Anda di halaman 1dari 3

1.

Airline : Air Asia


(airline asing)
2. Base : Denpasar (DPC)
(Bandara di dalam negeri selain Jakarta)
3. Tipe rute dan jaringan asal : Hub and Spoke
4. Tipe jaringan yang dipilih : Grid (point to point)
5. Tipe pesawat yang digunakan : A320neo
6. Rute awal yang dipilih : Ambon (DPS - AMQ)

Saya merubah maskapai penerbangan menjadi Air Asia agar pemindahan dari hub asal ke base
yang saya pilih menjadi lebih dekat. Dan mayoritas tipe pesawat yang digunakan oleh Air Asia
sesuai dengan bandara di Indonesia yang belum mempunyai fasilitas untuk menampung pesawat
besar seperti A380.

Air Asia adalah flag carrier Malaysia yang menggunakan pola hub and spoke. Hub yang dimiliki
adalah Bandara Internasional Kuala Lumpur. Air Asia melayani rute domestic dan rute
internasional. Armada pesawat terbang Air Asia terdiri dari tiga tipe, Airbus A320-200, Airbus
A320neo, dan Airbus A321neo dari Airbus.

Simulasi
Base yang dipilih adalah Denpasar (DPS) di propinsi Bali. Bali dipilih sebagai base karena
termasuk bandara International yang letaknya strategis dan jaraknya tidak terlalu jauh dengan
Malaysia. Sebagai awal maka pola jaringan yang akan digunakan adalah grid atau rute point to
point. Rute awal yang dipilih adalah Denpasar-Ambon (DPS-AMQ). Rute ini dipilih mengingat
potensi Denpasar dan Ambon sebagai tujuan wisata yang sama-sama mengandalkan wisata pantai.
Diharapkan nantinya rute ini bisa dihubungkan dengan kota lain di seluruh Indonesia.

Pesawat yang akan digunakan adalah tipe A320neo karena maskapai Air Asia sudah memilikinya
dan tipe pesawat tersebut baru diproduksi dan termasuk irit bahan bakar. Bandara DPS memiliki
panjang runway 3000 m sedangkan bandara AMQ memiliki panjang runway 2500 m sehingga
A320neo yang digunakan dapat beroperasi dengan baik pada kedua bandara tersebut. Pesawat
A320neo menggunakan konfigurasi 189 tempat duduk all economy.

Menggunakan skyvector (www.skyvector.com) jarak DPS - AMQ sekitar 828 nm. Pesawat
A320neo dengan cruising speed 0.78 M atau 829 km/jam atau 447 knots (max cruising speed 0.82
M atau 871 km/jam atau 470 knots) memerlukan waktu tempuh sekitar 2 jam.
Jarak DPS-AMQ : 828 nm
Dalam km : 828 x 1.852 = 1533.5 km
Waktu tempuh : 1533.5 : 829 = 1.85 jam atau 1 jam 51 menit.

Perkiraan konsumsi bahan bakar :


1533.5 km x 2.82 kg/km = 4324.47 kg (berdasarkan data Wikipedia).
4324.47 kg : 0.8 kg/liter = 5405.6 liter (massa jenis avtur 0.8 kg/liter)
Harga bahan bakar avtur Jet A1 di bandara Pattimura Ambon adalah : 0.512 usd/liter
(http://www.pertamina.com/aviation/News.aspx?p=price)
Biaya bahan bakar :
5405.6 x 0.512 = 2767.67 USD untuk sekali terbang DPS-AMQ.
Flight hour DPS-AMQ sekitar 2 jam, sehingga biaya bahan bakar :
2767.67 USD : 2 = 1383.83 USD/FH.

Jika diasumsikan rute DPS-AMQ dan AMQ-DPS memiliki jarak yang sama dengan waktu
tempuh yang sama dan direncanakan rute DPS-AMQ-DPS dalam satu hari dilaksanakan 2 kali
maka utilisasi harian per hari adalah 2 jam x 4 = 8 FH/day. Utilisasi dalam satu tahun adalah 8 x
365 = 2920 jam terbang (FH). Dengan demikian biaya bahan bakar adalah :
1383.83 x 2920 = 4040783.6USD/tahun atau sekitar 4.041 juta USD per tahun.

Harga pesawat A320neo : 107.3 juta USD. Jika digunakan pembayaran dalam 10 tahun, maka
biaya kepemilikan adalah 10.73 juta USD per tahun.

Depresiasi : Jika diasumsikan setelah 20 tahun harga pesawat menjadi 20% dari harga awal maka
biaya Depresiasi per tahun :
Depresiasi cost = (107.3-21.5)/20 = 4.29 juta usd / tahun

A320 termasuk pada pesawat narrow body dengan 189 tempat duduk sehingga :
Biaya maintenance : 964 USD/FH x 2920 FH = 2814880 USD = 2.815 juta USD/tahun
Biaya crew : 777 USD/FH x 2920 FH = 2268840 USD = 2.269 juta USD/tahun
Biaya asuransi : 6 USD/FH x 2920 FH = 17520 USD = 0.016 juta USD/tahun
Biaya lain-lain : 1 USD/FH x 2920 FH = 2920 USD = 0.029 juta USD/tahun

Biaya operasi langsung


DOC = fuel + kepemilikan + Depresiasi + maintenance + crew + asuransi +lain-lain
DOC = 4.041 + 10.73 + 4.29 + 2.815 + 2.269 + 0.016 + 0.029
= 24.19 juta USD/ tahun
DOC = 24.19 : 2920 FH = 8284 USD/FH

Dengan demikian biaya operasi langsung adalah 8284 USD per jam terbang.
Biaya operasi langsung untuk rute DPS-AMQ adalah 16568 USD untuk sekali terbang.
Jumlah seat untuk adalah 189. Jika diperkirakan harga tiket rata-rata yang mampu dibeli
penumpang adalah 105 USD, maka break even load factor adalah :
Biaya total sekali penerbangan DPS-AMQ = 16568 USD

Agar biaya tertutup maka diperlukan 16568 : 105 = 157.8 orang penumpang atau 158 orang.
Load factor = 158 : 189 = 0.84 = 84%.

Dengan demikian, titik impas terjadi jika load factor 84 % untuk harga tiket rata-rata 105 USD.
Dengan load factor lebih kecil, diperlukan rata-rata harga tiket yang lebih mahal.

Anda mungkin juga menyukai