Sound Generator
Kelompok : 9
M.Ajriy Ushally
Prodi : Fisika B
Dosen : Syafriani,M.si,Ph.D
2. Muhammad Iqbal
3.Muhammad Raeis
Jurusan Fisika
2018
Sound Generator
A. Tujuan
1. Menentukan hubungan frekuensi terhadap panjang gelombang, kecepatan rambat dan
intensitas bunyi
2. Menentukan hubungan amplitudo terhadap panjang gelombang, kecepatan rambat dan
intensitas bunyi
3. Menentukan cepat rambat gelombang bunyi
4. Menyelidiki bentuk gelombang Triangular, square, saw-tooth dan noise
B. Alat dan Bahan
Alat : laptop yang telah terinstal aplikasi JAVA dengan software percobaan sound
generator
Bahan :
1. Pengukur frekuensi
2. Pengukur panjang gelombang
3. Pengukur amplitudo
C. Dasar Teori
Bunyi adalah peristiwa yang ditimbulkan oleh getaran benda yang merambat
melalui medium dengan kecepatan tertentu. Gelombang bunyi terdiri dari molekul-
molekul udara yang bergetar merambat ke segala arah. Tiap saat, molekul-molekul itu
berdesakan di beberapa tempat, sehingga menghasilkan wilayah tekanan tinggi, tapi di
tempat lain meregang, sehingga menghasilkan wilayah tekanan rendah. Gelombang
bertekanan tinggi dan rendah secara bergantian bergerak di udara, menyebar dari sumber
bunyi. Gelombang bunyi ini menghantarkan bunyi ke telinga manusia. Bunyi/ suara dapat
terdengar karena adanya getaran yang menjalar ke telinga pendengar. Getaran yang
menjalar ini menyebabkan perubahan tekanan pada selaput pendengaran manusia akibat
dari penjalaran gelombang mekanik. Saat sampai di selaput gendang telinga, getaran ini
diubah menjadi denyut listrik yang akan dilaporkan ke otak melalui urat syaraf
pendengaran.
Terdapat 3 aspek terjadinya bunyi, yaitu adanya sumber bunyi, medium yang
merambatkan bunyi dan adanya penerima yang berada di alam jangkauan sumber bunyi
(Hardiwiyono, 2012).
1. Sumber Bunyi
Sumber bunyi merupakan benda-benda yang bergetar dan menghasilkan suara
merambat melalui medium atau zat perantara hingga dapat terdengar. Sumber bunyi
berhubungan erat dengan frekuensi bunyi. Frekuensi bunyi adalah banyaknya
gelombang bunyi setiap detik. Semakin besar frekuensi gelombang bunyi, berarti,
semakin banyak pula pola rapatan dan renggangan sehingga bunyinya akan terdengar
semakin nyaring (nadanya lebih tinggi). Berdasarkan frekuensinya, bunyi dapat
digolongkan menjadi tiga :
a. Infrasonik : bunyi yang frekuensinya di bawah 20 Hz
b. Audiosonik : bunyi yang frekuensinya antara 20-20.000 Hz
c. Ultrasonik : bunyi yang frekuensinya di atas 20.000 Hz
2. Pendengar
Pendengar merupakan objek yang dikenai oleh gelombang suara (gelombang
bunyi). Suara yang di hasilkan elemen tersebut bergetar ke depan dan merenggangkan
udara sewaktu bergerak ke belakang. Udara kemudian mentransmisikan gangguan-
gangguan yang ke luar dari sumber tersebut sebagai gelombang. Sewaktu memasuki
telinga, gelombang-gelombang ini menimbulkan sensasi bunyi.
3. Medium Perambatan Bunyi
Gelombang-gelombang bunyi, jika tidak dirintangi, akan menyebar di dalam
semua arah dari sebuah sumber (gelombang bunyi bersifat tiga dimensi), tapi agar
lebih sederhana akan dibahas penjalaran dalam satu dimensi saja. Cepat rambat bunyi
berbeda-beda untuk setiap material, yang menjadi medium perambatan gelombang.
Di udara yang bersuhu 0oC dan bertekanan 1 atm, bunyi merambat dengan kecepatan
330 m/s.
Tabel 3.1 Laju bunyi diberbagai materi, pada suhu 20 oC dan tekanan 1 atm.
Materi Laju (m/s)
Udara 0oC 330
Udara 340
Hielium 1005
Hidrogen 1300
Air 1440
Air Laut 1560
Besi dan Baja 5000
Kaca 4500
Alumunium 5100
Kayu Keras 4000
(Giancoli, 2001:408)
Suara atau sound diproduksi oleh sebuah obyek yang bergetar, contohnya
loudspeaker, musical instrument, ataupun pita suara manusia. Getaran pita suara dari seorang
manusia membuat pergerakan udara terdorong dan tertarik dari kondisi stabil, adanya gerakan
mendorong dan menarik yang terus menerus dari sebuah pita suara membuat tekanan udara
berubah yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya sebuah gelombang suara.
Gambar 2. Amplitudo
Frekuensi : Jumlah getaran yang terjadi dalam waktu satu detik. Diukur dalam
hertz atau siklus per detik. Getaran gelombang suara semakin cepat, frekuensi semakin
tinggi. Frekuensi lebih tinggi diinterpretasikan sebagai jalur lebih tinggi. Misal bila menyanyi
dalam pita suara tinggi memaksa tali suara untuk bergetar secara cepat.
Gambar 3. Frekuensi
(Halliday. 2005)
Jika diketahui frekuensi (f), panjang gelombang (λ) atauun periode (T) dari suatu
gelombang bunyi. Maka cepat rambat gelombang bunyi dapat ditentukan menggunakan
persamaan :
v = λ x f, atau V = λ / T (1)
f= frekuensi (Hz)
T= perioda (s)
Intensitas bunyi adalah energi bunyi yang tiap detik yang menembus bidang setiap
satuan luas permukaan secara tegak lurus
P
I 2 2 vf 2 A 2 (2)
S
I= intensitas bunyi
S= luas penampang
A= amplitudo
(Giancoli, 2001:388)
D. Prosedur Percobaan
1. Menyiapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum
2. Menetapkan nilai ampliudo yang digunakan misal A=2/7 m= 0,28 m, kemudian
memvariasikan besar frekuensi yang digunakan untuk 10 variasi.
3. Mengukur besarnya panjang gelombang dan mengamati bunyi yang dihasilkan.
4. Memasukkan data yang diperoleh pada tabel 1a.
5. Melakukan langkah yang sama yaitu langkah 2-4 untuk A= 4/7 m= 0,57 m. Kemudian
memasukkan data yang diperoleh pada tabel 1b.
6. Menetapkan nilai frekuensi yang digunakan misal f=1000 Hz, kemudian
memvariasikan besar amplitudo yang digunakan untuk 10 variasi.
7. Mengukur besarnya panjang gelombang dan mendengar bunyi yang dihasilkan.
8. Memasukkan data yang diperoleh pada tabel 2a.
9. Melakukan langkah yang sama seperti langkah 6-8, untuk f=2000 Hz, dan
memasukkan data yang diperoleh pada tabel 2b.
10. Menetapkan nilai amplitudo, untuk menentukan besarnya nilai cepat rambat
gelombang bunyi yang dihasilkan.
11. Memvariasikan nilai panjang gelombang sebanyak 10 varisi.
12. Mengukur nilai frekuensi yang dihasilkan dan mendengar bunyi yang dihasilan,
kemudian memasukkan data hasil pengukuran pada tabel 3
E. Tabel Data
33 330
1 10 Semakin kecil
3,3 330 frekuensinya, nada
2 100
yang terdengar
1,1 330
3 300 semakin rendah.
0,66 330
4 500
0,47 329
5 700
0,33 330
6 1.000
0,17 340
7 2.000
0,07 350
8 5.000
0,04 320
9 8.000
0,03 300
10 10.000
b. A= 1000m,
33 330
1 10 Semakin kecil
3,3 330 frekuensinya, nada
2 100
yang terdengar
1,1 330
3 300 semakin rendah,
b. f = 1000 HZ
F. Pengolahan Data
1. Menghitung Kecepatan Rambat Bunyi dengan variasi nilai frekuensi,
Amplitudo = 100m
VH = λ. f
1. VH = 10 Hz. 33 = 330 m/s
2. VH = 100 Hz. 3.3 = 330 m/s
3. VH = 300Hz. 1.1 = 330 m/s
4. VH = 500Hz. 0.661 = 330 m/s
5. VH = 700Hz. 0.47 = 329 m/s
6. VH = 1000Hz. 0.33 = 330 m/s
7. VH = 2000Hz. 0.17 = 340 m/s
8. VH = 5000Hz. 0.07 = 350 m/s
9. VH = 8000Hz. 0.04 = 320 m/s
10. VH = 10000Hz. 0.03 = 300 m/s
2. Menghitung Kecepatan Rambat Bunyi dengan variasi nilai frekuensi,
Amplitudo = 1000m
1. VH = λ. f
𝑣 =⋋𝑓
Dari persamaan diatas tidak ada kaitannya dengan A namun berpengaruh terhadap I
Yang tampak dari persamaan rumus I,yang bias dilihat A ada kaitannya dengan rumus.
𝑃
𝐼= = 2𝜋 2 𝜌𝑉𝑓 2 𝐴2
𝑆
1. Menentukan pengaruh frekuensi terhadap panjang gelombang, kecepatan rambat dan intensitas
bunyi
a. A=100m
b. A = 10000m
2. Menentukan Pengaruh Amplitudo Terhadap Frekuensi, Panjang Gelombang, dan Kecepatan Bunyi
a. A=1000 m
b. f = 1000 Hz
A = 4 kotak
3. Menyelidiki bentuk gelombang Triangular, square, saw-tooth dan noise
a. Gelombang Triangular
b. Gelombang Square
c. Gelombang Saw-Tooth
d. Gelombang Noise
Daftar Pustaka