3
PT. PERTAMINA EP Field Sangasanga Area Produksi Samboja yang
terletak di provinsi Kalimantan Timur.
4
2.2 Tinjauan Lapangan Samboja
5
2.3 Stratigrafi Cekungan Kutai
Pada Kala Miosen Akhir hingga Plistosen (Kuarter), dalam Cekugan Kutai
terjadi lagi kegiatan gunungapi Mentulang dan Bandang (TmQm), yang menindih
secara tidak selaras Formasi Warukin (Tmw) dan Formasi Kelinjau (Tmk).
6
lain didominasi oleh Endapan Kuarter dan batuan-batuan Sedimen berumur
Paleosen (Tersier Awal) hingga Plistosen atau Kuarter Awal (W. Hamilton, 1978;
Halien, 1969 dan Pupiluli, 1973 dalam Rienno Ismail, 2008).
Cekungan Kutai yang luasnya + 50.000 km2, cekungan ini mulai diisi
sedimen pada permulaan Tersier sampai Kuarter. Dataran cekungan ini terus
melebar ke arah Timur. Pengisisan cekungan ini dimulai dari lingkungan laut
sampai fluvial, pada pengendapan lingkungan paralik banyak diendapkan
batubara yang diselingi endapan sedimen. Pada Miosen Bawah terjadi siklus
regresi, lingkungan daratan mulai melebar ke arah Timur Laut. Di atas endapan
tersier diendapakan aluvium yang terdiri dari lempung, lanau dan gambut,
endapan ini mengisi bagian yang rendah.
7
sepanjang waktu diselang-selingi oleh fasa transgresif secara lokal (Koesoemadinata,
1978 op cit Satyana et al., 1999 dalam Rienno Ismail, 2008). Batupasir yang
terbentuk di delta plain dan delta front yang regresif berumur Miosen Tengah
merupakan reservoir di sejumlah lapangan minyak dan gas bumi di Cekungan Kutai.
Batuan tertua yang ada di Cekungan Kutai berupa batuan metamorf yang
menjadi pembentuk batuan dasar dan berumur Paleozoikum dan Mesozoikum
(Satyana et al., 1999 dalam Rienno Ismail, 2008). Di atas batuan dasar ini secara tidak
selaras diendapkan Formasi Kiham Haloq berupa alluvial berumur Paleosen yang
terletak dekat dengan batas cekungan bagian barat (Moss dan Chambers, 2000 dalam
Rienno Ismail, 2008). Pada kala Eosen cekungan terus mengalami pendalaman akibat
pemekaran batuan dasar, sehingga terjadi peristiwa transgresi yang mengendapkan
Formasi Mangkupa berupa serpih yang diendapkan pada lingkungan laut terbuka
hingga marginal marine (Satyana et al., 1999 dalam Rienno Ismail, 2008).
8
Formasi Pulubalang diendapkan secara selaras di atas Formasi Bebulu.
Formasi ini tersusun atas perselingan graywacke dan batupasir kuarsa dengan sisipan
batugamping, batulempung, batubara, dan tuff dasit. Umur Formasi Pulubalang
adalah Miosen Tengah dengann lingkungan pengendapan darat hingga laut dangkal
(Satyana et al,. 1999 dalam Rienno Ismail, 2008).
9
Endapan kuarter Delta Mahakam tersusun dari pasir, lumpur, kerikil dan
endapan pantai yang terbentuk pada lingkungan sungai, rawa, pantai, dan delta
dengan hubungan yang bersifat tidak selaras terhadap batuan di bawahnya. Endapan
ini memiliki penyebaran sepanjang pantai timur dan merupakan produk dari Delta
Mahakam modern yang masih berkembang terus hingga sekarang.
10
Tengah bagian atas. Lingkungan pengendapan pada daerah litoral-laut dangkal
dengan ketebalan 800 meter.
11