Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS JURNAL

PICO DAN VIA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Stase Keperawatan Jiwa

Program Studi Ners STIKes ‘Aisyiyah Bandung

RIRI PRATIWI

NIM. 402017050

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKES AISYIYAH BANDUNG

2018
ANALISIS JURNAL

A. Analisis PICO

Author and year Purpose Sample Problem Intervention Comparison Outcome


PENGARUH Tujuan Desai Pasien dengan intervensi PENGARUH TERAPI Setelah
TERAPI penelitian ini penelitian perilaku terapi PSIKORELIGI dilakukan
KELOMPOK untuk quasi kekerasan kelompok TERHADAP terapi
SUPORTIF mengetahui exsperimental, suportif. PENURUNAN kelompok
TERHADAP terapi pre-post test PERILAKU supportif
KEMAMPUAN kelompok without KEKERASAN PADA kemampuian
MENGATASI suportif control group. PASIEN mengatasi
PERILAKU terhadap Sampel SKIZOFRENIA DI perilaku
KEKERASAN kemampuan penelitian RUMAH SAKIT JIWA kekerasan
PADA KLIEN mengatasi adalah 42 DAERAH mengalami
SKIZOFRENIA DI perilaku klien perilaku SURAKARTA ; peningkatan
RUMAH SAKIT kerasan pada kekerasan Hasil penelitian skor
JIWA Dr. AMINO klien yang sesuai menunjukkan bahwa perbedaan
GONDOHUTOMO skizoprenia. dengan Terapi Psikoreligius dilihat dari
berpengaruh terhadap setel;ah
KOTA criteria penurunan perilaku diberikan
SEMARANG inklusi. kekerasan pada pasien terapi suportif
Eni Hidayati Skizofrenia di RSJD dengan
(2012) Surakarta, Ada kemampuan
perbedaan penurunan kognitif ,
perilaku kekerasan pada kemampuan
respon perilaku pada perilaku dan
pasien yang diberi terapi kemampuan
psikoreligius dan yang sosial
tidak diberi terapi peningkatan
psikoreligius, Ada dengan nialai
perbedaan penurunan pada 5%
perilaku kekerasan pada (pvalue >
respon verbal pada 0,000) pada
pasien yang diberi terapi tabel 4 artinya
psikoreligi dan yang ada perbedaan
tidak diberi terapi yang
psikoreligius, Ada signifikan
perbedaan penurunan antara
perilaku kekerasan pada kemampuan
respon emosi pada mengatasi
pasien yang diberi terapi perilaku
psikoreligius dan yang kekerasan
tidak diberi terapi dengan
psikoreligius, Ada permberian
perbedaan penurunan terapi
perilaku kekerasan pada kelompok
respon fisik pada pasien suportif.
yang diberi terapi
psikoreligius dan yang
tidak diberi terapi
psikoreligius. Saran
hasil penelitian adalah
hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai
bahan masukan bidang
perawatan agar lebih
efektif
membimbing/melakukan
terapi psikoreligius
dalam merawat pasien
schizofrenia dengan
perilaku kekerasan.

B. Analisis VIA
1. Pengaruh Terapi Kelompok Suportif Terhadap Kemampuan Mengatasi Perilaku Kekerasan Pada Klien Skizofrenia Di Rumah
Sakit Jiwa Dr. Amino Gondohutomo Kota Semarang tahun 2012.
2. Pengaruh Terapi Psikoreligi Terhadap Penurunan Perilaku Kekerasan Pada Pasien Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Daerah
Surakarta tahun 2015

No VALIDITY IMPORTANCY APPLICABILITY


1.  Penelitian dilakukan untuk Terapi kelompok Suportif merupakan terapi Penelitan ini dapat diaplikasikan
menganalisa pengaruh tindakan yang terdiri dari beberapa orang-orang yang sebagai intervensi keperawatan
keperawatan terapi kelompok berencana, mengatur dan merespon secara pada pasien skizoprenia dengan
suportif terhadap k. Reponden langsung terhadap isu-isu dan tekanan maupun perilaku kekerasan karena
kelompok kontrol diambil dari keadaan yang merugikan (Grant-Iramu, 1997 memiliki manfaat dapat
klien DM yang dirawat inap di dalam Hunt, 2004). Sedangkan menurut Heller, mengatasi perilaku kekerasan.
Bangsal mampuan mengatasi dkk. (1997, dalam Chien, Chan, & Thompson, Sehingga perawat dapat
perilaku kekerasan pada klien 2006), hasil penelitian memperlihatkan melakukan intervensi terapi
skizofrenia di Rumah Sakit Dr. dukungan kelompok berhubungan dengan kelompok suportif.
Amino Gondo Hutomo peningkatan fungsi secara psikologis,
Semarang. Sedangkan perlakuan sedangkan dukungan yang bermanfaat adalah
yang didapatkan klien adalah suatu proses pastisipasi dimana terjadi aktifitas
tindakan keperawata terapi berbagi berbagai pengalaman (sharing
kelompok suportif sebanyak experiences), situasi, dan masalah yang
empat sesi. difokuskan pada prinsip memberi dan
 Kuesioner yang digunakan pada menerima, mengaplikasikan keterampilan
penelitian ini menggunakan swabantu (self help), saling membantu dan
kuesioner skala novaco dari pengembangan pengetahuan setiap individu
novaco, Fauziah dan putri dengan (Cook, dkk., 1999 dalam Chien, Chan, &
modifikasi peneliti. Responden Thompson, 2006).
diseleksi dengan menggunakan
kuesioner tersebut dan bila
memiliki nilai total
 Kriteria yang lain adalah Usia
dewasa (18 – 55 tahun ) yang
mampu mengisi data-data yang
diberikan, bisa membaca dan
menulis, klien yang sudah
dirawat selama 2 minggu di RSJ
Dr. Amino Gondohutomo
Semarang, diagnosa keperawatan
perilaku kekerasan (berdasarkan
catatan keperawatan), jenis obat
yang di minum pasien yaitu :
CPZ, HP dan THP (berdasarkan
catatan keperawatan), klien yang
sudah mendapatkan TAK
stimulasi persepsi perilaku
kekerasan (berdasarkan catatan
keperawatan).
 Analisis statistik yang
dipergunakan yaitu univariat dan
bivariat dengan analisis korelasi
pearson dan dependent-sample t-
test serta Anova dengan tampilan
dalam bentuk tabel dan distribusi
frekuensi.
2.  Jenis penelitian ini adalah Quasi Terapi Psikoreligi merupakan bagian dari Dengan demikian orang yang
eksperimen dengan design latihan assertive, sehingga terapi Psikoreligi mengikuti terapi psikoreligi
penelitian menggunakan Pre and masuk dalam strategi pencegahan. akan membatasi geraknya
Post test Control Group Design. (Marlindawani, 2009). Sebagai mahkluk ciptaan karena dia berfokus pada
Pengambilan sampel dengan Tuhan kita diwajibkan untuk berbakti kegiatanya sehingga dapat
menggunakan teknik non kepadaNya, tapi terkadang kita tidak mengurangi agresif fisik klien
probability sampling dengan cara menjalankan secara maksimal atau khusuk (Videbecck, 2008). Respon fisik
purposive sampling untuk karena lemahnya keimanan, keterbatasan waktu akan mempengaruhi respon
mencari pengaruh pemberian dan situasi yang tidak mendukung. Dengan emosi (Boyd & Nihart, 1998).
psikoreligi terhadap penurunan terapi Psikoreligi jika dilaksanakan secara lebih Respon fisik merupakan respon
perilaku kekerasan pada maksimal atau khusuk akan menjadi tindakan yang mengikuti perubahan
pasienskizofrenia di RSJD yang efektif menurunkan perilaku kekerasan kognitif pada klien perilaku
Surakarta. Analisa dengan uji t pada pasien skhizofrenia di Rumah Sakit Jiwa kekerasan (Boyd & Nihart,
test untuk membedakan nilai (RSJ). 1998). Berdasarkan model
pretest - postest antara kelompok adaptasi Stuart menjelaskan
perlakuan dan kelompok kontrol. bahwa penilaian seseorang
 Responden penelitian ini adalah terhadap stressor memberikan
pasien Skizofrennia yang dirawat makna dan dampak dari suartu
di RSJD Surakarta tahun 2014. situasi yang menekan dan
Jumlah responden dalam ditunjukkan dengan respon
penelitian ini sebanyak 40 kognitif, afektif, respon fisik,
responden, dengan pembagian 20 respon perilaku dan social
responden menjadi kelompok (Stuart & laraia, 2005).
perlakuan, dimana pada
responden diberikan terapi
psikoreligi, sedangkan 20
responden menjadi kelompok
kontrol yang tidak diberikan
terapi psikoreligi.
 Kondisi awal rerata respon
perilaku adalah 3,95. Rerata nilai
respon verbal adalah 3,35. Rerata
nilai respon emosi adalah 4,15
dan rerata nilai respon fisik adalah
2,42.
 Dari hasil analisis statistik untuk
pretest, dapat diketahui bahwa
respon perilaku, respon verbal,
respon emosi, dan respon fisik
antara kelompok perlakuan dan
kelompok kontrol menunjukan
bahwa tidak ada perbedaan yang
bermakna ( p > 0,05 ), sehingga
dapat dikatakan bahwa antara
kedua kelompok homogen .
 Pada jurnal ini tidak
mencantumkan penelitian yang
sama dengan penelitian yang
dilakukan oleh penelit sehingga
kita tidak dapat mengetahui
apakah penelitian ini konsisten
atau tidak dengan penelitian
sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai