Anda di halaman 1dari 46

KOMPARTEMEN CAIRAN TUBUH DAN

ASAM BASA

Oleh :
Veni Dayu Putri, M.Si
CAIRAN TUBUH
Air (H20) merupakan komponen utama yang paling banyak

terdapat di dalam tubuh manusia. Cairan tubuh adalah

larutan yang terdiri dari air dan zat terlarut. Air adalah pelarut

bagi semua zat terlarut dalam tubuh baik dalam bentuk

suspensi maupun larutan. Presentase dari berat air dibanding

dengan berat badan total disebut Air Tubuh Total (TBW,total

body water),bervariasi menurut umur,jenis kelamin dan

kandungan lemak tubuh (derajat obesitas).


FUNGSI CAIRAN TUBUH
1. Sarana untuk mengangkut zat-zat makanan ke sel-sel
2. Mengeluarkan buangan-buangan sel
3. Membantu dalam metabolisme sel
4. Sebagai pelarut untuk elektrolit dan non elektrolit
5. Membantu memelihara suhu tubuh
6. Membantu pencernaan
7. Mempermudah eliminasi
8. Mengangkut zat-zat seperti (hormon, enzim,)
KOMPARTEMEN CAIRAN TUBUH
Seluruh cairan tubuh didistribusikan di antara dua kompartemen
utama yaitu:
1. Kompartemen Cairan Intraseluler (CIS)
2. Kompartemen Cairan Ekstraseluler (CES)
Cairan Intraseluler Cairan
(CIS) Ekstraseluler(CES)

Cairan tubuh yg terdapat di luar sel, ±


1/3 cairan tubuh (33%)
Cairan tubuh yg terdapat dlm sel, ±
2/3 cairan tubuh (67%)

Komposisi :

Komposisi : Plasma darah & cairan interstisial memiliki isi

Ion Kalium (K) berkonsentrasi tinggi, yg sama, yi ion Natrium (Na+) & Klorida (Cl-)

ion Natrium (Na) berkonsentrasi serta ion bikarbonat (HCO3-) dlm jumlah

rendah besar

Konsentrasi protein dalam sel: tinggi, Ion Kalium (K+), Kalsium (Ca2+), Magnesium
sekitar 4x konsentrasi dlm plasma. (Mg+), fosfat (HPO42-), sulfat (S042-), & asam
organik.

Protein pd plasma > protein pd cairan


interstisial
PENGATURAN CAIRAN TUBUH
1. Intake Cairan
Pengatur utama intake cairan adalah melalui mekanisme haus. Pusat

haus dikendalikan berada di otak Sedangakan rangsangan haus berasal

dari kondisi dehidrasi intraseluler,sekresi angiotensin II sebagai respon

dari penurunan tekanan darah,perdarahan yang mengakibatkan

penurunan volume darah.Perasaan kering di mulut biasanya terjadi

bersama dengan sensasi haus walaupun kadang terjadi secara

sendiri.Sensasi haus akan segera hilang setelah minum sebelum proses

absorbsi oleh tractus gastrointestinal.


kebutuhan intake cairan yang diperlukan
berdasarkan umur dan berat badan
2. Output Cairan
a. Urine
Proses pembentukan urine oleh ginjal dan ekresi melalui tractus urinarius
merupakan proses output cairan tubuh yang utama.Dalam kondisi normal
output urine sekitar 1400-1500 ml per 24 jam, atau sekitar 30-50 ml per
jam.
b. IWL (Insesible Water Loss)
IWL terjadi melalui paru-paru dan kulit, Melalui kulit dengan mekanisme
difusi.Pada orang dewasa normal kehilangan cairan tubuh melalui proses
ini adalahberkisar 300-400 mL per hari, tapi bila proses respirasi atau
suhu tubuhmeningkat maka IWL dapat meningkat.
c. Keringat

Berkeringat terjadi sebagai respon terhadap kondisi tubuh yang

panas, respon iniberasal dari anterior hypotalamus,sedangkan

impulsnya ditransfer melalui sumsum tulang belakang yang

dirangsang oleh susunan syaraf simpatis pada kulit.

d. Feces

Pengeluaran air melalui feces berkisar antara 100-200 mL per

hari,yang diatur melalui mekanisme reabsorbsi di dalam mukosa

usus besar (kolon).


PERGERAKAN CAIRAN ANTAR
KOMPARTEMEN

Antara Sel & CES

Antara Plasma & Cairan


interstisial

ultrafiltrasi
1. Antara Sel & CES
Ditentukan oleh efek/tekanan osmotik dari zat terlarut
Tekanan osmotik berkaitan dg konsentrasi zat terlarut
total (osmolalitas) di dlm dan di luar sel.
Dalam keadaan normal, terjadi keseimbangan susunan
dan volume cairan antar kompartmen. Bila terjadi
perubahan konsentrasi atau tekanan di salah satu
kompartmen, maka akan terjadi perpindahan cairan atau
ion antar kompartemen sehingga terjadi keseimbangan
kembali.
2. Antara Plasma & Cairan interstisial

Distribusi air diantara keduanya diatur oleh tekanan hidrostatik yang

dihasilkan oleh darah kapiler,terutama akibat pompa jantung dan

tekanan osmotik keloid yang terutama diakibatkan oleh albumin

serum.

Pada ujung vena kapiler cairan berpindah dari intersisial ke ruang

intravaskuler,karena pada ujung vena kapiler tekanan osmotik

keloid melebihi tekanan hidrostatik ( hukum Starling).


3. Proses perpindahan cairan dari kapiler ke interstisial

(ultrafiltrasi)

karena air elektrolit dan zat terlarut lainnya ( kecuali protein) dengan mudah

menembus membran kapiler.

Pada keadaan tertentu dapat terjadi kebocoran protein plasma keruang

intersisial tekanan osmotik jaringan akan meningkat cukup tinggi,sistem

limfatik secara normal akan mengembalikan kelebihan cairan dan proterin

ke sirkulasi umum.
Komposisi Cairan tubuh
1. Elektrolit
sebuah unsure atau senyawa yang jika melebur atau larut didalam air
atau pelarut lain, akan pecah menjadi ion dan mampu membawta muatan
listrik.

2. Mineral yang dicerna sebgai senyawa


Mineral bekerja sebagai katalis dan respon saraf, kontrasi otot, dan
metabolisme zat gizi yang terdapat dalam makanan. Mineral juga
mengatur keseimbangan elektrolit dan produksi hormone serta
menguatkan struktur tulang. Contoh mineral zat besi dan zink.

3. Sel
unit fungsional dasar dari semua jaringan hidup. Contoh sel yang berada
didalam cairan tubuh adalah sel darah merah dan sel darah putih.
PENGATURAN KESEIMBANGAN AIR
Asupan & Output Air Harian Dlm tubuh yg sehat, penyesuaian thd

keseimbangan air terjadi melalui peningkatan asupan air dlm mekanisme

haus atau melalui penurunan keluaran air oleh ginjal.

 Haus: keinginan secara sadar untuk mendapatkan air. Dikendalikan oleh

pusat haus dlm hipotalamus yg mengandung saraf osmoreseptor, letaknya

dekat dg neuron yg mensekresi Antideuretik Hormon (ADH)

Stimulus untuk pusat haus : Peningkatan osmolalitas CES, penurunan

volume & tekanan darah, mulut & kerongkongan kering.


Konsentrasi elektrolit dalam cairan tubuh bervariasi
pada satu bagian dengan bagian lainnya,dan dalam
keadaan sehat mereka harus berada pada bagian
yang tepat dan dalam jumlah yang tepat.
Pada cairan intraseluler kalium adalah kation utama
dan fosfat adalah anion utama,dan sebaliknya
konsentrasi elektrolit ini rendah pada cairan
ekstraseluler.
ELEKTROLIT TUBUH

magnesi
natrium klorida sulfat (
um (
(Na+), Mg++ ),
(Cl-) SO4

kalium kalsium bikarbonat fosfat (


(K+), (Ca+) (HCO3-), HPO4 – )
KESEIMBANGAN ELEKTR0LIT

Diatur melalui
Oslomatis
• CES Menentukan
• Oslomatis • Keseimbangan Daya penarikan
air suatu larutan
elektrolit CES

Bergantung
pada
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keseimbangan Cairan Dan
Elektrolit
a. Usia

Bayi dan anak di masa pertumbuhan memiliki proporsi cairan tubuh yang lebih

besar dibandingkan orang dewasa.Karenanya, jumlah cairan yang diperlukan dan

jumlah cairan yang hilang juga lebih besar dibandingkan orang dewasa.

b. Aktivitas

Aktivitas hidup seseorang sangat berpengaruh terhadap kebutuhan cairan dan

elektrolit. Aktivitas menyebabkan peningkatan proses metabolisme dalam tubuh.

c. Iklim

Individu yang tinggal di lingkungan yang iklimnya tidak terlalu panas tidak akan

mengalami pengeluaran cairan yang ekstrem melalui kulit dan pernapasan.

d. Diet

Jika asupan makanan tidak seimbang, tubuh berusaha memcah simpanan protein

dengan terlebih dahulu memecah simpanan lemak dan glikogen.


e. Stress

Saat stress, tubuh mengalami peningkatan metabolism seluler, peningkatan

konsentrasi glukosa darah, dan glikolisis otot.

f. Penyakit

Kondisi sakit sangat berpengaruh terhadap kondisi keseimbangan cairan dan

elektrolit tubuh Misalnya : Trauma seperti luka bakar akan meningkatkan kehilangan

air melalui IWL

g. Tindakan Medis

Tindakan pengisapan cairan lambung dapat menyebabkan penurunan kadar kalsium

dan kalium.

h. Pengobatan

Penggunaan beberapa obat seperti Diuretik maupun laksatif secara berlebihan dapat

menyebabkan peningkatan kehilangan cairan dalam tubuh.

i. Pembedahan

Klien yang menjalani pembedahan beresiko tinggi mengalami ketidakseimbangan

cairan.
ASAM BASA

ASAM BASA

Asam adalah senyawa kimia yang


Basa adalah senyawa kimia yg
melepaskan ion hidrogen ke suatu
menerima ion hidrogen. Contohnya:
larutan/senyawa basa. Contohnya:
natrium hidroksida, kalium
Asam klorida, asam sulfat, asam
hidroksida, amonia.
nitrat, asam laktat, dsb.
Bufer Asam Basa
 Bufer Asam-Basa adalah larutan yang terdiri dari 2 atau lebih
zat kimia yg mencegah terjadinya perubahan yg signifikan pd
konsentrasi ion hidrogen (pH) jk asam atau basa ditambahkan
ke dalam larutan. Terdiri dari asam lemah, spt asam karbonat
& garam asam, spt natrium bikarbonat

 Tujuan bufer:

untuk mengganti asam lemah dg asam kuat atau basa kuat


dg basa lemah.
Ion H secara normal dan kontinyu akan
ditambahkan ke cairan tubuh dari 3 sumber

1. pembentukkan asam karbonat dan sebagian akan


berdisosiasi menjadi ion H dan bikarbonat.

2. katabolisme zat organik

3. disosiasi asam organik pada metabolisme intermedia,


misalnya pada metabolisme lemak terbentuk asam
lemak dan asam laktat, sebagian asam ini akan
berdisosiasi melepaskan ion H.
Fluktuasi konsentrasi ion H dalam tubuh
akan mempengaruhi fungsi normal sel,
• perubahan eksitabilitas saraf dan otot; pada asidosis terjadi depresi
susunan saraf pusat, sebaliknya pada alkalosis terjadi hipereksitabilitas.

• mempengaruhi enzim-enzim dalam tubuh

• mempengaruhi konsentrasi ion K

• Bila terjadi perubahan konsentrasi ion H maka tubuh berusaha


mempertahankan ion H seperti nilai semula dengan cara:

• mengaktifkan sistem bufer kimia

• mekanisme pengontrolan pH oleh sistem pernafasan

• mekanisme pengontrolan pH oleh sistem perkemihan (pengaturan ginjal)


4 sistem bufer:
 Dapar bikarbonat

merupakan sistem bufer di cairan ekstrasel terutama untuk

perubahan yang disebabkan oleh non-bikarbonat

 Dapar protein

merupakan sistem bufer di cairan ekstrasel dan intrasel


 Dapar hemoglobin

merupakan sistem bufer di dalam eritrosit untuk perubahan

asam karbonat

 Dapar fosfat

merupakan sistem bufer di sistem perkemihan dan cairan

intrasel.
Larutan Buffer dan fungsinya dalam tubuh

 Buffer Bikarbonat (H2CO3 / BHCo3)

Buffer ini terdapat dalam semua cairan tubuh berperan penting dalam

menunjang keseimbangan asam – basa


 Buffer Protein

Sangat penting untuk menetralkan kelebihan asam karbonat dalam plasma

 Buffer Phosfat

Terdiri dari binatrium dan mononatrium fosfat. Sangat penting untuk sel darah
merah dan ginjal
Jenis larutan buffer

Larutan
isotonik

Larutan
hipotonik

Larutan
hipertonik
Larutan
isotonik

• Larutan isotonik adalah suatu larutan yang mempunyai


konsentrasi zat terlarut yang sama(tekanan osmotik yang
sama) seperti larutan yang lain, sehingga tidak ada
pergerakanair.
• Larutan isotonik dengan larutan pada sel tidak melibatkan
pergerakan jaringan molekul yangmelewati membran biologis
tidak sempurna.
• Larutan – larutan yang tersisa dalam kesetimbangan osmotik
yang berhubungan dengan membran biologis tertentu
disebut isotonik.
Larutan
hipotonik

• Larutan hipotonik adalah suatu larutan dengan


konsentrasi zat terlarut lebih rendah
(tekananosmotik lebih rendah) dari pada yang
lain sehingga air bergerak ke dalam sel.
• Dengan menempatkan sel dalam lingkungan
hipotonik, tekanan osmotik menyebabkan
jaringanmengalirkan air ke dalam sel, sehingga
menyebabkan sel pecah dan tidak berfungsi.
Larutan
hipertonik

• Larutan hipertonik adalah suatu larutan dengan


konsentrasi zat terlarut lebih tinggi
(tekananosmotik yang lebih tinggi) dari pada
yang lain sehingga air bergerak ke luar sel.
• Dalam lingkungan hipertonik, tekanan osmotik
menyebabkan air mengalir keluar sel.
• jika air dipindahkan dengan cara ini, sitoplasma
akan mempunyai konsentrasi air yang sedikit
sehinggasel tidak berfungsi lagi.
Gambar larutan buffer
*Larutan isotonik : Infus dengan tekanan sama
seperti cairan tubuh normal.
Contoh : Normal Saline (Na Cl
0,9%), larutan Ringer Laktat
*Larutan hipotonik : Infus dengan ekanan
osmotik lebih rendah dari cairan tubuh.
Contoh : Dekstrosa 5% dan cairan rumatan
(Seri KAEN) disebut hipotonis karena
kandungan glukosanya yang masuk kedalam tubuh
akan cepat diserap dan dimetabolisme dalam
sel.
*Larutan hipertonik : infus dengan tekanan
osmotik lebih tiggi dari plasma darah.
Tubuh menggunakan 3 sistem untuk
mengendalikan keseimbangan asam basa
1. Sistem Penyangga (Buffer)

 Mencegah perubahan ion Hidrogen secara berlebihan

 Dapat bekerja beberapa detik untuk mencegah perubahan ion

Hidrogen

2. Sistem pernafasan

 Mengatur perlepasan gas CO2 melalui pernafasan

 Mengatur H2CO3 dalam tubuh

 Memerlukan waktu beberapa menit Jika (H+) berubah, pusat

pernapasan segera terangsang untuk mengubah kecepatan

pengeluaran gas CO2 dari cairan tubuh, sehingga (H+) kembali

normal ,memerlukan waktu 3 sampai 12 menit


3. Ginjal

Mengatur kelebihan asam atau basa

 Bekerja beberapa jam sampai beberapa hari


KESEIMBANGAN ASAM BASA
Lihat pH darah

pH < 7,35 pH > 7,45

ASIDOSIS ALKALOSIS

Lihat pCO2 Lihat HCO3-

< 40mmHg > 40 mmHg < 24 mM > 24 mM

METABOLIK RESPIRATORIK RESPIRATORIK METABOLIK

44
Keterangan gambar :
Keseimbangan asam-basa terkait dengan pengaturan
konsentrasi ion H bebas dalam cairan tubuh. pH rata-
rata darah adalah 7,4; pH darah arteri 7,45 dan darah
vena 7,35. Jika pH <7,35 dikatakan asidosi, dan jika
pH darah >7,45 dikatakan alkalosis. Ion H terutama
diperoleh dari aktivitas metabolik dalam tubuh.
THANK YOU 
T H A

N K

Y O U

Anda mungkin juga menyukai