Anda di halaman 1dari 18

Public Speaking Magically| (bit.

ly/bicara)

#1 SENI PRESENTASI

Mengapa Penting?

Karena presentasi ialah kesempatan kita untuk mengarahkan pikiran,


memotivasi perasaan, dan melicinkan jalan perubahan agar jadi lebih
baik. Dengan itu, usai hadirin mendengarkan presentasi kita, semoga
harapan baik itu dapat terwujud dalam keseharian.

Karena kita sepakat bahwa seseorang yang kuasai keahlian presentasi


(public speaking), dapat mendongkrak kariernya. Meski dalam
keseharian, secara pengetahuan sebenarnya ia biasa-biasa saja, tapi
karena bekal kemampuan presentasi, ia jadi tampak lebih “berkilau”
dibanding kolega lainnya.

SIAPkan diri dalam Persiapan

Para presenter andal, meyakini prinsip 7 P. Yakni: Prior Proper


Preparation Prevents Poor Performance of Presentation. Persiapan
yang pantas mampu mencegah penampilan yang buruk. Karenanya,
biasakan diri dengan singkatan SIAP di bawah ini, untuk presentasi
Anda yang lebih baik.

#S-ediakan cukup waktu. Berapa pun waktu yang kita gunakan untuk
presentasi, selalu membutuhkan waktu yang cukup, untuk

#I-dentifikasi kebutuhan Audiens.

Untuk mempermudah mengerti kebutuhan AUDIENCE, ingatlah kata


aslinya:

 A-nalysis. Selidiki dari mana mereka berasal, siapa mereka?

 U-nderstanding. Sejauh mana pemahaman mereka tentang


tema/materi tersebut?

 D-emographics. Asal-usul suku, agama, usia rata-rata, rasio jenis


kelamin?

 I-nterest. Apa tujuan pendengar menghadiri presentasi Anda?


Apa minat mereka?

page 1 of 18
Public Speaking Magically| (bit.ly/bicara)

 E-nvironment. Di mana Anda akan presentasi? Cari lokasi


strategis untuk bagikan pesan.

 N-eeds. Apa kebutuhan pendengar? Apa manfaatnya buat


mereka? Apa yang relevan bagi mereka?

 C-ustomized. Adakah kebutuhan khusus atau pesan sponsor?


Adakah harapan/kekhawatiran yang tidak diverbalkan?

 E-xpectations. Apa hal unik yang dapat Anda sajikan -sebagai


presenter- untuk mereka?

#Atur sistematika presentasi. Gunakan organisasi pesan ala Corax,


seorang ahli retorika. Yakni: Pembukaan >>> Uraian >>> Argumen
>>> Penjelasan Tambahan >>> Kesimpulan. Atau gunakan skema:
little what >> WHY >> WHAT >> HOW >> WHAT’S IF (or WHAT’s NEXT)

#Pakailah pakaian dan bahasa yang “sesuai”.

****

#2 HADIRIN INGIN APA


Saat awal-awal presentasi, ialah saat yang krusial. “Kesan pertama,
begitu menggoda. Setelahnya, terserah Anda!”. Itu yang selama ini kita
kenal. Jika Anda memberi sesama apa yang mereka inginkan, mereka
akan mendengarkan Anda. Maka, pertanyaannya… “Apa yang setiap
pendengar inginkan dari presentasi Anda?” Bayangkan, bagaimana jika
pertanyaan ini tertuju untuk Anda, di menit-menit awal ketika memulai
presentasi.

Boleh jadi, pertanyaan itu sulit dijawab. Karena setiap kita


menyampaikan presentasi yang berbeda-beda. Tapi tahukah kita,
ketika memperhatikan sesuatu untuk kita dengarkan, kita biasanya
mengajukan beberapa pertanyaan kepada diri sendiri. Inilah
pertanyaannya:

“Siapa peduli?”

“Memang kenapa?”

“Apa untungnya buatku?”

page 2 of 18
Public Speaking Magically| (bit.ly/bicara)

Ya, benar inilah 3 pertanyaan mendasar yang ingin diketahui oleh


setiap pendengar. Ini berarti pendengar mencari alasan mereka dalam
presentasi Anda, bukan alasan Anda. Pendengar tidak peduli pada apa
yang Anda inginkan. Mereka hanya peduli pada apa yang mereka
inginkan. Setiap pendengar menginginkannya. Bahkan itu juga yang
berlaku pada kita, saat menjadi pendengar. Anda perlu mengetahui
jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas.

Apa untungnya buat hadirin? Apa manfaatnya untuk pendengar?


Apa yang akan peserta dapatkan? Mengapa mereka harus peduli pada
apa yang Anda omongkan? Intinya adalah “Memang kenapa?”

Bisakah Anda menjawabnya? Jika Anda tidak bisa menjawabnya untuk


para pendengar Anda… yah, Anda takkan punya satu pun pendengar.
Itulah kenapa, sangat baik ketika Anda mampu langsung menangkap
perhatian pendengar di menit-menit awal berpresentasi. Caranya?
Dengan memikirkan apa yang pendengar inginkan. Anda butuh
menempatkan diri dalam situasi orang lain. Rasakan apa yang hadirin
harapkan dari Anda. Bayangkan apa yang pendengar Anda inginkan.
Empati adalah kunci setiap kesuksesan penjualan. Hal itu juga kunci
sukses sebuah presentasi.

Ketika memahami apa yang pendengar pedulikan, Anda sudah


berada dalam posisi kuat. Anda dengan demikian bisa menciptakan
sesuatu yang menarik perhatian pendengar sesuai dengan: minat,
harapan, keinginan, dan kebutuhan mereka.

Keluarlah dari ego Anda dan masuklah ke dalam ego pendengar.


Jangan memberi pendengar apa yang Anda inginkan, tapi beri
pendengar apa yang mereka inginkan. Atau, jika Anda menawarkan
sesuatu yang baru, ceritakan hal itu dengan cara yang menarik bagi
pendengar, bukan hanya bagi Anda. Pastikan, apa yang Anda bagikan
terasa bermakna bagi teman bicara.

Anda pernah tahu Aikido? Itu lho, seni bela diri dari Jepang. Dalam
Aikido berlaku prinsip, “Gunakan gerakan lawan untuk mengarahkan
mereka ke tempat yang Anda inginkan.” Bukannya memukuli
seseorang supaya setuju dengan Anda, Aikido mengambil orang dari

page 3 of 18
Public Speaking Magically| (bit.ly/bicara)

mana mereka sudah berada dan memindahkannya ke tempat di mana


Anda inginkan seseorang berada.

Dengan kata lain, ketika Anda hadir menyampaikan presentasi


untuk menerangkan suatu tujuan, jangan sekedar mencekoki hadirin
dengan tujuan Anda. Sebaliknya, mulailah presentasi itu dari tempat
hadirin berada. Mulailah dari apa-apa yang hati dan pikiran hadirin
umumnya sudah ketahui. Mungkin dengan menyetujui pendapat
hadirin mengenai persoalan tertentu, dan kemudian barulah arahkan
presentasi itu ke tujuan yang ingin Anda jelaskan.

Pendengar Anda egois. Yang ia pedulikan hanya dirinya sendiri.


Tariklah perhatian dan minat itu. Pertimbangkan adegan berikut.
Seandainya Anda berfoto bersama teman-teman Anda dan kemudian
Anda mendapat hasil foto itu, wajah siapa yang akan Anda cari
pertama kali? Pasti wajah Anda. Alasannya karena Anda berminat pada
diri Anda. Begitu pula para pendengar Anda. Mereka tertarik pada diri
mereka, bukan Anda.

Jadi. Ingatlah pertanyaan ini. “Memang kenapa? Siapa yang peduli?


Apa untungnya buat saya?” Dan, jawab pertanyaan ini sebelum Anda
memulai presentasi. Bahkan saran terbaiknya ialah jawab pertanyaan
ini, saat Anda sedang merancang presentasi Anda. Saat masih sesi
perencanaan. Tiba-tiba, saya mendengar Anda bertanya. “Pertanyaan
itu, dijawab sesuai dengan sudut pandang kita sendiri atau hadirin?”
Jawablah dengan kedua sudut pandang. Tulis jawaban dari sudut
pandang diri sendiri dan dari sisi hadirin. Dari situ, kita bisa tahu, dari
mana dan ke mana kita perlu lakukan pergeseran “jawaban”.

Sampai di sini, saya percaya bahwa Anda telah memegang sebuah


kunci rahasia agar lancar mengawali presentasi. Betapa inilah langkah
yang sangat penting dalam menciptakan presentasi yang akan
memaku perhatian hadirin.

Sebagai presenter yang andal, “Ini yang Anda inginkan, bukan?”

page 4 of 18
Public Speaking Magically| (bit.ly/bicara)

#3 MENYUSUN KERANGKA PRESENTASI

Anda punya sebuah gagasan untuk disampaikan.


Tapi bagaimana cara yang paling tepat untuk menyampaikannya?

Struktur Presentasi
Secara sederhana, sebuah presentasi akan terdiri dari tiga
bagian: pembuka, isi, dan penutup.

Pembuka

Bagian pembuka menjelaskan topik yang hendak dibahas. Inilah


bagian yang paling penting dalam sebuah presentasi, karena di sinilah
Anda menciptakan motivasi kepada audiens untuk menyimak. Anda
harus bisa menjelaskan mengapa mereka perlu mendengarkan Anda.
Mereka ingin mengetahui “what’s in it for me” (apa yang membuat hal
tersebut penting buat saya).

Anda perlu menyusun pembukaan yang kuat, sehingga audiens


termotivasi untuk menyimak. Ini sekaligus juga akan membantu
menciptakan momentum bagi keseluruhan isi presentasi untuk Anda
sampaikan.

Isi

Ini adalah bagian di mana Anda menjelaskan topik yang hendak


dibahas. Perhatikanlah: ketika berusaha menyerap informasi baru,
audiens memiliki rentang daya ingat yang terbatas.

Seorang presenter yang baik akan teliti. Ia memilih informasi apa


yang penting dan perlu disampaikan kepada audiens. Ia juga
menentukan informasi mana yang tidak terlalu penting dan dapat
dihilangkan dari pembahasan. Presenter, terutama yang ahli dalam
topiknya, biasanya terjebak dengan berusaha menjelaskan semuanya
dengan selengkap-lengkapnya.

Ingat, audiens bukanlah Anda, yang mungkin sudah belajar dan


menjalani topik tersebut selama bertahun-tahun. Mereka baru akan

page 5 of 18
Public Speaking Magically| (bit.ly/bicara)

mendengarkannya untuk pertama kalinya, dan Anda hanya punya


waktu 30 menit sampai satu jam untuk menjelaskannya.

Pilihlah informasi mana yang penting dan mana yang hanya


pelengkap.

Penutup

Pembukaan yang baik akan menyalakan semangat dan motivasi


audiens. Di sisi lain, fungsi penutup adalah untuk membuat pesan
Anda diingat audiens ketika presentasi berakhir. Di sinilah saat Anda
harus memastikan apakah tujuan presentasi Anda berhasil tercapai
atau tidak.

Rentang ingatan audiens terbatas. Maka, Anda harus dapat


meringkas esensi presentasi Anda dalam satu kalimat saja, untuk Anda
sampaikan. Jika ringkasan ini berhasil diingat oleh audiens, maka
presentasi Anda adalah presentasi yang berhasil, meskipun mungkin
mereka melupakan isi presentasi yang lainnya.

****

#4 MEMBUKA dan MENUTUP PRESENTASI

Membuka Presentasi

Dalam presentasi, pembukaan adalah salah satu elemen penting yang


harus selalu disiapkan dengan baik oleh presenter. Mengapa
demikian? karena orang cenderung mengingat hal-hal yang paling
awal tampil terlihat atau terdengar oleh mereka. Dalam ilmu psikologi
ini dinamakan dengan primacy effect.

Selain itu, pembukaan presentasi yang baik akan membantu kita


menciptakan motivasi dan rasa ingin tahu dalam diri audiens.
Sekarang coba Anda bayangkan apa jadinya jika di awal-awal
pembukaan presentasi, Anda gagal memotivasi audiens. Bisa jadi
audiens Anda asyik sendiri bermain handphone, ngobrol sendiri, atau

page 6 of 18
Public Speaking Magically| (bit.ly/bicara)

bahkan sudah ada yang terlihat menguap karena mengantuk. Jika ini
terjadi, maka tugas Anda untuk mempengaruhi mereka akan semakin
sulit. Karena itulah Anda harus mampu menciptakan sebuah motivasi
dengan pembukaan yang menarik. Sehingga audiens mau
meninggalkan kesibukan mereka dan beralih untuk mendengarkan
presentasi yang Anda sampaikan.

Tujuan Membuka Presentasi?

Pembukaan yang baik sangat penting karena memiliki beberapa


manfaat. Yakni:

1. Menarik perhatian

Saat ini banyak sekali pengalih perhatian, ada Blackberry, tablet,


iphone, dan sebagainya. Salah satu tujuan pembukaan yang baik
adalah menjauhkan semua pengalih tersebut dan membuat perhatian
audiens lebih tertuju kepada Anda.

2. Memperkenalkan topik dan tujuan presentasi

Mungkin belum semua audiens mengerti dengan topik dan keluasan


yang akan dipresentasikan, serta tujuan yang ingin dicapai. Oleh
karena itu, presenter perlu menyampaikannya saat pembukaan.
Sebutkan apa saja manfaat yang audiens akan dapatkan dari
mendengarkan presentasi Anda.

3. Memotivasi

Motivasi audiens adalah alasan kuat kenapa audiens harus


mendengarkan Anda. Dengan pembukaan yang kuat audiens akan
lebih termotivasi untuk mendengarkan presentasi yang akan Anda
sampaikan. Sekarang coba Anda bayangkan apa jadinya jika audiens
tidak memiliki motivasi dari awal. Saya yakin apa pun yang Anda
ujarkan, tidak banyak berpengaruh pada diri audiens. Untuk itulah
gunakan pembukaan yang kuat, dengan begitu audiens Anda akan
termotivasi untuk mendengarkan apa yang Anda sampaikan.

page 7 of 18
Public Speaking Magically| (bit.ly/bicara)

7 Cara Membuka Presentasi

Pembukaan yang baik dan menarik akan sangat menentukan


keberhasilan sebuah presentasi sebagaimana pembukaan yang buruk
juga cenderung membuat presentasi menjadi gagal. Oleh karena itu,
sangat penting untuk melakukannya sesempurna mungkin. Audiens
akan menilai kredibilitas kita sebagai presenter dalam beberapa menit
pembukaan. Dalam waktu singkat tersebut, Anda harus dapat
meyakinkan audiens untuk terus mendengarkan hingga akhir
presentasi Anda.

Lantas bagaimana membuka presentasi dengan baik dan menarik?

1. Sampaikan pernyataan yang mengejutkan

"Pernahkah Anda “membunuh” orang?"


"Saya mencari orang yang mau jatuh dari jurang bersama saya."

2. Menggunakan pertanyaan

Menggunakan pertanyaan juga merupakan salah satu cara yang efektif


untuk membuka presentasi.

Karena ketika ada pertanyaan maka orang akan cenderung mencari


jawaban. Ini akan membuat audiens fokus dengan topik pertanyaan.

3. Menggunakan kutipan

Cara lain untuk membuka presentasi yang baik dan menarik adalah
dengan mengutip pendapat para ahli atau orang yang berwenang. Hal
ini penting untuk memperkuat meteri yang akan Anda sampaikan.
Kutipan yang kuat akan memberikan pengaruh tersendiri bagi
audiens. Biasanya mereka akan lebih percaya bahwa materi yang Anda
sampaikan akan benar-benar memberikan manfaat baginya.

4. Menggunakan data dan fakta

Penggunaan data atau fakta secara tepat juga akan mampu menjadi
pembukaan yang kuat. Data atau fakta akan membuat audiens
percaya materi Anda sampaikan benar-benar sesuatu yang sangat

page 8 of 18
Public Speaking Magically| (bit.ly/bicara)

penting. Sehingga mereka akan termotivasi mendengarkan presentasi


Anda selanajutnya.

5. Ingatkan kejadian dramatis

“Bapak ibu sekalian, masih jelas dalam benak kita, bagaimana saudara-
saudara kita di Aceh mendapatkan tamu tak diundang yang dalam
waktu singkat sudah memporakporandakan seluruh penghuni kota...”

6. Undang partisipasi audiens

“Baik....saya mengundang tiga orang yang luar biasa untuk bisa maju
ke depan untuk beberapa waktu!”

7. Pembukaan yang misterius

Presenter masuk ke kelas dengan jaket tebal dan kacamata hitam,


lengkap dengan tas ransel

7 Cara Menutup Presentasi Anda

Anda memulai bicara dengan pembukaan yang memukau. Anda


berselancar dengan percaya diri masuk ke isi bicara. Lalu, Anda
kehabisan bensin saat mendekati penutupan. Anda telah selesai
bicara, tapi audien Anda masih belum selesai mendengar. Mereka
menatap Anda. Anda menatap mereka. Sunyi. Senyap.

Tangan Anda mulai 'gratil', memutar-mutar pulpen. Mengetuk-


ngetuk mikrofon ke meja. Membenarkan posisi dasi yang sepertinya
selalu miring. Ujungnya, Anda menyerah dan hanya mengucap kata
perpisahan yang sama dari bicara ke bicara: "Terima kasih".
Untungnya audiens Anda masih memberi applaus. Anda bisa bernafas
lega kembali.

Anda tahu, penutupan adalah komentar terakhir Anda atas topik


setelah kesimpulan. Penutupan juga harus jelas dan upayakan tidak
lebih dari tiga kalimat. Fungsi penutupan adalah untuk memberi
penekanan lebih, terhadap tujuan bicara Anda dan meninggalkan

page 9 of 18
Public Speaking Magically| (bit.ly/bicara)

audiens dengan sesuatu yang bernilai untuk selalu diingat. Penutupan


adalah klimaks, dobrakan!

Bagaimanakah Anda bisa mengakhiri bicara dengan tingkat percaya


diri yang tetap terjaga? Berikut ini adalah 7 cara menutup bicara Anda,
sebagai ringkasan dari Peter F. Jeff. Semoga berguna.

1. Tutup dengan judul

Anda bisa menutup bicara dengan menggunakan judul dari bicara


Anda. Jika pelawak meninggalkan ruangan dan audience tetap tertawa,
maka pembicara bisa meninggalkan ruangan dan audiens tetap
berpikir - sampai mereka tiba di rumah.

Teknik inilah yang melahirkan usulan dari para pakar public speaking
untuk menulis bagian akhir lebih dahulu, baru memilih judulnya.

2. Tutup dengan melingkar

Teknik ini mengikuti nasihat klasik public speaking,"Tell 'em what you
are going to tell 'em; tell 'em, then tell 'em what you told 'em."Anda, bisa
mendahuluinya dengan mengatakan: "Kini kita sampai ke tempat di
mana kita memulainya."

Cara yang paling mudah, adalah dengan memulai bicara Anda


dengan sebuah pertanyaan. Dan, jawaban dari pertanyaan itulah yang
menjadi penutupan Anda. "Apa jadinya jika Anda punya target, dan Anda
tahu bahwa Anda tidak mungkin gagal mencapainya?"

3. Berikan tantangan

Gunakan kata-kata perintah untuk menantang audiens Anda.


"Tunjukkan bahwa saudara-saudara mau!"
"Buktikan bahwa saudara-saudara bisa!"
"Buatlah dunia melihat bahwa saudara-saudara mampu!"

page 10 of 18
Public Speaking Magically| (bit.ly/bicara)

4. Perulangan

Manfaatkan rima. Gunakan perulangan kata yang mirip atau sama dan
indah serta gampang diingat oleh audien Anda. "Hidup adalah
petualangan dan pelajaran. Sambutlah tantangannya. A duty, perform it.
An opportunity, take it. A journey, complete it. A promise, fulfill it. A puzzle,
solve it. A goal, achieve it."

5. Pepatah

Yang ini adalah plesetan dari kalimat atau kata-kata yang populer dan
terkenal.
"Akhir kata... adalah kata-kata akhir." (Keliek Pelipur Lara - Wapres
Republik BBM)
"Kalo ada jarum yang patah, jangan simpan di dalam peti. Kalo ada kata
yang salah, jangan lapor polisi." (Tugiman)
“Mendayung sampan bersama kekasih. Sekian, terima kasih.” (Rio
Purboyo)

6. Demonstrasi

Anda bisa melakukan peragaan sambil mengatakan penutupan Anda.


Sambil menutup buku. Mematikan slide. Menutup notebook dan
sebagainya.

7. Rangkum dalam beberapa kata

"Kita bisa menyelesaikan masalah ini jika setiap orang bersedia


menyelesaikan tugasnya hari ini."

Simpulan. Menutup presentasi secara kreatif, akan membuat sesi


bicara Anda selalu diingat dan dikenang audien Anda.

"Demikian. Harap maklum." (Ups, ini sih penutupan surat)

page 11 of 18
Public Speaking Magically| (bit.ly/bicara)

“Bagaimana Menampilkan Angka dalam Presentasi


Agar Menarik?”

Buat Anda yang sering berkutat dengan angka, tentunya ingin agar
angka yang Anda sampaikan bisa dipahami sekaligus dimaknai oleh
audiens. Tulisan di bawah ini, saya modifikasi dari presentasi.net –
seijin founder-nya, yang adalah teman saya. Selamat membaca!

Angka berbeda dari gambar dan kata

Hal pertama yang Anda harus ingat adalah angka berbeda dari gambar
atau kata. Jika Anda menampilkan gambar, maka audiens bisa
menciptakan asosiasi yang menjadi kekuatan gambar tersebut. Sama
halnya dengan kata-kata, jika Anda bisa memilih kata-kata yang tepat,
maka presentasi Anda pun menjadi kuat.

Lantas bagaimana caranya menampilkan angka? Bukankah saya


harus menampilkan angka apa adanya?

“Bantu Audiens Memahami Angka yang Anda Tampilkan”

Angka bersifat abstrak, maka jadikan nyata dan bermakna

dengan cerita!

Seseorang tidak bisa dengan mudah membayangkan sebuah angka.


Angka juga bersifat relatif. Nilainya tergantung dengan angka lain yang
menjadi pembanding.

Misalnya, apa artinya pertumbuhan ekonomi 6%? Buat orang yang


tidak belajar ekonomi secara khusus akan menilai itu angka yang kecil.
Padahal angka tersebut salah satu pertumbuhan ekonomi tertinggi di
dunia saat ini.

Jadi yang harus Anda lakukan dengan angka adalah membantu


audiens untuk mengerti cerita di balik angka tersebut. Jangan sekedar
mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi 6%.
Tapi ceritakanlah bahwa pertumbuhan ekonomi 6% itu adalah salah
satu yang terbaik di dunia.

page 12 of 18
Public Speaking Magically| (bit.ly/bicara)

Steve Jobs, adalah salah satu presenter yang sangat piawai


menceritakan angka. Ketika menjelaskan kapasitas produk iPod, dia
tidak menyebutkan 1 Gigabyte, 2 Gigabyte atau 100 Gigabyte.
Mengapa? Karena angka tersebut abstrak buat audiens. Tapi dia
mengatakan, Anda bisa menyimpan 1000 lagu dalam kantong Anda.
Maka angka tadi punya makna, punya cerita.

Ketika menjelaskan jumlah lagu yang terjual setiap harinya di


iTunes, Steve Jobs menyebut angka 5 juta lagu sehari.

Jika audiens hanya diberikan data 5 juta lagu per hari, mungkin
mereka sulit membayangkan apa arti angka tersebut. Tapi ketika Jobs
membantu dengan analogi bahwa jumlah itu sama dengan 58 lagu per
detik setiap harinya, maka audiens dengan cepat bisa membayangkan
bahwa angka tersebut sangatlah besar. Angka tadi memiliki cerita di
belakangnya.

Jadi, angkat cerita di balik angka yang hendak Anda tampilkan.


Jangan sekedar menampilkan bahwa penjualan produk kita saat ini
naik 20%. Tapi ceritakan bahwa angka tersebut merupakan gabungan
dari 3 kompetitor terdekat kita. Maka angka yang Anda sampaikan
menjadi bermakna.

Contoh lain: “BRITISH LIBRARY adalah perpustakaan terlengkap di dunia.


Jika dijejerkan, koleksi di perpustakaan ini akan membentang 625 Km atau
setara dengan jarak Jakarta-Surabaya.” (Tempo, 10 Mei 2015)

page 13 of 18
Public Speaking Magically| (bit.ly/bicara)

Gunakan grafik sederhana untuk menunjukkan angka

Sedapat mungkin, hindari menunjukkan langsung tabel dalam sebuah


presentasi. Melainkan ubahlah tabel tersebut ke dalam grafik
sederhana.

Alasannya tabel sulit dipahami dengan cepat oleh audiens kecuali


mereka yang sudah memahami tabel tersebut sebelumnya. Tentu
Anda tidak ingin membuat kening audiens berkerut gara-gara tabel
yang Anda tampilkan.

Mengubah angka menjadi grafik akan membantu audiens


memahami angka yang tadinya abstrak menjadi lebih mudah dicerna
karena memiliki pembanding sekaligus bisa dibayangkan
perbandingannya secara visual.
Perhatikan contoh berikut.

Sekarang kita sajikan data dalam


bentuk grafik sederhana. Data ini
lebih mudah dicerna dan memberi
gambaran visual perbandingan
antar angka dengan cepat. Adapun
yang dipeentingkan dalam data ini
bukanlah pada angka absolutnya, melainkan perbandingan antara
angka yang satu dengan lainnya.

Dengan cepat audiens bisa melihat penjualan di pulau Jawa sangat


tinggi, disusul Sumatera dan terakhir Kalimantan. Audiens juga bisa
dengan cepat melihat secara visual peningkatan penjualan yang terjadi
di pulau Jawa dari tahun 2011 ke 2012 bisa setara dengan penjualan
total di Kalimantan pada tahun 2012.

Lantas bagaimana jika Anda


masih tetap harus menampilkan
data dalam bentuk tabel?

Cara membuat tabel lebih


efektif adalah dengan memberi
penekanan pada bagian tertentu

page 14 of 18
Public Speaking Magically| (bit.ly/bicara)

dari tabel tersebut. Ini tentunya harus sesuai dengan apa tujuan Anda
menampilkan data. Misalkan dalam contoh berikut ini. Tabel berikut
menunjukkan persentase kenaikan penjualan sepeda motor setiap
kuartal.

Perhatikan bagaimana tabel


menekankan pada Kuartal 2 di
mana pertumbuhan
menunjukkan angka paling besar
di seluruh pulau di Indonesia.
Inilah yang dimaksud memberi
penekanan pada tabel agar
audiens mudah menangkap
pesan yang ingin Anda
sampaikan.

Bagaimana menyajikan laporan keuangan?

Buat Anda yang berkutat di bidang akuntansi mungkin tidak bisa


menghindar. Tidak semua angka bisa dibuat grafiknya. Ada kalanya
angka tersebut harus ditampilkan apa adanya. Misalnya laporan
keuangan.

Lalu, bagaimana membuatnya lebih menarik?

Jawabnya adalah buat ringkasan angka tersebut dan tampilkan


hanya angka yang perlu diketahui oleh audiens. Jangan tampilkan
seluruh angka karena toh audiens Anda tidak akan bisa
menghitungnya sambil mendengarkan presentasi.

Perhatikan contoh berikut. Slide ini berisi laporan keuangan lengkap


dengan angka yang banyak dan ukuran font kecil. Angka ini mustahil
terlihat dengan baik dalam sebuah presentasi aktual. Karena sulit
terlihat, maka menampilkannya menjadi tidak punya arti. Seandainya
pun bisa terlihat, audiens juga bakal kesulitan memahami angka-angka
yang tampil karena terlalu banyak.

page 15 of 18
Public Speaking Magically| (bit.ly/bicara)

Besar kemungkinan, maksud seorang presenter menampilkan slide


ini bukan untuk membuat audiens tahu komponen dari setiap laporan
keuangan. Bisa jadi penekanan ada pada besaran penjualan (Revenue)
atau laba bersih (Net Income).

Slide berikut merupakan laporan


keuangan yang sama. Bedanya
ini adalah ringkasan dari angka di
atas. Slide ini menunjukkan
hanya angka-angka yang penting
dan menjadi pokok pembicaraan.
Ingat, kita tidak sedang
membahas angka yang yang
tidak penting di sini. Dengan cara
ini, Anda bisa menampilkan angka yang memang penting dan menarik
untuk diketahui.

Dalam slide ini, angka difokuskan pada Revenue, Gross Profit, dan
penekanan khusus pada Net Income. Penambahan keterangan 35%
menunjukkan bahwa Net Income yang didapat 35% dari nilai Revenue.
Inilah pesan atau cerita yang ingin disampaikan secara khusus oleh
sang presenter.

Adapun detailnya bisa Anda bagikan dalam bentuk handout kepada


audiens.

page 16 of 18
Public Speaking Magically| (bit.ly/bicara)

Gabungkan angka dengan gambar

Anda bisa menampilkan angka untuk kesan yang kuat dan dramatis
jika mampu menggabungkannya dengan gambar yang tepat. Lewat
cara ini, Anda menciptakan asosiasi visual terhadap angka yang Anda
sampaikan. Berikut contoh yang saya ambil dari presentasi Thirst dari
Jeff Brenman yang memenangkan penghargaan sebagai presentasi
terbaik Slideshare tahun 2008.

Perhatikan bagaimana slide


ini menggunakan gambar yang
kuat dan angka yang sederhana.
Slide seperti ini cocok jika Anda
hendak menampilkan sebuah
kesimpulan dengan angka yang
sederhana namun memiliki
kekuatan.

Adapun jika Anda ingin


melakukan perbandingan, maka Anda bisa menggunakan grafik.
Pilihlah grafik yang paling tepat untuk menjelaskan slide Anda.

Contoh slide berikut ini ingin membandingkan sektor Pertanian dan


Perikanan dalam angkatan kerja di Indonesia. Perhatikan bagaimana
penekanan data difokuskan pada bagian yang ingin ditonjolkan yakni
sektor Pertanian dan Perikanan.

Semoga membantu Anda


untuk menampilkan angka
dengan menarik.

Anda juga bisa belajar


bagaimana menampilkan
grafik secara efektif dengan
memberi penekanan pada
bagian penting dari sebuah
data.

page 17 of 18
Public Speaking Magically| (bit.ly/bicara)

Selamat berlatih presentasi dan menampilkan data serta angka


dengan lebih menarik.

****

Penyusun
Rio Purboyo memiliki keyakinan bahwa setiap manusia
ialah unik, dianugerahi kekuatan dan bakat. Karena itu,
Rio mendesain pelatihan pengembangan diri dan
organisasi, berdasarkan kekuatan. Strength based
Personal Empowerment.

Umumnya, publik mengenal Rio sebagai fasilitator belajar dan coach


dengan prinsip pelatihan yang memberdayakan dan menggerakkan.

HP: 0857-84-450-450 | WA: 082141-600-200


E: riopurboyo@gmail.com

Blog:

 Nikmati inspirasi praktis, untuk memperbaiki kualitas hidup


menjadi berkah, bermakna, dan berguna. Baca 
http://RioPurboyo.com

 Sudah benar-benar puas dengan kemahiran presentasi Anda?


Jika belum, kunjungi  bit.ly/bicara

 Kiat-kiat ciptakan manfaat berbekal bakat, ada di:


http://bakat.co.id/

page 18 of 18

Anda mungkin juga menyukai