Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hiperemeses gravidarum merupakan penyakit yang khas karena tidak


semua orang mengalaminya, melainkan hanya ditemukan pada wanita hamil.
Ciri khas yang menonjol yaitu mual dan muntah, dan biasanya terjadi pada pagi
hari sehingga bisa disebut dengan “morning sicknes”. Secara etiologi faktor
penyebab dari hiperemesis gravidarum ini belum diketahui secara pasti, namun
banyak faktor yang telah ditemukan mulai dari faktor yang telah dikemukakan
mulai dari faktor psikologik, faktor prediposisi, faktor organik, hingga faktor
endokrin. Penatalaksaan nya pun bergantung pada manifestasi klinis.
Pemberian health education sangatlah penting supaya kondisi fikik maupun
psikologis menjadi lebih baik. Nutrisi harus dipenuhi mengingat ibu hamil
sangat perlu asupan nurisi untuk dirinya maupun janinnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan hiperemeses?


2. Bagaimana etiologi hiperemeses?
3. Bagaiman tanda dan gejala hiperemeses?
4. Bagaimana fatofisiologinya hiperemeses?
5. Bagaimana Asuhan Keperawatan Hiperemeses?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui yang dimaksud dengan hiperemeses.


2. Mengetahui etiologi hiperemeses.
3. Mengetahui tanda dan gejala hiperemeses.
4. Mengetahui patofisiologinya hiperemeses.
5. Mengetahui asuhan keperawatan Hiperemeses.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hiperemesis


Hiperemesis Gravidarium adalah mual dan muntah berlebihan pada
wanita hamil, sampai mengganggu pekerjaan sehri hari karena keadaan
umumnya menjadi buruk, sebagai akibatnya terjadilah dehidrasi(Ratna
Hidayati, 2009).
Hiperemesis adalah mual muntah yang berlebihan , jika terjadi pada
ibu hamil makan dinamakan hiperemesis gravidarum. Mual muntah dapat
dikaitkan dengan penurunan sekresi asam lambung, penurunan aktivitas
pencernaan, penurunan motilitas gastrointestinal, iritasi lambung, atau
asidosis. Penyebab lain mencakup inveksi bakteri dan virus, peningkatan
tekanan intrakranial, keseimbangan ekuilibrium, gangguan hati, prangkeas,
dan kandung empedu, dan obstruksipilorik atau usus. Obat dan pengobatan
medis tentu juga dapat menyebabkan mual. Mual muntah yang lama dapat
menimbulkan penurunan berat badan, alkalosis metabolik yang berkaitan
dengan penurunan asam hidro klorida lambung. Akibatnya, kondisi fisik ibu
hamil akan bertambah kurus, lemah, dan kekurangan cairan. Kondisi ini
akan menyebabkan berkurangnya proses penyerapan zat makanan dan
oksigen ke jaringan yang vital, sehingga fungsi organ hati,jantung,otak, dan
ginjal akan terganggu, terlebih keluhan ini dapat menyebabkan gangguan
kesadaran bahkan gangguan jiwa. Untuk mengatasi selain pengobatan; diet
atau pengaturan makan ibu hamil sangat perlu diperhatikan (Siti Maryam,
2016)
Hiperemesis gravidarium adalah mual dan muntah yang lebih dari
10 kali dalam 24 jam atau setiap saat pada wanita hamil sampai
mengganggu pekerjaan sehari hari karena keadaan umumnya menjadi buruk
dan dapat terjadi dehidrasi (standar pelayanan medic obstetric dan
ginekologi); (Amin Huda Nurarif & Hardhi Khusuma; 2015)

2
2.2 Etiologi
Berikut ini adalah hal hal yag menjadi penyebab hiperemesis gravidarum.
1. Sering terjadi pada primigravidi , molahidatidosa, dan kehamilan ibu
akibat peningkatan kadar HCG.
2. Faktor organik, karena masuknya vili khoriales dalm sirkulasi material
dan perubahan metabolik.
3. Faktor psikologis: keretakan rumah tangga, kehilangan pekerjaan, rasa
takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut memikul tanggung jawab
dan sebagainya
4. Faktor endokrin lainnya: hipertiroid, diabetes dan sebagainya.
2.3 Tanda dan Gejala
Tanda biasanya dimulai antara minggu ke empat dan delapan
kehamilan, dan berlangsung hingga 16 minggu atau lebih. Sebagian besar
perempuan sering mengalami muntah sepanjang hari. Tanda lain termasuk
mual parah, penurunan berat badan, buang air kecil sedikit, sakit kepala,
kebingungan, pingsan, dan penyakit kuning. Dehidrasi diindikasikan oleh
adanya keton dalam urine penngkatan denyut nadi, dan tekanan darah
rendah. adapun gejala hiperemesis.
1. Gejala yang paling umum ditemui dari penyakit ini adalah mulai dari
muntah secara terus menerus atau dalam jangka panjang. Ini tidak hanya
terjadi ssaat pagi hari namun bisa terjadi sepanjang hariselama masa
kehamilan. Frekuensi mual dan muntah jauh lebih sering daripada mual
dan mintah biasanya.
2. Gejala lain adalah kepala sering terasa pusing.pusing ini biasa
menyerang sepanjang hari dengan diikuti mual dan muntah. Pusing atau
sakit kepala ini sering terjadi pada ibu hamil yang menderita hiperemsis
dravidarum. Sebaiknya ibu hamil yang mengalami pusing atau sakit
kepala tidak asal mengkonsumsi obat sakit kepala. Segala periksakan
dengan dokter untuk pengobatan lebih lanjut.
3. Pada beberapa ibu hamil yang mengalami penyakit ini maka akan sering
mengalami jantungnya berdebar. Jantung berdebar ini akan membuat
perasaan ibu hamil menjadi tidak enak sehingga bsa menyebabkan

3
ketergantunganya psikologi ibu dan bayi yang ada didalam kandungan
sang ibu.
4. Pada beberapa ibu hamil juga sering ditemui kasus ibu hamil yang
mengalami gangguan atau susah menelan makanan atau minuman.
Untuk itu berikan makanan yang mudah ditelan sehingga asupan nutrisi
pada ibu hamil tetap terjaga.
2.4 Patofisiologi
Peningkatan kadar esterogen dapat menyebabkan mual pada
trimester pertama. Apabila mual muntah terjadi terus menerus dapat
mengakibatkan cadangan karbonat, dan lemak habis terpakaiuntuk
keperluan energi. Sehingga oksidasi lemak tidak sempurna, dan terjadi
ketosis dengan tertimbunya asam aseto-asetik, assam hidroksidan dan
kaseton darah.
Mual dapat menyebabkan dehidrasi , sehingga cairan ekstraseluler
dan plasma berkurang. Natrium dan klorida darah turun. Dehidrasi juga
menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan
berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke
jaringan berkurang.
Selain terjadi dehidrasi dan gangguan kesembangan elektrolit,
terjadi pula robekan pada selaput lendiresofagus dan lambung.

4
2.5 Pathway

5
2.6 Penatalaksanaan Keperawatan
1. Isolasi dan Terapi Psikologi
a. Isolasi diruangan yang dilakukan dengan baik dapat meringankan
hiperemesis gravidarum karena perubahan susana rumah tangga.
b. Konseling dan edukasi (KIE)tentang kehamilan yang dilakukan untuk
menghilangkan faktor psikis rasa takut.
c. Memberi informasi tentang diet ibu hamil dengan makan tidak sekaligus
banyak, tetapi dalam porsi yang sedikit namun sering.
d. Jangn tiba tiba berdiri waktu bangun pagi, karena akan membuat ibu
hamil pusing, mual, dan muntah.
2. Pemberian cairan pengganti
Pada keadaan darurat dapat diberikan cairan pengganti, sehingga
dehidrasu dapat diatasi. Cairan penggantiyang dapat diberikan antara lain:
(a) glukosa 5%-10%; (b) cairan yang ditambah vitamin C, B kompleks, atau
kalsium yang diperlukan untuk kelancaran metabolisme.
Selama rehidrasi keseimbangan cairan(baik yang masuk dan keluar),
nilai tekanan darah, jumlah nadi, suhu, dan rerata pernafasan harus
terpantau. Lancarnya pengeluaran urine memberikan petunjuk bahwa
keadaan ibu berangsur angsur membaik.
3. Obat yang dapat diberikan
Sebagai seorang perawat yang profesional, pemberian obat pada
hiperemesis gravidariumsebaiknya berkolaborasi dengan dokter, sehingga
dapat dipilih obat obatan yang tidak bersifat teratogenik, dapat
menyebabkan kelainan kongenital/cacat bawaan pada bayi.
Sediaan obat yang dapat diberikan pada kasus hiperemesis
gravidarium diantaranya adalah sebagai berikut.
a. Sedati ringan
b. Fenobarbital (liminal) 30 mg
c. Valium
d. Antihistamin
e. Dramamin

6
f. Avopreg
g. Vitamin, terutama viatamin B kompelks
h. Vitamin C
i. Antialergi
4. Menghentikan Kehamilan
Beberapa kasus pengobatan ibudengan hiperemesis grvidarum yang
tidak berhasil menjadi kemunduran dan kondisi ibu mnjadi menurun,
sehingga pertimbangan untuk mengakhiri kehamilan. Keaadaan yang
memerluakan pertimbangan untuk mengakhiri kehamilan diantaranya
adalah sebagai berikut.
a. Gangguan jiwa
b. Gangguan penglihatan
c. Gangguan fisikologi tubuh
2.7 Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang diperlukan yaitu:
a. USG (dengan menggunakan waktu yang tepat): mengkaji usia gestasi
janin dan adanya gestasi multipel, mendeteksi abnormalitas janin,
melokalisasi lasenta.
b. Urinisasi : kultur, medikasi bakteri, BUN.
c. Pemeriksaan fungsi hepar: AST,ALT dan kadar LDH.

7
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.E UMUR 25 TAHUN DENGAN


DIAGNOSA MEDIS HIPEREMESIS RUANGAN DELIMA RUMAH
SAKIT SAYANG CIANJUR TAHUN 2017

3.1 Pengkajian
A. Identitas
Identitas klien
Nama : Ny.E
Umur : 25 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku/bangsa : Sunda/Indonesia
Tanggal masuk : 03-03-2017
Tanggal pengkajian : 04-03-2017
Diagnosa medis : Hiperemesis
Status :
No. Med. Rec : 344035
Alamat : Kp.Babakan Raden

Identitas penanggung jawab


Nama : Tn.B
Umur : 28 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku/bangsa : Sunda/Indonesia
Hubungan dengan klien : Suami
Alamat : Kp.Babakan Raden
B. Keluhan utama
Mual

8
C. Riwayat kesehatan sekarang
Pada saat dilakukan pengkajian klien pada 03-03-2017, klien mengeluh
mual dan muntah

D. Riwayat kesehatan yang lalu


Pada saat dilakukan pengkajian klien pada tanggal 03-03-2017, klien
mengatakan sebelumnya belumperna mengalami penyakit seperti ini

E. Riwayat kesehatan keluarga


Keluarga klien mengatakan bahwa di keluarga klien tidak pernah ada dari
mereka yang pernah mengalami penyakit seperti yang ada pada klien

F. Data psikologi
Terlihat cemas akibat kurang pengetahuan mengenai kondisinya

G. Data sosial
Interaksi dengan kluarga dan sosial terlihat baik tetapi interaksi saat kondisi
tersebut sedikit berkurang

H. Data spiritual
Menurut keterangan keluarga klien mengatakan bahwa sebelumnya klien
tidak pernah tertinggal dalam menjalankan ibadah sholat 5 waktu, dan pada
saat klien terkena penyakit seprti ini, klien mengatakan bahwa ini adalah
cobaan dari Allah SWT, dan klien mengatakan bahwa Allah akan
mengangkat penyakitnya

I. Pola aktivitas sehari hari


No Jenis Dirumah Dirumah sakit
1 Nutrisi
a. Makan
1) Frekuensi 3x sehari 3x sehari
2) Jenis Nasi dan lauk Nasi tim

9
3) Kesukaan Mie ayam -
4) Pantangan Buah nanas -
b. Minum
1) Frekwensi 2 liter per-hari 1,5 liter/hari
2) Jenis Air putih Air putih
3) Kesukaan Jus alpukat -
4) Pantangan Minuman -
bersoda
2. Eleminasi
a. BAK
1) Frekwensi 4x sehari 4x sehari
2) Warna - -
3) Keluhan - -
b. BAB
1) Frekwensi 2x sehari 2x sehari
2) Warna Kuning Kuning
3) Konsistensi - -
4) Keluhan - -
3. Istirahat dan tidur
a. Waktu tidur siang - 2 jam
b. Waktu tidur malam 9 jam 9 jam
c. Kebiasaan sebelum berzikir berzikir
tidur
d. Keluhan tidur - -

4. Aktivitas
a.Aktivitas sehari-hari Mengurus rumh -
tangga
b. Olahraga berenang -
5. Pesonal Hygine
a. Mandi

10
1) Frekuensi 2-3x sehari 1-2x sehari
2) Kebiasaan Memakai sabun Dilap
b. Gosok gigi
1) Frekwensi 2-3x sehari 1-2x sehari
2) Kebiasaan Memakai pasta Menggunakan
gigi pasta gigi

c. Keramas
1) Frekwensi 2x seminggu -

2) Kebiasaan Memakai -
shampo
d. Menggunting kuku 1x seminggu -

J. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
Penampilan : Lemas
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : E4 M5 V6
BB sebelum hamil : 54kg
BB setelah hamil : 64 kg
Tinggu badan : 160 cm

2. Tanda vital
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Denyut nadi : 100x/menit
Respirasi : 20x/ menit
Suhu Tubuh : 37,2oC

11
3. Rambut dan kulit kepala
Tidak ada nyeri saat dilakukan penekanan, rambut hitam, tidak
bercabang, tidak ada lesi, tidak lengket, bentuk kepala bulat, warna
rambut hitam dan lebat

4. Telinga
Bentuk kedua telinga simetris, fungsi pendengaran baik dan tidak
menggunakan alat bantu pendengaran, dan dalam telinga tidak terdapat
kotoran

5. Mata
Bentuk simetris, sensor cahaya bagus, penglihatan baik dan tidak buram,
ketika di palpasi tidak ada nyeri yang dirasakan klien saat ditekan air
matanya agak basah dan matanya sedikit cekung

6. Hidung
Tidak ada polip, saat ditekan , tidak terdapat serumen, klien dapat
mencium bau daat ditest penciuman, ukuran hidung simetris, dan tidak
menggunakan alat bantu

7. Mulut/pharing
Mulut kering, mulut terlihat pucat atau agak putih kedua tonsil simetris
gigi dan lidah terlihat bersih dan tidak ada flak klien bisa mengecap rasa

8. Leher
Kulit bersih, tidak ada lesi, dan pada saat di palpasi klien tidak ada
gangguan

9. Torax
Ketika lihat pernafasannya kedua dada klien mengangkat simetris, tidak
ada klainan, pola nafas agak sedikit cepat, tidak ada suara tambahan

12
10. Abdemen
Kulit abdomen terlihat bersih tidak ada lesi, tidak ada bekas oprasi,
warna kulit merata

11. Ekstrimitas
Tidak ada gangguan

12. Genetalia dan rektum


Tidak ada lesi, benjolan di daerah genetalia dan tidak terpasang alat
terapi kanker

3.2 Analisa data


Data Analisa Masalah

DS:-klien Metabolisme inta sel Intoleransi aktivitas


mengatakan menurun
lemas.
-Klien
mengatakan Otot lemah
aktivitas dibantu
suaminya.
DO:-Klien tampak Kelemahan tubuh
lemah
-Aktifitas
dibantu Intoleransi
Keluarga dan
perawat
-Wajah tampak
Pucat

13
DS: Klien dan Kurang pengetahuan Ansietas
Keluarga tentang penyakit
Menanyakan
Tentang
penyakitnya Koping inefektif
DO:-Klien dan
keluarga tampak
cemas
-Klien dan Ansietas
keluarga sering
menanyakan
penyakitnya.

DS:-Klien mengatakan Hiperemesis gravidium Gangguan kebutuhan


Sering mual mual nutrisi
DO:-klien terlihat
Lemas dan cemas Intake nutrsi menurun
-Berat badan: 64 kg
-TD : 100/70mmHg
-N: 100x/menit Pengeluaran nutrisi
- R: 20x/menit berkebihan

Gangguan kebutuhan
nutrisi

3.3 Diagnosa keperawatan


1. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
pengeluaran nutrisi yang berlebihan

2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik


3. Ansietas Kurangnya pengetahuan tentang penyakit

14
3.5 Catatan perkembangan

No. Dx. Kegiatan Keterangan


1. 1. S: Mengeluh pusing, mual
O : Terlihat lemas
A : Hiperemeses
P : -Angajurkan klien
banyak minum
-Angajurkan klien untuk
istirahat
secukupnya
-Kaji TTV
I : -mengkaji TTV 03-03-2017 : 11.30
- mengajurkan klien 03-03-2017 : 11.30
banyak minum
- mengajurkan klien 03-03-2017 : 11.31
untuk istirahat
Secukupnya
E:-
R : Intervensi dilanjutkan (tanda tangan)
2. 3. S : mengeluh lemas, mual
muntah
O : Klien terlihat lemas
A : Defisiensi mual
P : - Pemasanagn Infus
-Memantau asuapan dan
keluaran makanan
-Mengajurkan klien
banyak minum
I : - Pemasanagn Infus 03-03-2017: 11.30
-Memantau asuapan dan 03-03-2017 :11.31
keluaran makanan

15
-Mengajurkan klien
banyak minum
E: -
R: Intervensi dilanjutkan

(tanda tangan)
3. 1. S : Klien mengatakan
pusingnya
sedikit berkurang tetapi
masih
lemas
O : Pasien terlihat sedik
membaik
A : Teratasi sebagaian
P : -Menganjurkan klien
lebih nyaman lagi dalam
beristirahat.
I : Mengkaji TTV 04-03-2017 jam: 07.30
E : klien mulai membaik dari
hari
Sebelumnya
R : Intervensi dilanjutkan
setiap 3 jam (tanda tangan)
Sekali
4. 2. S : menanyakan soalnya
penyakitnya
O : Klien dan keluarga
terlihat cemas

16
A : kurangnya pengetahuan
P : memberitahu informasi
mengenai
penyakitnya kepada klien
dan
keluarga
I : -Memberi tahu informasi 04-03-2017 jam: 11.30
mengenai
Penyakitnya
-Menganjurkan kepada 04-03-2017 jam: 11.31
klien agar
tidak cemas
E : setelah di beritahu
mengenai
informasi penyakitnya,
klien dan
keluarga terlihat tidak
terlalu cemas
seperti semula.
R:- (tanda tangan)

17
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulam

Hiperemeses gravidarum adalah emesis gravidarum yang berlebihan


sehingga menimbulkan gealaklinis serta mengganggu kehidupan sehari hari
yang sering terjadi pada sebagian wanita hamil pada trisemester pertama.
Hal ini dapat dipengaruhi faktor internal ataupun faktor eksternal yang
meliputi fisik, psikologis atau sosial (dukungan lingkungan sekitar).
Kondisi ini perlu diperhatikan karena menetukan pertumbuhan dan
perkembangan janin yang berdampak pada berat badan lahir, angka
kematian prenatal, keadaan kesehatan neonatal, dan pertumbuhan serta
perkembangan bayi setelah lahir.

4.2 Saran

Kondisi hiperemesis gravidarum sering kali dianggap wajar


dimasyarakat yang dikarenakan proses kehamilan. Dibutuhkan skrening
dini oleh tenaga kesehatan pada wanita wanita hamil yang mengalami tanda
awal seperti mual dan muntah. Dapat pula dilakukan penyuluhan atau
pendidikan kesehatan pada masyarakat sehinggaa kondisi ini tidak
diremehkan dan perlu adanya penanganan sehingga tidah berlanjut dan
mengakibatkan gangguan yang tidak diinginkn pada wanita hamil. Sebagai
perawat dituntut mampu memberikan asuhan keperawatan secara optimal
pada pasien dan dapat mempertahankan kondisi kesehatannya ibu hamil dan
janin. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menghindari terjadinya
hipermesis gravidarum diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Mulailah menggunakan baju hamil yang longgar walaupun perut


ibu belum terlihat membesar.
2. Selalu berusaha minum air putih atau jus buah buhan diluar dari
jadwal makan agar tidak mengalami dehidrasi yang akan
menimbulkan rasa ingin muntah atau mual mual.

18
3. Selalu memakan makanan yang mudah di cerna seperti beras,
jagung, singkong, kentang, ubi jalar, bakmi, talas, dan lain lain.
Hindari memakan makanan yang berlemak atau berminyak
seperti santan atau daging berlemak.
4. Selalu menyikat gigi (dengan perlahan) setelah makan atau
setelah mengalami mutah muntah.
5. Hindari bau bauan yang tidak disukai, karna hal ini akan
memancing rasa muntah atai mual mual.

19
DAFTAR PUSTAKA

20
21

Anda mungkin juga menyukai