Anda di halaman 1dari 18

TUGAS ILMU BAHAN BANGUNAN

BAHAN BANGUNAN DALAM PEMBUATAN SEPTICTANK

Disusun Oleh :

Renaldi Ramadhani
201611267

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI SAPTA TARUNA


JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
2018
BAB I
PENDAHULUAN

I.I. Latar Belakang


Bangunan adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan
tempat kedudukan baik yang ada di atas, di bawah tanah dan/atau di air. Bangunan
biasanya dikonotasikan dengan rumah, gedung ataupun segala sarana, prasarana atau
infrastruktur dalam kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membangun
peradabannya seperti halnya jembatan dan konstruksinya serta rancangannya, jalan,
sarana telekomunikasi, dan lain-lain.

Suatu benda dapat dikatakan sebagai bangunan bila benda tersebut merupakan
hasil karya orang dengan tujuan untuk kepentingan tertentu dari seseorang atau lebih
dan benda tersebut tidak dapat dipindahkan kecuali dengan cara membongkar.

Bangunan biasanya dikonotasikan dengan rumah, gedung ataupun segala


sarana, prasarana atau infrastruktur dalam kebudayaan atau kehidupan manusia dalam
membangun peradabannya seperti halnya jembatandan konstruksinya serta
rancangannya, jalan, sarana telekomunikasi. Umumnya sebuah peradaban suatu bangsa
dapat dilihat dari teknik teknik bangunan maupun sarana dan prasarana yang dibuat
ataupun ditinggalkan oleh manusia dalam perjalanan sejarahnya. Karena bangunan
berkaitan dengan kemajuan peradaban manusia, maka dalam perjalanannya, manusia
memerlukan ilmu atau teknik yang berkaitan dengan bangunan atau yang menunjang
dalam membuat suatu bangunan.

Bahan bangunan adalah setiap bahan yang digunakan untuk tujuan konstruksi.
Banyak bahan alami, seperti tanah liat, pasir, kayu dan batu, bahkan ranting dan daun
telah digunakan untuk membangun bangunan. Selain dari bahan alami, produk buatan
banyak digunakan, dan beberapa lagi kurang sintetik. Industri pembuatan bahan
bangunan didirikan di banyak negara dan penggunaan bahan-bahan tersebut biasanya
dibagi ke dalam perdagangan khusus tertentu, seperti pertukangan, pipa, atap dan
pekerjaan isolasi. Acuan ini berhubungan dengan tempat tinggal manusia dan struktur
termasuk rumah.

Salah satu prasarana penunjang bangunan yaitu septictank, dimana prasarana ini
berfungsi untuk pembuangan kotoran, tinja, dan sebagainya, yang tidak boleh
disalurkan ke saluran pembuangan umum karena kekotorannya, dimaksudkan untuk
menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan. Karena fungsi bangunan septictank
ebagai tempat pembuangan kotoran, maka dibuat dengan bahan yang kedap air
sehingga air dalam septictank tidak dapat meresap ke tanah.
I.II. Tujuan
 Mengetahui jenis bahan bangunan;
 Mengetahui fungsi septictank;
 Mengetahui bahan bangunan yang digunakan dalam pembuatan septictank.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.I. Bahan-Bahan Bangunan


A. Batu

Gambar 2.1
Batu

Batuan adalah kumpulan-kumpulan atau agregat padat yang terbentuk dari


mineral-mineral, material organik yang terubah, bahan-bahan vulkanik, dan
kombinasi semua komponen tersebut yang sudah ada dalam keadaan membeku/keras
yang terbentuk secara sederhana.

Batuan-batuan yang ada di bumi, selain merupakan batuan alam yang


terbentuk sendiri oleh alam selama kurun waktu yang panjang, juga terdapat batuan
buatan.Batuan buatan adalah batuan yang dibuat oleh manusia yang biasanya terbuat
dari tanah liat untuk menggantikan peran batuan alam – meskipun tidak dapat
menggantikan secara keseluruhan.

Batuan alam berdasarkan proses terbentuknya terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
a. Batuan beku,
b. Batuan sedimen, dan
c. Batuan metamorf

Penggunaan pada kegiatan konstruksi rumah maupun gedung pada umumnya


menggunakan:
a. Batu Kali
Batuan ini biasa digunakan untuk bahan dari pondasi suatu bangunan. Ciri utama
dari batu kali adalah berupa bongkah-bongkahan dan ukurannya tidak teratur.
Batu kali berasal dari sungai maupun gunung.
b. Batu Marmer
Batuan marmer ini merupakan salah satu jenis batuan metamorf atau malihan,
dimana proses terbentuknya batu marmer ini karena diakibatkan oleh proses
metamorfosis batu kapur atau batu gamping. Batuan ini biasa digunakan sebagai
batu yang digunakan untuk menghias rumah baik lantai atau dinding maupun
untuk keperluan furniture.
c. Batu koral/ split
Salah satu bahan bangunan/batuan yang digunakan untuk pembuatan beton
konstruksi/ cor. Split biasanya diperoleh dari hasil pemecahan/ penggilingan batu
( Pabrikasi ).Sedangkan koral lebih banyak diperoleh dari hasil galian (
penambangan ). Ukuran dari batuan tersebut berkisar 1 cm - 5 cm.

B. Pasir

Gambar 2.2
Pasir

Pasir digunakan sebagai campuran material pengikat adukan beton maupun


pemasangan material lainnya. Pasir sangat dibutuhkan dalam pembuatan bangunan-
bangunan baik itu rumah, gedung bertingkat, jembatan, tangga dan hal lainnya dari
bahan bangunan yang bersifat permanen.

Ada beberapa jenis dari pasir untuk bahan bangunan, yaitu:


a. Pasir merah
b. Pasir elod
c. Pasir pasang
d. Pasir beton
e. Pasir sungai

C. Kayu

Gambar 2.3
Kayu

Kayu merupakan material alam dari pepohonan yang sering dimanfaatkan


untuk konstruksi bangunan. Bahan Bangunan ini berasal dari pohon yang memiliki
banyak kegunaan. Kayu dapat digunakan untuk berbagai macam fungsi dalam
membuat suatu bangunan konstruksi, terlebih untuk bangunan rumah pastinya
memerlukan kayu untuk menopang bagian atap dengan ruangan. Selain itu bahan
kayu dapat digunakan sebagai keperluan arsitektur penunjang suatu konstruksi
bangunan. Biasa digunakan sebagai pintu, jendela, kusen dan lainnya.

Jenis-jenis dari kayu banyak sekali macamnya, yaitu antara lain;


 Kayu jati
 Kayu merbau
 Kayu bengkirai
 Kayu kamper

D. Beton

Gambar 2.4
Beton

Beton merupakan bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi dan
pengikat semen. Beton terbuat dari campuran:
• semen
• air
• agregat (kerikil) kasar dan halus
• admixture (zat aditif) jika diperlukan

Material-material ini dicampur dan diaduk dengan jumlah tertentu sehingga


mudah dipindahkan, ditempatkan (dituang), dipadatkan (compact), dan dibentuk
(finish), dan campuran material tersebut akan mengeras dan menghasilkan produk
yang kuat dan tahan lama. Jumlah dari masing-masing bahan yang dicampurkan
(semen, air, agregat, dll) akan mempengaruhi properti dari beton yang dihasilkan.
Berbentuk bubuk, dan jika dicampur dengan air, akan membentuk pasta. Pasta
semen ini berfungsi untuk melekatkan dan mengikat antar agregat satu sama lain.
Jenis-jenis semen yang ada di Indonesia antara lain:
 Semen portland putih
 Semen portland pozolan / Portland Pozzolan Cement (PPC)
 Semen portland / Ordinary Portland Cement (OPC)
 Semen portland campur
 Semen masonry
 Semen portland komposit

Tiap jenis semen akan memberikan properti yang berbeda pada beton yang
dihasilkannya. Semen portland adalah tipe semen yang paling umum digunakan
untuk membuat campuran beton.

E. Batu Bata

Gambar 2.5
Batu Bata

Batu bata merupakan Jenis material bahan bangunan yang pertama adalah batu
bata. Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat dinding.
Batu bata terdiri dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna kemerah merahan.
F. Baja / Besi Beton

Gambar 2.6
Baja

Definisi baja secara sederhana menurut KBBI yaitu suatu benda logam yang
keras. Sedangkan menurut Setiadji baja merupakan suatu material campuran yang
terdiri dari besi (Fe) dan karbon (C), dimana unsur karbon(C) menjadi dasar
penyusunnya. Dalam konstruksi bangunan baja merupakan komponen bahan
bangunan yang penting. Baik digunakan sebagai kebutuhan struktur kolom maupun
balok pada suatu bangunan (WF Beam, H Beam,dll). Maupun kebutuhan baja sebagai
komponen struktur yang dikombinasikan dengan beton sebagai penunjangnya
(tulangan pada kolom beton maupun balok beton) Beberapa keuntungan baja sebagai
material struktur antara lain:
a. Kekuatan Tinggi
Dewasa ini baja bisa diproduksi dengan berbagai kekuatan yang bisa dinyatakan
dengan kekuatan tegangan tekan lelehnya (Fy) atau oleh tegangan tarik batas
(Fu). Bahan baja walaupun dari jenis yang paling rendah kekuatannya, tetap
mempunyai perbandingan kekuatan per-volume lebih tinggi bila dibandingkan
dengan bahan-bahan bangunan lainnya yang umum dipakai. Hal ini
memungkinkan perencanaan sebuah konstruksi baja bisa mempunyai beban mati
yang lebih kecil untuk bentang yang lebih panjang, sehingga. memberikan
kelebihan ruang dan volume yang dapat dimanfaatkan akibat langsingnya profil-
profil yang dipakai.
b. Keras
Baja itu sangat keras sekali sehingga sebagai bahan konstruksi, baja mungkin saja
untuk digunakan berbagai tujuan. Apabila untuk produk-produk baja tertentu ada
suatu keharusan,maka bisa saja baja itu, dengan cara dipanaskan,dibuat luar biasa
kerasnya.
c. Kemudahan pemasangan
Sebagian besar dari komponen-komponen konstruksi mempunyai bentuk standar
yang siap digunakan, sehingga waktu yang diperlukan untuk membuat bagian-
bagian konstruksi baja yang telah ada, juga bisa dilakukan dengan mudah karena
komponen-komponen baja biasanya mempunyai bentuk standar dan sifat-sifat
yang tertentu. Sehingga proses pemasangan material tersebut dapat lebih mudah
dilakukan.

Gambar 2.7
Besi Beton

Selain Baja yang mempunyai profil tertentu seperti yang dijelaskan


sebelumnya. Baja juga digunakan secara bersamaan dengan komponen bahan
bangunan lainnya yaitu beton. Komponen baja ini biasa disebut besi beton, material
ini biasa digunakan sebagai penahan gaya tarik konstruksi pada sebuah beton.
Biasanya besi beton ini menjadi kerangka dari isi beton yang merupakan adonan
semen dan pasir dalam pembuatan pondasi suatu bangunan maupun struktur beton
lainnya.
Besi beton sendiri terdiri dari tiga jenis, yaitu; besi beton dengan permukaan
polos (round bar), besi beton ulir (deformed bar), dan besi beton kanal (shape). Dari
ketiga jenis beton ini masing-masing digunakan untuk porsinya sesuai dengan
bangunan yang akan dibuat.

G. Kaca

Gambar 2.8
Kaca

Kaca merupakan materi bening dan transparan (tembus pandang) yang


biasanya di hasil kan dari campuran silikon atau b ahan silikon dioksida (SiO2), yang
secara kimia sama dengan kuarsa. Komponen bahan bangunan ini merupakan
komponen arsitektur yang digunakan untuk dipasang pada pintu, jendela, dinding,
atau bagian bangunan lainnya. Hal ini bertujuan untuk meneruskan cahaya matahari
ke dalam bangunan sehingga walaupun tanpa lampu, ruangan bisa terang saat siang
hari. Masuknya cahaya matahari ke dalam ruangan dapat menghilangkan kelembaban.

H. Atap
Atap adalah penutup atas suatu bangunan yang melindungi bagian dalam
bangunan dari hujan maupun salju. Bentuk atap ada yang datar dan ada yang miring,
walaupun datar harus dipikirkan untuk mengalirkan air agar bisa jatuh. Bahan untuk
atap bermacam-macam, di antaranya: genting (keramik, beton), seng bergelombang,
asbes, maupun semen cor. Adapula atap genteng metal yang sangat ringan, tahan lama
dan anti karat
II.II. Septictank
Septictank berasal dari kata septic, yang berarti pembusukan secara anaerobik.
Nama septictank dipergunakan karena dalam sistem ini terlibat proses pembusukan
yang dilakukan oleh kuman-kuman pembusuk yang sifatnya anaerob.
Septictank bisa terdiri atas dua bak atau lebih, dapat pula terdiri dari satu bak
saja tetapi diatur sedemikian rupa (misalnya dengan memasang beberapa
sekat/tembok penghalang) sehingga dapat memperlambat pengaliran air kotor di
dalam bak tersebut. Di dalam bak bagian pertama akan terdapat proses penghancuran,
pembusukan dan pengendapan sehingga di dalam bak tersebut dapat kita lihat adanya
3 macam lapisan, yaitu:
1. Lapisan yang terapung yang terdiri dari kotoran-kotoran padat
2. Lapisan cair
3. Lapisan endapan (lumpur)

Gambar 2.9.
Gambar Septic Tank Standar (SNI T -07-1989-F)

Faktor yang dipakai untuk menentukan besar (isi) dari septictank, adalah:
1. Jumlah pemakai.
2. Lama atau waktu yang diperlukan untuk proses pembusukan (untuk daerah tropis
= 3 hari)
3. Banyaknya faecalien (faeces + urine) serta air yang dipergunakan waktu buang air
setiap orang (diperhitungkan ± 25 L). Rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut : Isi bak = jumlah pemakai X 3 X 25 L. Misalnya jumlah pemakai ada 10
orang, maka besar bak = 10 X 3 X 25 L = 750 L.

Gambar 2.10.
Gambar Septik Tank Modifikasi (SNI T -07-1989-F)

Rumus ini tidak berlaku bila ke dalam septictank tersebut dialirkan air bekas
mandi cuci dan sebagainya. Untuk keperluan itu ada rumus tersendiri. Kotoran dari
bak septictank yang berupa cairan dialirkan ke dalam tanah melalui proses
penyaringan.
Ketentuan dasar septic tank semacam ini yaitu:
1. Jika jumlah pengaliran sehari tidak melebihi 2000 L, besar bak minimum 3 m3
2. Bila pengaliran sehari lebih dari 2000 L tetapi kurang dari 6000 L, maka besar
bak adalah 1.5 kali jumlah pengaliran sehari.
3. Untuk pengaliran yang melebihi 6000 L, maka besar bak adalah 4500 L + 0,75
kali pengaliran sehari.
BAB III
PEMBAHASAN

III.I TAHAPAN KONSTRUKSI BANGUNAN SEPTICTANK DAN PENGGUNAAN


BAHAN BANGUNAN

Pelaksanaan pembuatan bangunan septictank dilakukan setelah sebelumnya dilakukan


perhitungan kebutuhan volume septictank yang dibutuhkan, adapun pembuatan septictank
terdiri dari beberapa tahapan antara lain :

1. Pembuatan Lubang Galian


Tahapan ini dimulai dengan penggalian tanah untuk bangunan septictank, ukuran
lubang galian disesuaikan dengan ukuran bangunan septictank ditambah jarak beberapa
centimeter untuk area kerja. Lubang galian yang sudah siap kemudian dipasang benang
untuk acuan kesikuan dan tegak lurus bangunan septictank.

Gambar 3.1
Lubang Galian Septictank
2. Pekerjaan Dinding
Proses selanjutnya adalah pekerjaan pemasangan dinding septictank, dimana dilakukan
pemasangan bata untuk dinding septictank kemudian dilakukan plesteran untuk
mencegah rembesan dari dalam septictank. Pekerjaan ini menggunakan bahan dan
ukuran yang harus disesuaikan dengan gambar kerja. Dalam pekerjaan dinding
septictank bahan bangunan yang digunakan yaitu:
- Batu Bata
- Semen
- Pasir
Gambar 3.2
Pekerjaan Dinding Septictank

3. Pekerjaan Atap
Proses selanjutnya adalah pekerjaan pemasangan Atap septictank, dimana pertama tama
dilakukan pembuatan rangka besi untuk pengecoran atap septictank, kemudian rangka
yang sudah siap disusun diatas bangunan lalu diberikan adukan cor, tidak lupa
dibuatkan lubang untuk penyedotan lumpur tinja. Adukan ini didiamkan hingga kering.
Dalam pekerjaan atap septictank bahan bangunan yang digunakan yaitu:
- Besi beton
- Semen, batu split dan pasir untuk beton atap.
Gambar 3.3
Pekerjaan Dinding Septictank
BAB IV
PENUTUP

IV.I. KESIMPULAN

Bahan bangunan adalah material-material yang digunakkan dalam proses


pembangunan konstruksi rumah ataupun gedung.Bahan-bahan bangunan yang dipakai dalam
pembangunan septictank tidak terlalu beragam, namun kualitas bahan bangunan diperlukan
untuk memastikan septictank tidak bocor dan mencemari lingkungan..

Demikian pembahasan makalah ilmu bahan bangunan ini sehingga dapat menjelaskan
secara umum bahan-bahan bangunan yang digunakkan dalam kegiatan konstruksi.

Anda mungkin juga menyukai