Tugas 1 Ilmu Bahan Bangunan - Renaldi 201611267
Tugas 1 Ilmu Bahan Bangunan - Renaldi 201611267
Disusun Oleh :
Renaldi Ramadhani
201611267
Suatu benda dapat dikatakan sebagai bangunan bila benda tersebut merupakan
hasil karya orang dengan tujuan untuk kepentingan tertentu dari seseorang atau lebih
dan benda tersebut tidak dapat dipindahkan kecuali dengan cara membongkar.
Bahan bangunan adalah setiap bahan yang digunakan untuk tujuan konstruksi.
Banyak bahan alami, seperti tanah liat, pasir, kayu dan batu, bahkan ranting dan daun
telah digunakan untuk membangun bangunan. Selain dari bahan alami, produk buatan
banyak digunakan, dan beberapa lagi kurang sintetik. Industri pembuatan bahan
bangunan didirikan di banyak negara dan penggunaan bahan-bahan tersebut biasanya
dibagi ke dalam perdagangan khusus tertentu, seperti pertukangan, pipa, atap dan
pekerjaan isolasi. Acuan ini berhubungan dengan tempat tinggal manusia dan struktur
termasuk rumah.
Salah satu prasarana penunjang bangunan yaitu septictank, dimana prasarana ini
berfungsi untuk pembuangan kotoran, tinja, dan sebagainya, yang tidak boleh
disalurkan ke saluran pembuangan umum karena kekotorannya, dimaksudkan untuk
menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan. Karena fungsi bangunan septictank
ebagai tempat pembuangan kotoran, maka dibuat dengan bahan yang kedap air
sehingga air dalam septictank tidak dapat meresap ke tanah.
I.II. Tujuan
Mengetahui jenis bahan bangunan;
Mengetahui fungsi septictank;
Mengetahui bahan bangunan yang digunakan dalam pembuatan septictank.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gambar 2.1
Batu
Batuan alam berdasarkan proses terbentuknya terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
a. Batuan beku,
b. Batuan sedimen, dan
c. Batuan metamorf
B. Pasir
Gambar 2.2
Pasir
C. Kayu
Gambar 2.3
Kayu
D. Beton
Gambar 2.4
Beton
Beton merupakan bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi dan
pengikat semen. Beton terbuat dari campuran:
• semen
• air
• agregat (kerikil) kasar dan halus
• admixture (zat aditif) jika diperlukan
Tiap jenis semen akan memberikan properti yang berbeda pada beton yang
dihasilkannya. Semen portland adalah tipe semen yang paling umum digunakan
untuk membuat campuran beton.
E. Batu Bata
Gambar 2.5
Batu Bata
Batu bata merupakan Jenis material bahan bangunan yang pertama adalah batu
bata. Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat dinding.
Batu bata terdiri dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna kemerah merahan.
F. Baja / Besi Beton
Gambar 2.6
Baja
Definisi baja secara sederhana menurut KBBI yaitu suatu benda logam yang
keras. Sedangkan menurut Setiadji baja merupakan suatu material campuran yang
terdiri dari besi (Fe) dan karbon (C), dimana unsur karbon(C) menjadi dasar
penyusunnya. Dalam konstruksi bangunan baja merupakan komponen bahan
bangunan yang penting. Baik digunakan sebagai kebutuhan struktur kolom maupun
balok pada suatu bangunan (WF Beam, H Beam,dll). Maupun kebutuhan baja sebagai
komponen struktur yang dikombinasikan dengan beton sebagai penunjangnya
(tulangan pada kolom beton maupun balok beton) Beberapa keuntungan baja sebagai
material struktur antara lain:
a. Kekuatan Tinggi
Dewasa ini baja bisa diproduksi dengan berbagai kekuatan yang bisa dinyatakan
dengan kekuatan tegangan tekan lelehnya (Fy) atau oleh tegangan tarik batas
(Fu). Bahan baja walaupun dari jenis yang paling rendah kekuatannya, tetap
mempunyai perbandingan kekuatan per-volume lebih tinggi bila dibandingkan
dengan bahan-bahan bangunan lainnya yang umum dipakai. Hal ini
memungkinkan perencanaan sebuah konstruksi baja bisa mempunyai beban mati
yang lebih kecil untuk bentang yang lebih panjang, sehingga. memberikan
kelebihan ruang dan volume yang dapat dimanfaatkan akibat langsingnya profil-
profil yang dipakai.
b. Keras
Baja itu sangat keras sekali sehingga sebagai bahan konstruksi, baja mungkin saja
untuk digunakan berbagai tujuan. Apabila untuk produk-produk baja tertentu ada
suatu keharusan,maka bisa saja baja itu, dengan cara dipanaskan,dibuat luar biasa
kerasnya.
c. Kemudahan pemasangan
Sebagian besar dari komponen-komponen konstruksi mempunyai bentuk standar
yang siap digunakan, sehingga waktu yang diperlukan untuk membuat bagian-
bagian konstruksi baja yang telah ada, juga bisa dilakukan dengan mudah karena
komponen-komponen baja biasanya mempunyai bentuk standar dan sifat-sifat
yang tertentu. Sehingga proses pemasangan material tersebut dapat lebih mudah
dilakukan.
Gambar 2.7
Besi Beton
G. Kaca
Gambar 2.8
Kaca
H. Atap
Atap adalah penutup atas suatu bangunan yang melindungi bagian dalam
bangunan dari hujan maupun salju. Bentuk atap ada yang datar dan ada yang miring,
walaupun datar harus dipikirkan untuk mengalirkan air agar bisa jatuh. Bahan untuk
atap bermacam-macam, di antaranya: genting (keramik, beton), seng bergelombang,
asbes, maupun semen cor. Adapula atap genteng metal yang sangat ringan, tahan lama
dan anti karat
II.II. Septictank
Septictank berasal dari kata septic, yang berarti pembusukan secara anaerobik.
Nama septictank dipergunakan karena dalam sistem ini terlibat proses pembusukan
yang dilakukan oleh kuman-kuman pembusuk yang sifatnya anaerob.
Septictank bisa terdiri atas dua bak atau lebih, dapat pula terdiri dari satu bak
saja tetapi diatur sedemikian rupa (misalnya dengan memasang beberapa
sekat/tembok penghalang) sehingga dapat memperlambat pengaliran air kotor di
dalam bak tersebut. Di dalam bak bagian pertama akan terdapat proses penghancuran,
pembusukan dan pengendapan sehingga di dalam bak tersebut dapat kita lihat adanya
3 macam lapisan, yaitu:
1. Lapisan yang terapung yang terdiri dari kotoran-kotoran padat
2. Lapisan cair
3. Lapisan endapan (lumpur)
Gambar 2.9.
Gambar Septic Tank Standar (SNI T -07-1989-F)
Faktor yang dipakai untuk menentukan besar (isi) dari septictank, adalah:
1. Jumlah pemakai.
2. Lama atau waktu yang diperlukan untuk proses pembusukan (untuk daerah tropis
= 3 hari)
3. Banyaknya faecalien (faeces + urine) serta air yang dipergunakan waktu buang air
setiap orang (diperhitungkan ± 25 L). Rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut : Isi bak = jumlah pemakai X 3 X 25 L. Misalnya jumlah pemakai ada 10
orang, maka besar bak = 10 X 3 X 25 L = 750 L.
Gambar 2.10.
Gambar Septik Tank Modifikasi (SNI T -07-1989-F)
Rumus ini tidak berlaku bila ke dalam septictank tersebut dialirkan air bekas
mandi cuci dan sebagainya. Untuk keperluan itu ada rumus tersendiri. Kotoran dari
bak septictank yang berupa cairan dialirkan ke dalam tanah melalui proses
penyaringan.
Ketentuan dasar septic tank semacam ini yaitu:
1. Jika jumlah pengaliran sehari tidak melebihi 2000 L, besar bak minimum 3 m3
2. Bila pengaliran sehari lebih dari 2000 L tetapi kurang dari 6000 L, maka besar
bak adalah 1.5 kali jumlah pengaliran sehari.
3. Untuk pengaliran yang melebihi 6000 L, maka besar bak adalah 4500 L + 0,75
kali pengaliran sehari.
BAB III
PEMBAHASAN
Gambar 3.1
Lubang Galian Septictank
2. Pekerjaan Dinding
Proses selanjutnya adalah pekerjaan pemasangan dinding septictank, dimana dilakukan
pemasangan bata untuk dinding septictank kemudian dilakukan plesteran untuk
mencegah rembesan dari dalam septictank. Pekerjaan ini menggunakan bahan dan
ukuran yang harus disesuaikan dengan gambar kerja. Dalam pekerjaan dinding
septictank bahan bangunan yang digunakan yaitu:
- Batu Bata
- Semen
- Pasir
Gambar 3.2
Pekerjaan Dinding Septictank
3. Pekerjaan Atap
Proses selanjutnya adalah pekerjaan pemasangan Atap septictank, dimana pertama tama
dilakukan pembuatan rangka besi untuk pengecoran atap septictank, kemudian rangka
yang sudah siap disusun diatas bangunan lalu diberikan adukan cor, tidak lupa
dibuatkan lubang untuk penyedotan lumpur tinja. Adukan ini didiamkan hingga kering.
Dalam pekerjaan atap septictank bahan bangunan yang digunakan yaitu:
- Besi beton
- Semen, batu split dan pasir untuk beton atap.
Gambar 3.3
Pekerjaan Dinding Septictank
BAB IV
PENUTUP
IV.I. KESIMPULAN
Demikian pembahasan makalah ilmu bahan bangunan ini sehingga dapat menjelaskan
secara umum bahan-bahan bangunan yang digunakkan dalam kegiatan konstruksi.