Daftar Pustaka :
Anggreani, Chresty. 2015. Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Metode Eksperimen Berbasis Lingkungan (Versi Elektronik).
Jurnal Pendidikan Usia Dini, 9 (2), 343-361
Atkinson, R. L. (1991). Pengantar Psikologi 2 (Terjemahan: Nurdjannah). Jakarta: Erlangga
Brookhart, Susan M. 2010. How to Assess High Order Thinking Skills in Your Clasroom. Virginia USA : ASCD Alexandria
Detik Health. (2012, 11 Desember). Studi Otak: Ini Dia Proses di Balik Pembuatan Keputusan. Diperoleh 23 April 2018, dari
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-2115299/studi-otak-ini-dia-proses-di-balik-pembuatan-keputusan
Daniel Goleman. (2000). Kecerdasan Emosi : Mengapa Emotional Intelligence Lebih Tinggi Dari pada IQ, Alih Bahasa : T. Hermay.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Greenstein, Laura. 2012. Assessing 21st Century Skills: A Guide to Evaluating Mastery and Authentic Learning. USA: SAGE Publication.
https://books.google.co.id/books?id=ysK9HX-i9qQC&pg=PA63&hl=id&source=gbs_toc_r&cad=4#v=onepage&q&f=false
Paidi. 2010. Model Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran Biologi di SMA. Prosiding, Seminar Nasional. Yogyakarta: FMIPA UNY.
Widayati, T.U; Prayitno, B.A & Ariyanto, Joko. Perbedaan Kemampuan Memecahkan Masalah dan Retensi Menggunakan Model PBL dan
Ceramah Bervariasi pada Materi Keanekaragaman Hayati Indonesia Siswa Kelas X MIA SMA Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran
2014/2015 (versi elektronik). Bio-pedagogi, 4 (1), 53-58
Schmitt, F. & Lahroodi, R. (2008). The Epistemic Value of Curiosity. Educational Theory, 58 (2), 125-148
Rockland, R., Bloom, D. S., Carpinelli, J., Burr-Alexander, L., Hirsch, L. S., & Kimmel, H. (2010). Advancing the "E" in K-12 STEM
Education. Journal of Technology Studies, 36(1), 53-64.
Pembatasan masalah dilakukan untuk mengurangi keterluasan dan kerancuan. Berikut pembatasan masalah pada sikap peduli lingkungan :
1. Lingkungan yang saya bahasa adalah lingkungan fisik / alam
2. Sikap peduli lingkungan saya batasi pada pengelolaan energy, penggunaan transport, kepunyaan tanaman, pengelolaan makanan sisa
Pada bab I akan disajikan mengenai bab “Energi disekitar kita”. Didalamnya akan terdapat sub bab mengenai jenis jenis energy yang ada
disekitar kita seperti energy potensial, kinetic, energy listrik, dll. Yang akan diintegrasikan dengan aspek aspek lingkungan seperti lampu
yang menyala tersimpan banyak energi yaitu energi kimia yang diubah menjadi energy listrik yang dapat sebagai penerang dalam keseharian
kita. Namun apakah yang terjadi jika lampu berpijar secara terus menerus terhadap lingkungan. Dari bab tersebut disertai langkah SETS
invitasi, pembentukan konsep, aplikasi konsep, pemantapan konsep dan penilaian dapat memberdayakan sikap peduli lingkungan siswa. Hal
tersebut sejalan dengan pemikiran Arbuthnott, 2009, Perolehan informasi melalui pendidikan merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi perubahan sikap. Pendidikan memberikan pengetahuan yang mampu mengubah nilai dan keyakinan seseorang yang berakhir
pada perubahan sikap positif. Selain itu, Rosenberg berpendapat bahwa perubahan sikap dapat dilakukan dengan memberikan tekanan-
tekanan yang menggiring pada perubahan sikap ke arah yang dikehendaki secara terus-menerus. Dengan demikian sikap peduli lingkungan
yang akan muncul adalah sesuai dengan konten materi yang membawa pemikiran mereka. Pada bab I beberapa indicator sikap peduli
lingkungan yang akan dibiasakan adalah pengelolaan energy yaitu penggunaan lampu, penggunaan TV dan AC, penggunaan kendaraan
bermotor (intensitas, jumlah, perawatan kendaraan), penanaman pohon, dan pengelolaan makanan.
Pada bab II akan disajikan mengenai sumber energy dalam kehidupan disini yang akan dibahas mengenai sumber energy seperti energy
terbarukan dan tak terbarukan, sumber energy tubuh, dll. Pada bab II ini indicator peduli lingkungan yang akan dimunculkan adalah
pemanfaatan cahaya matahari dan energy alternative, penggunaan jenis bahan bakar kendaraan, penanaman pohon
Pada bab III akan disajikan mengenai energy pada makhluk hidup berisi tentang pengolahan energy dalam tubuh manusia dan
pengelolaan energy pada tanaman. Dengan konten yang disajikan dapat dilihat bahwa sikap peduli lingkungan yang dapat muncul antara
lain pengelolaan makanan, dan penanaman pohon.
Indicator sikap peduli lingkungan yang digunakan mengacu pada Modul Ketahanan Sosial Badan Pusat Statistik (2014) dan
Kaivupuro (2011).
Daftar Pustaka :
Katherine D. Arbuthnott. 2009. Education for sustainable development beyond attitude change. International Journal of Sustainability
in Higher Education, 10 (2), 152-163
Badan Pusat Statistik. 2014. Indikator Perilaku Peduli Lingkungan Hidup 2014 (Versi Elektronik). Jakarta : Badan Pusat Statistik
Koivupuro, Heta-Kaisa. 2011. Food Wastage and Enviromental Impact. Henvi seminar Series.
Pompa Hidram / Ram Pump / pompa Hidraulik Ram Automatik
1. Prinsip Kerja
Prinsip kerja hidraulik ram automatik merupakan proses perubahan energi kinetik aliran air menjadi tekanan dinamik dan sebagai
akibatnya menimbulkan palu air (water hammer) sehingga terjadi tekanan tinggi dalam pipa. Dengan mengusahakan supaya katup
limbah (waste valve) dan katup pengantar (delivery valve) terbuka dan tertutup secara bergantian, maka tekanan dinamik diteruskan
sehingga tekanan inersia yang terjadi dalam pipa pemasukan memaksa air naik ke pipa pengantar (Gambar 1A, 1B, 1C, 1D)
Bagian-bagian utama yang menyusun alat ini terdiri dari pipa pemasukkan (drive pipe), pipa pengeluaran atau pita
pengantar (delivery valve), katup udara (air valve) dan ruang udara (air chamber).
Cara kerja hidraulik ram dan bagian-bagian utamanya terlihat pada gambar 1 dan 2. Air mengalir dari suatu sumber atau sebuah
tangki melalui pipa pemasukan dan keluar melalui katup limbah. Aliran air yang melalui katup limbah cukup cepat, maka tekanan
dinamik yang merupakan gaya ke atas mendorong katup limbah sehingga tertutup secara tiba-tiba sambil menghentikan aliran air
dalam pipa pemasukan. Aliran air yang terhenti mengakibatkan tekanan tinggi terjadi dalam ram, jika tekanan cukup besar akan
mengatasi tekanan dalam ruang udara pada katup pengantar dengan demikian membiarkan air mengalir ke dalam ruang udara dan
seterusnya ke tangki penampungan.
Gelombang tekanan atau "hammer" dalam ram sebagian dikurangi dengan lolosnya air ke dalam ruang udara dan denyut tekanan
melompat kembali ke pipa pemasukan dan mengakibatkan hisapan di dalam badan ram. Hal ini menyebabkan katup pengantar
menutup kembali dan menghalangi mengalirnya air kembali ke dalam ram. Katup limbah turun atau terbuka dan air dari sumber
melalui pipa pemasukan mengalir ke luar dan siklus tadi terulang lagi.
Sejumlah kecil udara masuk melalui katup udara selama terjadi hisapan pada siklus tertentu. Air masuk ke dalam ruang udara
melalui katup pengantar pada setiap gelombang air yang masuk ke dalam ruang udara.
Ruang udara diperlukan untuk meratakan perubahan tekanan yang drastis dalam hidraulik ram. Udara dimampatkan dalam ruang dan
secara terus-menerus terjadi pergantian dengan udara baru yang masuk melalui katup udara, sebab ada sebagian udara yang telah
dimampatkan bersama dengan air ke luar melalui pipa pengantar dan selanjutnya ke tangki penampungan.
Dengan mengatur berat katup limbah dan jarak antara lubang katup dengan katup limbah, diharapkan hidraulik ram dapat memompa
air sebanyak mungkin dan biasanya terjadi bila siklus berlangsung kira-kira 75 kali tiap menit.
Pada gambar 3, diperlihatkan dengan secara sangat sederhana bentuk ideal dari tekanan dan kecepatan aliran pada ujung pipa
pemasukan dan kedudukan katup limbah selama satu siklus kerja hidraulik ram.
Keterangan gambar 3, diagram siklus yang menunjukkan satu siklus denyut tekanan dari hidraulik ram.
Periode 1. Akhir siklus yang sebelumnya, kecepatan air melalui ram mulai bertambah, air melalui katup limbah yang sedang terbuka,
timbul tekanan negatif yang kecil dalam hidraulik ram.
Periode 2. Aliran bertambah sampai maksimum melalui katup limbah yang terbuka dan tekanan dalam pipa pemasukan juga
bertambah secara bertahap.
Periode 3. Katup limbah mulai menutup dengan demikian menyebabkan naiknya tekanan dalam hidraulik ram. Kecepatan aliran
dalam pipa pemasukkan telah mencapai maksimum.
Periode 4. Katup limbah tertutup, menyebabkan terjadinya palu air (water hammer) yang mendorong air melalui katup pengantar.
Kecepatan aliran pipa pemasukan berkurang dengan cepat.
Periode 5. Denyut tekanan terpukul ke dalam pipa pemasukan, menyebabkan timbulnya hisapan kecil dalam hidraulik ram. Katup
limbah terbuka karena hisapan tersebut dan juga karena beratnya sendiri. Air mulai mengalir lagi melalui katup limbah dan siklus
hidraulik ram terulang lagi.
Pompa ram ini dapat bekerja sampai 100 tahun. Di Jawa Barat ada beberapa pompa hidraulik, yang masih beroperasi, dan dibuat sebelum
perang dunia kedua, misalnya dekat Pelabuhan Ratu.
Source : Tim. Teknologi Pompa Hidram (tanpa tanggal). Diperoleh 25 April 2018, dari
http://www.kelair.bppt.go.id/sitpapdg/Patek/Hidran/hidran.html
12 Aspek Green Chemistry menurut Anastas dan Warner (1998) dalam
1. Mencegah timbulnya limbah dalam proses
2. Mendesain produk bahan kimia yang aman
3. Mendesain proses sintesis yang amanEnergi alternatif
4. Menggunakan bahan baku yang dapat terbarukan
5. Menggunakan katalis
6. Menghindari derivatisasi dan modifikasi sementara dalam reaksi kimia
7. Memaksimalkan atom ekonomi
8. Menggunakan pelarut yang aman
9. Meningkatkan efisiensi energi dalam reaksi
10. Mendesain bahan kimia yang mudah terdegradasi
11. Penggunaan metode analisis secara langsung untuk mengurangi polusi
12. Meminimalisasi potensi kecelakaan
Skala NEP digunakan untuk mengukur sikap dan kesiapan berperilaku peduli lingkungan.
Skala NEP versi revisi mencakup pandangan yang lebih lengkap dan terperinci dalam mengukur sikap kepedulian lingkungan. NEP hasil
revisi memaksimalkan nilai validitas konten yang dimiliki dan terbukti konsisten sebagai alat ukur (Dunlap, et al., 2000). NEP didesain
untuk mengidentifikasi 5 dimensi ekologi meliputi dimensi balance of nature, limit to growth, anti anthropocentrism, anti-exemptionalism
dan eco-crisis. Lima dimensi ekologi tersebut dijabarkan ke dalam 15 item pernyataan yang diukur menggunakan skala Likert
(Ogunbode,2013). Penjelasan dari lima dimensi ekologi berdasarkan Dunlap (2008) dan Amburgey & Thoman (2011) adalah
sebagai berikut
a. Balance of natureDimensi balance of nature mengukur keyakinan bahwa keseimbangan alam sangat rentan. Alam rentan mengalami
kerusakan akibat aktivitas manusia.
b. Limit to growth Dimensi limit to growth mengukur keyakinan bahwa sumber daya yang ada di bumi memiliki keterbatasan.
c. Anti-anthropocentrism Dimensi anti-anthropocentrism mengukur keyakinan bahwa manusia memiliki hak untuk mengubah dan
menguasai lingkungan alam.
d. Anti-exemptionalism Dimensi anti-exemptionalism mengukur keyakinan bahwa kehidupan manusia tidak terbebas dari aturan alam/
hukum alam.
e. Eco-crisis Dimensi eco-crisis mengukur keyakinan bahwa manusia menyebabkan kerusakan yang merugikan bagi lingkungan fisik,
contohnya perubahan iklim. Dimensi eco-crisis melihat pandangan individu mengenai krisis ekologi dan kerusakan alam yang terjadi
akibat aktivitas manusia.