Anda di halaman 1dari 7

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia sebagai negara berkembang, memiliki tenaga kesehatan yang
cukup banyak, terutama tenaga perawat. Namun, para perawat ini belum
memasuki daerah – daerah terpencil dan walaupun ada, para tenaga ini juga sangat
kesulitan dalam memaksimalkan asuhan keperawatan, karena keterbatasan alat,
terutama alat untuk pemeriksaan penunjang.
Pemeriksaan penunjang dianggap sangat penting, karena ada beberapa
pemeriksaan yang tidak dapat dilakukan tanpa menggunakan alat - alat dalam
pemeriksaan penunjang, dan pemeriksaan penunjang sangat berguna dalam
menentukan jenis penyakit maupun mengontrol perkembangan proses
penyembuhan.

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pemeriksaan penujang
2. Untuk mengetahui jenis-jenis pemeriksaan penunjang
3. Untuk mengetahui tahap-tahap dalam pemeriksaan penunjang
4. Untuk mengetahui alat-alat yang di gunakan dalam pemeriksaan penunjang
5. Untuk mengetahui manfaat dari pemeriksaan penunjang

1.3 Manfaat
1.3.1 Teoritis
Penulisan ini dapat menambah referensi membuat mahasiswa tentang
pemeriksaan penunjang.
1.3.2 Praktis
Penulisan ini dapat menambah pengetahuan bagi pembaca tentang
pemeriksaan penunjang.

1
2

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Pengkajian Penunjang


Pemeriksaan penunjang merupakan penelitian perubahan yang timbul pada
penyakit, perubahan ini bisa berupa penyebab atau akibat pemeriksaan penunjang
juga sebagai ilmu terapan yang berguna membantu petugas kesehatan dalam
mendiagnosis dan mengobati pasien. Pemeriksaan yang dilakukan untuk
mengoptimalkan tindakan keperawatan dan proses penyembuhan pasien.
Pemeriksaan yang dilakukan oleh tenaga medis dengan menggunakan alat bantu
tertentu untuk memperoleh hasil yang selanjutnya.

2.2 Jenis-jenis Pemeriksaan Penunjang


Berdasarkan media yang di gunakan:
1. Pemeriksaan lab
2. Pemeriksaan robegen
3. Pemeriksaan USG
Berdasarkan organ atau bagian tubuh yang di periksa :
1. Pemeriksaan penunjang di bagian kebidanan dan kandungan
2. Pemeriksaan penunjang di bagian penyakit dalam
3. Pemeriksaan penunjang di bagian kesehatan anak
4. Pemeriksaan penunjang di bagian saraf atau neurologi
5. Pemeriksaan penunjang di bagian THT-KL
6. Pemeriksaan penunjang di bagian kulit kelamin
7. Pemeriksaan penunjang di bagian kesehatan jiwa
8. Pemeriksaan penunjang di bagian mata

2.3 Tahap-tahap Pemeriksaan Penunjang


Tahap-tahap pemeriksaan penunjang meliputi:
1. Persiapan alat.
Dalam mempersiapkan alat yang akan digunakan selalu diperhatikan
instruksi dokter sehingga tidak salah persiapan dan berkesan profesional dalam
bekerja.

2
3

2. Persiapan pasien.
Dalam mempersiapkan pasien yang perlu diperhatikan yaitu puasa, obat
yang diminum pasien saat menjalani pengobatan, Waktu Pengambilan dan Posisi
pengambilan sampel.

2.4 Alat-alat yang Digunakan untuk Melakukan Pengkajian Penunjang


1. MRI(Magnetic Resonance Imaging)
Digunakan untuk mendiagnosa bagian struktur tubuh manusia dengan
gelombang electromagnetic, yang tidak memberi efek radiasi seperti sinar X. Alat
ini sangat berguna untuk pemeriksaan saraf, jaringan otot, jantung dan pembuluh
darah dan tumor. Semakin besar teslanya atau kekuatan magnetiknya semakin
baik kualitas gambarnya
2. Lightspeed MSCT (MultiSlice Computer Tomography)
Scanner adalah alat diagnosa yang menggunakan sinar X untuk memberikan
gambar 3 dimensi organ dalam tubuh. Kelebihan alat ini memiliki sistem yang
membantu mengurangi dosis sinar X pada pasien sampai dengan 30%
3. Angiograph
Alat Angiografi ini digunakan sebagai alat diagnosa dan pengobatan. Alat ini
menggunakan sinar X untuk melihat bagian dalam pembuluh darah yang
tersumbat dan dengan bantuan alat lainnya untuk tindakan balonisasi atau
pemasangan penyangga pembuluh darah/stent.
4. Mobile Fluorostar C-Arm
Adalah alat penting yang diggunakan dokter dalam kamar operasi atau
tindakan medis.
5. Roentgen Konvensional
6. Mammografi
Alat Mammografi digunakan untuk mendiagnosa kanker payudara pada
wanita, alat ini menggunakan sinar X untuk menciptakan gambarnya yang dapat
membedakan sel sehat dan sel ganas/kanker.
7. Roentgen Panoramik
4

8. UltraSonoGraphy (USG)
Rumah sakit menyediakan USG 2-D, 3-D and 4-D. USG digunakan untuk
memeriksa organ bagian dalam dengan gelombang suara. Pemeriksaan kehamilan,
medical chek up dan keadaan organ bagian dalam, dsb.
9. ElectroKardioGrafi (EKG) &Treadmill:
Pemeriksaan untuk mengetahui fungsi jantung dan mengecek kesehatan
jantungnya.
10. EEG (ElectroEncephaloGrafi)
Pemeriksaan untuk mengetahui gelombang listrik dalam otak
11. EMG (ElectroMyoGrafi)
Pemeriksaan Aktivitas listrik pada otot disaat istirahat dan bergerak.
12. Audiometri
Alat deteksi fungsi pendengaran dengan beberapa level intensitas gelombang
suara.

2.5 Fungsi dan Tujuan Pemeriksaan Penunjang


Fungsi dalam pemeriksaan penunjang, yaitu:
1. Skrining atau uji saring adanya penyakit subklinis, dengan tujuan menentukan
resiko terhadap suatu penyakit dan mendeteksi dini penyakit terutama bagi
individu beresiko tinggi (walaupun tidak ada gejala atau keluhan).
2. Konfirmasi pasti diagnosis, yaitu untuk memastikan penyakit yang diderita
seseorang, berkaitan dengan penanganan yang akan diberikan dokter serta
berkaitan erat dengan komplikasi yang mungkin saja dapat terjadi.
3. Menemukan kemungkinan diagnostik yang dapat menyamarkan gejala klinis.
4. Membantu pemantauan pengobatan.
5. Menyediakan informasi prognosis atau perjalanan penyakit, yaitu untuk
memprediksi perjalanan penyakit dan berkaitan dengan terapi dan
pengelolaan pasien selanjutnya.
6. Memantau perkembangan penyakit, yaitu untuk memantau perkembangan
penyakit dan memantau efektivitas terapi yang dilakukan agar dapat
meminimalkan komplikasi yang dapat terjadi. Pemantauan ini sebaiknya
dilakukan secara berkala.
5

7. Mengetahui ada tidaknya kelainan atau penyakit yang banyak dijumpai dan
potensial membahayakan.
8. Memberi ketenangan baik pada pasien maupun klinisi karena tidak didapati
penyakit.
Tujuan dalam pemeriksaan penunjang yaitu:
1. Untuk menambah data penunjang selain data pemeriksaan fisik
2. Untuk memberi kejelasan dan kepastian tentang kesungguhan penyakit yang
diderita oleh pasien
3. Untuk memudahkan dokter dalam melakukan diagnosis
6

BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pemeriksaan penunjang merupakan penelitian perubahan yang timbul pada
penyakit, perubahan ini bisa berupa penyebab. Yang menggunakan alat bantu
untuk pelaksanaanya yaitu USG, MRI, CT Scan dll, dengan menggunakan
spesimen yang diambil dari pasien atau pasien itu sendiri. Hasil pemeriksaan
digunakan untuk melengkapi pemeriksaan vital karena, jika hanya mengandalkan
pemeriksaan vital, maka hasilnya sangat tidak akurat.

3.2 Saran
Dalam penyusun makalah ini sangat jauh dari penyempurnaan maka saran,
kritikal, idea dari mahasiswa atau mahasiswi yang bersifat menambah dan
membangun maka penulis sangat mengharapkan demi penyempurnaan makalah
ini.

6
7

DAFTAR PUSTAKA

Carl E Speicher,M.D, pemilihan uji laboratorium yang efektif . Jakarta :EGC.

Djoko W, Buku panduan penataran tutor ketrampilan klinik dasar fakultas


kedokteran UI, 28-31 mei 1990

Kee,joyce Lefever,1997,pemeriksaan laboratorium dan diagnostic dengan


implikasi keperawatan. Jakarta :EGC

Manuba Ida Bagus Gede. (2007). Pengantar kuliah obsetri. Jakarta :EGC

Ronald A Spacher, Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium. Jakarta


:EGC

Anda mungkin juga menyukai