BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pemeriksaan penujang
2. Untuk mengetahui jenis-jenis pemeriksaan penunjang
3. Untuk mengetahui tahap-tahap dalam pemeriksaan penunjang
4. Untuk mengetahui alat-alat yang di gunakan dalam pemeriksaan penunjang
5. Untuk mengetahui manfaat dari pemeriksaan penunjang
1.3 Manfaat
1.3.1 Teoritis
Penulisan ini dapat menambah referensi membuat mahasiswa tentang
pemeriksaan penunjang.
1.3.2 Praktis
Penulisan ini dapat menambah pengetahuan bagi pembaca tentang
pemeriksaan penunjang.
1
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2
3
2. Persiapan pasien.
Dalam mempersiapkan pasien yang perlu diperhatikan yaitu puasa, obat
yang diminum pasien saat menjalani pengobatan, Waktu Pengambilan dan Posisi
pengambilan sampel.
8. UltraSonoGraphy (USG)
Rumah sakit menyediakan USG 2-D, 3-D and 4-D. USG digunakan untuk
memeriksa organ bagian dalam dengan gelombang suara. Pemeriksaan kehamilan,
medical chek up dan keadaan organ bagian dalam, dsb.
9. ElectroKardioGrafi (EKG) &Treadmill:
Pemeriksaan untuk mengetahui fungsi jantung dan mengecek kesehatan
jantungnya.
10. EEG (ElectroEncephaloGrafi)
Pemeriksaan untuk mengetahui gelombang listrik dalam otak
11. EMG (ElectroMyoGrafi)
Pemeriksaan Aktivitas listrik pada otot disaat istirahat dan bergerak.
12. Audiometri
Alat deteksi fungsi pendengaran dengan beberapa level intensitas gelombang
suara.
7. Mengetahui ada tidaknya kelainan atau penyakit yang banyak dijumpai dan
potensial membahayakan.
8. Memberi ketenangan baik pada pasien maupun klinisi karena tidak didapati
penyakit.
Tujuan dalam pemeriksaan penunjang yaitu:
1. Untuk menambah data penunjang selain data pemeriksaan fisik
2. Untuk memberi kejelasan dan kepastian tentang kesungguhan penyakit yang
diderita oleh pasien
3. Untuk memudahkan dokter dalam melakukan diagnosis
6
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemeriksaan penunjang merupakan penelitian perubahan yang timbul pada
penyakit, perubahan ini bisa berupa penyebab. Yang menggunakan alat bantu
untuk pelaksanaanya yaitu USG, MRI, CT Scan dll, dengan menggunakan
spesimen yang diambil dari pasien atau pasien itu sendiri. Hasil pemeriksaan
digunakan untuk melengkapi pemeriksaan vital karena, jika hanya mengandalkan
pemeriksaan vital, maka hasilnya sangat tidak akurat.
3.2 Saran
Dalam penyusun makalah ini sangat jauh dari penyempurnaan maka saran,
kritikal, idea dari mahasiswa atau mahasiswi yang bersifat menambah dan
membangun maka penulis sangat mengharapkan demi penyempurnaan makalah
ini.
6
7
DAFTAR PUSTAKA
Manuba Ida Bagus Gede. (2007). Pengantar kuliah obsetri. Jakarta :EGC