Anda di halaman 1dari 21

Tugas Indvidu

BAHAN ALAM
JURNAL YANG BERKAITAN DENGAN STRUKTUR DAN KEAKTIFAN
SENYAWA HIPOLEPIDEMIK DARI (DAUN/BATANG/BUAH)
TUMBUHAN

Oleh

UMMI KALSUM
A1L1 15047
Kelas Ganjil (A)

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN dan ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang mana
berkat limpahan karunia-Nyalah sehingga mmakalah Kuliah Bahan Alam ini
dapat terselesaikan. Salawat dan salam semoga selalu tercurah kepada
Muhammad Saw. yang telah membuka gerbang dunia sehingga kita masih dapat
menikmati ilmu pengetahuan hingga saat ini.
Penulisan makalah ini dimaksudkan sebagai salah satu pemenuhan tugas
yang diberikan oleh dosen mata kuliah yang bersangkutan dan semoga makalah
ini dapat dijadikan sebagai salah satu acuan dalam menambah wawasan pembaca.
Makalah ini terdiri atas tiga bab, bab pertama menjelaskan mengenai latar
belakang yang mendasari penulisan makalah, rumusan masalah dan tujuan
penulisan makalah; bab dua menjelaskan tentang cakupan materi logam alkali;
bab tiga menjelaskan kesimpulan dari penulisan dan saran.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen kimia Bahan Aalm
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan penulis.
Ucapkan terima kasih juga kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
proses penyusunan makalah sehingga dapat terselesaikan. layaknya pepatah “tak
ada gading yang tak retak”. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat konstruktif dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Kendari, Juni 2018

penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL……………………………………………………. I
KATA PENGANTAR……………………………………………………. II
DAFTAR ISI………………………………………………………………. III

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………… 1
A. Latar Belakang…………………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………. 3

BAB III PENUTUP………………………………………………………... 15


A.

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman dan IPTEK menyebabkan perubahan

di berbagai faktor seperti faktor ekonomi dan sosial. Perkembangan tersebut juga

menyebabkan perubahan pada pola hidup manusia. Kebanyakan masyarakat saat

ini lebih memilih makanan cepat saji yang sebenarnya makanan tersebut kurang

baik untuk kesehatan, karena banyak mengandung lemak dengan sedikit serat.

Disamping itu, cara hidup yang sibuk menyebabkan tidak adanya kesempatan

untuk melakukan aktifitas fisik yaitu berolahraga. Salah satu perubahan pada pola
hidup yang seperti ini mengakibatkan gangguan metabolisme dalam tubuh

misalnya hiperlipidemia.

Survei terkini di 8 negara Asia melaporkan, 50 penduduk Asia gagal

menurunkan kadar kolesterol jahat mereka sesuai target yang disarankan dalam

panduan pengobatan. Di Indonesia, kegagalan ini bahkan mencapai 70%. Jumlah

yang sangat besar, tidak mengherankan jika penyakit-penyakit seperti jantung

koroner dan stroke masih menjadi salah satu faktor terbesar terjadinya kematian di

Indonesia dengan angka kematian 17 juta orang pertahun. Prediksi ini seharusnya

membuat kita sadar untuk selalu menjaga kondisi kolesterol dalam keadaan

normal. Berdasarkan laporan Badan Kesehatan Dunia pada tahun 2002, tercatat

sebanyak 4,4 juta kematian akibat hiperlipidemia atau sebesar 7,9% dari jumlah

kematian terjadi pada usia muda.

Penyakit jantung dan pembuluh darah saat ini menyebabkab kematian

terbanyak (Thomas et al, 2015) faktor risiko utama penyakit jantung diantaranya

adalah dislipidemia merupakan suatu kondisi dimana terjadi abnormalitas kadar

lipid di dalam darah, di antaranya peningkatan kadar kolesterol, LDL (Low

Density Lipoprotein), dan trigliserida, serta penurunan kadar HDL (High

Density Lipoprotein) (Musunuru, 2010). Deposit kolesterol LDL pada dinding

pembuluh darah arteri menjadi salah satu penyebab terjadinya disfungsi endotel

sebagai proses awal terbentuknya plak aterosklerosis (Leon, 2009).

Sekarang ini sudah banyak tersedia obat hipolepidemia. Akan tetapi obat-

obatan tersebut mempunyai efek samping yang nerugikan. Oleh karena itu

banyak dikembangkan obat herbal, terapi hebal untuk hipekolesterolemia ini


hampir tidak ada efek samping, realatif murah dan tersedia hampir semua

wilayah (Gh U et al, 2014). Beberapa tanaman obat dapat memiliki efek

hipolipidemia, salah satu diantaranya adalah Basella alba (B.alba) (Binahong).

Dari latar belakang tersebut, terdapat masalah bagaimana mengukur

konsentrasi lipid peroksida hati kelinci hiperlipidemia dan menentukan pengaruh

pemberian senyawa hipolipidemik terhadap lipid peroksida hati kelinci

hipierlipidemia.

Hipotesis dari penelitian ini adalah pemberian senyawa hipolipidemik

dapat menurunkan konsentrasi lipid peroksida hati kelinci yang hiperlipidemia.

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi lebih lanjut

tentang korelasi antara meningkatnya konsentrasi lipid pada hati kelinci terhadap

konsentrasi lipid peroksida dalam hatinya yang diberi senyawa hipolipidemik.

1.2 Masalah yang dikaji

1. Apa yang dimaksud dengan Hipolepidemik ?

2. Apa saja Klasifikasi hiperlepidemia ?

3. Bagaimana sintesis dan metaabolismenya ?

4. Bagaimana peroksidasi lipid ?

5. Bagaimana klasifikasi Daun jati Belanda ?


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Defenisi

Hipolipidemik adalah obat yang digunakan untuk menurunkan kadar lipid.

(Farmakologi dan terapi edisi 5, 2007). Hiperlipidemia adalah suatu kondisi

kadar lipid darah yang melebihi kadar normalnya. Hiperlipidemia disebut juga

peningkatan lemak dalam darah dan karena sering disertai peningkatan beberapa

fraksi lipoprotein, disebut juga hiperlipoproteinemia. Hiperlipidemik dapat berupa

hiperkolesterolemia dan hipertrigliseridemia (Kumalasari, 2005).

Lemak (disebut juga lipid) adalah zat yang kaya energi, yang berfungsi

sebagai sumber energi utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak diperoleh
dari makanan atau dibentuk di dalam tubuh, terutama di hati dan bisa disimpan di

dalam sel-sel lemak untuk digunakan di kemudian hari. Sel-sel lemak juga

melindungi tubuh dari dingin dan membantu melindungi tubuh terhadap cedera.

Lemak merupakan komponen penting dari selaput sel, selubung saraf yang

membungkus sel-sel saraf serta empedu. Dua lemak utama dalam darah adalah

kolesterol dan trigliserida. Lemak mengikat dirinya pada protein tertentu sehingga

bisa larut dalam darah; gabungan antara lemak dan protein ini disebut lipoprotein.

Lipoprotein yang utama adalah :

1. Kilomikron

2. VLDL (Very Low Density Lipoproteins)

3. IDL (intermediate density lipoprotein)

4. LDL (Low Density Lipoproteins)

2.2 Sintesis Dan Metabolisme

Kilomikron adalah lipoprotein yang paling besar, dibentuk di usus dan

membawa trigliserida yang berasal dari makanan. Beberapa ester kolestril juga

terdapat pada kilomikron. Kilomikron melewati duktus toraksikus ke aliran darah.

Trigliserida dikeluarkan dari kilomikron pada jaringan ekstrahepatis melalui suatu

jalur yang berhubungan dengan VLDL yang mencakup hidrolisi oleh sistem lipase

lipoprotein (LPL), suatu penurunan progresif pada diameter partikel terjadi ketika

trigliserida di dalam inti tersebut dikosongkan. Lipid permukaan , yakni apo-A-1,

apo-A-II, dan apo-C, ditransfer ke dalam hepatosit.

Hati mensekresikan VLDL yang berfungsi sebagai sarana untuk

mengekspor trigliserida ke jaringan perifer. VLDL mengandung Apo-B-100 dan


Apo-C. trigliserida VLDL dihidrolisis oleh lipase lipoprotein menghasilkan asam

lemak bebas untuk disimpan didalam jaringan seperti di otot jantung dan otot

rangka. Hasil dari deplesi trigliserida menghasilkan sisa yang disebut lipoprotein

berdensitas menengah (IDL). Partikel LDL mengalami endositosis secara

langsung oleh hati, sisa HDL dikonversi menjadi LDL dengan menghilangkan

trigliserida yang diperantaraioleh lipase hati. Proses tersebut menjelaskan

fenomena klinis pergeseran beta (beta shift). Peningkatan VLDL dalam plasma

dapat disebabkan karena peningkatan sekresi precursor VLDL dan juga penurunan

katabolisme LDL.

IDL adalah zat perantara yang terjadi sewaktu VLDL dikatabolisme

menjadi LDL, tidak terdapat dalam kadar yang besar kecuali bila terjadi hambatan

konversi lebih lanjut. Bila terdapat dalam jumlah banyak IDL akan terlihat

sebagai kekeruhan pada plasma yang didinginkan meskipun ultra sentrifugasi

perlu dilakukan untuk memastikan adanya LDL.

Katabolisme LDL terutama terjadi didalam hepatosit dan dalam sebagian

besar sel bernukleus melibatkan endositosis yang diperantarai oleh reseptor

berafinitas tinggi. Ester kolesteril dari inti LDL kemudian dihidrolisis, yang

menghasilkan kolesterol bebas untuk sintesis membrane sel. Ses-sel juga

mendapatkan kolesterol dari sintesis de-novo melalui suatu jalur yang melibatkan

pembentukan asam mevalonat yang dikatalisis oleh HMG koA reduktase. Hati

memainkan peran utama dalam pengolahan kolesterol tubuh. Tidak seperti sel

lainnya, hepatosit mampu mengeliminasi kolesterol dari tubuh melalui sekresi


kolesterol dalam empedu dan mengkonversikan kolesterol menjadi asam empedu

yang juga disekresikan dalam empedu.

Apolipoprotein disekresi oleh hati dan usus. Sebagian besar lipid dari

permukaan satu lapis kilomikron dan VLDL selama liposis. HDL juga

mendapatkan kolesterol dari jaringan perifer dari suatu jalur yang melindungi

homeostasis kolesterol sel. HDL juga dapat membawa ester kolestril langsung ke

hati melalui suatu reseptor pengait/ docking (reseptor scavenger, SR-BI) yang

tidak melakukan endositosis terhadap lipoprotein (Bertram, Katzung).

Tabel Komposisi Lipoprotein dari Subjek Normal (dipiro, 2005)

Komposisi berat (% b/b)


Kolesterol
Kelas Range Diameter Protei Trigliserid beba este Fosfolipi
Lipoprotei densit (nm) n a s r d
n y
(g/mL
)
kilomikron <0.94 75-1200 1-2 80-95 1-3 2-4 3-9
VLDL 0.94- 30-80 6-10 55-80 4-8 16- 10-20
1.006 22
LDL 1.006- 18-25 18-22 5-15 6-8 45- 18-24
1.063 50
HDL 1.063- 5-12 45-55 5—10 3-5 15- 20-30
1.21 20

Setiap jenis lipoprotein memiliki fungsi yang berbeda dan dipecah serta

dibuang dengan cara yang sedikit berbeda. Misalnya, kilomikron berasal dari usus
dan membawa lemak jenis tertentu yang telah dicerna dari usus ke dalam aliran

darah. Serangkaian enzim kemudian mengambil lemak dari kilomikron yang

digunakan sebagai energi atau untuk disimpan di dalam sel-sel lemak. Pada

akhirnya, kilomikron yang tersisa (yang lemaknya telah diambil) dibuang dari

aliran darah oleh hati. Tubuh mengatur kadar lipoprotein melalui beberapa cara:

1. Mengurangi pembentukan lipoprotein dan mengurangi jumlah lipoprotein yang

masuk ke dalam darah.

2. Meningkatkan atau menurunkan kecepatan pembuangan lipoproteindari dalam

darah.

Kadar lemak yang abnormal dalam sirkulasi darah (terutama kolesterol)

bisa menyebabkan masalah jangka panjang. Resiko terjadinya aterosklerosis dan

penyakit arteri koroner atau penyakit arteri karotis meningkat pada seseorang

yang memiliki kadar kolesterol total yang tinggi. Kadar kolesterol rendah

biasanya lebih baik dibandingkan dengan kadar kolesterol yang tinggi, tetapi

kadar yang terlalu rendah juga tidak baik. Kadar kolesterol total yang ideal adalah

140-200 mg/dL atau kurang. Jika kadar kolesterol total mendekati 300 mg/dL,

maka resiko terjadinya serangan jantung adalah lebih dari 2 kali.

Tidak semua kolesterol meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung.

Kolesterol yang dibawa oleh LDL (disebut juga kolesterol jahat) menyebabkan

meningkatnya resiko; kolesterol yang dibawa oleh HDL (disebut juga kolesterol

baik) menyebabkan menurunnya resiko dan menguntungkan. Idealnya, kadar

kolesterol LDL tidak boleh lebih dari 130 mg/dL dan kadar kolesterol HDL tidak

boleh kurang dari 40 mg/dL. Kadar HDL harus meliputi lebih dari 25 % dari
kadar kolesterol total. Sebagai faktor resiko dari penyakit jantung atau stroke,

kadar kolesterol total tidak terlalu penting dibandingkan dengan perbandingan

kolestero l total dengan kolesterol HDL atau perbandingan kolesterol LDL dengan

kolesterol HDL. Apakah kadar trigliserida yang tinggi meningkatkan resiko

terjadinya penyakit jantung atau stroke, masih belum jelas. Kadar trigliserida

darah diatas 250 mg/dL dianggap abnormal, tetapi kadar yang tinggi ini tidak

selalu meningkatkan resiko terjadinya aterosklerosis maupun penyakit arteri

koroner. Kadar trigliserid yang sangat tinggi (sampai lebih dari 800 mg/dL) bisa

menyebabkan pankreatitis.

2.3 Klasifikasi Hiperlepidemia

Disebut juga hiperkilomikronemia familial, merupakan penyakit keturunan

yang jarang terjadi dan ditemukan pada saat lahir. Dimana tubuh penderita tidak

mampu membuang kilomikron dari dalam darah. Anak-anak dan dewasa muda

dengan kelainan ini mengalami serangan berulang dari nyeri perut. Hati dan limpa

membesar, pada kulitnya terdapat pertumbuhan lemak berwarna kuning pink

(xantoma eruptif). Pemeriksaan darah menunjukkan kadar trigliserida yang sangat

tinggi. Penyakit ini tidak menyebabkan terjadi aterosklerosis tetapi bisa

menyebabkan pankreatitis, yang bisa berakibat fatal Penderita diharuskan

menghindari semua jenis lemak (baik lemah jenuh, lemak tak jenuh maupun

lemak tak jenuh ganda).

Disebut juga hiperkolesterolemia familial, merupakan suatu penyakit

keturunan yang mempercepat terjadinya aterosklerosis dan kematian dini,

biasanya karena serangan jantung. Kadar kolesterol LDLnya tinggi. Endapan


lemak membentuk pertumbuhan xantoma di dalam tendon dan kulit. 1 diantara 6

pria penderita penyakit ini mengalami serangan jantung pada usia 40 tahun dan 2

diantara 3 pria penderita penyakit ini mengalami serangan jantung pada usia 60

tahun. Penderita wanita juga memiliki resiko, tetapi terjadinya lebih lambat. 1 dari

2 wanita penderita penyakit ini akan mengalami serangan jantung pada usia 55

tahun. Orang yang memiliki 2 gen dari penyakit ini (jarang terjadi) bisa memiliki

kadar kolesterol total sampai 500-1200 mg/dL dan seringkali meninggal karena

penyakit arteri koroner pada masa kanak-kanak. Tujuan pengobatan adalah untuk

menghindari faktor resiko, seperti merokok, dan obesitas, serta mengurangi kadar

kolesterol darah dengan mengkonsumsi obat-obatan. Penderita diharuskan

menjalani diet rendah lemak atau tanpa lemak, terutama lemak jenuh dan

kolesterol serta melakukan olah raga secara teratur. gandum pada makanan akan

membantu mengikat lemak di usus. Seringkali diperlukan obat penurun lemak.

Merupakan penyakit keturunan yang jarang terjadi, yang menyebabkan

tingginya kadar kolesterol VLDL dan trigliserida. Pada penderita pria, tampak

pertumbuhan lemak di kulit pada masa dewasa awal. Pada penderita wanita,

pertumbuhan lemak ini baru muncul 10-15 tahun kemudian. Baik pada pria

maupun wanita, jika penderitanya mengalami obesitas, maka pertumbuhan lemak

akan muncul lebih awal. Pada usia pertengahan, aterosklerosis seringkali

menyumbat arteri dan mengurangi aliran darah ke tungkai. Pemeriksaan darah

menunjukkan tingginya kadar kolesterol total dan trigliserida. Kolesterol terutama

terdiri dari VLDL. Penderita seringkali mengalami diabetes ringan dan

peningkatan kadar asam urat dalam darah. Pengobatannya meliputi pencapaian


dan pemeliharaan berat badan ideal serta mengurangi asupan kolesterol dan lemak

jenuh. Biasanya diperlukan obat penurun kadar lemak. Kadar lemak hampir selalu

dapat diturunkan sampai normal, sehingga memperlambat terjadinya

aterosklerosis.

JALUR EKSOGEN

Trigliserida dan kolesterol yang berasal dari makanan dalam usus dikemas

sebagai kilomikron. Kilomikron ini akan diangkut dalam saluran limfe lalu

kedalam darah via duktus torasikus. Didalam jaringan lemak, trigliserida di dalam

mikron mengalami hidrolisis oleh lipoprotein lipase yang terdapat pada

permukaan sel endotel. Akibat hidrolisis ini akan terbentuk asam lemak dan

kilomokron remnan. Asam lemak bebas akan menembus endotel dan masuk

kedalam jariangan lemak atau sel otot untuk diubah menjadi trigliserida kembali

(cadangan) atau dioksidasi (energi).

JALUR ENDOGEN

Trigliseridan dan kolesterol yang disintesis oleh hati diangkut secara

endogen dalam bentuk VLDL kaya trigliserida dan mengalami hidrolisis dalam

sirkulasi oleh lipoprotein lipase yang juga menghidrolisis kilomikron menjadi

partikel lipoprotein yang lebih kecil yaitu IDL dan LDL, LDL merupakan

lipoprotein yang mengandung kolesterol paling banyak (60-70%), LDL

mengalami katabolisme melalui reseptor seperti diatas dan jalur non reseptor.

Jalur katabolisme reseptor dapat ditekan oleh produksi kolesterol endogen.

(Farmakologi dan terapi, 2011).

2.4 KLASIFIKASI HIPERLIPIDEMIA


1. Hiperlipoproteinemia tipe I

Disebut juga hiperkilomikronemia familial, merupakan penyakit keturunan

yang jarang terjadi dan ditemukan pada saat lahir. Dimana tubuh penderita tidak

mampu membuang kilomikron dari dalam darah. Anak-anak dan dewasa muda

dengan kelainan ini mengalami serangan berulang dari nyeri perut. Hati dan limpa

membesar, pada kulitnya terdapat pertumbuhan lemak berwarna kuning pink

(xantoma eruptif). Pemeriksaan darah menunjukkan kadar trigliserida yang sangat

tinggi. Penyakit ini tidak menyebabkan terjadi aterosklerosis tetapi bisa

menyebabkan pankreatitis, yang bisa berakibat fatal Penderita diharuskan

menghindari semua jenis lemak (baik lemah jenuh, lemak tak jenuh maupun

lemak tak jenuh ganda).

2. Hiperlipoproteinemia tipe II

Disebut juga hiperkolesterolemia familial, merupakan suatu penyakit

keturunan yang mempercepat terjadinya aterosklerosis dan kematian dini,

biasanya karena serangan jantung. Kadar kolesterol LDLnya tinggi. Endapan

lemak membentuk pertumbuhan xantoma di dalam tendon dan kulit. 1 diantara 6

pria penderita penyakit ini mengalami serangan jantung pada usia 40 tahun dan 2

diantara 3 pria penderita penyakit ini mengalami serangan jantung pada usia 60

tahun. Penderita wanita juga memiliki resiko, tetapi terjadinya lebih lambat. 1 dari

2 wanita penderita penyakit ini akan mengalami serangan jantung pada usia 55

tahun. Orang yang memiliki 2 gen dari penyakit ini (jarang terjadi) bisa memiliki

kadar kolesterol total sampai 500-1200 mg/dL dan seringkali meninggal karena

penyakit arteri koroner pada masa kanak-kanak. Tujuan pengobatan adalah untuk
menghindari faktor resiko, seperti merokok, dan obesitas, serta mengurangi kadar

kolesterol darah dengan mengkonsumsi obat-obatan. Penderita diharuskan

menjalani diet rendah lemak atau tanpa lemak, terutama lemak jenuh dan

kolesterol serta melakukan olah raga secara teratur. Menambahkan bekatul

gandum pada makanan akan membantu mengikat lemak di usus. Seringkali

diperlukan obat penurun lemak.

3. Hiperlipoproteinemia tipe III

Merupakan penyakit keturunan yang jarang terjadi, yang menyebabkan

tingginya kadar kolesterol VLDL dan trigliserida. Pada penderita pria, tampak

pertumbuhan lemak di kulit pada masa dewasa awal. Pada penderita wanita,

pertumbuhan lemak ini baru muncul 10-15 tahun kemudian. Baik pada pria

maupun wanita, jika penderitanya mengalami obesitas, maka pertumbuhan lemak

akan muncul lebih awal. Pada usia pertengahan, aterosklerosis seringkali

menyumbat arteri dan mengurangi aliran darah ke tungkai. Pemeriksaan darah

menunjukkan tingginya kadar kolesterol total dan trigliserida. Kolesterol terutama

terdiri dari VLDL. Penderita seringkali mengalami diabetes ringan dan

peningkatan kadar asam urat dalam darah. Pengobatannya meliputi pencapaian

dan pemeliharaan berat badan ideal serta mengurangi asupan kolesterol dan lemak

jenuh. Biasanya diperlukan obat penurun kadar lemak. Kadar lemak hampir selalu

dapat diturunkan sampai normal, sehingga memperlambat terjadinya

aterosklerosis.

4. Hiperlipoproteinemia tipe IV
Merupakan penyakit umum yang sering menyerang beberapa anggota

keluarga dan menyebabkan tingginya kadar trigliserida. Penyakit ini bisa

meningkatkan resiko terjadinya aterosklerosis. Penderita seringkali mengalami

kelebihan berat badan dan diabetes ringan. Penderita dianjurkan untuk

mengurangi berat badan, mengendalikan diabetes dan menghindari alkohol. Bisa

diberikan obat penurun kadar lemak darah.

5. Hiperlipoproteinemia tipe V

Merupakan penyakit keturunan yang jarang terjadi, dimana tubuh tidak

mampu memetabolisme dan membuang kelebihan trigliserida sebagaimana

mestinya. Selain diturunkan, penyakit ini juga bisa terjadi akibat :

- Penyalahgunaan alkohol

- Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik

- Gagal ginjal

- Makan setelah menjalani puasa selama beberapa waktu.

Jika diturunkan, biasanya penyakit ini muncul pada masa dewasa awal.

Ditemukan sejumlah besar pertumbuhan lemak (xantoma) di kulit, pembesaran

hati dan limpa serta nyeri perut. Biasanya terjadi diabetes ringan dan peningkatan

asam urat. Banyak penderita yang mengalami kelebihan berat badan. Komplikasi

utamanya adalah pankreatitis, yang seringkali terjadi setelah penderita makan

lemak dan bisa berakibat fatal. Pengobatannya berupa penurunan berat badan,

menghindari lemak dalam makanan dan menghindari alkohol. Bisa diberikan obat

penurun kadar lemak.

2.5 PENGOBATAN HIPERLIPOPROTEINEMIA


a. Pengaturan diet

Prinsip utama pengobatan hiperlipoproteinnemia ialah mengatur diet yang

mempertahankan berat badan normal dan mengurangi kadar lipid plasma.

Individu dengan berat badan berlebih sebaiknya segera mulai makanan dengan

diet penurun berat badan. Dianjurkan makan makanan rendah kolesterol (>300

mg/hari), rendah lemak total (<30% dari kalori) dan rendah lemak jenuh (<10%).

b. Menghilangkan faktor resiko

Bila individu dengan hiperlipoproteinemia di pacu oleh beberapa

penyakit lain seperti diabetes melitus, pecandu alkohol atau hipotiroidisme maka

penyakit tersebut harus diobati. Individu dianjurkan menghindari faktor-faktor

yang dapat meningkatkan pembentukan aterosklerosis, yaitu menghentikan rokok,

mengobati hipertensi, olahraga yang cukup dan pengawasan kadar gula darah

pada pasien diabetes.

c. Pemberian obat

Pengobatan hiperlipoproteinemia didasarkan adanya hubungan

hiperlipidimia dengan aterosklerosis (koroner dan perifer), pankreatis akut

(dengan hipergliseridemia) dan tendinitis serta xantoma (kosmetik).

Pengobatan hiperkolesterolemia terutama ditunjukan bagi pasien dengan

riwayat aterosklerosis prematur dalam keluarga dan dengan adanya faktor resiko

lain seperti diabetes melitus, hipertensi, dan merokok.


BAB III

KESIMPULAN

Hipolipidemik adalah obat yang digunakan untuk menurunkan kadar lipid.

Hiperlipidemia adalah suatu kondisi kadar lipid darah yang melebihi kadar

normalnya. Hiperlipidemia disebut juga peningkatan lemak dalam darah dan

karena sering disertai peningkatan beberapa fraksi lipoprotein, disebut juga

hiperlipoproteinemia. Hiperlipidemik dapat berupa hiperkolesterolemia dan

hipertrigliseridemia.

Dan cara pengobatannya yaitu dengan cara selalu mengatur diet, selain itu

memberi obat dan menghilangkan faktor-faktor resiko yang memacu terjadinya

penyakit hiperlipidemia.
DAFTAR PUSTAKA

Anderson, D.M, 2012, Dorlands Illustrated Medical Dictionary, 31st Ed,


Philadelphia.

Anonim, 2015, Manfaat Anti thrombosis dan Thrombolisis,


ATP III, 2002, US Departemen of Health and Human Servic e Public
Health Service, National Institut of Health, National Health and blood
Institut.

Ayu, Citra Aprilia 2017. Effektivitas Hipolepidemia dan Ekstrak daun Binahong
Pada Tikus Putih. Jurnal Kedokteran 25 (3) .

Anda mungkin juga menyukai