DAN GENETIKA
OLEH :
VENI DAYU PUTRI, S.Si, M.Si
PEMBELAHAN SEL,
MITOSIS DAN MEIOSIS
Bagian terkecil dari makhluk hidup sel.
Sekelompok sel yang bentuk dan
fungsinya sama membentuk jaringan.
Beberapa macam jaringan yang
bekerja sama membentuk suatu organ
atau alat tubuh.
beberapa macam organ akan
terangkai dan membentuk suatu sistem
organ.
Pembelahan sel adalah suatu proses
pembelahan dari sel induk menjadi dua atau
lebih sel anak.
Bagian DNA
kromosom yang
menempel mengalami
replikasi
2. Ukuran
- Prokariotik : 1-10 mili mikron
- Eukariotik :10-100 mili mikron
3. Bentuk kromosom
- Prokariotik : Sirkuler ( Melingkar )
- Eukariotik : Linear ( Garis )
Mitosis
PEMBELAHAN (tidak terjadi reduksi
SEL jumlah kromosom)
Meiosis
(terjadi reduksi
jumlah kromosom)
A. Pembelahan Secara Amitosis
Profase
Metafase
Anafase
Telofase
MITOSIS
Tujuan : Pada hewan bersel banyak untuk memperbanyak sel dan
pertumbuhan
a) Profase
1. Hilangnya nukleus (inti) dan nukleolus (anak inti)
2. Benang-benang kromatin berubah menjadi
kromosom dan selanjutnya, setiap keromosom
membelah menjadi kromatid dengan 1 sentromer.
3. Pasangan sentriol yang berada dalam sentrosom
berpisah dan bergerak menuju kekutub yang
berlawanan.
4. Benang-benang spindel atau disebut juga dengan
serat-serat gelendong, terbentuk diantara 2 kutub
pembelahan.
The events of Prophase
b) Metafase
Setiap kromosom yang terdiri atas satu pasang kromatid
menuju ketengah sel dan berkumpul pada bidang ekuator
(bidang pembelahan), dan kemudian menggantung pada
benang spindle melalui sentromer atau kinetokor.
c) Anaphase
Sentromer dari setiap kromosom, membelah sehingga
menjadi dua bagian dengan masing-masing 1 kromatida.
Selanjutnya setiap kromatida berpisah dengan
pasangannya dan bergerak menuju kekutub yang
berlawanan.
Dan pada akhir anaphase, semua kromatida sampai pada
kutub masing-masing.
d) Telofase
1. Kromatida yang berada pada kutub berubah
kembali menjadi benang-benang kromatin.
2. Dinding inti terbentuk kembali dan nukleolus
membentuk dua inti baru.
3. Benang-benang spindle menghilang
4. Terjadi sitokinesi (pembelahan sitoplasma)
menjadi dua bagian, dan terbetuk membran
plasma(membran sel) pemisah ditengah bidang
ekuator (bidang pembelahan). Hasilnya terbentuklah
2 sel anak yang memilik kromosom yang sama
dengan kromosom indunya.
Hasil dari Mitosis :
1. Satu sel induk (diploid) menjadi dua sel
anak yang masing-masing diploid
Anafase
Telofase awal
Telofase akhir
MITOSIS
C. Pembelahan Meiosis
Pembelahan secara meiosis adalah pembelahan sel
dimana setiap sel kromosomnya dibagi menjadi dua.
I. Meiosis I
Meiosis I terbagi empat :
1. Profase I
2. Metafase I
3. Anafase I
4. Telofase I
Meiosis I
Profase I Metafase I
Telofase I Anafase I
1) Profase I
3) Anafase I
Tiap-tiap tetrad memisahkan diri dari pasangannya, kemudian
bergerak kearah kutub yang berlawanan. Sentromer belum
membelah.
4) Telofase I
Tiap-tiap tetrad makin mendekatai kutub, membran inti dan
nukleoplasma muncul kembali, terbentuknya bidang pembelahan
pada bagia tengah sel, kromatid meregang dan membentuk benang-
benang kromatin, serta terbentuknya dua sel anak yang jumlah
kromosonya sama dengan jumlah kromosom induknya.
II. MEIOSIS II
1. Profase II
Sentrosom membentuk 2 sentriol yang letaknya
berlawanan ktub, yang dihubungkan oleh benang
spindle.
Nukleoplasma dan nukleus hilang
Kromatin berubah kromosom yang dijerat oleh benang
spindle atau benang gelendong
2. Metafase II
Kromosom berada pada bidang equator
Kromatid bergandengan (berkelompok) dua-dua
Sentromer belum membelah
3. Anafase II
Tiap-tiap tetrad memisahkan diri dari
pasangannya, kemudian bergerak kearah kutub
yang berlawanan.
4. Telofase II
Kromatid berkumpul pada kutub pembelahan,
kemudian berubah menjadi kromatin
Nukleoplasma dan nukleus terbentuk lagi
Pada akhir pembelahan meiosis II, terbentuk
empat sel yang masing-masing sel mengandung
separuh dari kromosom induknya.
Meiosis II
Profase II
Telofase I
Anafase II Metafase II
Telofase II
Perbedaan antara pembelahan Mitosis
dengan Mieosis :
2. Jumlah
Bervariasi tapi konstan pada spesies tertentu
Jumlah kromosom manusia : 46 kromosom → 44
kromosom somatik (22 psg) dan sepasang
kromosom seks
3. Struktur
Lebih mudah diamati pada tahap metafase
Terdiri dari :
1. Kromonemata : pita berbentuk spiral yang terdapat
dalam kromosom
2. Kromomer: penebalan pada kromonema → bahan
nukleotida yang mengendap
3. Sentromer : lekukan ke arah dalam dari kromosom
4. Lekukan sekunder : tempat terbentuknya nukleolus
5. Telomer : bagian dari ujung kromosom
6. Satelit : bangunan tambahan pada ujung kromosom
4. Bentuk
Berdasarkan sentromer dan panjang
ada 4 bentuk kromosom
- Metasentris
- Submetasentris
- Acrosentris
- Telosentris
Keterangan bentuk kromosom
Metasentrik, yaitu : sentromer terletak di tengah,
bentuknya menyerupai huruf V
Submetasentrik, yaitu : letak sentromer mengarah ke
salah satu ujung kromosom, bentuknya seperti huruf J
Akrosentrik,yaitu : letak sentromer dekat ujung
kromosom sehingga membagi kromosom menjadi
menjadi 2 lengan, yaitu satu pendek dan lengan yang
lain sangat panjang.
Telosentrik, yaitu : letak sentromer di ujung kromosom
sehingga kromosom hanya mempunyai satu lengan.
Gambar Kromosom Manusia
TIPE KROMOSOM
1. AUTOSOM
o Kromosom yang tidak ada hubungannya
dengan penentuan jenis kelamin
o Pada manusia : 44 buah (22 pasang)
adalah autosom
2. KROMOSOM SEKS
o Sepasang kromosom yang menentukan
jenis kelamin kromosom X dan Y
Pada manusia inti sel tubuhnya mengandung 46 buah
kromosom
1. Euploid
Triploid
Tambahan kromosom paternal.
Pada kelainan plasenta Hydatiiform moles (mola).
Tambahan kromosom maternal
abortus spontan pada awal kehamilan.
2. Aneuploid
Monosomi umumnya letal, kecuali monosomi
kromosom X 45, X (sindrom Turner)
Trisomi
Trisomi 21 Sindrom Down
Trisomi 18 Sindrom Edward
Trisomi 13 Sindrom Patau
Triploid
B. Kelainan Autosom :
1. Robertsonian Translocation
4% dari kasus sindrom Down,
Mempunyai 46 kromosom, kromosom 21q
bertranslokasi ke kromosom 14/akrosentrik.
Konstitusi kromosomnya 46, XX/XY, rob(14;21),+
21; atau translokasi 21q21q (46,XX/XY, rob(21q;21q).
Retardasi mental
Kelainan pertumbuhan
Umumnya dapat hidup mandiri
Kecuali sindrom Turner, umumnya
berfenotip normal
Prognosis pada kelainan euploid dan
mozaik umumnya lebih baik
1. Sindrom Klinefelter
Kariotip umumnya 47,XXY
Kromatin X dan Y Positif (+)
Insiden 1 : 600 bayi laki-laki lahir hidup (USA)
Fenotip :
Postur tubuh tinggi kurus (>170 cm), tungkai kaki panjang
Gynecomastia
Testis kecil, dengan biopsi :
Hialinisasi tubulus seminiferus, tidak ada sp’genesis,
azoospermia, sel Leydig sedikit
Libido menurun (hypogonadism)
Steril/infertil (Ciri seks sekunder tidak berkembang)
IQ biasanya rendah (Retardasi mental).
Beberapa pasien dijumpai gangguan kesulitan belajar.
Aspek penurunan ND pada oogenesis atau sp’genesis
Varian : 48,XXXY; mosaik 46,XY/47,XXY atau 46,XY/48,XXXY.
Sindrom Klinefelter
115
2. Kelainan Struktur
1. Delesi (del)
2. Duplikasi (dup)
3. Translokasi (t)
4. Disentrik (dic)
5. Insersi (ins)
6. Inversi (inv)
7. Isokromosom (I)
8. Kromosom cincin/ring (r)
116
Pericentric Inversion
121
3. Sindrom de Grouchy (18q-)
De Grouchi 1964 (18q-)
Delesi (denovo) lengan panjang kromosom 18 (18q-).
Fenotip :
Berat lahir < normal
Low set ear
Retardasi mental
Dapat hidup mencapai dewasa
Letak mata dalam
Hipertelorisme
Carries dentis
122
3. Sindrom de Grouchy (18q-)
De Grouchi 1964 (18q-)
Delesi (denovo) lengan panjang kromosom 18 (18q-).
Fenotip :
Berat lahir < normal
Low set ear
Retardasi mental
Dapat hidup mencapai dewasa
Letak mata dalam
Hipertelorisme
Carries dentis
123
4. Sindrom Ring Kromosom 18 (18r).
Kromosom membentuk cincin (Ring; 18r).
Fenotip :
Berat lahir < normal
Low set ear
Retardasi mental
Letak mata dalam
Hipertelorisme
Kelainan jantung bawaan
Microcephaly
124
Kromosom Cincin
125
5. Sindrom Azoospermia Factor (AZF a, b, c)
(Microdeletion Y Chromosome)
126
Kelainan Gonad Dan Perkembangan Seksual
Kesulitan penentuan seks akibat genilitalia
meragukan (Ambiguous)
1. Hermafrodit (hermaphroditsm)
Terdapat testis dan ovarium atau dalam
bentuk ovotestis.
Genitalia ambiguous : hipospadia,
perbesaran klitoris
Kariotip:46,XX/46,XY
127
2. Pseudohermafrodit Wanita (female pseudohermaphroditsm)
Terdapat ovarium atau gonad pada satu seks saja.
Genitalia ambiguous : perbesaran klitoris, fusi labia
majora
menyerupai kantong scrotum.
Umumnya akibat hiperplasia adrenal kongenital,
menimbulkan defek enzim yang dibentuk kelenjar adrenal,
dibutuhkan biosintesis kortisol untuk virilisasi.
Ovarium berkembang normal, namun produksi androgen.
Kariotip:46,XX.
Hiperplasia adrenal menyebabkan defisiensi 21-
hidroksilase,
menghambat normal pathway biosintesis, menyebabkan
overproduction precursors, yang diperlukan dalam
pathway
androgen biosynthesis, menyebabkan peningkatan
androgen yang abnormalitas (tinggi).
128
3. Pseudohermafrodit pria (male pseudohermaphroditsm)
Bentuk dari androgen insensitivity.
A. Defiensi 5-alfa reduktase.
Enzim ini berperan dalam konversi testosteron
menjadi dihidrotestoteron.
Feminisasi genetalia eksterna : mikropenis, vagina
buntu
Kariotip:46,XY.
Testis berkembang normal.
Fenotif:
Sifat yang tampak dari luar atau sifat
keturunan dapat yang dapat kita amati.
Istilah
Dominan:
Sifat yang muncul hasil persilangan dari salah satu induk
dengan mengalahkan sifat pasanganya.
Resesif:
Sifat yang tidak muncul (teresembunyi) pada
keturunanya karena dikalahkan oleh sifat pasanganya.
Dominasi penuh:
Gen dominan akan terlihat menutupi pengaruh gen resesif.
Contoh, misalnya:
1. Pada Rambut
K (untuk rambut keriting ) alelnya k (lurus).
2. Pada kulit
H alelnya h, untuk kulit hitam dan putih dan
sebagainya.
Monohibrid
(mono = satu, hibrid = bastar ),
Persilangan dengan satu sifat beda.
Contoh : pada persilangan kacang
polong
Prinsip :
Kedua induk murni sifatnya
Satu fenotip yaitu warna bunga
Beda sifat yaitu bunga merah dan
putih
Dihibrida
(di=dua, hibrid=bastar)
Persilangan dengan dua sifat beda
Prinsip:
kedua induk murni sifatnya
Dua fenotip, warna biji dan
bentuk biji
Beda sifat, kuning-hijau dan
bulat-keriput
Monohibrid Dominasi Penuh
Perbandingan
Fenotif
Ungu : Putih = 3 : 1
Perbandingan Genotif
UU : Uu : uu = 1 : 2 : 1
Monohibrid Dominasi Tak Penuh
Perbandingan Fenotif
Merah : Merah muda : Putih = 1 : 2 :
1
Perbandingan Genotif
MM : Mm : mm = 1: 2 :1
a. Pengertian
Ekspresi Genetik
EKSPRESI GENETIK:
pengungkapan faktor
genetik (gen) menjadi
fenotipe
EKSPRESI GENETIK:
Penejemahan urutan
nukleotida (basa-N)
DNA menjadi urutan
asam amino protein
DIAGRAM EKSPRESI GENETIK
Diagram EKPRESI GENETIK
PADA PROKARIOT
b. EKPRESI GENETIK SBG PENGATURAN SIFAT
(METABOLISME) MAKHLUK HIDUP
Pertumbuhan/perkembangan organisme ditentukan
serangkaian reaksi biokimia dg katalisator ENZIM
(disebut METABOLISME)
DIAGRAM RIBOSOM
Makanisme Dasar
Translasi
Berlangsung 3 tahap:
1) Inisiasi
2) pemanjangan
3) Terminasi
Diperlukan tRNA yg
berfungsi membawa as.
amino spesefik.
tRNA mempunyai urutan
nukleotida (ANTI-KODON)
yg mampu mengenal
KODON pd mRNA
DIAGRAM TRANSLASI