Kelemahan:
a. Kurang adaptif terhadap perubahan lingkungan
b. Untuk menggabungkan sifat dari sepasang atau lebih tetua
c. Diawali dengan pemilihan tetua berdasar tujuan program
B. Seleksi untuk populasi hasil hibridisasi (seleksi untuk menangani generasi
bersegregasi):
1. Metode Pedigree (Silsilah)
a. Disebut pedigree atau silsilah karena dilakukan pencatatan pada setiapanggota
populasi bersegregasi dari hasil persilangan.
b. Seleksi dilakukan pada karakter yang memiliki heritabilitas tinggi
c. Seleksi pada famili terbaik, barisan terbaik dan tanaman terbaik.
d. Seleksi dapat dilakukan pada generasi F2.
e. Famili adalah kelompok galur yang berasal dari satu tanaman terseleksi pada
generasisebelumnya
Kelebihan :
1. Hanya keturunan-keturunan unggul yang dilanjutkan pada generasi
selanjutnya, tanaman yang tidak baik dibuang
2. Seleksi dilakukan tiap generasi, sehingga jumlah tanaman tidak terlalu banyak
3. Menghemat lahan, karena jumlah tanaman tiap generasi semakin sedikit
4. Silsilah dari suatu galur dapat diketahui
Kekurangan
1. Tiap generasi persilangan harus dilakukan pencatatan (sifat morfologi,
ketahanan hama dan penyakit, umur panen dll), sehingga perlu banyak catatan
dan pekerjaan
2. Kemungkinan ada galur terbuang pada generasi segregasi akibat seleksi
Kelebihan ;
a. Relatif murah dan sederhana untuk memelihara populasi bersegregasi.
b. Pada generasi F1 – F4 pekerjaan tidak terlalu berat karena tidak ada kegiatan
seleksi.
c. Ekonomis untuk tanaman berumur pendek dan jarak tanam sempit seperti padi,
gandum dll.
d. Tanaman yang baik tidak terbuang, karena tidak dilakukan seleksi pada
generasi awal.
e. Beberapa generasi dapat dilakukan pada tahun sama
f. Kekurangan
g. Silsilah galur tidak tercatat sejak awal
h. Seleksi alam pada generasi awal dapat menghilangkan genotipe-genotipe yang
baik
i. Jumlah tanaman pada generasi lanjut sangat banyak sehingga memerlukan
lahan yang luas.
3. Metode SSD (Single Seed Descent)
Banyak diterapkan pada tanaman berpolong. Panen dilakukan satu biji dari
setiap tanaman, mulai F2 – F5, kemudian setiap biji tersebut dicampur untuk
ditanam pada generasi berikutnya
Kelebihan ;
a. Kebutuhan lahan sedikit
b. Waktu dan tenaga yang diperlukan saat panen lebih sedikit
c. Pencatatan dan pengamatan jauh lebih sederhana
d. Seleksi untuk sifat yang memiliki heritabilitas tinggi dapat dikerjakan lebih
efektif.
e. Dimungkinkan menanam sejumlah generasi dlm satu tahun melalui
pengendalian lingkungan (mis. dalam rumah kaca).
Kekurangan ;
a. Seleksi untuk karakter-karakter yang bernilai heritabilitas rendah (mis. hasil)
tidak efisien
b. Identitas tanaman unggul F2 tidak diketahui
c. Bila seleksi pada awal generasi tidak tajam dalam pengamatan, dapat
mengakibatkan hilangnya tanaman superior karena tidak ikut terpilih.
1. Seleksi Massa
Seleksi massa, pemilihan tetap berdasarkan pada individu tanaman dan
penilaian fenotipe. Sebagai bahan seleksi adalah populasi kawin acak yang tidak
memperhatikan asal gamet jantan.
Kelebihan seleksi ini yaitu mudah dilaksanakan, murah, dapat dilakukan pada
populasi besar dan dapat menekan terjadinya tangkar dalam. Kelemahannya adalah
memerlukan tempat penanaman yang terpisah dari populasi lain dan kemajuan seleksi
tergolong rendah.
Diharapkan dengan seleksi massa diperoleh populasi keturunan dengan
frekuensi gen yang dikehendaki lebih besar. Oleh karena itu, efisiensi seleksi
tergantung dari kecermatan menilai fenotipe agar juga mencerminkan nilai genotipe.
Penilaian akan lebih mudah dilakukan apabila ditinjau dari karakter kualitatif karena
penampakan fenotipe juga merupakan nilai genotipe. Dengan demikian, seleksi massa
efektif untuk tujuan peningkatan karakter kualitatif seperti warna biji, tinggi tanaman,
ukuran tongkol, letak tongkol, kemasakan dan kandungan minyak, serta protein.
Sebaliknya akan menjadi kurang efektif untuk karakter kuantitatif yang dikendalikan
oleh banyak gen. Seleksi massa sesuai untuk karakter dengan heretabilitas tinggi,
tetapi tidak sesuai untuk karakter dengan heretabilitas rendah.