

c. Pada hari I0 – I2 minggu kondisi ibu mulai membaik dan menuju

tahap normal

4. PERUBAHAN FISIK POST PARTUM

Selama melahirkan saluran reproduksi anatominya kembali tidak

normal yang meliputi perubahan struktur perineum sebagai akibat

persalinan kehilangan yaitu :

a. Payudara membesar karena vaskularisasi dan eugorgement (

bengkak karena peningkatan prelaktin pada hari I – 3 )

b. Perubahan uterus disebut dengan involusi uterus dimana pada

pembuluh darah tertutup karena kontrasi otot

c. Perubahan vagina kembali mendekati ukuran seperti tidak hamil

dalam 6-8 minggu

d. Perut peubahan perut setelah melahirkan terlihat apabilah ibu

berdiri setelah melahirkan.


5. PROGRAM DAN KEBIJAKAN TEKNIS MASA NIFAS

Kebijakan program nasional tentang masa nifas adalah:

a. Rooming inmerupakan suatu systemperawatan dimana ibu dan

bayi di rawat dalam 1 unit/kamar.bayi selalu ada di samping ibu

sejaklahir ( hal ini lakukan hanya pada bayi yang sehat )

b. Gerakan nasional ASI akslusif yang di canangkan oleh pemerintah

pada tahun 1990

c. Pemberian vitamin A ibu nifas

d. Program inisiasi menyusui dini

Berdasarkan program dan kebijakan teknis masa nifa, paling sedikit di

lakukan 4 kali kunjungan masa nifas, untuk melihat status ibu dan

bayi baru lahir, dan untuk mencegah mendeteksi dan menangani

masalah – masalah yang terjadi, yaitu :

a. 6-8 jam setelah persalinan

Tujuan :

a) Mencegah pendarahan masa nifas akibat atonia uteri

b) Mendeteksi dan merawat penyebab lain pendarahan ( rujuk

bila pendarahan berlanjut )

c) Memberikan konseling pada ibu atau pada salah satu anggota

keluarga bagaimana mencegah pendarahan masa nifas atonia

uteri

d) Pemberian asi awal

e) Melakukan hubungan antaraibu dan bayi baru lahir


f) Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermia

g) Jika petugas kesehatan menolong persalinan, ia harus tinggal

ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama setelah kelahiran,

atau samapai ibu dan bayi dalam keadaan stabil

b. 6 hari setelah persalinan

Tujuan :

a) Memastikan involusio uterus berjalan normal : uterus

berkontraksi, fundus di bawah umbilikasi, tidak ada

pendarahan abnormal, tidak ada bau

b) Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau pendarahan

abnormal

c) Memastikan ibu mendapatkan cukup makan,cairan dan

istrahat

d) Memastikan ibu menyusui dengan baik dan memperlihatkan

tanda-tanda penyulit

e) Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi (

tali pusat,menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-

hari)

c. 2 minggu setelah persalinan

Tujuan :

a) Memastikan involusio uterus berjalan normal, uterus

berkontraksi,fundus di bawah umbilikasi,tidak ada

pendarahan abnormal,tidak ada bau


b) Menilai adanya tanda-tanda demam,infeksi atau pendarahan

abnormal

c) Memastikian ibu mendapatkan cukup makan, cairan dan

istrahat

d) Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tak

memperlihatkan tanda-tanda peyulit

e) Memberikan konselin, pada ibu mengenai asuhan pada bayi (

tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi

sehari-hari )

d. 6 minggu setelah persalinan

Tujuan :

a) Menanyakan pada ibu tentang penyulit bayi alami

b) Memberikan konseling untuk KB secara dini

6. BAHAYA – BAHAYA POST PARTUM

a. Terjadinya penyerapan beberapa bahan tertentu melalui pembuluh

darah vena sehingga terjadi peningkatan suhu badan sekitar 0,5

derajat celcius

b. Terjadi infeksi kala melahirkan adalah :

1) Menipulasi penolong

2) Infeksi yang di dapat di RS

3) Sudah terdapat infeksi intra partum, ketuban pecah dini lebih

dari 6 jam terdapat pusat infeksi


7. GEJALA KLINIS ( FISIOLOGI NIFAS )

Pada masa puerperium atau nifas tampak perubahan dari alat – alat

atau organ refroduksi yaitu :

a. Sistem refroduksi

b. Uterus

Secara berangsur - angsur kondisi uterus akan membaik dengan

pengecilan ukuran ( involusi ) dan uterus itu sendiri. Adapun tinggi

fundus uteri ( TFU ) post partum menurut masa involusi sebagai

berikut

Tabel I. TFU menurut masa infolusi

involusi TFU Berat uterus

Bayi lahir Setinggi pusat kurang I000 gram

plasenta lahir lebih 2 cm dibawah Kurang lebih I000

umbilikus bagian gram

fundus berdasar pada

promontorium sekratis

I minggu Pertengahan antara 500 gram

umbilikus dan simfisis

pubis

2 minggu Tidak teraba diatas 350 gram

simfisis

6 minggu Bertambah kecil 50 – 60 gram


c. Vagina dan perineum

Pada post partum terdapat lochia yaitu cairan atau sekret berasal

dari kavum uteri dan vagina macam – macam lochia yaitu :

 lochia Rubra : berisi darah segar dan sisa – sisa selaput

ketuban terjadi selama 2 haripasca persalinan

 lochia sanguinolenta : berwarnah merah kuning berisi darah

dan lendir hari 3 – 7 pasca persalinan

 lochia serosa : keluar cairan tidak berisi darah berwarna kuning

terjadi hari 7 – I4 hari pasca persalinan

d. Payudara

Pada masa nifas akan timbul masa laktasi akibat pengaruh hormon

laktogen ( prolaktin) terhadap kelenjar payudara. Kolostrum

direproduksi mulai diakhiri masa kehamilan sampai hari ke 3 - 5

pst partum dimana kolostum mangandum lebih banyak protein dan

mineral tetapi gula dan lemak lebih sedikit. Produksi ASI akan

meningkat saat bayi menyusui pada ibunya

1) Sistem pencernaan

a) Nafsu makan

Setelah benar benar pulih analgesia. Kebanyak ibu merasa

sangat lapar , permintaan untuk memperoleh makanan dua

kali dari jumlah biasa dikomsumsi disertai konsumsi

cemilan yang sering ditemukan.


b) Motilitas

Secara khas penurunan tonus dan mobilitas otot trakterus

cerna menetap selama waktu yang singkat setelah bayi

lahir

c) Defekasi

Ibu sering sekali sudah menduga nyeri saat defekasi

karena nyei yang dirasakannya diperineum dapat

episiotomi laserasi, hemoroid.

2) Sistem perkemihan

Uteri dan kandung kemih trauma bisa terjadi pada uretra dan

kandung kemih selama proses melahirkan, sewaktu bayi

melewati jalan lahir

3) Sistem integumen

Hiperpigmentasi diaerola nigra tidak menghilang seluruhnya

setelah bayi lahir, kulit meregang pada payudara diabdomen,

paha dan panggul mungkin memudar tapi tidak hilang

seluruhnya

8. KOMPLIKASI

1) Pembengkakan payudara

2) Mestitis ( peradangan payudara )

3) Endometritis ( peradangan paa endometrium )

4) Post partum blues

5) Infeksi puerperalis ditandai dengan rasa nyeri


9. PENATALAKSANAAN MEDIS

1) Observasi ketal 2 jam post partum

2) 6 – 8 jam pasca persalinan

3) Hari ke I - 2 memberikan KIE kebersihan diri

4) Hari ke -2 : mulai latihan duduk

5) Hari ke -3 : diperkenakan latihan berdiri dan berjalan


B. KONSEP DASAR KEPERAWATAN

1. PENGKAJIAN

1) Pola oksigenasi

Selama hamil : pasien bernafas secara normal, tidak sesak

Saat dikaji : pasien bernafas secara normal, tidak sesak

RR 20x/menit

2) Pola nutrisi

Selama hamil : pasien makan 3x sehari ( nasi, ikan dan

sayur ) minum 6 – 8 gelas/hari, pasien tidak mempunyai pantangan

apapun

Saat dikaji : pasien makan sesuai habiskan 2/3 porsi

minum 3 – 4 gelas/ hari

3) Pola eleminasi

Selama hamil : pasien BAK 5 – 6/ hari warna kuning,

jernih dan BAB Ix/hari

Saat dikaji : pasien BAK I – 2 x/ hari warna kuning

jernih dan BAB Ix/hari

4) Pola aktivitas

Selama hamil : pasien melakukan aktivitas secara mandiri

Saat dikaji : aktivitas klien dibantuh oleh keluarga

5) Pola istirahat

Selama hamil : pasien tidur / istirahat 8- I0 jam/ hari

Saat dikaji : pasien istirahat / tidur 7 - 9 jam / hari


6) Pola suhu

Selama hamil : pasien tidak pernah demam

Saat dikaji : suhu pasien 36,5 derajat celcius

7) Pola gerak dan keseimbangan

Selama hamil : pasien dapat melakukan gerak bebas sesuai

keinginanya

Saat dikaji : pasien hanya bisa melakukan gerak – gerak

terbatas

8) Pola personal hygien

Selama hamil : pasien bisa mandi 2x/ hari dengan air

bersih

Saat dikaji : pasien mandi dengan dibantu oleh

keluarganya

9) Pola kominikasi

Selama hamil : pasien berkomunikasi dengan lancar

memakai bahasa makassar

Saat dikaji : pasien berkomunikasi dengan lancar

10) Pola aman

Selama hamil : pasien merasa aman dan nyaman

Saat dikaji : pasien merasa gelisah dirawat di RS


2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1) Nyeri b.d trauma mekanis edema/ pembesaran jaringan atau

distensi efek – efek hormonal

Tujuan : Diharapkan Nyeri berkurang

Kriteria hasil :

 Skala nyeri 0 – I

 Ibu mengatakan nyeri berkurang

 Tidak merasa nyeri saat mobilisasi

 TTV dalam batas normal

Tekanan darah : I20/80 mmHg

Nadi : 80 x / menit

Pernafasan : I8 – 20 x / menit

Suhu : 37 C

Intervensi

a. Kaji skala nyeri

R/ : mengidentifikasi kebutuhan dan intervensi yang tepat

b. Observasi TTV

R/ : sebagai salah satu indikator untuk menentukan intervensi

selanjutnya

c. Anjurkan ibu agar menggunakan tehnik relaksasi dan distraksi

rasa nyeri

R/ : untuk mengalihkan perhatian ibu dari rasa nyeri

d. Motivasi untuk mobilisasi sesuai indikasi


R/ : memperlancar pengeluaran lochea

e. Kolaborasi pemberian anlgetik

R/ : melonggarkan sistem syaraf sebagai perifer sehingga rasa

nyeri berkurang

2) Ketikefektifan menyusui b.d tingkat pengetahuan kerakteristik

payudara

Tujuan : ibu dapat mencapai kepuasan menyusui

Kiteria hasil :

 Ibu mengungkapkan proses situasi menyusui

 Bayi dapat asi yang cukup

Intervensi

a. Kaji tingkat pengetahuan dan pengalaman ibu tentang

menyusui sebelumnya

R/ : membantu dalam menguidentifikasi kebutuhan saat ini

agar memberikan intervensi yang tepat

b. Demostrasikan dan tinjau ulang tehnik menyusui

R/ : posisi yang tepat biasanya mencegah luka atau pecah

puting yang dapat merusak dan mengganggu

c. Anjurkan ibu mengerinkan puting setelah menyusui

R/ : agar kelembaban pada payudara tetap dalam batas normal

3) Gangguan eleminasi BAK b.d distensi kandung kemih

Tujuan : ibu tidak mengalamih gangguan eleminasi (BAK )

Kriteria hasil : ibu dapat berkemih sendiri


Intervensi

a. Kaji dan catat cairan masuk dan keluar tiap 24 jam

R/ : mengetahui balance cairan pasien sehingga diberikan

intervensi yang tepat

b. Anjurkan berkemih 6 -8 jam post partum

R/ : melatih otot – otot perkemihan

c. Berikan tehnik merangsang berkemih seperti rendam duduk

R/ : agar kencing yang tidak dapat bisa dikeluarkan sehingga

tidak ada retensi

d. Kolaborasi pemasangan kateter

R/ : mengurangi distensi kandung kemih

4) Gangguan pola eleminasi BAB ( konstipasi ) b.d kurangnya

mobilisasi diet yang tidak seimbang

Tujuan : pola eleminasi BAB teratur

Kriteria hasil : pola eleminasi teratur dan kontivasi tidak ada

Intervensi

a. Kaji pola BAB kasulitan BAB, warna, bau dan jumlah

R/ : mengidentifikasi penyimpangan serta bkemajuan dalam

pola eleminasi (BAB )

b. Anjurkan ambulasi dini

R/ : ambulasi dini merangsang pengosongan rektum secara

lebih cepat

c. Anjurkan pasien untuk minum banyak 2500 – 3000 ml/ 24 jam


R/ : cairan dalam jumlah cukup mencegah terjadinya

penyerapan cairan dalam rektum yang dapat menyebabkan

feses menjadi keras

5) Gangguan pola tidur b.d respon hormonal dan psikologis ( sangat

gembira, ansietas ) nyeri/ ketidaknyaman, proses persalinan dan

keletihan melelahkan

Tujuan : pola tidur tidak terganggu

Kriteria hasil :

 Melaporkan peningkatan rasa nyaman dalam beristirahat

 Tidur atau istirahat cukup

Intervensi

a. Kaji tingkat kelelahan dan kebutuhan istirahat

R/ : persalinan atau keletihan yang lama dan sulit khususnya

bila ini terjadi malam hari meningkatkan tingkat kelelahan

b. Kaji faktor – faktor yang menpengaruhi istirahat

R/ : membantu meningkatkan istirahat tidur dan relaksasi d

menurunkan rangsanganan

c. Berikan informasi tentang kebutuhan untuk tidur atau istirahat

setelah kembali kerumah

R/ : rencana yang kreatif yang memperbolehkan untuk tidur

dangan bayi lebih awal serta tidur siang membantu untuk

memenuhi kebutuhan tubuh


d. Berikan informasi tentang efek – efek kelelahan dan ansietas

pada suplai ASI

R/ : kelelahan dapat menpengaruhi penilaian psikologis ASI


PENYIMPANGAN KDM
Post partum

Episotomi Perubahan pada post partum

Ruptur perineum (luka jahitan) Mikroorganisme/kuman masuk

Kedalam tubuh Sistem reproduksi Laktasi Pelepasan energi yang berlebihan

Invousio Pengeluaran ASI kurang Kelelahan dan kelemahan


Terputusnya kontinuitas jaringan Resiko Ketidakmampua melakukan
Infeksi
Kontraksi Uterus Isapan bayi kurang aktivitas

Pelepasan zat bradikinin, histamin prostaglandin

Resepninociceptor (ujung saraf bebas) diantaranya Bendungan air susu ibu Intoleransi
ksum-sum tulang belakang Gangguan
Aktivitas
pola tidur
Ketidakefektifan
hipotalamus menyusui
Korteks serebri Nyeri dipersepsikan Nyeri
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

A. FORMAT PENGKAJIAN POST PARTUM

Preseptee : Kelompok III

Tgl Pengkajian : 4 April 2015

Ruangan/RS : PNC/ RSUD Hadji Pajonga Deng Ngalle

DATA UMUM KLIEN

Inisial Klien : Ny. H Nama Suami : Tn. S

Umur : 36 Tahun Umur : 43 Th

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

Pendidikan : SD Pendidikan : SMA

Agama : Islam Agama : Islam

Status : Menikah

Alamat : Je'neponto

Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu

Tipe Jenis Keadaan bayi Masalah


No Tahun Penolong BB lahir
persalinan kelamin waktu lahir kehamilan

1 2003 Normal Bidan Laki-laki 3000 Sehat -

2 2006 Normal Bidan Laki-laki 3000 Sehat -

 Pengalaman menyusui ; √ Ya  Tidak

 Riwayat kehamilan saat ini

a. berapa kali periksa kehamilan 3


b. masalah kehamilan Tidak ada masalah

 Riwayat Persalinan

a. Jenis persalinan :

- √ spontan ( letkep  letsu)

- Jenis kelamin bayi : Perempuan,

- BB/PB 3200 gram/31cm

b. Perdarahan 200 ml

 Masalah dalam persalinan Tidak ada masalah

 Riwayat Ginekologi

a. Masalah ginekologi  Ya √Tidak

b. Riwayat KB √ Ya  Tidak

DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI

 Status obstetri : G3 P2 A0

 Keadaan umum : Baik

 kesadaran :

 GCS: 15 E: 4 M:6 V:5

√ Composmentis  Somnolen  Sopor  Koma

 TB: 151cm, BB: 59 Kg,

 TTV

TD: 110/70 mmHg

N : 90 x/i

P : 20 x/i

S : 36,8 ˚C
a. Simetris : √ Ya Tidak

b. Distribusi rambut : √ Tebal  Jarang  Tipis Botak

c. Luka di kulit kepala :  Ya √ Tidak

d. Kebersihan Rambut: √Bersih  Kotor  Ketombe

e. Pembengkakan/ benjolan: Ya √Tidak

f. Nyeri Tekan:  Ya √Tidak

g. Massa: Ya √Tidak

 Mata

a. Oedema palpebra : Ya √Tidak

b. Peradangan: Ya √Tidak

c. Konjungtiva: √merah muda pucat

d. Sklera: √Putih Ikterik

e. Pupil : √isokor anisokor

f. Reflex pupil terhadap cahaya √miosis midriasis

g. Reflex kornea: √ Ada  Tidak Ada

h. Penglihatan: √Jelas Kabur Diplopia

i. nyeri tekan : Ya √Tidak

j. Peningkatan TIO: Ya √Tidak

 Hidung

a. Simetris ki=ka: √Ya Tidak

b. Pembengkakan Ya √Tidak

c. Epistaksis Ya √Tidak


d. Septum deviasi: Ya √Tidak

e. Nyeri tekan Ya √Tidak

f. Benjolan/tumor Ya √Tidak

 Telinga

a. Telinga bagian luar simetris ki=Ka: √Ya Tidak

b. Kebersihan √ Bersih Serumen Nanah

c. Membran Timfani: Utuh √Tidak

d. Nyeri Tekan Mastoid : Ya √Tidak

 Mulut

a. Keadaan gigi: √lengkap Tidak Lengkap

b. Karies gigi: Ya √Tidak

c. Gigi palsu: Ya √Tidak

d. Pembengkakan/peradangan gusi Ya √Tidak

e. Lidah kotor: Ya √Tidak

f. Pergerakan lidah : √Baik  Tidak

g. Bibir : √Merah muda Sianosis , Basah Kering pecah-pecah

h. Mukosa: √Kemerahan Pucat

i. Peradangan tonsil : Ya √Tidak

j. Nyeri menelan : Ya √Tidak

 Dada

a. Bentuk dada :

√normo chest pigeon chest,  barel chest  Funnel Chest


b. Sesak  Ya √ Tidak

c. Payu Dara Simetris √ Ya  Tidak

d. Puting Susu :  Datar  Terbenam √ Menonjol Panjang

e. Nyeri Tekan Payudara Ya √Tidak

f. Pengeluaran ASI √Ya Tidak

 Abdomen

a. Involusi uterus

b. Fundus uteri satu jari dibawah pusat

c. kontraksiYa √Tidak

d. Kandung kemih penuh √kosong

 Perineum dan genitalia

a. Vagina

- Edema Ya √Tidak

- memar.Ya √Tidak .

- hematom Ya √Tidak

b. Perineum :  utuh  episiotomy √ruptur

c. Tanda REEDA

R : Kemerahan : √Ya Tidak

E : Edema : Ya √Tidak

E : Ekimosis : Ya √Tidak

D : Discharge :  serum  pus  darah √tidak ada


A : Approximate : √ baik  tidak

d. Kebersihan √Ya Tidak

e. Lokia

H1 : ±3 cc

Warna: merah

Konsistensi : Tidak berbau

f. Hemoroid

- Derajat : Tidak ada

- Berapa lama Tidak ada nyeri , Ya √Tidak

 Ekstremitas

a. Ekstremitas atas

- Edema : Ya √Tidak

- Varises: Ya √Tidak

b. Ekstremitas bawah

- Edema : Ya √Tidak

- VarisesYa √Tidak

 Eliminasi

a. Urin

- Frekuensi 3x/Hari

- Warna √Kuning Jernih kuning pekat merah

- Kesulitan saat BAK Ya √Tidak

b. Fekal :

- Frekuensi 1x/Hari
- Konsistensi  Keras √Lunak  Cair/encer

- Kesulitan BAB Ya √Tidak

- Obat Pencahar Ya √Tidak

 Mobilisasi dan Latihan

a. Tingkat mobilisasi : Jalan-jalan sedikit demi sedikit

b. Latihan/senam Ya √Tidak

 Nutrisi dan Cairan

a. Asupan Nutrisi

- Mual Ya √Tidak

- Muntah Ya √Tidak

- Nafsu makan √Baik Menurun

b. Asupan Cairan √Cukup Kurang

 Pola tidur

a. Kesulitan Tidur Ya √Tidak

b. Kualitas tidur √ Cukup  Kurang

 Persiapan Persalinan

a. Senam hamil Ya √Tidak

b. Rencana tempat melahirkan √RS Puskesmas  Bidan Dokter

Obgyn

c. Perlengkapan kebutuhan bayi dan ibu √Ya Tidak

d. Pengetahuan tentang tanda – tanda melahirkan, cara manangani nyeri,

proses persalinan √Ya Tidak


e. Perawatan payudara. √Ya Tidak

 Obat – obatan yang dikomsumsi saat ini :

1. IVFD RL 20 tt/i

2. Cefadroxil 500 mg/oral/8 jam

3. Asam Mefenamat 500 mg/oral/8 jam


KLASIFIKASI DATA

No DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF

1. Klien mengatakan nyeri pada daerah jalan lahir 1. Klien tampak meringis

2. Klien mengatakan tidak bisa melakukan aktivitas 2. Skala nyeri sedang (Skala 4)
sendiri
3. Tampak ada rupture perineum
3. Klien mengeluh lemas
4. Klien tampak lemas

5. Klien tampak dibantu oleh


keluarganya dalam melakukan
aktivitas

6. Tidak ada tanda-tanda infeksi

7. TTV:
TD: 110/70 mmHg
N : 90 x/i
P : 20 x/i
S : 36,8 ˚C
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Inisial Klien: Ny.H Umur: 36 Tahun No. RM: 20 62 43 Ruangan: KIA (PNC)

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


DIAGNOSA
NO KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA
INTERVENSI KEPERAWATAN RASIONAL
HASIL

1. Nyeri berhubungan dengan  Tujuan: 1. Kaji tingkat nyeri 1. Untuk mengetahui derajat nyeri
rupture pada perineum Nyeri berkurang/hilang dan akan mempermudah
tindakan selanjutnya.
DS:  Kriteria Hasil: 2. Kaji TTV klien 2. Data dasar intervensi
- Klien mengatakan - Klien mengatakan selanjutnya.
nyeri pada daerah nyeri berkurang 3. Anjurkan klien melakukan teknik 3. Untuk mengalihkan perhatian
jalan lahir - Klien nampak tenang nafas dalam klien dalam mengurangi
rangsangan nyeri yang
DO: dirasakan.
- Klien nampak 4. Berikan posisi yang nyaman 4. Mengatur posisi sesuai
meringis sesuai keinginan klien keinginan dapat member
- TTV: perasaan yang nyaman dan
TD: 110/70 mmHg aman.
N : 90 x/i 5. Kolaborasi pemberian obat 5. Menghilangkan rasa nyeri
P : 20 x/i analgetik
S : 36,8 ˚C
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Inisial Klien: Ny.H Umur: 36 Tahun No. RM: 20 62 43 Ruangan: KIA (PNC)

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


DIAGNOSA
NO KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA
INTERVENSI KEPERAWATAN RASIONAL
HASIL

2. Intoleransi aktivitas  Tujuan: 1. Kaji kemampuan klien dalam 1. Mengidentifkasi kekuatan atau
berhubungan dengan Aktivitas klien terpenuhi memenuhi kebutuhan. kelemahan mengenai
kelelahan pasca post partum pemulihan.
 Kriteria Hasil: 2. Bantu klien dalam pemenuhan 2. Mengurangi beban dan
DS: - Klien tidak lemas kebutuhan aktivitas kebutuhan aktivitas klien dapat
- Klien mengatakan - Klien dapat terpenuhi.
tidak bisa melakukan beraktivitas sendri 3. Berikan motivasi kepada klien 3. Membantu berpartisipasi dan
aktivitas sendiri tanpa bantuan orang dan keluarga dalam pemenuhan menambah semangat dalam
- Klien mengeluh lemas lain aktivitas pemenuhan kebutuhan aktivitas.

DO: 4. Anjurkan klien untuk istirahat 4. Agar tenaga klien bertambah


- Klien tampak lemas yang cukup dan bias terpenuhi.
- Klien tampak dibantu
oleh keluarganya 5. Libatkan keluarga klien dalam 5. Agar keluarga kooperatif dalam
dalam melakukan perawatan pengobatan dan perawatan.
aktivitas.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Inisial Klien: Ny.H Umur: 36 Tahun No. RM: 20 62 43 Ruangan: KIA (PNC)

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


DIAGNOSA
NO KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA
INTERVENSI KEPERAWATAN RASIONAL
HASIL

3. Resiko tinggi infeksi  Tujuan: 1. Kaji tanda-tanda infeksi 1. Data dasar untuk intervensi
berhubungan dengan adanya Resiko infeksi tidak selanjutnya
rupture perineum terjadi 2. Observasi suhu tubuh klien 2. Peningkatan suhu tubuh bias
menjadi indicator terjadinya
DS: -  Kriteria Hasil: infeksi
- Tidak ada tanda-tanda 3. Lakukan perawatan luka secara 3. Untuk mencegah terjadinya
DO: infeksi aseptic infeksi
- Nampak ada rupture
perineum 4. Anjurkan klien untuk mengganti 4. Mencegah terjadinya
- Tidak ada tanda-tanda balutan sesering mungkin kontaminasi bakteri
infeksi
5. Kolaborasi pemberian obat 5. Antibiotik bisa membunuh
antibiotik kuman

Anda mungkin juga menyukai