Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA”

Disusun Oleh:

KELOMPOK 5A

1. Dirga Bimantara (G1B016001)


2. Fifi Andini (G1B016059)
3. M. Abnan Ihwanto (G1B016063)
4. Tessa Dwi Utari (G1B016067)
5. Rizky Sigit Pradana (G1B016085)
6. Ferdinan Manalu (G1B017027)
7. Fajar Boehtiawan (G1B017047)
8. M. Genta Wildan .K. (G1B017049)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BENGKULU

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas anugerah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang “Pancasila Sebagai Dasar Negara
Indonesia”. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini selain untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk lebih memperluas
pengetahuan para mahasiswa khususnya bagi penulis. Penulis telah berusaha untuk dapat
menyusun Makalah ini dengan baik, namun penulis pun menyadari bahwa kami memiliki akan
adanya keterbatasan kami sebagai manusia biasa. Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan-
kesalahan baik dari segi teknik penulisan, maupun dari isi, maka kami memohon maaf dan kritik
serta saran dari dosen pengajar bahkan semua pembaca sangat diharapkan oleh kami untuk dapat
menyempurnakan makalah ini terlebih juga dalam pengetahuan kita bersama. Harapan ini dapat
bermanfaat bagi kita sekalian

Bengkulu, Februari 2018


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Indonesia sebagai negara yang mempunyai Dasar Negara yaitu pancasila yang
memiliki sebuah arti penting. Setiap bangsa dan negara ingin berdiri kokoh, tidak mudah
terombang-ambing oleh kerasnya persoalan hidup berbangsa dan bernegara.tidak terkecuali
negara Indonesia. Negara yang ingin berdiri kokoh dan kuat, perlu memiliki ideologi negara
yang kokoh dan kuat pula. Tanpa itu, maka bangsa dan negara akan rapuh. Di era yang serba
modern ini, makna pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia sedikit dilupakan
oleh sebagian rakyat Indonesia dan digantikan oleh perkembangan tekhnologi yang sangat
canggih.
Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat
Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya
dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil
dan makmur. Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti
tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian dan
pandangan hidup bangsa, yang telah diuji kebenaran, kemampuan
dan kesaktiannya, sehingga tak ada satukekuatan manapun juga yang mampu memisahkan
Pancasila dari kehidupan bangsa,Indonesia.
Pancasila merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, karena dalam masing-
masing sila tidak bisa di tukar tempat atau dipindah. Bagi bangsa Indonesia, pancasila
merupakan pandangan hidup bangsa dan negara Indonesia. Mempelajari Pancasila lebih dalam
menjadikan kita sadar sebagai bangsa Indonesia yang memiliki jati diri dan harus diwijudkan
dalam pergaulan hidup sehari-hari untuk menunjukkan identitas bangsa yang lebih bermatabat
dan berbudaya tinggi. Ciri-ciri ideologi pancasila merupakan ideologi yang membedakan dengan
ideologi yang lainnya. Ciri-ciri tersebut yang pertama adalah Tuhan Yang Maha Esa yang berarti
pengakuan bangsa Indonesia terhadap Tuhan sebagai pencipta dunia dengan segala isinya.Kedua
adalah penghargaan kepada sesama umat manusia, suku bangsa dan bahasanya sesuai dengan
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Ketiga adalah bangsa Indonesia menjunjung tinggi
persatuan bangsa, keempat adalah bahwa kehidupan kita dalam kemasyarakatan dan bernegara
berdasarkan atas sistem demokrasi. Makalah ini juga dapat dijadikan bekal keterampilan agar
dapat menganalisis dan bersikap kristis terhadap para petinggi negara yang menyimpang dari
Ideologi bangsa dan negara Indonesia.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksud dengan Pancasila?
2. Bagaimanakah pancasila sebagai dasar negara ?
3. Bagaimanakah pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara ?
4. Bagaimana perjalanan pancasila sebagai ideologi dari masa ke masa

5. Apa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara ?

6. Apa fungsi Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan Negara Indonesia?

C. TUJUAN
Dalam penyusunan Makalah ini, penulis mempunyai beberapa tujuan, yaitu:
1. Penulis ingin mengetahui arti Pancasila sebenarnya
2. Pada hakikatnya, Pancasila mempunyai dua fungsi yaitu sebagai pandangan hidup dan
sebagai\dasar negara oleh sebab itu penulis ingin menjabarkan keduanya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. APA YANG DI MAKSUD DENGAN PANCASILA

Pengertian Istilah Pancasila Istilah pancasila pertama kali dikenal di dalam pidato Ir.
Soekarno sebagai anggota Doktrit zu Tyunbi Tjosakai (Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia) 1 juni 1945 di Jakarta, badan ini kemudian setelah mengalami
penambahan anggota menjadi Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Dari uraian
tersebut dinyatakan: Pancasila ialah ideologi dasar negara Indonesia yang asalnya dari ajaran
budha dalam kitab tripitaka 2 kata: "panca" yaitu "lima" dan "syila" yang memiliki arti "dasar".
Jadi, Pancasila memiliki maksa 5 aturan tingkah laku yang penting.

B. PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Pancasila dalam kedudukanya ini sering disebut sebagai dasar filsafat atau dasar falsafah
negara (Philosofische Gronslag) dari Negara, ideologi negara atau Statsidee, dalam pengertian
ini pancasila merupakan dasar nilai serta untuk mengatur pemerintahan negara atau dengan kata
lain perkataan. Maka pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum, pancasila
merupakan sumber kaidah hukum negara yang secara konstitusional mengatur negara Republik
Indonesia beserta seluruh unsur-unsurnya yaitu rakyat wilayah, beserta Negara.

Sebagai sumber dari segala hukum atau sumber tertib hukum Indonesia maka pancasila
tercantum dalam ketentuan tertinggi yaitu pembukaan UUD 1945. Dasar formal kedudukan
pancasila dasar Negara Republik Indonesia tersimpul dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV
yang berbunyi sebagai berikut: “maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan indonesia itu dalam
suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan negara
Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat, yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial
seluruh rakyat indonesia”. Pengertian kata “Dengan Berdasarkan Kepada” Hal ini secara yuridis
memiliki makna sebagai dasar negara. Walaupun dalam kalimat terakhir pembukaan UUD 1945
tidak tercantum kata ‘pancasila’ secara eksplisit namun anak kalimat “ dengan berdasar kepada”
ini memiliki makna dasar negara adalah pancasila.

C. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN NEGARA

a. Pancasila sebagai ideologi bangsa. Pancasila sebagai ideologi bangsa adalah pancasila sebagai
cita-cita negara atau cita-cita yang menjadi basis bagi suatu teori atau sistem kenegaraan untuk
seluruh rakyat dan bangsa Indonesia

b. Pancasila sebagai ideologi negara.


Pengertian ideologi-ideologi berasal dari bahasa yunani yaitu iden yang berarti melihat, atau idea
yang berarti raut muka, perawakan, gagasan buah pikiran dan kata logi yang berarti ajaran,
dengan demikian ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran atau science
des ideas (Marsudi, 2001).
Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Negara adalah nilai-nilai yang terkandung di dalam
pancasila menjadi cita-cita normatif di dalam penyelenggaraan negara. Secara luas Pengertian
Pancasila Sebagai Ideologi Negara Indonesia adalah visi atau arah dari penyelenggaraan
kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia ialah terwujudnya kehidupan yang menjunjung
tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan, kesadaran akan kesatuan, berkerakyatan serta menjunjung
tinggi nilai keadilan.

Puspowardoyo (1992) menyebutkan bahwa ideologi dapat di rumuskan sebagai kompleks


pengetahuan dan nilai secara keseluruhan menjadi landasan seseorang atau masyarakat untuk
memahami jagat raya dan bumi seisinya, serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya.
Berdasarkan pemahaman yang dihayatinya seseorang dapat menangkap apa yang dilihat benar
dan tidak benar serta apa yang dinilai baik dan tidak baik.

Menurut pendapat Harol H.Titus defenisi dari ideologi adalah suatu istilah yang digunakan untuk
sekelompok cita-cita mengenai berbagai macam masalah politik ekonomi filsafat sosial yang
sering dilaksanakan bagi suatu rencana yang sistematis tentang suatu cita-cita yang dijalankan
oleh sekelompok atau lapisan masyarakat.
Ciri-ciri ideologi adalah sebagai berikut :
a. Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan
b. Mewujudkan suatu asaz kerohanian, pandangan-pandangan hidup, pegangan hidup yang
dipelihara diamalkan, dilestarikan kepada generasi berikutnya, diperjuangkan dan dipertahankan
dengan kesediaan berkorban.
Fungsi ideologi menurut pakar dibidangnya :
a. Sebagai sarana untuk memformulasikan dan mengisi kehidupan manusia secara individual
(cahyono,1986).
b. Sebagai jembatan pergeseran kendali kekuasaan dari generasi tua dengan generasi muda,
(setiardja,2001).
c. Sebagai kekuatan yang mampu memberi semangat dan motivasi individu, masyarakat,dan
bangsa untuk menjalani kehidupan dalam mencapai tujuan. (hidayat,2001).
Fungsi Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia adalah sebagai sarana pemersatu
masyarakat, sehingga dapat dijadikan prosedur penyelesaian konflik, dapat kita telusuri dari
gagasan para pendiri negara Indonesia tentang pentingnya mencari nilai-nilai bersama yang
dapat mempersatukan berbagai golongan masyarakat di Indonesia. Pancasila merupakan tawaran
yang dapat menjembatani perbedaan ideologis di kalangan anggota BPUPKI. Pancasila
dimaksudkan oleh Ir. Soekarno pada waktu itu yaitu sebagai asas bersama agar dengan asas itu
seluruh kelompok yang terdapat di negara Indonesia dapat bersatu dan menerima asas tersebut.

Pancasila dilihat dari sudut politik merupakan sebuah konsensus politik, yaitu suatu
persetujuan politik yang disepakati bersama oleh berbagai golongan masyarakat di negara
Indonesia. Dengan diterimanya pancasila oleh berbagai golongan dan aliran pemikiran bersedia
bersatu dalam negara kebangsaan Indonesia. Banyak para pihak sepakat bahwa pancasila sebagai
ideologi negara atau bangsa merupakan kesepakatan bersama. Kesepakatan bersama bahwa
pancasila sebagai ideologi negara inilah yang harus kita pertahankan dan tumbuh kembangkan
dalam kehidupan bangsa.

Menurut Hamdan Mansoer, mewujudkan bangsa yang religius, manusiawi, demokratis,


bersatu, adil dan sejahtera pada dasarnya merupakan upaya menjadikan nilai-nilai pancasila
sebagai cita-cita bersama. Bangsa yang demikian merupakan ciri dari masyarakat madani
Indonesia. Sebagai suatu cita-cita, nilai-nilai pancasila diambil dimensi idealismenya. Sebagai
nilai-nilai ideal, penyelenggaraan negara hendaknya berupaya bagaimana menjadikan kehodupan
bernegara Indonesia ini semakin dekat dengan nilai-nilai ideal tersebut.

2. Perwujudan Pancasila Sebagai Kesepakatan atau Nilai Integratif Bangsa

Nilai Integratif Perwujudan pancasila sebagai ideologi negara yang berarti bahwa
pancasila sebagai sarana pemersatu dan prosedur penyelesaian konflik perlu pula dijabarkan
dalam praktik kehidupan bernegara. Nilai integratif pancasila mengandung makna bahwa
pancasila dijadikan sebagai sarana pemersatu dalam masyarakat dan prosedur penyelesaian
konflik. Masyarakat Indonesia telah menerima pancasila sebagai sarana pemersatu, yang artinya
sebagai suatu kesepakatan bersama bahwa nilai-nilai yang terkandung di dalamnya disetujui
sebagai milik bersama. Pancasila dijadikan semacam social ethics dalam masyarakat yang
heterogen.

Pancasila sebagai kesepakatan diartikan sebagai konsensus bahwa dalam hal konflik maka
lembaga politik yang diwujudkan bersama akan memainkan peran sebagai penengah.

D. BAGAIMANA PERJALANAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI


DARI MASA KE MASA

Berawal dari sidang pleno BPUPKI pertama yang diadakan pada tanggal 28 Mei 1945
hingga 1 Juni 1945. persoalan paling dominan sepanjang 29 Mei-1 Juni 1945 dan memunculkan
sejumlah pembicara yang mengajukan gagasan mereka mengenai dasar filosofis Indonesia. Pada
tanggal 1 Juni 1945, secara eksplisit Ir. Soekarno mengemukakan gagasannya mengenai dasar
negara Indonesia dalam pidatonya yang berjudul “Lahirnya Pancasila”. Menurut Drs.
Mohammad Hatta, pidato tersebut bersifat kompromis dan dapat meneduhkan pertentangan
tajam antara pendapat yang mempertahankan Negara Islam dan mereka yang menghendaki dasar
negara sekuler. Perdebatan tersebut pada akhirnya dimenangkan kelompok yang menginginkan
Islam sebagai dasar negara, terbukti dengan dikeluarkannya Piagam Jakarta pada tanggal 22 Juni
1945.
Adapun sila pertama yang tercantum dalam Piagam Jakarta adalah "Ketuhanan Yang
Maha Esa dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya". Sejumlah pembicara
dalam sidang BPUPKI dari kalangan Islam, seperti Ki Bagoes Hadikoesoemo, menilai bahwa
kemerdekaan Indonesia diraih juga berkat perjuangan umat Islam.

"Tak akan ada nation Indonesia tanpa umat Islam. Lebih dari itu, karena kalangan
nasionalis Indonesia yang berjuang dalam lingkup nasional yang mula pertama memang
berwatak Islam," demikian pernyataan Ki Bagoes, seperti dikutip dari buku yang ditulis Hamka
Haq. Argumen itu kemudian disanggah karena dinilai hanya melihat bangsa Indonesia
berdasarkan demografis. Umat Islam di Indonesia memang mencapai 90 persen.

Jika melihat kondisi geografis, khususnya di Indonesia timur, maka komposisinya


berbeda. Pertimbangan bahwa Indonesia merupakan sebuah gugusan kepulauan dari Sabang
sampai Merauke itu juga yang menyebabkan muncul usulan agar dasar negara tidak berdasarkan
agama tertentu.

Pancasila mengalami perkembangan fungsi. Pada tanggal 1 dan 22 Juni, Pancasila yang
dirumuskan Panitia Sembilan dan disepakati oleh Sidang Pleno BPUPKI merupakan modus
kompromi antara kelompok yang memperjuangkan dasar negara nasionalisme dan kelompok
yang memperjuangkan dasar negara Islam. Akan tetapi, pada tanggal 18 Agustus 1945 Pancasila
yang dirumuskan kembali oleh PPKI berkembang menjadi kompromi antara kaum nasionalis,
Islam dan Kristen-Katolik dalam hidup bernegara.

Hingga kemudian, rumusan Pancasila versi 18 Agustus 1945 itu menjadi seperti yang dikenal
saat ini, yaitu:

1. Ketuhanan yang Maha Esa


2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
E. APA NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DALAM PANCASILA SEBAGAI
IDEOLOGI BANGSA DAN NEGARA

Nilai nilai Pancasila yang terkandung di dalamnya merupakan nilai nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, keadilan. Ini merupakan nilai dasar bagi kehidupan
kewarganegaraan, kebangsaan, dan kemasyarakatan. Nilai-nilai pancasila tergolong nilai
kerohanian yang di dalamnya terkandung nilai-nilai lainnya secara lengkap dan harmonis, baik
nilai material, vital, kebenaran, atau kenyataan. Estetis, estis maupun religius. Nilai-nilai-nilai
Pancasila bersibat obyektif dan subyektif, artinya hakikat nilai-nilai pancasila bersifat universal
atau berlaku dimanapun, sehingga dapat diterapkan di negara lain.

Nilai –nilai pancasila bersifat objektif, maksudnya :

1. Rumusan dari pancasila itu sendiri memiliki makna yang terdalam menunjukkan adanya sifat
umum universal dan abstrak
2. Inti dari nilai pancasila akan tetap ada sepanjang masa dalam kehidupan bangsa Indonesia
3. Pancasila dalam pembukaan UUD 1945 merupakan sumber dari segala sumber hukum di
Indonesia
Sedangkan nilai-nilai pancasila bersifat subjektif bahwa keberadaan nilai-nilai pancasila itu
terlekat pada bangsa Indonesia sendiri karena,
1. Nilai- nilai pancasila timbul dari bangsa Indonesia
2. Nilai-nilai pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia
Nilai-nilai pancasila terkandung nilai kerohanian yang sesuai dengan hati nurani bangsa
Indonesia.

F. APA FUNGSI PANCASILA

Sebagai ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila sebagai ikatan budaya ( cultural bond)
yang berkembangan secara alami dalam kehidupan masyarakat Indonesia bukan secara paksaan
atau Pancasila adalah sesuatu yang sudah mendarah daging dalam kehidupanehari-hari bangsa
Indonesia. Sebuah ideologi dapat bertahan atau pudar dalam menghadapi perubahan masyarakat
tergantung daya tahan dari ideologi itu. kekuatan ideologi tergantung pada kualitas tiga dimensi
yang dimiliki oleh ideologi itu, yaitu dimensi realita, idealisme, dan fleksibelitas. Pancasila
sebagai sebuah ideologi memiliki tiga dimensi tersebut:

1. Dimensi realita, yaitu nilai-nilai dasar yang ada pada ideologi itu yang mencerminkan realita
atau kenyataan yang hidup dalam masyarakat dimana ideologi itu lahir atau muncul untuk
pertama kalinya paling tidak nilai dasar ideologi itu mencerminkan realita masyarakat pada awal
kelahirannya.

2. Dimensi Iidalisme, adalah kadar atau kualitas ideologi yang terkandung dalam nilai dasar itu
mampu memberikan harapan kepada berbagai kelompok atau golongan masyarakat tentang masa
depan yang lebih baik melalui pengalaman dalam praktikkehidupan bersama sehari-hari.

3. Dimensi Fleksibelitas atau dimensi pengembangan, yaitu kemampuan ideologi dalam


mempengaruhi dan sekaligus menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakatnya.
Mempengaruhi artinya ikut wewarnai proses perkembangan zaman tanpa menghilangkan jati diri
ideologi itu sendiri yang tercermin dalam nilai dasarnya. Mempengaruhi berarti pendukung
ideologi itu berhasil menemukan tafsiran –tafsiran terhadap nilai dasar dari ideologi itu yang
sesuai dengan realita -realita baru yang muncul di hadapan mereka sesuai perkembangan zaman.

Pancasila memenuhi ketiga dimensi ini sehingga pancasila dapat dikatakan sebagai ideologi
terbuka. Fungsi Pancasila sebagai ideologi Negara, yaitu :

1. Memperkokoh persatuan bangsa karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk.
2. Mengarahkan bangsa Indonesia menuju tujuannya dan menggerakkan serta membimbing
bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan.
3. Memelihara dan mengembangkan identitas bangsa dan sebagai dorongan dalam
pembentukan karakter bangsa berdasarkan Pancasila.
4. Menjadi standar nilai dalam melakukan kritik mengenai kedaan bangsa dan Negara.
Nilai – nilai yang terkandung dalam pancasila merupakan suatu cerminan dari kehidupan
masyarakat Indonesia (nenek moyang kita) dan secara tetap telah menjadi bagian yang tak
terpisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia. Untuk itu kita sebagai generasi penerus bangsa
harus mampu menjaga nilai – nilai tersebut. Untuk dapat hal tersebut maka perlu adanya
berbagai upaya yang didukung oleh seluruh masyarakat Indonesia. Upaya–upaya tersebut antara
lain :

1. Melalui dunia pendidikan, dengan menambahkan mata pelajaran khusus pancasila pada setiap
satuan pendidikan bahkan sampai ke perguruan tinggi.
2. Lebih memasyarakatkan pancasila.
3. Menerapkan nilai – nilai tersebut dalam kehidupan sehari – hari.
4. Memberikan sanksi kepada pihak – pihak yang melakukan pelanggaran terhadap pancasila.
5. Menolak dengan tegas faham – faham yang bertentangan dengan pancasila
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pancasila sebagai dasar negara adalah merupakan sumber dari segala sumber hukum
Indonesia.Pancasila merupakan asas kerokhanian dalam pembukaan UUD 1945 dijelma dalam 4
pokok pikiran meliputi :
- Suasana kebatinan dari UUD 1945
- Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara (baik hukum dasar tertulis maupun
tidak tertulis)
- Mengandung norma yang mengharuskan UUD yang mewajibkan pemerintah dll,
penyelenggara negara memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur, bunyinya sebagai
berikut : “ Negara berdasarkan atas ketuhanan yang Maha Esa, menurut dasar kemanusiaan yang
adil dan beradab.
- Merupakan sumber semangat dengan perkembangan zaman dan dinamika masyarakat dengan
semangat yang bersumber pada asas kerokhanian negara,

Sebagai pandangan hidup bangsa, maka dinamika masyarakat dan negara akan tetap diliputi dan
di arahkan atas kerohanian negara. Indonesia mempunyai Ideologi Pancasila diharapkan mampu
untuk membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang lebih bagus dari sekarang. Ideologi juga
diharapkan mampu untuk membangkitkan kesadaran bangsa. Setiap pengambilan keputusan
harus berdasarkan ideologi negara Indonesia yaitu Pancasila. Supaya dalam pengambilan
keputusan keputusan tidak keluar dari aturan dan kaidah negara Indonesia.

Tidak hanya negara yang menganut ideologi Pancasila, tetapi juga masyarakat Indonesia,
masyarakat Indonesia dalam bertingkah laku juga harus berpedoman teguh pada ideologi
Pancasila supaya cita-cita yang diharapkan oleh masyarakat tersebut dapat terwujud dengan
benar
B. KRITIK DAN SARAN

Nilai – nilai yang terkandung dalam pancasila merupakan suatu cerminan dari kehidupan
masyarakat Indonesia (nenek moyang kita) dan secara tetap telah menjadi bagian yang tak
terpisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia. Untuk itu kita sebagai generasi penerus bangsa
harus mampu menjaga nilai – nilai tersebut.
Makalah yang kami susun semoga bisa membantu kita lebih memahami tentang pancasila
sebagai ideologi negara yang lebih mendalam. Mohon permakluman dari semuanya jika dalam
makalah kami ini masih terdapat banyak kekeliruan baik bahasa maupun pemahaman. Karena
tiadalah sesuatu yang sempurna yang bisa manusia ciptakan.

Anda mungkin juga menyukai