Laporan Pendahuluan Halusinasi
Laporan Pendahuluan Halusinasi
HALUSINASI
A. Masalah Utama
1. Pengertian
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa dimana pasien mengalami
2. Etiologi
a. Faktor Predisposisi
1) Faktor Perkembangan
mudah frustasi, hilang percaya diri dan lebih rentan terhadap stress.
2) Faktor Sosiokultural
Seseorang yang merasa tidak diterima di lingkungannya sejak bayi (unwanted
lingkungannya.
3) Faktor Biokimia
berlebihan maka di dalam tubuhnya akan dihasilkan suatu zat yang dapat
neurotransmitter otak.
4) Faktor Psikologis
dalam mengambil keputusan yang tepat demi masa depannya. Klien lebih
memilih kesenangan sesaat dan lari dari alam nyata menuju alam hayal.
b. Faktor Presipitasi
lama tidak diajak berkomunikasi, objek yang ada di lingkungannya dan sauna
2) Perilaku
Dapat berupa rasa curiga, takut tidak aman, gelisah dan bingung, berperilaku
yang merusak diri, kurang perhatian, tidak mampu mengambil keputusan serta
a) Dimensi Fisik
delirium, intoksikasi alcohol dan kesulitan untuk tidur dalam waktu yang
lama.
b) Dimensi Emosional
Perasaan cemas yang berlebihan karena masalah yang tidak dapat diatasi,
ketakutannya.
c) Dimensi Intelektual
Terjadi penurunan fungsi ego. Usaha ego sendiri untuk melawan impuls
seluruh perhatian klien dan tidak jarang akan mengontrol semua perilaku
klien.
d) Dimensi Sosial
Adanya kehampaan hidup, dan tidak jelas tujuan hidupnya, rutinitas tidak
3. Patofisiologi
Menurut Stuart dan Sundeen, 1995 ada dua teori yang menjelaskan tentang halusinasi,
yaitu:
a. Teori Biokimia
b. Teori Psikoanalisis
Merupakan respons pertahanan ego untuk melawan rangsangan dari luar yang
h. Ketakutan
5. Klasifikasi Halusinasi
a. Halusinasi Dengar
meninggal
b. Halusinasi Penglihatan
c. Halusinasi Penciuman
klien
d. Halusinasi Pengecapan
sesuatu b. Muntah
e. Halusinasi Perabaan
kulit
g. Halusinasi Viseral
6. Tahapan Halusinasi
a. Tahap I (Non-Psikotik)
Halusinasi mampu memberikan rasa nyaman pada klien, tingkat orientasi sedang.
Karakteristik:
b. Tahap II (Non-Psikotik)
Karakteristik:
tersebut.
Klien biasanya tidak dapat mengontrol dirinya sendiri, tingkat kecemasan berat,
Karakteristik:
d. Tahap IV (Psikotik)
Klien sudah sangat dikuasai oleh halusinasi dan biasanya klien terlihat panik.
2) Agitasi/ kataton
diri, halusinasi lihat dan dengar/ salah satunya yang menyuruh pada kejelekan,
7. Rentang Respons
- Menarik diri
8. Penatalaksanaan Medis
a. Psikofarmakologi
pada Susunan Saraf Pusat (SSP) dengan mendepresi sub kortikal SSP yang
menimbulkan efek psikotropik, sedasi, anti emetic dan dapat menekan refleks
2) Haloperidol (HLP) adalah derivat yang khasiatnya hampir sama dengan derivat
3) Trihexyphenidil (THP) yaitu untuk merelaksasi otot polos dan sposmodik. Efek
dan lain-lain.
D. Masalah Keperawatan
3. Isolasi sosial
E. Intervensi Keperawatan
Keperawatan
Resiko Tujuan
menciderai Umum:
lingkungan mengontrol
berhubungan halusinasi
dengan yang
halusinasi dialaminya.
pendengaran
TUK 1: Setelah dilakukan Bina hubungan saling Hubungan
dan
Klien dapat tindakan percaya menggunakan saling percaya
penglihatan
membina keperawatan dalam 3 prinsip komunikasi sebagai dasar
ber-dampingan janji.
dihadapi. klien.
7. Dengarkan
ungkapan klien
dengan empati.
SP1
dialaminya. halusinasi.
2. Bantu klien
mengidentifikasi
isi halusinasinya,
jika menemukan
berhalusinasi,
tanyakan apakah
ada mendengar
yang didengar),
apakah melihat
bayangan
bersahabat tanpa
menuduh/ Mengetahui
kuantitas
mengidentifikasi indikator
halusinasi. intervensi
selanjutnya.
Mengetahui apa
yang klien
rasakan terkait
mengidentifikasi
frekuensi
terjadinya
halusinasi.
5. Bantu klien
mengidentifikasi
terjadi halusinasi
(marah, takut,
sedih, senang,
cemas, jengkel).
g. Klien dapat
h. Klien dapat
terjadi)
4. Masukkan kegiatan
menghardik
SP2
orang lain. kegiatan yang cakap dengan orang lain dan dapat
mengontrol halusinasinya).
halusinasi dengan
bercakap-cakap 3. Masukkan latihan Mengingat kan
bersama perawat.
SP 3
sehari-hari yang
sampai tidur
malam)
SP4
b. Klien mampu
penggunaan obat
menyebut kan
menyebutkan
prinsip 6 benar
menggunakan obat
dengan prinsip 6
benar.
untuk memutus
halusinasi.
e. Obat-obatan
halusinasi.
f. Cara merawat
anggota keluarga
yang halusinasi di
rumah (beri
kegiatan, jangan
biarkan sendiri,
makan bersama,
memantau obat-
pemberiannya
untuk mengatasi
halusinasi).
g. Beri informasi
waktu kontrol ke
bagaimana cara
mencari bantuan
jika halusinasi
di rumah.
F. Implementasi Keperawatan
direncanakan perawat perlu memvalidasi dengan singkat, apakah rencana tindakan masih
sesuai dan dibutuhkan oleh klien saat ini, serta hal yang tidak boleh dilupakan bahwa
G. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi adalah proses yang berkelanjutan untuk menilai efek dari tindakan keperawatan
kepada klien. Evaluasi dilakukan terus menerus pada respon klien terhadap tindakan
masih tetap atau muncul masalah baru atau ada data yang kontradiksi dengan masalah
yang ada.
Hasil yang diharapkan pada asuhan keperawatan klien dengan halusinasi adalah:
a. Klien mampu memutuskan halusinasi dengan berbagai cara yang telah diajarkan.
Pada Keluarga:
b. Mampu merawat klien di rumah tentang cara mengatasi halusinasi dan mendukung
kegiatan-kegiatan klien.