Makaslah Asli
Makaslah Asli
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.2 Etiologi
Berikut ini adalah hal hal yag menjadi penyebab hiperemesis gravidarum.
1. Sering terjadi pada primigravidi , molahidatidosa, dan kehamilan ibu
akibat peningkatan kadar HCG.
2. Faktor organik, karena masuknya vili khoriales dalm sirkulasi material
dan perubahan metabolik.
3. Faktor psikologis: keretakan rumah tangga, kehilangan pekerjaan, rasa
takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut memikul tanggung jawab
dan sebagainya
4. Faktor endokrin lainnya: hipertiroid, diabetes dan sebagainya.
2.3 Tanda dan Gejala
Tanda biasanya dimulai antara minggu ke empat dan delapan
kehamilan, dan berlangsung hingga 16 minggu atau lebih. Sebagian besar
perempuan sering mengalami muntah sepanjang hari. Tanda lain termasuk
mual parah, penurunan berat badan, buang air kecil sedikit, sakit kepala,
kebingungan, pingsan, dan penyakit kuning. Dehidrasi diindikasikan oleh
adanya keton dalam urine penngkatan denyut nadi, dan tekanan darah
rendah. adapun gejala hiperemesis.
1. Gejala yang paling umum ditemui dari penyakit ini adalah mulai dari
muntah secara terus menerus atau dalam jangka panjang. Ini tidak hanya
terjadi ssaat pagi hari namun bisa terjadi sepanjang hariselama masa
kehamilan. Frekuensi mual dan muntah jauh lebih sering daripada mual
dan mintah biasanya.
2. Gejala lain adalah kepala sering terasa pusing.pusing ini biasa
menyerang sepanjang hari dengan diikuti mual dan muntah. Pusing atau
sakit kepala ini sering terjadi pada ibu hamil yang menderita hiperemsis
dravidarum. Sebaiknya ibu hamil yang mengalami pusing atau sakit
kepala tidak asal mengkonsumsi obat sakit kepala. Segala periksakan
dengan dokter untuk pengobatan lebih lanjut.
3. Pada beberapa ibu hamil yang mengalami penyakit ini maka akan sering
mengalami jantungnya berdebar. Jantung berdebar ini akan membuat
perasaan ibu hamil menjadi tidak enak sehingga bsa menyebabkan
3
ketergantunganya psikologi ibu dan bayi yang ada didalam kandungan
sang ibu.
4. Pada beberapa ibu hamil juga sering ditemui kasus ibu hamil yang
mengalami gangguan atau susah menelan makanan atau minuman.
Untuk itu berikan makanan yang mudah ditelan sehingga asupan nutrisi
pada ibu hamil tetap terjaga.
2.4 Patofisiologi
Peningkatan kadar esterogen dapat menyebabkan mual pada
trimester pertama. Apabila mual muntah terjadi terus menerus dapat
mengakibatkan cadangan karbonat, dan lemak habis terpakaiuntuk
keperluan energi. Sehingga oksidasi lemak tidak sempurna, dan terjadi
ketosis dengan tertimbunya asam aseto-asetik, assam hidroksidan dan
kaseton darah.
Mual dapat menyebabkan dehidrasi , sehingga cairan ekstraseluler
dan plasma berkurang. Natrium dan klorida darah turun. Dehidrasi juga
menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan
berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke
jaringan berkurang.
Selain terjadi dehidrasi dan gangguan kesembangan elektrolit,
terjadi pula robekan pada selaput lendiresofagus dan lambung.
4
2.5 Pathway
5
2.6 Penatalaksanaan Keperawatan
1. Isolasi dan Terapi Psikologi
a. Isolasi diruangan yang dilakukan dengan baik dapat meringankan
hiperemesis gravidarum karena perubahan susana rumah tangga.
b. Konseling dan edukasi (KIE)tentang kehamilan yang dilakukan untuk
menghilangkan faktor psikis rasa takut.
c. Memberi informasi tentang diet ibu hamil dengan makan tidak sekaligus
banyak, tetapi dalam porsi yang sedikit namun sering.
d. Jangn tiba tiba berdiri waktu bangun pagi, karena akan membuat ibu
hamil pusing, mual, dan muntah.
2. Pemberian cairan pengganti
Pada keadaan darurat dapat diberikan cairan pengganti, sehingga
dehidrasu dapat diatasi. Cairan penggantiyang dapat diberikan antara lain:
(a) glukosa 5%-10%; (b) cairan yang ditambah vitamin C, B kompleks, atau
kalsium yang diperlukan untuk kelancaran metabolisme.
Selama rehidrasi keseimbangan cairan(baik yang masuk dan keluar),
nilai tekanan darah, jumlah nadi, suhu, dan rerata pernafasan harus
terpantau. Lancarnya pengeluaran urine memberikan petunjuk bahwa
keadaan ibu berangsur angsur membaik.
3. Obat yang dapat diberikan
Sebagai seorang perawat yang profesional, pemberian obat pada
hiperemesis gravidariumsebaiknya berkolaborasi dengan dokter, sehingga
dapat dipilih obat obatan yang tidak bersifat teratogenik, dapat
menyebabkan kelainan kongenital/cacat bawaan pada bayi.
Sediaan obat yang dapat diberikan pada kasus hiperemesis
gravidarium diantaranya adalah sebagai berikut.
a. Sedati ringan
b. Fenobarbital (liminal) 30 mg
c. Valium
d. Antihistamin
e. Dramamin
6
f. Avopreg
g. Vitamin, terutama viatamin B kompelks
h. Vitamin C
i. Antialergi
4. Menghentikan Kehamilan
Beberapa kasus pengobatan ibudengan hiperemesis grvidarum yang
tidak berhasil menjadi kemunduran dan kondisi ibu mnjadi menurun,
sehingga pertimbangan untuk mengakhiri kehamilan. Keaadaan yang
memerluakan pertimbangan untuk mengakhiri kehamilan diantaranya
adalah sebagai berikut.
a. Gangguan jiwa
b. Gangguan penglihatan
c. Gangguan fisikologi tubuh
2.7 Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang diperlukan yaitu:
a. USG (dengan menggunakan waktu yang tepat): mengkaji usia gestasi
janin dan adanya gestasi multipel, mendeteksi abnormalitas janin,
melokalisasi lasenta.
b. Urinisasi : kultur, medikasi bakteri, BUN.
c. Pemeriksaan fungsi hepar: AST,ALT dan kadar LDH.
7
BAB III
3.1 Pengkajian
A. Identitas
Identitas klien
Nama : Ny.E
Umur : 25 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku/bangsa : Sunda/Indonesia
Tanggal masuk : 03-03-2017
Tanggal pengkajian : 04-03-2017
Diagnosa medis : Hiperemesis
Status :
No. Med. Rec : 344035
Alamat : Kp.Babakan Raden
8
C. Riwayat kesehatan sekarang
Pada saat dilakukan pengkajian klien pada 03-03-2017, klien mengeluh
mual dan muntah
F. Data psikologi
Terlihat cemas akibat kurang pengetahuan mengenai kondisinya
G. Data sosial
Interaksi dengan kluarga dan sosial terlihat baik tetapi interaksi saat kondisi
tersebut sedikit berkurang
H. Data spiritual
Menurut keterangan keluarga klien mengatakan bahwa sebelumnya klien
tidak pernah tertinggal dalam menjalankan ibadah sholat 5 waktu, dan pada
saat klien terkena penyakit seprti ini, klien mengatakan bahwa ini adalah
cobaan dari Allah SWT, dan klien mengatakan bahwa Allah akan
mengangkat penyakitnya
9
3) Kesukaan Mie ayam -
4) Pantangan Buah nanas -
b. Minum
1) Frekwensi 2 liter per-hari 1,5 liter/hari
2) Jenis Air putih Air putih
3) Kesukaan Jus alpukat -
4) Pantangan Minuman -
bersoda
2. Eleminasi
a. BAK
1) Frekwensi 4x sehari 4x sehari
2) Warna - -
3) Keluhan - -
b. BAB
1) Frekwensi 2x sehari 2x sehari
2) Warna Kuning Kuning
3) Konsistensi - -
4) Keluhan - -
3. Istirahat dan tidur
a. Waktu tidur siang - 2 jam
b. Waktu tidur malam 9 jam 9 jam
c. Kebiasaan sebelum berzikir berzikir
tidur
d. Keluhan tidur - -
4. Aktivitas
a.Aktivitas sehari-hari Mengurus rumh -
tangga
b. Olahraga berenang -
5. Pesonal Hygine
a. Mandi
10
1) Frekuensi 2-3x sehari 1-2x sehari
2) Kebiasaan Memakai sabun Dilap
b. Gosok gigi
1) Frekwensi 2-3x sehari 1-2x sehari
2) Kebiasaan Memakai pasta Menggunakan
gigi pasta gigi
c. Keramas
1) Frekwensi 2x seminggu -
2) Kebiasaan Memakai -
shampo
d. Menggunting kuku 1x seminggu -
J. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
Penampilan : Lemas
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : E4 M5 V6
BB sebelum hamil : 54kg
BB setelah hamil : 64 kg
Tinggu badan : 160 cm
2. Tanda vital
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Denyut nadi : 100x/menit
Respirasi : 20x/ menit
Suhu Tubuh : 37,2oC
11
3. Rambut dan kulit kepala
Tidak ada nyeri saat dilakukan penekanan, rambut hitam, tidak
bercabang, tidak ada lesi, tidak lengket, bentuk kepala bulat, warna
rambut hitam dan lebat
4. Telinga
Bentuk kedua telinga simetris, fungsi pendengaran baik dan tidak
menggunakan alat bantu pendengaran, dan dalam telinga tidak terdapat
kotoran
5. Mata
Bentuk simetris, sensor cahaya bagus, penglihatan baik dan tidak buram,
ketika di palpasi tidak ada nyeri yang dirasakan klien saat ditekan air
matanya agak basah dan matanya sedikit cekung
6. Hidung
Tidak ada polip, saat ditekan , tidak terdapat serumen, klien dapat
mencium bau daat ditest penciuman, ukuran hidung simetris, dan tidak
menggunakan alat bantu
7. Mulut/pharing
Mulut kering, mulut terlihat pucat atau agak putih kedua tonsil simetris
gigi dan lidah terlihat bersih dan tidak ada flak klien bisa mengecap rasa
8. Leher
Kulit bersih, tidak ada lesi, dan pada saat di palpasi klien tidak ada
gangguan
9. Torax
Ketika lihat pernafasannya kedua dada klien mengangkat simetris, tidak
ada klainan, pola nafas agak sedikit cepat, tidak ada suara tambahan
12
10. Abdemen
Kulit abdomen terlihat bersih tidak ada lesi, tidak ada bekas oprasi,
warna kulit merata
11. Ekstrimitas
Tidak ada gangguan
13
DS: Klien dan Kurang pengetahuan Ansietas
Keluarga tentang penyakit
Menanyakan
Tentang
penyakitnya Koping inefektif
DO:-Klien dan
keluarga tampak
cemas
-Klien dan Ansietas
keluarga sering
menanyakan
penyakitnya.
Gangguan kebutuhan
nutrisi
14
3.5 Catatan perkembangan
15
-Mengajurkan klien
banyak minum
E: -
R: Intervensi dilanjutkan
(tanda tangan)
3. 1. S : Klien mengatakan
pusingnya
sedikit berkurang tetapi
masih
lemas
O : Pasien terlihat sedik
membaik
A : Teratasi sebagaian
P : -Menganjurkan klien
lebih nyaman lagi dalam
beristirahat.
I : Mengkaji TTV 04-03-2017 jam: 07.30
E : klien mulai membaik dari
hari
Sebelumnya
R : Intervensi dilanjutkan
setiap 3 jam (tanda tangan)
Sekali
4. 2. S : menanyakan soalnya
penyakitnya
O : Klien dan keluarga
terlihat cemas
16
A : kurangnya pengetahuan
P : memberitahu informasi
mengenai
penyakitnya kepada klien
dan
keluarga
I : -Memberi tahu informasi 04-03-2017 jam: 11.30
mengenai
Penyakitnya
-Menganjurkan kepada 04-03-2017 jam: 11.31
klien agar
tidak cemas
E : setelah di beritahu
mengenai
informasi penyakitnya,
klien dan
keluarga terlihat tidak
terlalu cemas
seperti semula.
R:- (tanda tangan)
17
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulam
4.2 Saran
18
3. Selalu memakan makanan yang mudah di cerna seperti beras,
jagung, singkong, kentang, ubi jalar, bakmi, talas, dan lain lain.
Hindari memakan makanan yang berlemak atau berminyak
seperti santan atau daging berlemak.
4. Selalu menyikat gigi (dengan perlahan) setelah makan atau
setelah mengalami mutah muntah.
5. Hindari bau bauan yang tidak disukai, karna hal ini akan
memancing rasa muntah atai mual mual.
19
DAFTAR PUSTAKA
20
21