Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH :
DANDI
I1A1 17032
Laporan Lengkap : Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan pada Mata Kuliah
Pengantar Oseanografi
Nama : DANDI
NIM : I1A117032
Mengetahui
Koordinator Mata kuliah
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala limpahan
praktikum Lapang Pengantar Oseanografi ini untuk memenuhi salah satu persyaratan
Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Halu Oleo.
Dalam pembuatan laporan ini berkat bantuan, Allah SWT dan dosen
pembimbing mata kuliah Pengantar Oseanografi serta asisten yang telah mendampingi
Penulis pada saat praktikum.Tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan laporan ini.
Saya menyadari bahwa dalam proses pembuatan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara pembuatannya. Namun demikian, penulis telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki sehingga
dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan terbuka menerima
masukan,saran dan kritik penyempurnaan laporan ini. Dan penulis berharap semoga laporan
Penulis
RIWAYAT HIDUP
Negeri Satap Satu Kabawo dan lulus pada tahun 2014. Kemudian penulis melanjutkan
pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1 Kabawo dan lulus pada tahun 2017. Pada
tahun yang sama pula penulis diterima sebagai mahasiswa Universitas Halu Oleo,
A. Latar Belakang
Oseanografi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang lautan. Ilmu ini
merupakan perpaduan dari berbagai ilmu yang berkaitan dengan proses yang terjadi
dalam suatu perairan laut. Ilmu dari perpaduan itu seperti ilmu tanah, geografi, ilmu
fisika, ilmu kimia, geologi, ilmu biologi dan ilmu iklim. Ilmu oseanografi terdiri dari
berbagai cabang ilmu yaitu fisika oseanografi, kimia oseanografi, biologi oseanografi
dan geologi.
Laut adalah kumpulan air asin yang luas dan berhubungan dengan samudra. Laut
adalah kumpulan air asin yang sangat banyak dan luas di permukaan bumi yang
memisahkan atau menghubungkan suatu benua dengan benua lainnya dan suatu pulau
Bumi kita dikelilingi oleh dua lautan yang sangat luas yaitu lautan udara dan lautan
air. Keduanya berada dalam keadaan bergerak (dynamic condition), dibangkitkan oleh
energi dari matahari dan gaya gravitasi bumi. Gerakan-gerakan mereka saling
arus laut, dan arus laut membawa energi panas dari satu lokasi ke lokasi lainnya,
mengubah pola temperatur permukaan bumi dan juga mengubah sifat-sifat fisis udara di
atasnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Furqon (2006), Selain di dalam bumi itu
sendiri, bumi kita jugaberinteraksi dengan planet, bulan dan bintang di luar angkasa
Siswanto (2014), bahwa Ada beberapa factor yang menjadi pembangkit beberapa
sedimen teraduk akibat adanya kombinasi pengaruh arus yang terbentuk karena pasang
surut maupun arus kompleks lainnya. Kondisi ini akan mempengaruhi fluktuasi
fluktuasi konsentrasi.
untuk mengetahui lebih spesifikasi lagi tentang faktor-faktor apa saja yang
1. Untuk mengetahui fluktuasi suhu perairan, salinitas, Ph, dan tingkat kecerahan di
2. Untuk mengetahui tipe pasang surut dan beda pasang surut di perairan pantai Desa
3. Untuk mengetahui kecepatan dan arah arus di perairan pantai Desa Tanjung Tiram,
2. Mengetahui tipe pasang surut dan beda pasang surut di perairan pantai Desa
3. Mengetahui kecepatan dan arah arus di perairan pantai Desa Tanjung Tiram,
Dan Sedimen
1. Suhu
Suhu merupakan parameter yang sangat penting dalam lingkungan laut dan
berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap lingkungan laut. Suhu
merupakan parameter oseanografi yang paling mudah untuk dipelajari. Beberapa hasil
penelitian menujukkan bahwa ikan sangat peka terhadap perubahan suhu, walaupun
nilainya sangat kecil (0,1°C), sebagai contoh ikan telestoi melakukan respon dengan
perubahan suhu sebesar 0,03°C Suhu permukaan di perairan Indonesia berkisar antara
26°C–30°C. Suhu maksimum terjadi pada musim pancaroba I (sekitar April - Mei) dan
Sebaran suhu air laut disuatu perairan dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain
radiasi sinar matahari, letak geografis perairan, sirkulasi arus, kedalaman laut, angin dan
musim, pergerakan massa air tawar dari aliran sungai-sungai yang dengan mudah masuk
ke perairan dekat pantai. Gerakan massa air ini yang dapat me-nimbulkan panas, akibat
terjadi gesekan antara molekul air, sehingga suhu air laut di perairan dekat pantai lebih
Suhu air mempunyai pengaruh yang nyata terhadap proses pertukaran atau
metabolisme makhluk hidup. Selain mempengaruhi proses pertukaran zat, suhu juga
berpengaruh terhadap kadar oksigen yang terlarut adalam air, juga berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan nafsu makan ikan. Dalam berbagai hal suhu berfungsi
sebagai syarat rangsangan alam yang menentukan beberapa proses seperti migrasi,
bertelur, metabolisme, dan lain sebagainya. Diperairan lokasi budidaya ikan sistem
karamba mempunyai kisaran suhu antara 27 - 30°C. Ikan dapat tumbuh dengan baik
pada kisaran suhu 25- 32°C, tetapi dengan perubahan suhu yang mendadak dapat
2. Salinitas
Menurut Wibisono (2005) dalam Dahuri, Salinitas adalah jumlah total (gr) dari
material padat termasuk garam NaCl yang terkandung dalam air laut sebanyak 1kg
dimana bromine dan iodin diganti dengan klorin dan bahan organik seluruhnya telah
dibakar habis. Salinitas secara umum dapat disebut sebagai jumlah kendungan garam
dari suatu perairan, yang dinyatakan dalam permil. Kisaran salinitas air laut berada
antara 0‰ – 40‰, yang berarti kandungan garam berkisar antara 0 – 40 g/kg air laut.
Secara umum, salinitas permukaan perairan Indonesia rata-rata berkisar antara 32–34‰
(Dahuri,1996).
penyerapan panas (heat flux), curah hujan (presipitation), aliran sungai (flux) dan pola
sirkulasi arus. Perubahan salinitas akan menaikkan atau mengurangi densitas air laut di
2008).
3. pH (Derajat Keasaman)
Derajat keasaman merupakan gambaran jumlah atau aktivitas ion hydrogen dalam
atau kebasaan suatu perairan. Perairan dengan nilai pH = 7adalah netral, pH < 7
dikatakan kondisi perairan bersifat asam, sedangkan pH > 7 dikatakan kondisi perairan
bersifat basa (Effendi, 2003). Adanya karbonat, bikarbonat dan hidroksida akan
menaikkan kebasaan air, sementara adanya asam-asam mineral bebas dan asam
Mahida (1993) menyatakan bahwa limbah buangan industry dan rumah tangga dapat
Derajat keasaman mempunyai pengaruh yang besar terhadap tumbuh tumbuhan dan
hewan air, sehingga sering dipergunakan sebagai petunjuk untuk untuk menyatakan
baik buruknya keadaan air sebagai lingkungan hidup biota air (Pujiastuti,2013).
4. Kecerahan
kandungan lumpur yang dibawa oleh aliran sungai dapat mengakibatkan tingkat
kecerahan air waduk menjadi rendah, sehingga dapat menurunkan nilai produktivitas
perairan. Parameter kecerahan dapat untuk mengetahui sampai dimana proses asimilasi
dapat berlangsung di dalam air. Air yang tidak terlampau keruh dan tidak terlampau
jernih baik untuk kehidupan ikan. Kekeruhan yang baik adalah kekeruhan yang
Pasang surut ialah proses naik turunnya muka laut yang hamperteratur,dibangkitkan
terutama oleh gaya tarik bulan dan matahari. Karena posisi bulan dan matahari terhadap
bumi selalu berubah secara hamper teratur,maka besarnya kisaran pasut juga berubah
mengikuti perubahan posisi-posisi tersebut. Selain itu, pasut terdiri dari berbagai
perairan.Jika perairan tersebut mengalami satu kali pasang dan surut per hari, maka
kawasan tersebut dikatakan bertipe pasut tunggal. Jika terjadi dua kali pasang dan dua
kali surut dalam satu hari, maka pasutnya dikatakan bertipe pasut ganda.Tipe pasut
lainnya merupakan peralihan antara tipe tunggal dan ganda, dan dikenal sebagai pasut
campuran (Pariwono,1999).
kesetimbangan adalah rotasi bumi pada sumbunya, revolusi bulan terhadap matahari,
kedalaman dan luas perairan, pengaruh rotasi bumi (gaya coriolis), dan gesekan dasar.
Selain itu juga terdapat beberapa faktor lokal yang dapat mempengaruhi pasut disuatu
perairan seperti, topogafi dasar laut, lebar selat, bentuk teluk, dan sebagainya, sehingga
berbagai lokasi memiliki ciri pasang surut yang berlainan (Wyrtki, 1961).
6.Arus
vertikal massa air. Secara umum, arus laut yang mempengaruhi karakteristik perairan di
Indonesia adalah arus laut yang dibangkitkan oleh angin dan pasut. Arus-arus laut di
kedalaman laut yang lebih dalam lebih banyak dipengaruhi oleh keadaan pasang surut
dan sifat-sifat fisik lainnya seperti perbedaan temperatur, salinitas dan tekanan
(Sugianto, 2007).
Arus laut permukaan merupakan pencerminan langsung dari pola angin yang
bertiup pada waktu itu. Jadi arus permukaan ini digerakkan oleh angin. Air dilapisan
bawahnya ikut terbawa, karena adanya gaya coriolis (coriolis force), yakni gaya yang
diakibatkan oleh perputaran bumi, maka arus dipermukaan laut berbelok kekanan dari
arah angin dan arus di lapisan bawahnya akan berbelok lebih kekanan lagi dari arah arus
permukaan. Ini terjadi di belahan bumi utara. Di belahan bumi selatan terjadi hal
7.Gelombang
Gelombang merupakan pergerakan air yang naik turun dan tidak mengalami
bentuk yang disebabkan oleh prosese refraksi dan pendangkalan gelombang, difraksi,
oleh angin, yaitu: lama angin bertiup atau durasi angin, kecepatan angin. Semakin lama
angin bertiup pada permukaan perairan, maka semakin besar energi yang akan
Gelombang terjadi karena beberapa sebab, yaitu karena angin, menabrak pantai,
dan gempa bumi. Gerakan permukaan gelombang dapat dikelompokkan dalam gerak
osilasi, gerak translasi dan gerak swash. (Purnomo, 2012). Gelombang laut timbul
akibat adanya gangguan dari luar terhadap sesuatu perairan. Gangguan dari luar tersebut
dapat berasal dari angin, gerakan kapal atau dari gempa dibawah laut. Diantara semua
Topografi ialah bentuk rupa permukaan bumi yang teerbentuk dari berbagai
faktor baik dari tenaga endogen maupun eksogen (Hutabarat, 1985). Salah satu faktor
yang mempengaruhi topografi yaitu adanya pergeseran lempeng, bencana alam, berupa
curam, selain itu faktor lainnya yaitu adanya gelombang yang tiap harinya terus menuju
Sedimen adalah partikel hasil dari pelapukan batuan, material biologi, endapan
kimia, debu, material sisa tumbuhan dan daun (Karleskint, dkk. 2010). Sedimen adalah
salah satu media di alam yang dapat menyimpan material hasil berbagai macam dampak
aktivitas manusia, dan juga merupakan yang berperan penting dalam memberikan
informasi terhadap semua bentuk material yang diakumulasi ( Rifardi dkk., 1998 ).
topografi, vegetasi, gelombang dan juga susunan yang ada dari batuan. Sedangkan yang
mempengaruhi pengangkutan sedimen adalah air, angin, dan juga gaya grafitasi.
Sedimen dapat terangkut baik oleh air, angin, dan bahkan salju (Rositasari dan Witasari,
2011).
telah diendapkan secara perlahan-lahan dalam jangka waktu berjuta-juta tahun. Secara
relatif ketebalan lapisan sedimen yang terdapat dibanyak bagian lautan, mempunyai
laut. Jenis endapan sedimen ini bisa berupa pasir, lumpur, kerikil atau batuan mineral
pukul 10.00 WITA pada hari Sabtu, tanggal 21-22 April 2018 sampai pukul 09.00
WITA pada hari Minggu, 22 April 2018. Bertempat di Desa Tanjung Tiram, Kecamatan
kedua Pengantar Oseanografi dilaksanakan pada hari Rabu, 30 April 2018 pukul 01.00-
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum oseanografi, yaitu :
A. Prosedur Pengamatan
Prosedur pengamatan parameter fisika dan kimia pada praktek lapang yang
1. Suhu
teliti.
2. Salinitas
washing bottle.
reftraktometer.
4. Kecerahan
Secchi disk ditengelamkan hingga tak nampak lagi warna hitam putih pada
secchi disk.
Mengukur berapa meter kedalaman hingga secchi disk tidak nampak lagi.
5. Pasang Surut
tanjung tiram.
Mencatat waktu dan hasil pengukuran tinggi pasang dan surut terendah yang
terjadi.
6. Arus Laut
menghidupkan stopwatch.
Mencatat waktu bila tali sudah dalam keadaan renggang dan arah arusnya.
7.Gelombang Laut.
panjang tertentu. Yang lain mengukur panjang gelombang dua puncak atau dua
8. Topografi
pantai.
cm.
A. Hasil
Tabel 1. hasil pengukuran variasi Suhu di perairan pantai Tanjung Tiram Tanggal
Gambar 2. Grafik variasi suhu di perairan pantai Tajung Tiram selama 24 Jam Tanggal
21-22 April 2018
suhu
31
30
29
28
27 suhu
26
25
24
10.00 12.00 14.00 16.00 18.00 20.00 22.00 24.00 02.00 04.00 06.00 08.00
B. Salinitas
Tabel 1. Pengukuran Variasi Salinitas di Perairan Pantai Tajung Tiram. Tanggal 21-22
April 2018
Gambar 2. Grafik Variasi Salinitas di Perairan Pantai Tanjung Tiram selama 24 jam.
Tanggal 6-7 Mei 2017
Salinitas
36
35
34
33
32
31
30
29
28
27
08.00
,14.00
10.00
11.00
12.00
13.00
15.00
16.00
17.00
18.00
19.00
20.00
21.00
22.00
23.00
24.00
01.00
02.00
03.00
04.00
05.00
06.00
07.00
09.00
C. Kecerahan
D. Arus
Tabel 2. Hasil Pengukuran Kecepatan dan Arah Arus di Perairan Pantai Tanjung Tiram
Pukul 07.00 Wita Tanggal 22 April 2018.
F. Pasang Surut
Tabel 8. Hasil pengukuran Tinggi Permukaan Air Laut di Perairan Pantai Tanjung
Tiram
Gambar 3. Grafik pasang surut di Perairan Pantai Tanjung Tiram selama 24 jam.
Tanggal 21-22 April 2018
20
40
60
80
0
100
120
140
160
17.00
18.00
19.00
20.00
21.00
22.00
23.00
24.00
01.00
02.00
03.00
04.00
05.00
06.00
Tinggi pasut
07.00
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
Tabel 9. Hasil analisis Pasang Surut
Tertinggi : 165
Terendah : -60
MSL : 45
MSL = mean sea level = tinggi muka air laut
Gambar 4. Grafik analisis pasang surut di Perairan Pantai Tanjung Tiram selama 24
jam. Tanggal 6-7 mei 2017.
200
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
20.00
21.00
22.00
23.00
24.00
17.00
18.00
19.00
01.00
02.00
03.00
04.00
05.00
06.00
07.00
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
Ket:
Tinggi muka air laut terhadap MSL
Tinggi muka air
G. Ph
Tabel 10. Hasil pengukuran pH rata-rata perairan pantai Tanjung Tiram
Kelompok Jam pH
I 10.00 6
II 13.00 5
III 16.00 5
IV 19.00 6
V 22.00 6
VI 01.00 5
Rata-rata
Catatan : terdapat sumber-sumber bahan organik dari mangrove dan muara sungai
H. Sedimen
Table 11. Hasil pengamatan komposisi sedimen (%) berdasarkan kedalaman di perairan
Tanjung Tiram pukul 08.00 Tanggal 6-7 mei 2017
Butiran- 39.85 11.8 23.1 1.97 12. 66. 18. 18. 13. 57. 25. 8.5 24.
kerikil 5 2 03 02 15 23 48 41 55 2 68
pasir 7.85 20.5 21.6 1.14 18. 11. 14. 13. 46. 12. 15. 15. 16.
kasar 3 9 72 07 85 69 42 17 25 15 54
50 Pasir 48.90 66.6 52.5 96.9 66. 22. 65. 68. 40. 29. 50. 70. 56.
halus 4 5 0 95 65 16 05 10 70 30 62 54
Lumpur 3.40 0.98 2.65 0.00 2.3 0.2 1.8 0.0 0.0 0.7 8.9 5.7 2.2
1 6 4 3 0 3 0 1 3
Butiran- 15.51 5.90 2.97 11.5 28. 43. 3.1 35. 3.5 22. 11. 5.3 15.
kerikil 6 76 69 5 98 8 87 31 2 88
pasir 34.87 29.5 2.51 20.6 44. 13. 22. 17. 32. 30. 24. 17. 24.
kasar 0 4 01 39 64 35 92 53 55 21 18
100 Pasir 44.90 64.6 93.8 67.8 24. 41. 73. 46. 63. 42. 56. 65. 57.
halus 0 6 0 29 01 19 61 50 45 24 62 01
Lumpur 4.72 0.00 0.66 0.00 2.9 1.9 1.0 0.0 0.0 4.1 7.9 11. 2.9
4 1 2 7 0 5 0 85 3
Butiran- 6.26 10.9 10.6 4.77 17. 7.0 3.3 3.0 8.4 9.4 2.5 11. 7.9
kerikil 4 1 93 1 9 2 4 3 5 24 7
pasir 42.20 51.8 28.8 37.2 57. 30. 25. 26. 84. 47. 21. 42. 41.
kasar 0 8 1 29 88 47 40 78 67 66 42 39
125 Pasir 50.00 37.2 58.1 58.0 24. 60. 71. 70. 6.7 42. 71. 46. 49.
halus 6 9 2 02 48 04 53 9 40 04 19 66
Lumpur 1.54 0.00 2.32 0.00 0.7 1.6 0.1 0.0 0.0 0.5 4.7 0.1 0.9
5 3 0 5 0 0 6 5 8
H. Topografi
Tabel 12. Hasil Pengukuran Jarak dari Garis Pantai Berdasarkan Kedalaman diperairan
pantai Tanjung Tiram Jam 08.00 Tanggal 7 Mei 2017
1. Suhu
ini termasuk dalam kategori normal, mengingat suhu dan lapisan di permukaan laut
perairan Pantai Tanjung Tiram mirip seperti diperairan Indonesia lainnya tidak banyak
bervariasi.
Suhu tertinggi di perairan Pantai Tanjung Tiram mencapai 34°C yang diukur pada pukul
12.00-13.00 WITA. .Hal ini disebabkan karena pengukuran suhu dilakukan pada siang
hari, dimana pada saat itu posisi matahari dan bumi hampir berada dalam satu garis
yang sejajar hingga pada perairan terjadi pengadukan. Sedangkan suhu terendah terjadi
pada pukul 01.00 WITA,02.00 WITA,dan 03.00 dimana suhu mencapai 29°C, hal ini
disebabkan karena adanya proses penguapan yang terjadi di perairan laut dan kurangnya
intensitas cahaya matahari yang masuk ke permukaan perairan,serta curah hujan dan
tiupan angin yang terjadi di perairan tersebut. Terjadinya fluktuasi suhu ini merupakan
faktor pengaruh dari pengukuran yang dilakukan pada waktu yang berbeda, dimana
faktor yang dominan sangat dipengaruhi oleh kondisi suatu meteorologi yaitu curah
hujan, suhu udara, kecepatan angin dan intensitas cahaya atau radiasi matahari.
2. Salinitas
bahwa terjadi adanya perubahan salinitas selama 24 jam. Salinitas tertinggi terjadi pada
pukul 22.00 WITA dengan pengukuran salinitas mencapai 34 ‰ hal ini disebabkan
karena pada jam 22.00 WITA cuaca sangat baik di mana langit cerah, sehingga curah
hujan sangat kecil sekali. Perubahan salinitas yang besar ini juga dipengaruhi oleh
banyaknya air yang hilang akibat dari besarnya penguapan yang terjadi pada waktu
siang hari.
dan 19.00, hal ini dipengaruhi oleh cuaca yang kurang baik dimana pada saat itu kondisi
3. Kecerahan
Tanjung Tiram dengan kecerahan rata-rata 4,62 meter, dalam hal ini kecerahan perairan
tersebut sangat rendah. Karena disebabkan oleh kondisi cuaca cerah agak mendung serta
kekeruhan rendah sehingga intensitas cahaya matahari yang sampai ke permukaan laut
Dari hasil pengukuran diperoleh kisaran pasang surut yaitu 10cm-136cm. Pasang
tertinggi terjadi pada pukul 21.00 WITA dengan ketinggian mencapai 165 cm.
Sedangkan surut terendah terjadi pada pukul 22.00 WITA dengan ketinggian mencapai
10 cm. Hal ini disebabkan oleh topografi dasar laut yang landai dan posisi bumi
terhadap bulan. Karena pada saat pasang tertinggi posisi bulan berada di sebelah timur
sedangkan pada saat surut terendah bulan sudah tidak terlihat disebelah barat.
tipe pasang surut di perairan pantai Tanjung Tiram termasuk tipe pasang surut campuran
condong ganda.
Beda pasang surut di perairan pantai Tanjung Tiram dipengaruhi oleh umur bulan.
Dalam sebulan variasi harian dari rentang pasang surut berubah secara sistematis
terhadap siklus bulan. Pada saat Bulan, Matahari dan Bumi berada pada garis lurus atau
pada saat terjadinya bulan purnama maka akan terjadi pasang naik maksimum, saat itu
air laut mengalami gaya tarik oleh gravitasi bulan dan matahari sekaligus .Sedangkan
saat bulan berada pada fase setengah awal dan akhir, pasang naik akan menjadi
minimum karena posisi bulan dan matahari yang terpisah 90 derajat menyebabkan gaya
5. Arus
Dari hasil pengukuran kecepatan dan arah arus di perairan pantai Tanjung Tiram
diperoleh kisaran 0,0395 m/det – 0,0388 m/det. Hasil pengukuran kecepatan dan arah
arus perairan Pantai Tanjung Tiram memiliki kecepatan tiap hari dan tiap stasiun yang
berbeda-beda. Untuk kecepatan arus pukul 15.00WITA tanggal 21 Mei 2018, mencapai
kecepatan arus pada stasiun II dengan kecepatan 0,0395 m/s, dengan arah arus barat
laut, arah angin sebelah utara, dan dasar perairan landai, pasir berbatu.
mencapai kecepatan 0,0388 m/s dengan arah arus sebelah barat laut, arah angin utara,
serta dasar perairan landai, pasir berbatu didapatkan pada stasiun II.
Kecepatan Arus tersebut dapat disebabkan oleh angin dan kedalaman. Pada
kedalaman 150 cm dengan air laut mendekati pasang tertinggi, memiliki kecepatan arus
lebih besar dibandingkan pada kedalaman 125 cm dengan air laut bergerak menuju
surut.
6. Gelombang
Dari hasil pengukuran panjang, tinggi, dan periode gelombang di Perairan Pantai
Tanjung Tiram didapatkan gelombang terpanjang yaitu 5,78 cm pada stasiun II dan
terendah 1,93 cm pada stasiun IV. Gelombang tertinggi 0,15 cm pada stasiun II dan
terendah 0,11 cm pada stasiun VI. Sedangkan periode diukur dengan stopwatch
memperoleh periode terbesar 1,97 sekon pada stasiun III. Dan terendah 1,04 sekon.
Pada stasiun II. Dengan arah angin dan arah gelombang yang sama, tetapi dasar perairan
yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh lama tiupan angin pada permukaan
perairan, dan topografi. Karena pada saat pengukuran tiupan angin sangat kencang.
Faktor yang menentukan karakteristik gelombang yang dibangkitkan oleh angin, yaitu
terjadi karena hembusan angin dan juga pengaruh dari adanya pasang surut. Jenis
gelombang yang terjadi adalah gelombang air naik, hal ini disebabkan karena
7. Topografi
Berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan jarak dari garis pantai perairan
tanjung tiram pada saat ketinggian muka air berada pada Mean Sea Level. Topografi
perairan pantai perairan tanjung tiram yaitu landai. Bentuk topografi perairan pantai
tanjung tiram keberadaannya dipengaruhi oleh letak dari perairannya yang berada di
wilayah penduduk serta keadaan sekitar pantai yang berbatu-batu yang dapat
mengakibatkan pengikisan secara terus menerus oleh aktivitas arus dan gelombang.
Faktor yang mempengaruhi sedimen sebagian besar dari darat yang terdiri dari
pelapukan tanah dan bebatuan,dan bahan lain yang hanyut dari daratan menuju laut.
8. Sedimen
tanjung tiram jam 08.00 WITA, Tanggal 22 April 2018. Berbeda-beda tiap stasiun.
Untuk sedimen pada kedalaman 50 cm didapatkan tekstur yang lebih kasar yaitu masih
berupa batu-batuan atau kerikil yang berasal dari daratan serta hasil pelapukan batuan di
sekitar pantai pada kedalaman 100 cm diperoleh sedimen yang agak halus yaitu berupa
batu-batuan kecil dan pasir kasar, dan pada kedalaman 125 cm diperoleh sedimen yang
lebih halus yaitu berupa pasir dan lumpur. Hal ini disebabkan oleh dasar perairan ,
iklim, topografi, gelombang dan arah angin yang berbeda. Faktor-faktor yang
A. Kesimpulan
1. - Suhu perairan di Pantai Tanjung Tiram berfluktuasi dari 29°C- 34°C. Hasil ini di
sebabkan oleh lamanya penyinaran matahari dan proses penguapan di perairan.
Untuk mengetahui fluktuasi suhu perairan dapat digunakan alat yang bernama
thermometer.
2. - Salinitas perairan pantai Tanjung Tiram berfluktuasi dari 30‰ - 34‰ hal ini
disebabkan oleh adanya penguapan. Untuk mengukur salinitas digunakan
refraktometer.
3. - Kecerahan perairan dipantai Tanjung Tiram adalah 4,58 meter, Hal ini disebabkan
oleh tidak adanya padatan tersuspensi diperairan. Untuk mengukur kecerahan
digunakan secchi disk. Cara penggunaan alat ini harus butuh ketelitian yang
cermat.
4. - Tipe pasut diperairan pantai Tanjung Tiram adalah semi diurnal atau dua kali
pasang dan dua kali surut. Beda pasang surut di pantai Tanjung Tiram
5. - Kecepatan dan arah arus di perairan Pantai Tanjung Tiram berfluktuasi dari 0,0395
m/s, Hal ini disebabkan oleh dasar perairan Pantai Tanjung Tiram curam dan
landai.
6. -Karakteristik gelombang di perairan Pantai Tanjung Tiram adalah sedang
rendah, Hal ini disebabkan oleh angin dan bentuk topografi pantai Tanjung Tiram
cenderung landai.
7. - Bentuk topografi perairan Pantai Tanjung Tiram adalah landai dan curam dan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan keadaan sedimen di perairan
Pantai Tanjung Tiram.
B. Saran
Saran pada praktikum lapang pengantar oseanografi ini adalah semua praktikan
DAFTAR PUSTAKA
Dwi A.Siswanto .2011. Kajian Sebaran Substrat Sedimen Permukaan Dasar di Perairan
Pantai Kabupaten Bangkalan. Universitas Trunojoyo Madura. (8) 1.
Dwi A.Siswanto . 2014. Studi Parameter Oseanografi di Perairan Selat Madura
Kabupaten Bangkalan. Volume (7) 1. Universitas Trunojoyo Madura.
Furqon M.A .2006. Gerak Air di Laut.volume (XXXI) : 4 Tahun 2006 : 9-21
Kusumah hadi.2008.Variabilitas Suhu dan Salinitas di Perairan Cisadane. Volume (12)
2 : 82-88. LIPI. Jakarta.
Nugroho D.Sugianto,Agus ADS. Studi Pola Sirkulasi Arus Laut di Perairan Pantai
Provinsi Sumatera Barat. Volume (12) 2 : 79-92. Universitas Dipenogoro.
Pariwono.I.John . 1999. Kondisi Oseanografi Perairan Pesisir Lampung. (99) 12-1
Pujiastuti peni, Bagus Ismail, Pranoto.Kualitas dan Beban Pencemaran Perairan Waduk
Gajah Mungkur. Universitas Setia Budi.
Rasyid.A.J. 2010.Distibusi Suhu Permukaan Pada Musim Peralihan Barat Timur Terkait
dengan FISHING GROUND Ikan Pelagis Kecil di Perairan Spermonde.
Volume (20) 1 :1-7.
Wikipedia. 2009. Oseanografi.